Meski telah menikah puluhan tahun Dara tidak mampu merebut hati sang suami Hadi Prayoga.
karena mereka menikah karena perjodohan yang diatur oleh keluarga mereka atas usulan dari Dara.
Dara mencintai Hadi sejak pertemuan pertama mereka yang membuat Dara meminta pada orang tuanya untuk mengatur perjodohan mereka.
waktu perjalan selama 14 tahun pernikahan mereka sudah dikaruniai anak yang menginjak usia remaja. tapi cinta yang Dara harapkan tak kunjung datang.
Dara terus mengejar cinta suaminya hingga melupakan kewajibannya sebagai orang ibu yang membuat anak Dara, Davin membencinya.
Bagaimana kisah rumah tangga antara Dara dan Hadi apakah ada keajaiban sehingga Hadi dapat mencintai istrinya? atau Dara menyerah karena Hadi tak dapat membuka hatinya untuk Dara?
saksikan kelanjutan ceritanya dan mohon support untuk karya pertamaku Terima Kasih 🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biokunai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.
"Papa!"Si kecil Rio berteriak senang menyambut kepulangan sang papa.
"Hai sayang."Liam menyambut anaknya dalam dekapannya.
"Papa.. Papa Aura juga mau dipeluk!"Rengekan manja Aura yang yang tidak mau kalah melihat adiknya dipeluk oleh papanya.
"Sini sayang."Liam menunjuk tangan kirinya agar Aura masuk dalam dekapannya.
Melihat kakanya mendekat Rio mengambil tangan kiri papanya yang kosong agar memeluk dirinya dengan dua tangan.
Melihat tingkah jahil anak bungsunya pada sang kakak, adalah hiburan bagi Liam.
"Papa punya aku, karena aku dulu yang sambut papa." Ucap Rio pada Aura.
"Papa sama-sama, lagian sebelum jadi papa kamu. Itu papa aku dan kak Lily dulu." Balas Aura tak terima.
"Tau lagian kamu kan bukan anaknya papa, anaknya papa itu anak baik engga seperti kamu nakal."Timpal Lily yang baru datang membela Aura.
Liam melihat anaknya berdebat merebutkannya merasa terhibur. Dan memilih diam menyimak apa yang tengah mereka lakukan.
"Aku engga nakal!" Elak Rio tak terima dibilang nakal oleh kakaknya.
"Kamu tuh nakal! Orang baru saja kamu menjatuhkan pot tanaman bunga nenek dan tidak bertanggung jawab membereskan. Malah berlari pada papa. jadilah aku dan Aura yang bereskan, makannya kita telat nyambut papa. Gara-gara kamu, nakal!" Ucap Lily memaparkan kesalahan adiknya.
Mendengar penjelasan lily, Liam menatap putra bungsunya menuntut kejelasan. "Benar apa yang kak Lily bilang? Rio?"Tanya Liam.
Rio menunduk dalam pelukan papanya. *Iya benal." Cicit Rio tak berani karena memang ia salah.
"Lain kali jangan seperti itu lagi ya, kalau tau Rio salah maka bertanggung jawab dengan memperbaikinya jangan justru lari dan menunggu orang lain yang membereskan masalahmu. Mengeri?" Ucap Liam menasehati putranya.
"Iya papa io paham. Maaf papa."Ucap Rio.
"Minta maaf pada kak Lily dan Kak Aura lalu minta maaf juga nanti pada nenek kerena sudah merusak tanamannya ya." Ucap Liam mengingatkan.
"Baik papa "
"Kak Lily, Kak Aula. Io minta maaf kalena lali begitu saja. Dan membuat kakak jadi yang membeleskan tanaman nenek. Maaf ka." Ucap Rio pada kedua kakaknya.
"Iya lain kali jangan begitu lagi ya."Balas Lily.
"Iya jangan diulangi lagi, ngga baik itu." Balas Aura.
"Iya engga lagi, Io engga gitu lagi ka." Ucap Rio menyesal.
Rio mendekati kakak nya hendak bersalaman meminta maaf. Tapi kesempatan itu tak dilewatkan oleh Aura. Melihat adiknya lepas dari pelukan papanya mendekati mereka. Aura dengan sigap mengarah pada papanya masuk kedalam dekapan papa sambil mengejek Rio.
"Dapat, aku dipeluk papa!"Seru Aura dalam dekapan papanya mengejek Rio dengan menjulurkan lidahnya.
Rio terpaku ditempat karena kejadiannya begitu cepat. Hingga ia menyadari dikerjai oleh kakaknya.
"Aaahhhh... Itu papanya Io!" Tangis bocah kecil itu pecah saat Lily si sulung ikut masuk dalam dekapan papanya.
"Siapa suruh engga mau berbagi, sekarang papa punya kita. Iya kan kak Lily."Ejek Aura pada adiknya.
"Iya."Timpal Lily.
"Aahh... Lepasin ini papanya io hiks.."Rengek Rio mencoba melepaskan pelukan papanya dari kedua kakaknya.
"Engga mau, ini papa kita. Kamu sana aja cari papamu, kamu kan anak pungut." Ucap Aura menyulut kekesalan Rio yang membuat anak itu makin mengencangkan tangisnya.
"Aahh.. Lepasin ini papa Io, ini papanya Io hiks.." Tangis Rio sambil memegang lengan papanya.
Liam yang melihat Rio menangis dan kedua putrinya yang mengejek adiknya saat ini tak dapat berbuat apa-apa. Ia hanya menyimak dan memastikan bercanda mereka ini tidak keterlaluan.
Ada apa ini? Rio kenapa menangis sayang?"
...----------------...
Liam
Lily
Aura
Rio
.
.
.
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya.
.
.
.
.
Tbc.
mlh perusahaan bpk nya hancur.
wanita kl bucin mang cenderung bodoh.
beda dng selingkuhan bucin tp pinter tak tik.
baru kl ini pemeran utamane goblok bnget.
Sekarang ya nikmati saja kekalahanmu. mau Berubah mnyesal wes terlambat anak dah besar dan gk pernh di perhatikan ya sdh wasalam.
aku lbih suka wanita pinter tau lakinya gk bner bangkit bawa anaknya trus bls dendam dng elegant.
anak egois semoga di masa depan lo punya anak anak lo juga masa depan nya lebih mengerikan dari pada ibu lo