NovelToon NovelToon
Cinta Rahasia Sang CEO

Cinta Rahasia Sang CEO

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:74.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Laura jatuh cinta, menyerahkan segalanya, lalu dikhianati oleh pria yang seharusnya menjadi masa depannya—Jordan, sahabat kecil sekaligus tunangannya. Dia pergi dalam diam, menyembunyikan kehamilan dan membesarkan anak mereka sendiri. Tujuh tahun berlalu, Jordan kembali hadir sebagai bosnya … tanpa tahu bahwa dia punya seorang putra. Saat masa lalu datang menuntut jawaban dan cinta lama kembali menyala, mampukah Laura bertahan dengan luka yang belum sembuh, atau justru menyerah pada cinta yang tak pernah benar-benar hilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Rahasia Terburuk

"Ayo aku antar pulang."

Ketika mendongak, Laura mendapati Noah dengan tatapannya yang dingin. Lelaki tersebut mengulurkan tangannya. Laura menatap tangan Noah sekilas, kemudian berusaha berdiri sendiri.

Akan tetapi, kekuatan Laura seakan menguap ke udara. Kakinya seakan tak mampu memijak bumi, sehingga membuatnya kesulitan berdiri tegak. Noah akhirnya memapah Laura untuk masuk ke mobilnya.

Sepanjang perjalanan ke apartemen, Laura hanya terdiam. Begitu juga dengan Noah. Dia hanya menatap jalanan di hadapannya, seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya.

"Mama!" seru Leon ketika Laura masuk ke apartemen.

Laura hanya tersenyum tipis, lalu masuk ke kamarnya. Tatapan Leon mengikuti arah Laura berjalan, sampai akhirnya pintu kamar sang ibu tertutup.

Mata bulat Leon kini beralih menatap Noah. Lelaki tersebut sudah jarang bertemu sejak pernikahannya dengan Laura gagal. Baru kali ini Leon bisa kembali bertemu dengan paman yang sudah mengenalnya sejak lahir itu.

"Paman, Mama kenapa?" tanya Leon dengan kelopak mata yang berkedip beberapa kali.

"Mama kurang enak badan, Kai. Jadi sekarang mau istirahat." Noah tersenyum hangat seperti biasanya sambil mengusap puncak kepala bocah laki-laki tersebut.

"Ooo ...." Bibir Leon yang imut kini membentuk bulat sambil mengangguk.

"Ngomong-omong, kenapa Kai masih di rumah? Nggak sekolah?" tanya Noah dengan alis yang saling bertautan.

"Miss rapat, Paman. Jadi, sekolah hari ini diliburkan."

"Ah, baiklah. Sudah makan? Atau mau ngemil? Mau keluar sebentar sama paman?" tawar Noah.

Leon menoleh ke arah Siti. Perempuan paruh baya itu tersenyum simpul kemudian mengangguk. Kini Leon kembali menatap Noah dan mulai mengangguk.

Lelaki tersebut langsung menggendong Leon. Keduanya pun keluar dari apartemen dan berjalan menuju minimarket. Noah sengaja mengajak Leon bermain di taman agar kelelahan dan lebih cepat tidur. Noah yang sejak kecil mendampingi Leon tentu paham pola bermain dan istirahatnya.

Hanya bermain dalam waktu satu jam, Leon mulai mengucek matanya. Bibirnya terbuka lebar ketika menguap. Noah tersenyum simpul, lalu mendekati Leon yang duduk tenang di atas ayunan.

"Leon mau pulang sekarang?" tanya Noah.

Leon pun mengangguk mantap. Matanya mulai sayu karena rasa kantuk yang menyerang. Noah langsung menggendong tubuh mungil Leon.

Lelaki tersebut sesekali bersenandung sambil menepuk punggung Leon. Dia sangat tahu bagaimana cara menenangkan dan melelapkan Leon. Begitu kembali ke apartemen, lelaki tersebut merebahkan tubuh Leon dan memilih untuk segera keluar dari kamarnya.

Ketika keluar dari ruangan tersebut, Noah mendapati Laura sudah duduk termangu di depan ruang tengah dengan televisi yang menyala. Noah hendak langsung keluar dari apartemen tanpa mengatakan apa pun, tetapi Laura mencegahnya.

"Kamu nggak takut ninggalin aku sendirian? Noah, aku sempat mikir buat bunuh diri beberapa menit lalu." Laura menatap Noah dengan mata yang berubah merah.

Noah terdiam seketika. Dia sadar kalau sekarang Laura sangat membutuhkan dukungannya. Jika kali ini dia tidak membersamai Laura, Noah berpikir telah mengingkari janjinya kepada perempuan tersebut.

Noah menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Dia kini berjalan mendekati Laura dan meletakkan ponsel ke atas meja. Ponsel tersebut terasa mengganggu jika berada di saku celana jeans Noah.

"Aku akan buatkan teh hijau untukmu." Noah kini berjalan ke arah dapur.

Laura menenggelamkan wajah ke dalam telapak tangan. Perempuan tersebut mengembuskan napas kasar, berusaha mengempaskan rasa sesak dan kegelisahan yang mengisi hati. Suara ponsel yang bergetar di atas meja membuat Laura menoleh ke arah benda pipih tersebut.

Perempuan tersebut mengambil alih ponsel tersebut. Sebuah pesan masuk dan sedikit terbaca oleh Laura. Pesan itu berasal dari nomor asing.

"Aku sudah melakukan semuanya. Sekarang giliranmu mencari cara agar Laura semakin hancur."

Tangan Laura bergetar hebat usai membaca pesan dari nomor tak dikenal tersebut. Ketika memperhatikan nomor itu, Laura menyadari sesuatu. Itu merupakan nomor sama yang tadi mengirimkan fotonya dengan Jordan.

Laura yang terkejut langsung meletakkan kembali benda pipih tersebut, seolah tidak terjadi apa-apa. Dia tersenyum kikuk ketika Noah menyerahkan secangkir teh hijau kepadanya. Laura menyesapnya perlahan dan meletakkan cangkir tersebut ke atas meja usai meneguk isinya beberapa kali.

"Terima kasih, Noah. Aku nggak tahu bagaimana bisa membalas semua kebaikanmu selama ini, bahkan ketika aku telah menyakitimu dengan banyak hal, kamu masih peduli kepadaku. Tidak ada rasa dendam atau benci." Laura tersenyum tipis, seraya menatap Noah yang masih berdiri di hadapannya.

"Aku tidak pernah menaruh dendam dan benci kepadamu, Laura. Tapi, sebagai manusia biasa, aku masih punya rasa kecewa yang belum pulih seutuhnya. Maka, jaga dirimu baik-baik ketika tidak bersamaku." Noah menyambar ponselnya kemudian berjalan keluar dari apartemen Laura.

Begitu pintu apartemen tertutup, Laura langsung menangis histeris. Dia memukul dada karena mengetahui isi pesan bahwa Noah mungkin tengah bekerja sama dengan orang lain untuk menghancurkannya. Dia tak menyangka sudah menyakiti Noah sejauh itu sampai lelaki yang pernah melindunginya itu kini berusaha menghancurkan segalanya.

Dunia kecil yang dia bangun tujuh tahun lalu dengan mengumpulkan kepingan hati itu kini kembali hancur. Seharusnya Laura tidak pernah kembali ke Indonesia. Seharusnya dia tetap menjauh dan menyembunyikan diri dari Jordan.

Perlahan Laura bangkit dari atas sofa. Perempuan tersebut berjalan gontai masuk ke kamarnya. Kini dia meringkuk di atas ranjang sambil memeluk kakinya sendiri layaknya kucing yang sedang kedinginan.

---

"Baik, saya akan bicarakan dengan tim pengembang terkait," ujar Jordan melalui sambungan telepon.

Lelaki tersebut kembali meletakkan gagang telepon ke tempatnya, lalu memijat pangkal hidung. Tak lama kemudian, Jordan menekan tombol interkom dan meminta sekretarisnya untuk memanggilkan Laura. Namun, sebuah jawaban mengejutkan keluar dari bibir sang sekretaris.

"Bu Laura sudah mengundurkan diri, Pak. Tadi Pak Jimmy menyerahkan surat pengunduran diri Bu Laura. Saya sudah meletakkannya ke atas meja Pak Jordan. Maaf karena lupa tidak memberitahu ...." Belum selesai perempuan itu bicara, Jordan langsung mematikan interkom.

Lelaki tersebut bergegas mengambil amplop coklat besar yang ada di atas mejanya. Dia sudah ada di ruangan itu sejak setengah jam yang lalu. Namun, kacaunya perusahaan karena efek dari skandal kemarin membuatnya tak bisa fokus.

Jordan membuka amplop itu dan membaca isinya dengan cermat. Ya, Laura memang mengundurkan diri dengan alasan ketidaknyamanan situasi tempat kerja. Jordan mengusap wajah kasar, kemudian berteriak.

Jordan kembali menekan interkom dan meminta sekretarisnya untuk memanggil Jimmy. Setelah Jimmy datang, lelaki tersebut menceritakan semua detail yang terjadi malam sebelumnya. Jordan langsung beranjak dari kursi dan meninggalkan Jimmy yang belum sepenuhnya selesai menceritakan ulang kejadian semalam.

"Pak!" panggil Jimmy tanpa digubris oleh Jordan.

Jordan keluar dari mobil sedannya menuju apartemen Laura. Dia menekan bel berulang kali, tetapi tidak mendapatkan respons apa pun dari dalam. Sebuah suara dari arah punggungnya membuat Jordan menoleh.

"Pak Jordan?"

1
altanum
setelah mendampingi laura bertahun tahun akhirnya noah harus pergi dari sisi laura.mengikhlaskan laura berbahagia bersama keluarga kecil yang baru dibina
ceritanya menarik thor.ada berbagai rasa yg ada.nano nano
bahagia sedih kecewa penghianatan trauma dikemas dengan apik oleh author jadi bisa ikut larut dalam berbagai kondisi yang ada....

terus semangat berkarya thor ❤️❤️❤️
Bisa Pesan Cover di Saya: Makasih ratenya. Makasih juga sudah mengikuti cerita sampai akhir, doa yang sama buat kakak. Sehat selalu dan berlimpah rejeki yang berkah. Aamiin
total 1 replies
Ucie
Jordan ga ada ahlak🤣🤣
Ucie
sakitnya jd Noah😭
dyah EkaPratiwi
love noah
Esther Lestari
Leon tangismu membuatku ikut menangis pagi ini.
Melepaskan seseorang yang sudah bersama sekian lama dan kita sayangi memang berat...tapi kehidupan terus berputar.
Terima kasih Noah sudah menjaga Laura dan Leon selama ini dan saatnya untuk melepas mereka ke Jordan.
Terima kasih thor untuk cerita indahnya😍
Bisa Pesan Cover di Saya: Istri Matre Sewaan Raga, Kakk.
Esther Lestari: judulnya apa thor
total 3 replies
tiara
akhirnya tamat kisah mereka semoga Noah menemukan kebahagiaanya seperti Laura dan Jordan dan hubungan mereka tetap baik.terima kasih karyanya thor sehat selalu.tetap semangat berkarya
tiara: siap thor
Bisa Pesan Cover di Saya: Doa yang sama buat kakak. Makasih udah baca sampai akhir. Jangan lupa baca kisah Noah X Ivy yakkk di buku baruku 😍😍😍
total 2 replies
suryani duriah
dramatis banget ,tapi suka😁😁😁
Bisa Pesan Cover di Saya: Awawaw
total 1 replies
tiara
Kenapa Noah harus pergi ya
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia pamitan mo siap-siap pindah ke buku berikutnya kakkk🤣🤣🤣

Nanti jangan lupa baca juga yaaa
total 1 replies
Esther Lestari
Akhir yang dipilih Lesyha....bunuh diri.
Noah mau meninggalkan Laura & Jordan ?
Bisa Pesan Cover di Saya: Jawabannya ada di next chapter ya kakkk
total 1 replies
Esther Lestari
Noah....menyelidiki dalam diam👍👍
Zenun
coba kasih serangan balik ke Lesya
Zenun
Lesya maning. Jambak aja rambutnya, Lau. Kali ini kau jangan takut
Zenun
sang mantan kah?
tiara
Noah mengambil resiko sangat besar dengan menerima kerja sama dengan Leisya.Semoga Noah selalu dipertemukan dengan orang baik untuk menjebloskan Leisya ke penjara biar tau rasa dia
Bisa Pesan Cover di Saya: Aamiin Aamiin
Bisa Pesan Cover di Saya: Aamiin Aamiin
total 2 replies
Esther Lestari
jangan emosi dulu Jordan.
Lesyha tidak bisa dilawan dengan emosi
dyah EkaPratiwi
Jordan masih mengedepankan emosi
Jeng Ining
hemmmm sayang hatimu tak berlabuh di cowok yg seeffort Noah Lau, malah tetep jatuh di Jordan yg yaaaa begitulah🙄
Jeng Ining: emng bener biyanget sih Kak 🫰🥰🤭
Bisa Pesan Cover di Saya: Masalah hati tak bisa dihalangi~
total 2 replies
n4th4n14e4
yes
tiara
Leisya jahat banget sih, semoga cepat dapat pelajaran dia dia kapok
Jeng Ining
palingan jg cmn bgtu marahnya.. ga ambil tindakan tegas ke Leysha😮‍💨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!