Dua wanita kembar yang menjalani takdir masing masing. Inha dengan karakter pendiam dan terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu dan Inka yang selalu ceria dan mencintai seorang pria yang terlihat tidak menyukainya .Namun, ternyata ia salah karena pria itu selalu menyukai dalam diam.
Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Mampukah Inha menerima status sebagai ibu sambung di usia muda nya?
Bisakah Inka keluar dari situasi tersulit di hidupnya?
Selamat membaca.... 🥰😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Han_hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Pagi-pagi Inha sudah mengantar Cherry ke sekolah dengan sepeda motornya. Jangan tanya kenapa tidak menggunakan mobil, karena gadis itu tidak diperbolehkan memakai mobil sendiri. Sejak dulu si kembar selalu bersama Pak Ari, sopir Navysah.
"Turunlah... " Inha akhirnya sampai juga di sekolah Cherry. Untung saja dia memakai motor jadi bisa memangkas waktuwaktu lebih cepat. Jakarta terlalu macet di jam pagi.
"Tante pakai motor nya bikin aku ngeri dan takut. " Cherry kesal dengan cara mengendarai Inha yang ugal-ugalan, lebih tepatnya Inha belum terlalu mahir mengendarai motor bahkan hampir saja menabrak pejalan kaki.
"Sudah jangan cerewet yang penting kan sampai. " Inha menghela nafas panjangnya. Benar apa yang dikatakan Cherry, ia pun juga takut . Jujur saja dia belum lihai di jalanan, tidak terbiasa menggunakan motor. Bahkan lupa kapan terakhir ia mengendarai sepeda motor.
"Salim dulu. " Cherry menggulurkan tangan nya, ingin mencium punggung tangan Inha. Mau tak mau ia mengulurkan tangan dan anak itu menyambut nya.
"Eh, ini siapa? Cherry diantar siapa Nak! " Tanya seorang ibu guru yang kebetulan lewat. Ia baru pertama kali melihat wajah asing Inha, biasanya Cherry diantar jemput oleh Omah atau wanita muda yang sering dipanggil mami oleh Cherry.
"Ini...M..."
"Saya tante Cherry bu. " Inha menyahut, memotong jawaban Cherry. Jangan sampai ada yang tahu kalau dia ibu sambungnya. Bisa gawat. Namun saat melihat wajah Cherry, anak itu merengut, matanya melotot seolah tidak suka dengan jawaban Inha.
"Jangan gila kau bocah, aku belum siap menjadi ibumu! , Jangan sampai ada yang tahu statusku. " Gumam Inha dalam hati .Ia memberi kode dengan pergerakan matanya.
" Owalah tante nya ya, cantik sekali tante Cherry. " Puji nya
" Cherry anak yang pintar dan rajin, keluarga nya pasti bangga. "
"Saya pamit masuk dulu , kapan-kapan kita ngobrol lagi ya tan. " Bu guru muda itu masuk ke dalam kelas. Bersiap untuk mengajar
" Kenapa wajahmu masam begitu? " Inha melirik anak sambung nya yang masih saja diam dan kesal
" Tante ngeselin! " Cherry pergi dengan menghentakan kaki nya, terlihat sekali gadis itu sedang kesal. Ia berlari, bergabung dengan teman-teman nya.
" Dih! Dia ngapain kesel begitu, untung saja aku antar. "
"Masa aku harus jujur kalau aku ibu tiri Cherry, Oh No!! "
"Kok aku yang repot begini sih! " Inha menggerutu kesal. Bukan nya berterima kasih malah anak itu kesal dengan nya.
***
Sepulang sekolah Inha beberes dibantu bi Ayu,ia memasukkan beberapa baju ke dalam lemari Richi. Inha menatap beberapa foto dinding yang ada di kamar suaminya. Hanya ada foto Cherry dan Richi.
Ia mencoba memeriksa dalam lemari suaminya karena begitu penasaran dengan sosok ibu kandung Cherry. Benar saja ada sebuah album. Ia membuka tiap lembar album itu.
"Bocah itu imut saat bayi. " Inha tak sadar tersenyum saat melihat foto itu. Wajah Cherry kecil yang begitu mirip dengan sang ayah. Putih, bersih.
Ia pun melihat foto saat ibu Cherry hamil dan foto lama mereka sekeluarga. " Jadi ini ibunya Cherry, cantik juga. " gumam nya
" Padahal mereka terlihat bahagia, kenapa harus berpisah. Aneh."
Inha pun penasaran dengan setiap sudut ruangan, sejak kemarin ia belum sempat melihat isi apartemen Richi. Ia membuka satu ruangan yang ternyata tempat kerja suaminya.
" Rapi sekali ruangan ini." bahkan ia melihat satu etalase besar yg terpajang produk skincare yang diproduksi suaminya.
"In beauty. Merk yang bagus. "
"Ada brankas juga. " Inha melihat brankas yang sengaja diletakkan tak jauh dari lemari buku.
"Pasti uang Richi banyak, Kira-kira seberapa banyak uang dia ya. " Inha bermonolog, lalu di detik kemudian dia menutup mulutnya.
"Kenapa aku begitu penasaran, siapa juga yang butuh uang dia. Apa-apaan sih, kok aku jadi seperti ini! "
Inha menutup pintu itu lagi dan beberes kembali dengan bi Ayu.
"Bibi sudah berapa lama ikut pak Richi? " Tanya nya
" Kira-kira dua belas tahun bu. "
"Berarti tahu dengan ibunya Cherry dong. "
"I.. Iya bu, tapi tidak terlalu banyak tahu juga. "
"Nama ibunya Cherry siapa? "
" Nyonya Renata Shanum Raharja. Biasanya dipanggil bu Shanum,anak dari pak Raharja yang dulu seorang anggota DPR. "
" Oh, apa dia baik selama menjadi istri tuan Richi? "Ia begitu penasaran dengan sosok Shanum. Masa iya dia selingkuh dengan pria lain padahal Richi pria baik dan bertanggungjawab dengan keluarga. Bisa dibilang Richi dari segi ekonomi pun mapan, terlihat perhatian dan suka bergurau.
" Nyonya Shanum baik, ramah dan peduli dengan orang lain. Saya pun dianggap keluarga bu. "
Inha manggut-manggut.
"Lalu kenapa mereka bercerai? "
"Anu bu, anu... saya tidak tahu. Mereka jarang bertengkar tetapi berakhir bercerai. " Bi Ayu seolah takut bicara jujur. Ia tidak ingin melewati batas dan hanya diam.
"Ibu semakin dewasa semakin cantik. " Ujar bi Ayu
"Saya.. " Inha menunjuk dirinya sendiri.
"Memang kita pernah bertemu bi, kok bibi bisa ngomong begitu. " Inha mengenyitkan dahi. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan sosok asisten rumah tangga Richi.
"Tidak bu, maksud saya ibu sangat cantik. " Ia tersenyum
Perkataan nya terlalu ambigu, aneh. Tapi bukan Inha namanya jika tidak penasaran dan mendapatkan jawaban yang diinginkan. Ia masuk ke dalam kamar dan menelepon seseorang disana.
wkwkkwkw
🤭🤭