Yun Bàntiān adalah pendekar pedang terkuat di dunia kultivasi. Terkenal, tampan, dan ditakuti... namun memilih hidup damai bersama istri dan anaknya, jauh dari hiruk-pikuk dunia.
Tapi kedamaian itu hancur ketika dua dewa turun dari langit—berniat membunuhnya demi menghentikan sebuah ramalan kuno.
Dalam pertempuran yang mengguncang dunia, Yun Bàntiān mengorbankan seluruh tubuh dan jiwanya… dan membunuh dua dewa sekaligus..
Namun kematian bukan akhir.
Ia terbangun di masa lalu—sebagai bayi!
Sayangnya, ingatannya telah hilang, tercerai-berai bagaikan bintang di langit.
Siapa dia sebenarnya?
Kenapa para dewa takut padanya?
Apa isi ramalan yang bahkan surga ingin lenyapkan?
Ini adalah kisah sang pendekar yang hidup kembali untuk mengubah takdir... dan menantang surga itu sendiri.
_____________________________________
Judul Yang Berbeda
Sword Against The Divine
S.A.T.D
Penjahat Surgawi Tanpa Nama
Unnamed Calamity of the Heavens
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yun Ru Ze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26–Pelelangan
Yun Bàntiān bersama keluarga Luo menaiki tangga khusus yang hanya diperuntukkan bagi para tamu VVIP. Luo Haotian menempelkan batu giok berwarna hitam dengan nama marganya pada formasi di dinding. Seketika, lingkaran cahaya biru muda mengitari tubuh mereka, lalu dalam sekejap, sosok mereka lenyap.
Beberapa Menit Berlalu....
Mereka sudah duduk di kursi khusus. Pelayan-pelayan wanita berpakaian ungu dengan wajah tertutup berdiri di sisi ruangan. Yun Bàntiān duduk di samping Luo Qīngméi, sementara Luo Língxiāo, Luo Haotian, dan Luo Jianhong memilih duduk agak menjauh, sengaja memberi ruang bagi keduanya agar tampak lebih intim—setidaknya itulah yang mereka pikirkan.
Luo Língxiāo mendekati Yun Bàntiān berkata dengan lembut "Yun Bàntiān, ayahmu menitipkan sesuatu untukmu."
Ia mengeluarkan batu giok ungu dari cincin penyimpanannya, lalu menjelaskan,
“Ini adalah Kartu Giok. Kamu bisa menggunakannya untuk membeli barang di pelelangan ini. Nilainya setara dengan lima ratus Bǎo, atau lima ribu Yu, maupun lima ratus ribu Lián.”
Suaranya lalu menurun, tegas namun pelan,
“Jangan lupa membeli pil kesuburan. Guru memang tidak tahu nama aslinya, tapi aku yakin pelelangan ini menjualnya.”
Yun Bàntiān mengangguk pelan,ia berbalik menatap Luo Qīngméi dan berkata dengan lembut "Qing'er, apa kamu mau membeli sesuatu ? ternyata ayahku memberikan ku kartu giok."
Luo Qīngméi menggenggam tangannya erat, lalu tersenyum, "Aku tidak butuh apapun. Aku hanya ingin kamu... dan anakmu kelak yang—"
“Ehmm, ehmm!” Yun Bàntiān buru-buru menyela, wajahnya sedikit panik. Ia berbisik,
“Jangan keras-keras! Kalau keluargamu tahu, aku bisa dihukum.”
Luo Qīngméi menutup mulutnya cepat-cepat, menahan tawa yang hampir pecah. Ia mendekat, berbisik di telinga Yun Bàntiān,
“Maaf, aku tidak sengaja.”
Yun Bàntiān hanya mengangguk kecil. Saat melirik ke depan, matanya langsung bertemu dengan tatapan tajam Kaisar Iblis dan permaisurinya. Senyum tipis menghiasi wajah keduanya, seolah menyimpan sesuatu. Namun Yun Bàntiān memilih mengalihkan pandangan.
Tempat pelelangan itu benar-benar megah—lebih dari dua belas lantai tribun mengitari sebuah panggung di tengah. panggung bisa naik menggunakan Qi untuk berpindah lantai. Di setiap sudut, penjaga-penjaga berwajah bengis berdiri tegak; tingkat kultivasi mereka sama sekali tak bisa dirasakan Yun Bàntiān.
Tiba-tiba, penghalang transparan muncul di hadapan semua penonton. Panggung utama perlahan naik, dan seorang wanita cantik muncul. Rambut putih panjangnya kontras dengan gaun hitam yang ketat melekat di tubuhnya.
ia berkata dengan suara lantang,"Kepada semua tamu yang hadir, pelelangan hari ini akan segera dimulai."
Semua orang berteriak kegirangan, kecuali orang di VIP dan VVIP mereka hanya diam menyaksikan.
Wanita itu melanjutkan,"Perkenalkan, nama saya Lin Xinrui, dan saya akan menjadi pembawa acara pelelangan ini. Barang pertama: Pil Giok Kehidupan. Pil ini berfungsi menyuburkan rahim, memperkuat benih kehidupan, dan membantu janin terbentuk sempurna. Harga awal: sepuluh Bǎo."
Ia mengeluarkan sebuah kotak dan memperlihatkan pil nya, sebuah pil berkilau hijau giok tampak seperti permata hidup. Permukaannya begitu halus, memantulkan cahaya samar seolah setetes embun abadi terperangkap di dalamnya. Urat tipis keemasan berdenyut pelan di permukaan pil itu, menyerupai detak jantung mungil yang memberi kesan seakan pil tersebut mengandung kehidupan. Aroma lembut menyeruak—paduan manis madu liar dan kesegaran bunga peony—membuat dada terasa hangat dan jiwa menjadi tenteram.
Yun Bàntiān menawar "lima belas Bǎo."
Lin Xinrui tersenyum tipis "Ada yang lebih tinggi?"
Kaisar iblis menawar " tiga puluh Bǎo."
Yun Bàntiān menggertakkan gigi, lalu menaikkan,“Lima puluh Bǎo!”
Seorang kaisar dari wilayah timur segera menimpali,“Seratus Bǎo.”
Yun Bàntiān menahan napas,
“Seratus lima puluh Bǎo!”
Kaisar wilayah timur kembali,
“Dua ratus Bǎo.”
Dalam hati Yun Bàntiān menggeram,
"Bajingan! Hanya untuk pil kehamilan saja harganya bisa mencapai dua ratus Bǎo?! "
Tiba-tiba Luo Haotian menawar dengan lantang" lima ratus Bǎo."
Seluruh ruangan terdiam. Begitu melihat siapa yang menawar, banyak tubuh bergetar ketakutan—itu adalah Leluhur Kedua Keluarga Luo.
Kaisar iblis menawar dengan suara Santai"Seribu Bǎo."
Ruangan mendadak sunyi. Siapa sangka, hanya pil kehamilan sudah mencapai harga seribu Bǎo, nilai yang bisa membeli atau bahkan memusnahkan sekte kecil dalam sekejap.
Luo Jianhong menawar "tiga ribu Bǎo."
Yun Bàntiān dan Luo Qīngméi terbelalak. Mereka tahu pil itu jelas ditujukan untuk mereka, tapi sang kakek buyut benar-benar berani menawar setinggi itu.
Dengan wajah pucat, Luo Qīngméi berbisik,
“Kakek buyutku... sepertinya tahu kalau kesucianku sudah hilang.”
Yun Bàntiān hanya bisa gemetar, "Aduh, aku harus bagaimana..."
Lin Xinrui berkata dengan lembut "sepuluh... sembilan...tujuh...lima...tiga...dua...satu, tidak ada yang menawar lagi terimakasih telah membeli barang ini leluhur pertama Luo."
ia mengangkat tangannya,"Barang kedua: monster tunggangan jinak, Elang Salju. Harga awal: lima puluh Bǎo."
Mereka mengeluarkan monster tersebut, namun yang membuat semua orang bingung adalah ukurannya—hanya sekitar lima puluh sentimeter. Namun begitu Lin Xinrui menyentuh segel bercahaya di tubuhnya, cahaya itu menyala terang dan seketika Elang Salju membesar hingga cukup besar untuk ditunggangi tiga orang dewasa
Yun Bàntiān sempat terdiam, karena ia pikir hanya memiliki sekitar lima ratus Bǎo. Namun saat memeriksa cincin penyimpanan pemberian ibunya, matanya melebar kaget—di dalamnya ternyata tersimpan lima ratus ribu Bǎo
Dalam hati ia berbisik dengan bahagia,"Terima kasih, Ibu... meski engkau tak ada saat aku dewasa, ternyata engkau sudah menyiapkan segalanya sebelum pergi."
Seorang pria muda dari sekte Rembulan Es "Dua ratus Bǎo."
Mu Xueyan menawar dengan santai "lima ratus Bǎo."
Semua orang benar-benar terkejut ketika keduanya langsung menawar tinggi. Kerumunan pun mulai bertanya-tanya—apa sebenarnya yang membuat hewan itu begitu istimewa?
Permaisuri Iblis akhirnya ikut,
“Seribu lima ratus Bǎo.”
Lalu ia menambahkan dengan dingin,
“Siapa pun yang berani menawar lebih tinggi dariku, jangan harap bisa lolos dari Sekte Iblis.”
Aura iblis menyelimuti ruangan, membuat banyak orang gemetar. Namun dua leluhur Luo tetap santai. Luo Haotian bahkan tersenyum tipis,“Tiga ribu Bǎo.”
Permaisuri Iblis menatap tajam,
“Kakek tua! Apa kau ingin bersaing denganku?”
Luo Haotian mengelus janggut putih panjangnya, lalu menjawab dingin,
“Tentu saja. Bukankah pelelangan adalah tempat di mana yang berkuasa adalah uang?”
Kaisar Iblis akhirnya menawar dengan dingin,
“Empat ribu Bǎo.”
Namun Luo Jianhong segera menimpali,
“Tujuh ribu Bǎo.”
Ruangan hening. Bahkan para kaisar dari wilayah lain hanya bisa menelan ludah. Mereka tidak mungkin ikut bersaing dengan para monster di tribun VVIP.
Lin Xinrui berkata dengan lembut "Sepuluh...enam... empat...tiga...dua...satu, terimakasih leluhur Luo telah membeli hewan ini."
Luo Jianhong berkata dengan tenang "Hoho, tidak perlu berterimakasih aku disini sebenarnya hanya ingin membuat kaisar iblis dan permaisurinya kalah."
Semua orang benar-benar terdiam. Mereka bisa membayangkan badai besar yang akan pecah di pelelangan ini—dua leluhur Luo berhadapan dengan Kaisar Iblis beserta permaisurinya.