NovelToon NovelToon
Kakak Ipar Menjadi Pelipur Lara

Kakak Ipar Menjadi Pelipur Lara

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Duda
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Las Manalu Rumaijuk Lily

Gita sangat menyayangkan sifat suaminya yang tidak peduli padanya.
kakak iparnya justru yang lebih perduli padanya.
bagaimana Gita menanggapinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Las Manalu Rumaijuk Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ingkar janji..

​Gita masih terisak di kamar tamu. Kata-kata Darren benar-benar meremukkan sisa-sisa harapannya.

Ia merasa bodoh karena sempat mendamba bahwa suaminya telah berubah. Nyatanya, Darren semakin kejam dan tak berperasaan.

​Sambil menyeka air mata, ia menatap sekeliling kamar. Kamar itu terasa dingin, tak sehangat janji-janji yang pernah ia dengar dari mulut suaminya.

Pintu kamar Derby adalah satu-satunya tujuan yang harus ia hadapi malam ini. Tidur sekamar dengan iparnya? Ide gila macam apa ini? Ia merasa seperti sebuah objek yang diperdagangkan, dipindahtangankan demi kepentingan egois suaminya.

Sebelumnya memang dia sudah tidur dikamar itu,tapi itu karena Darren ke luar kota hingga 2 minggu,sementara kakak iparnya tidak mau di rawat oleh orang luar.

jadinya dia yang turun tangan merawat kakak iparnya.

Gita mengira setelah kakak iparnya itu mulai pulih,dia akan bebas,kembali ke rumah mereka.

Nyatanya tidak,suaminya malah tidak mengijinkan nya bekerja diluar,bahkan pindah pun dibatalkan.

Selama mereka tinggal dirumah Derby,memang mereka tidak satu kamar.

dia lebih memilih tidur dikamar terpisah dari suaminya. pun begitu bukan berarti dia tidur dikamar kakak iparnya.

Gita menyesalkan suaminya yang dengan mudah nya menyuruhnya tidur dikamar kakak iparnya.

dari sana Gita mulai paham kalau Darren mulai tidak mencintai nya lagi .

Buktinya dia sudah diserahkan ke tangan kakak nya sendiri.

​Dengan langkah gontai dan hati yang berat, Gita keluar dari kamar tamu. Ia membawa satu bantal dan selimut tipis, berharap bisa tidur di sofa atau lantai kamar Derby, menjaga jarak sejauh mungkin.

​Ia mengetuk pintu kamar utama.

​"Masuk," suara Derby terdengar serak.

​Gita membuka pintu perlahan. Kamar itu luas dan rapi. Derby duduk di kursi roda dekat jendela, sedang membaca buku dengan lampu tidur yang remang-remang.

...​"Maaf Kak, mengganggu," ujar Gita pelan, tak berani menatap mata Derby....

​Derby meletakkan bukunya. Ia menoleh dan menatap Gita dengan tatapan yang sulit diartikan—ada campuran rasa bersalah, penasaran, dan kelembutan yang tersembunyi.

​"Darren sudah bicara, kan?" tanya Derby.

​Gita mengangguk kaku. "Iya, Kak."

​"Duduklah,. Kita bicara sebentar," pinta Derby, menunjuk kursi di dekat meja rias.

​Gita menurut, duduk di ujung kursi. Ia memeluk bantalnya erat-erat, sebagai perisai.

​"Aku minta maaf soal ini," kata Derby tulus. "Aku tahu ini tidak nyaman untukmu. Tapi aku benar-benar butuh bantuan, dan aku hanya percaya padamu."

"aku sudah bilang padamu itu kan? kalau aku hanya mau dirawat olehmu, soal tidur dikamar ini,kamu tidak perlu khawatir,,seperti sebelumnya,tidak akan ada yang terjadi." tambah Derby lugas.

​Gita mengangkat kepala. "Tapi, Kak... kenapa harus aku? Kenapa bukan perawat profesional? Darren sendiri yang bilang akan mencarikan perawat. tapi kakak menolaknya."

​Derby tersenyum tipis, senyum yang tak sampai ke matanya. "Perawat profesional itu hanya menjalankan tugas. Mereka butuh jam istirahat, butuh prosedur. Aku butuh seseorang yang bisa kupercaya, yang tidak akan mengeluh jika harus membantuku ke kamar mandi tengah malam, atau sekadar memijat kakiku saat kram."

​Ia menarik napas. "Sejak insiden itu, aku kesulitan tidur. Butuh bantuan untuk bergerak. Darren... dia tidak bisa kuandalkan untuk hal-hal seperti ini. Dan sejujurnya, aku lebih nyaman jika kamu yang merawatku, Git."

​Gita terdiam. Ada nada putus asa dalam suara Derby yang membuatnya sedikit melunak. Namun, ia tidak bisa melupakan bagaimana suaminya memperlakukannya.

​"Darren bilang... aku harus tidur di sini, di kamar ini," kata Gita, berusaha agar suaranya terdengar netral.

​"Ya," jawab Derby, "Agar kamu tidak perlu berlarian dari kamar tamu ke sini, apalagi jika aku tiba-tiba butuh sesuatu saat malam. seperti malam malam sebelumnya," Derby menggerakkan kursi rodanya mendekat ke kasur.

"bantu aku naik,aku mau istirahat." titah Derby datar.

Gita menurut,membantu Derby naik ke ranjang.

Gita sampai tersengal karena kelelahan menahan bobot kakak iparnya yang berat.

"hati hati kaki ku,jangan sampai ketimpa,nanti patah lagi," peringat Derby khawatir.

"aku akan hati hati kak,"

Setelah Derby berhasil naik ke ranjang,ia pun berbaring.

​"Selamat malam." ucapnya lembut.

​"Selamat malam, Kak," balas Gita.

​Gita berbaring di sebelah Derby,sangat pinggir,hingga hampir membuat nya terjatuh ke lantai.

"tidak perlu sungkan,,kamu sudah tidur beberapa kali disini kan?" cibir Derby.

Gita terdiam,tidak menanggapi cibiran kakak iparnya.

***

​Sementara Gita tidur dengan hati yang hancur, Darren tiba di sebuah apartemen mewah. Ia memasukkan password dan pintu terbuka, menampilkan sosok wanita cantik berambut panjang yang langsung menyambutnya dengan senyum lebar.

​"Sayang! Kenapa baru datang?" ujar wanita itu manja sambil melingkarkan tangan di leher Darren.

​Wanita itu adalah Riana, wanita yang sudah dinikahi Darren secara siri setahun belakangan. Pernikahan yang ia sembunyikan rapat-rapat, bahkan dari Gita.

​"Ada masalah sedikit di rumah. Kak Derby sedang butuh perhatian ekstra," jawab Darren, mengecup kening Riana.

​"Derby lagi, Derby lagi. Dia itu sumber masalahmu tahu!" gerutu Riana, menarik Darren masuk. "Tapi tak apa, yang penting kamu sudah di sini. Aku rindu sekali."

"jangan bicara begitu tentang kakakku,aku tidak suka,semua yang ada padaku bersumber dari kakak ku,jadi jaga mulutmu,hmm?" tegur Darren tidak suka.

"iya,iya,aku minta maaf," Riana memutar bola matanya dengan malas,

"ohh ya sayang,aku sangat merindukan mu," ulang nya menarik perhatian suami sirinya itu.

​Darren tersenyum bangga. Di sisi Riana, ia merasa dihargai dan dipuja, sesuatu yang sudah lama hilang dari hubungannya dengan Gita.

​"Aku juga rindu kamu, Sayang. Sudah kuatur segalanya. Sekarang Gita akan sibuk mengurus Kak Derby. Kita punya lebih banyak waktu," bisik Darren sambil memeluk Riana erat.

​"Benarkah? Wah, pintar sekali suamiku ini!" Riana tertawa senang. "Jadi, istrimu sekarang jadi perawat iparmu?"

​"Tentu saja. Agar dia tidak punya waktu untuk mengomel atau menuntutku macam-macam. Dia juga tidak jadi bekerja. Jadi, fokusnya hanya di rumah itu," jelas Darren, merasa dirinya telah membuat keputusan yang paling cerdas.

​"Bagus. Jadi kamu sudah tidak perlu cemas lagi soal dia menuntut cerai atau memergoki kita," kata Riana, matanya berbinar licik.

​"Dia tidak akan berani. Dia sangat mencintaiku, Riana. Dan sekarang dia sudah kulempar ke kamar Kak Derby. Tenang saja."

​Darren tertawa, merasa dirinya telah mengamankan posisi. Ia tidak menyadari, bahwa dengan mengusir Gita ke kamar kakaknya, ia bukan hanya menyingkirkan istrinya, melainkan juga menempatkan istrinya di bawah perlindungan mata elang yang jauh lebih tajam dan hati yang jauh lebih baik daripada dirinya sendiri.

​Satu transaksi selesai, satu bencana lain siap menanti.

​Pagi tiba. Sinar matahari masuk melalui celah gorden kamar Derby. Gita bangun, merasa pegal karena tidur di pinggir sekali,

 Ia melihat ke ke samping. Derby sudah bangun dan berusaha meraih botol air di meja nakas, tetapi kesulitan.

​Gita segera melompat dari kasur.

​"Kak, biar ku ambilkan.," ucapnya, sembari mengambilkan minum tersebut.

​Ia mengangkat bantal Derby, membantunya duduk dengan nyaman, lalu menyerahkan botol air.

​"Terima kasih, Git," kata Derby, tersengal. "Merepotkan, ya."

​"Tidak, Kak. Ini tugas ku sekarang. Apa ada yang Kakak butuhkan lagi?" tanya Gita.

​"Tolong bantu aku ke kamar mandi. Aku tidak bisa mendorong kursi roda sendiri hari ini, ototku kaku," pinta Derby.

​Gita mengangguk. Ia memapah Derby dengan hati-hati dari ranjang, membantu menopang tubuh kakaknya yang jauh lebih besar dan berat, lalu mendudukkannya di kursi roda. Proses ini terasa canggung, tetapi Gita berusaha profesional.

​Setelah membantu Derby ke kamar mandi, Gita kembali untuk membereskan tempat tidur dan membuka tirai.

​Ketika Gita sedang merapikan kamar, pintu diketuk.

​"Kak, aku sudah membawakan sarapan," kata Darren.

​Gita segera membuka pintu. Darren berdiri di sana dengan nampan. Ekspresinya sedikit terkejut melihat Gita sudah rapi di kamar itu.

​"Tumben sudah bangun," cibir Darren.

​"namanya perawat harus cepat bangun bukan?," jawab Gita datar.

​Darren masuk. Ia meletakkan nampan di meja. "Ini, Kak. Bubur ayam kesukaanmu."

​Derby menatap bubur itu, lalu menatap Darren.

​"Terima kasih, Dar. Tapi... biar Gita saja yang menyuapiku."

​Darren membeku. "Aku kan bisa, Kak. Aku yang bawakan."

​"Tidak, aku ingin Gita. Kau pergilah. Bukankah kau harus bekerja?" kata Derby dingin.

​Darren terpaksa menarik napas. Ia melirik Gita, yang kini berdiri tegak dengan senyum kecil kemenangan terselip di bibirnya.

​"Baiklah, Kak. Aku pergi dulu. Jaga Kakak ya, Git," ujar Darren, mencoba tersenyum, tetapi senyumnya terlihat aneh.

Gita tidak menjawab.

hatinya masih sakit karena sikap Darren yang plin plan.

​Setelah Darren pergi dan pintu tertutup, Derby menoleh pada Gita.

​"Dia sedang kesal, Git," kata Derby.

​"aku tahu, Kak. Terima kasih," jawab Gita. Ia mengambil nampan dan mulai menyuapi Derby.

​"Kenapa terima kasih?"

​"Karena Kakak memberi ku alasan untuk menjauh dari Mas Darren, sekaligus martabat sebagai orang yang dibutuhkan," ujar Gita tulus.

​Derby memejamkan mata sejenak, lalu membukanya.

​"Jaga dirimu, Git. Dan... jangan pernah merasa rendahan. Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik."

​Gita merasakan air mata kembali menghangat di pelupuknya. Perkataan Derby terasa lebih menenangkan daripada janji-janji kosong suaminya.

​bersambung...

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Bianca Garcia Torres
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Las Manalu Rumaijuk Lily: terimakasih kk
total 1 replies
Myōjin Yahiko
Dijamin ngakak mulu!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!