Pertemuan pertama yang kurang mengenakkan membawa kedua insan manusia kedalam sebuah pertengkaran .
Sean Adijaya , Tampan , kejam dan kaya raya , tiga kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Adijaya group .
Natasya putri Pratama , cantik , cerdas , lembut dan kaya , empat kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Pratama group .
Dua putra-putri sang penguasa itu terlibat perseteruan di kampus mereka kuliah , sosok Sean yang kejam beberapa kali mencoba memprofokasi Tasya and the gank , namun sayang sifat Tasya yang lembut tak merespon apa yang Sean lakukan .
Ditambah lagi dengan dua sosok gank paling berkuasa dikampus ini membuat seluruh mahasiswa tunduk dengan Tasya , dan membuat Sean murka dan semakin menjadi jadi .
Namun semua berubah ketika Tasya dan Sean tahu , bahwa mereka terlibat perjodohan dari orang tua mereka .
Apakah terjadi di kehidupan mereka kedepannya ?, gue juga gak tau sih wkwkwkw , kuy kita baca bareng bareng .
author
Ramles
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rama Ramles, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku minta tanggung jawab
Rumah sakit Aditama .
Disebuah kamar terlihat dua orang tengah terbaring lemah disana , sebenarnya masih ada Stev dan Nindi tetapi mereka berdua sedang tidur di kamar sebelah , sungguh membanggakan bukan, Disaat semua orang memberikan Stev dan Nindi tugas , dua remaja itu malah asik tiduran .
Tepat di tengah malam Sean mulai sadar dan mulai mengerjakan Mata , dia menyipitkan matanya ketiak cahaya terang lampu tak sengaja membuat silau , dia nampak bingung dan asing dengan tempat dia berada sekarang .
Namun ingatan nya kembali ketika dia melihat wanita cantik yang tengah tidur di ranjang sampingnya , dia seketika mengingat pertempuran panas malam itu , awalnya dia sangat menikmati malam pertamanya , namun tragedi mulai tercipta ketika Sean mengalami pelepasan yang ke tiga .
Di detik itu juga keadaan seolah terbalik , Obat yang diberikan Sean ternyata bukan perangsang saja , tetapi juga sebagai obat penambah stamina hingga para penggunanya memiliki kekuatan berkali-kali lipat .
"Maafin gue " Ucap Sean pelan dengan menahan nyeri di bagian alat vitalnya , dia sebenarnya menyesal telah melakukan hal yang sangat gila ini , apalagi dia telah mengorbankan kehormatan Tasya dalam hal ini .
Dia Ingin sekali menggapai tangan Tasya dan menggenggamnya , namun sayang dia tak cukup tenaga untuk bisa bangkit dan mendekat ke arah ranjang Tasya .
Hampir menuju pagi Sean terus memandangi wajah cantik Tasya , entahlah ada apa dengan hatinya , dia sendiri belum bisa menyimpulkan .
.
.
Cahaya pagi yang terang mulai menembus tirai rumah sakit , hingga tak sengaja membuat Wanita yang tengah tidur dengan pulasnya itu terbangun .
"Ukmmmm " Suara Tasya mulai tersadar dari tidur panjangnya .
Sama seperti Sean Dia nampak bingung melihat dimana dia berada sekarang , dia pun tak kalah terkejut saat matanya tak sengaja melihat Sean yang tidur dengan posisi menghadap dirinya.
Namun sedikit demi sedikit Tasya teringat bagaimana dia memperkosa Sean , hingga pria tampan itu pingsan untuk ke beberapa kali .
"Se " Panggil Tasya dengan pelan berharap Sean terbangun, namun sayang pria itu malah semakin pulas dalam tidurnya .
Tasya merasa haus dan ingin mengambil minum , dia bersusah payah untuk menggapai gelas yang berada di Nakas tepat di tengah tengah ranjang Tasya dan Sean .
Prangg
Benturan keras terdengar ketika Tasya tak sengaja menjatuhkan beda kaca itu , Sean yang tengah asik dalam Mimpi terbangun saking terkejutnya , tak beberapa lama para pengawal pun berbondong-bondong masuk, melihat apa yang terjadi kepada dua tuan dan nona muda mereka.
"Kenapa kak ?" Tanya Sean panik dengan mata belum terbuka sempurna .
"Apa yang terjadi Nona ?" Tanya salah pengawal tak kalah panik dengan Sean , yaa mereka semua sedang berjaga di seluruh penjuru rumah sakit .
"Bisa tolong ambilkan aku minum , aku haus " ucap Tasya dengan sungkan telah membuat keributan .
"Bentar saya ambilkan , apakah tuan muda juga haus ?" Tanya pengawal yang segera di angguki oleh Sean , dengan telaten mereka membantu Sean dan Tasya untuk duduk , hingga mereka dengan gampang untuk minum .
Setelah semuanya selesai para pengawal kembali berjaga di luar atas perintah dari Tasya .
Kini didalam ruangan hanya tersisa Sean dan Tasya saja , hingga menimbulkan kecanggungan yang sangat luar biasa bagi keduanya .
"Se " Panggil Tasya membuat Sean memiringkan tubuhnya menghadap ke Tasya .
"Iyaa" Tanya Sean dengan senyum hangatnya , seolah-olah tak masalah antara keduanya .
"Maaf yaa " ucap Tasya dengan tatapan sendu , Sean yang melihatnya merasa sangat bersalah, tetapi dia juga takut untuk mengakui perbuatannya.
"Iyaaa " Jawab Sean dengan senyum , membuat Tasya terkejut tak percaya bagaimana Sean tak marah padahal dia sudah merenggut perjaka nya .
"Kamu tidak marah Se?" Tanya Tasya dengan serius .
"Enggak , malah kakak yang seharusnya marah karena telah kehilangan keperawanan nya , kalo cowok kan gak bakal ngefek " Jawab Sean memperjelas kan.
Membuat otak Tasya seketika berfikir dengan keras, dia baru sadar bahwa dia lah yang paling dirugikan dalam hal ini , bagaimana dia menjelaskan pada calon suaminya nanti , dia takut di cap sebagai wanita tidak benar yang akan merusak reputasinya .
"Aku akan minta bertanggung jawab dalam hal ini , jadi aku mau kakak nikahin aku " Ucap Sean dengan sok tegas yang malah membuat cute bagi yang melihatnya .
Tasya dibuat tercengang dengan permintaan Sean yang bertolak belakang dengan ucapannya sebelumnya, bagaimana bisa seorang laki-laki meminta pertanggungjawaban pada wanita , dan apa ini dia seolah-olah sedang marah dengan wajah imutnya .
"Mau tidak mau aku kakak harus nikahi aku " Ucap Sean lagi ketika Tasya hanya terdiam tanpa mengeluarkan suara .
🍂🍂🍂🍂🍂
Rumah keluarga Kusuma.
Di sebuah ruang makan terlihat dua pria sedang makan dengan khidmat , dua pria berbeda generasi itu nampak saling mengobrol di sela sela sarapannya.
"Apa kamu mencintainya nak ?" Tanya Rendra ketika Dirga menceritakan sosok Tasya dan kejadian memalukan tadi pagi .
"Aku belum tau apakah ini cinta atau sekedar mengagumi " Jawab Dirga setelah menghabiskan minumnya .
"Papah minta kamu berfikir dengan baik , jangan bertindak gegabah dalam memilih pasangan , karena jika kamu salah sedikitpun , itu akan berakibat fatal untuk masa depan mu , bahkan keturunan mu nantinya " Nasehat Rendra pada putra semata wayangnya , Dirga pun hanya mengangguk kan kepala tanda bahwa dia mengerti .
"Pah setelah ini Dirga izin ke rumah sakit yaa " Izin Dirga pada sang papah , pasalnya hari ini sang papah libur dia tak enak untuk meninggalkan nya .
"Menjenguk Tasya dan Sean ?"
"Iya "
"Papah ikut boleh ?"Tanya Rendra balik meminta izin .
"Tentu saja Dirga mau mengenal papah dengan mereka " Jawab Dirga dengan antusias , sebenarnya dia dan Stev merencanakan akan mengenalkan dua duda and janda ini , entahlah mereka cuman berencana dan berusaha mewujudkan nya , masalah itu terwujud Atau tidak itu urusan Tuhan .
🍂🍂🍂🍂🍂
D**isebuah apartemen**
Richard keluar dari apartemen Vhee dengan terburu-buru , dia nampak Sangat Marah ketika anak buahnya melaporkan mereka telah menemukan keberadaan Helena .
Dengan langkah cepat dia menuju lantai 1 Dimana dia memiliki satu unit disana , tak butuh waktu lama Ricard telah sampai dan disambut oleh beberapa anak buahnya .
"Dimana dia ?" Tanya Ricard Two the poin .
"Nona helana berada di kota London , Inggris tuan , disana beliau tinggal dengan salah satu pria , namun kami gagal mencari tau siapa pria itu , yang pasti pria itu ada hubungannya dengan keluarga Pratama " Ucap salah satu anak buah menjelaskan.
"Apa , ada hubungan apa bajingan itu dengan keluarga Pratama ?" Tanya Richard dengan bingung , bagaimana bisa Helena bisa mempunyai hubungan dengan musuhnya .
"Yang pasti mereka ada hubungan spesial , bahkan pria itu sudah tinggal bersama dengan nona Helena " Jawab orang itu membuat darah Richard mendidih .
"Siapkan perjalanan ke Inggris , gunakan uang negara , beri alasan bahwa aku ada tugas luar negeri " Perintah Richard dengan tegas .
next
Maaf telat up , jangan lupa like coment and faforit 🙏
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹