Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
...Happy Reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
"Tedi mencoret meja ku karena dia dituduh mencuri uang tetangga. Leo juga ikut mencoret meja ku karena dia pusing karena ayah dan ibunya setiap hari bertengkar," ucap Greland, dengan nada yang santai dan tidak memojokkan.
"Sementara Mia, Santi, dan Poli, mereka mencoret meja ku karena tidak menyukai aku. Dan beberapa siswa lain karena tidak punya kerjaan juga mencoret meja ku karena mereka berpikir aku tidak akan bisa melawan dan menganggap aku lemah dan gampang dibully," tambah Greland, dengan nada yang sama.
"Jadi, apakah ini sudah cukup jadi bukti?" tanya Greland, mengangkat bahunya dan memandang siswa-siswa dengan mata yang tajam. "Aku tahu siapa saja yang mencoret meja ku, dan aku tahu alasan mereka melakukannya. Jadi, sekarang apa yang akan kalian lakukan?"
Tapi Mia tidak terima dengan penjelasan Greland. "Tapi kenapa cuma meja ku saja kau ambil? Kenapa bukan meja yang lain saja?" tanya Kia, dengan nada yang tidak percaya.
Greland tersenyum kecil, dan memandang Kia dengan mata yang penuh arti. "Karena kau lah yang selalu membully ku, menindas ku, menjadi babu mu setiap hari membawa tas mu, jika aku melakukan kesalahan kau memarahi ku," ucap Greland, menunjuk ke arah Mia dengan jari yang tegas. "Jadi, meja mu sebagai gantinya!"
Kata-kata Greland membuat Mia merasa tidak nyaman, dan ia mulai merasa takut. Tapi, sebelum ia bisa bereaksi, Bu Gina sudah berbicara dengan nada yang tegas. "Jadi, ada pembully seperti ini di kelas kita? Saya harap setelah hari ini tidak ada lagi pembully lagi, jika saya dengar maka akan saya panggil orang tuanya ke sekolah!"
Kata-kata Bu Gina membuat siswa-siswa merasa takut, dan mereka semua menundukkan kepala. Mereka tahu bahwa Bu Gina tidak main-main, dan jika mereka melakukan kesalahan, maka mereka akan menghadapi konsekuensi yang serius.
"Saya harap kalian semua akan ingat pelajaran hari ini, dan tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi," kata buk Gina, dengan nada yang penuh arti.
Kelas menjadi sunyi, dan siswa-siswa semua menundukkan kepala, merasa takut dan ada juga yang kesal kepada Greland karena sudah mengekspos masalah pribadi mereka. "Tunggu saja kau Greland, aku akan membalas mu!" kata Mia geram, dengan mata yang penuh kemarahan. Beberapa siswa lainnya juga tidak terima, dan mereka saling bertukar pandangan dengan Mia, seolah-olah berjanji untuk membalas Greland.
Tapi, Bu Gina tidak peduli dengan reaksi siswa-siswa. "Baiklah, kita lanjutkan pelajaran hari ini," kata Bu Gina dengan tegas. "Nanti setelah pelajaran selesai, kalian harus membersihkan meja Greland. Dan saya tekankan lagi, jika kalian punya masalah, jangan dibawa ke sekolah, apa lagi sampai merugikan orang lain. Selesai masalah di rumah saja!"
Greland tersenyum kecil, merasa puas bahwa keadilan akan ditegakkan.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
semangat up banyak"ceritanya bagus