NovelToon NovelToon
Terima Kasih "Teman"?

Terima Kasih "Teman"?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa
Popularitas:876
Nilai: 5
Nama Author: Bintang Arsyila

Shafa dan Juna. Dua manusia yang menamai hubungan mereka sebatas kata "teman".
Namun jauh di lubuk hati terdalam mereka, ada rasa lain yang tumbuh seiring berjalannya waktu dan segala macam ujian kehidupan.
cerita pertama aku..semoga kalian suka yah. see yaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bintang Arsyila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 17

"Juna.." terdengar panggilan dari arah belakang, menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya, Juna menghentikan langkahnya.

"mau ke kampus? Barengan ya.." Nadia berucap ketika sudah berada di sampingnya.

"hmm" hanya gumaman yang terdengar, mereka melanjutkan langkahnya dengan Juna yang masih sibuk dengan ponsel di tangan nya. Sedangkan Nadia, mencoba mencari bahan perbincangan dan perhatian Juna.

"seneng deh akhirnya bisa jadi maba..kira kira ospeknya bakalan cape gak ya?"

"mungkin.."

"kalau beresnya barengan, boleh pulangnya bareng lagi?" Nadia dan Juna beda memang berbeda fakultas, Nadia yang mengambil jurusan hukum sedangkan Juna kedokteran.

"hm boleh. Ntar gue sempetin ke fakultas Lo kalau memungkinkan."

"aku tunggu.." Maya tersenyum cantik mendengar penuturan Juna.

"bentar ya.." ponsel Juna berdering, melangkah sedikit menjauh dari Nadia

"pagi..sorry semalam gue gak sempat ngecek ponsel. Kecapean terus langsung tidur deh" ucap Shafa di sebrang sana.

"hmm iya gapapa. gimana, seru semalam?"

"banget..coba Lo juga ikut, bakal tambah seru. Jadi nyamuk gue deketan sama si David dan Maya"

"hm?? si David pulang?" juna benar benar tidak tahu kalau David sudah pulang.

"lho...emang lo gak tau? kemaren Dateng ke cafe bareng sama Maya. Udah jadian mereka. Jadi ikutan nonton bareng."

"gak ada ngabarin dia, lupa kali"

"mungkin,? lagi dimana sekarang? Kaya rame gitu"

"lagi jalan mau ke kampus"

"ooo..pantes. sama Nadia juga?" tanya Shafa penasaran

"hmmm" hanya gumaman yang Juna berikan

"wah ada kemajuan nih...moga berhasil pedekatenya ya..haha. Udah ah, gue mau mandi dulu. Yang rajin kuliah nya ya ganteng, hehe. bye" Shafa menutup telponnya.

Di sebrang sana, Nadia masih setia menunggu. Juna menghampirinya dan kembali melangkah ke arah kampus.

"telpon dari siapa?" tanya Nadia

"teman.." hanya kata itu yang Juna jawab.

"Shafa?"

Juna tidak menjawab, hanya terus berjalan dengan senyum tipis. Nadia tahu, Juna masih memberikan batas yang jauh. Mungkin karena mereka baru kenal, dan status perjodohan yang membuat Juna masih kurang nyaman. Nadia harus lebih berusaha lagi untuk membuat Juna bisa melihat ke arahnya. Karena tanpa sepengetahuan Juna, Nadia sudah menyukai dia sebelum rencana perjodohan itu ada.

Sedangkan di tempat lain

"bakalan canggung gak ya?" Shafa bergumam. ia mengacak ngacak rambutnya, teringat akan kejadian semalam.

"dia beneran mau cium gue? Apa gue aja yang kegeeran?" masih di posisi berbaring di tempat tidur dan rambut yang masih berbentuk singa, Shafa terus bergumam.

"tapi kalau liat di drama, posisinya emang kaya mau cium bibir gue. Tapi kenapa? Kak Faiz suka gue? Tapi masa sih? Tapi bisa juga kan? tapi dia gak bilang suka gue. Gak nembak juga. masa belum jadian udah ciuman. Apa emang kaya gitu, ciuman dulu baru jadian??" Shafa masih betah bertanya tanya sendiri, maklum saja, ia belum pernah pacaran apalagi ciuman.

"gue tanya Maya aja kali ya?" bangun dari tidurnya dan duduk memegang ponselnya, menimbang nimbang haruskah ia ceritakan kejadian semalam pada Maya.

"tapi maluuuu..." kepalanya ia telungkupkan pada bantal di pangkuannya.

Tak lama pintu kamarnya di ketuk, ibunya membuka pintu setelah Shafa mengijinkannya.

"kamu berangkat kerja jam berapa?" tanya ibu duduk di pinggir kasur.

"masuk siang Bu, kenapa?"

"tadi bibi kamu di kampung nelpon ibu. Katanya nenek sakit. Ibu sama bapak diminta buat kesana."

"tapi kayanya bakalan lama." lanjut ibunya

"kira kira berapa hari?" dengan membenarkan posisi duduknya, Shafa menatap ibunya.

"gak pasti. Ibu sama bapak disuruh gantian jagain nenek."

Shafa merenung, kemungkinan bakalan beberapa Minggu ibu dan bapak nya pulang ke kampung.

"bapak juga sebenarnya dari dulu udah sering ngomong pengen ngurusin nenek. Cuma disini kita sibuk, kamu juga masih sekolah. Sekarang kamu udah kerja, bapak juga gak sibuk kaya kemaren sebelum sakit."

"hmmm..yaudah gapapa. Shafa bisa sendiri kok. Udah gede juga."

"bener gapapa?"

"iya. nanti kalau sempet sama udah dapet gaji, aku nengok kesana." ucap Shafa.

"berangkatnya kapan?"

"siang ini. Bibi kamu udah pesenin tiket kereta buat ibu sama bapak."

Shafa mengangguk mengerti.

"makasih ya nak." balas ibu membelai rambutnya.

"yaudah, bersih bersih dulu. Terus sarapan"

Siang hari setelah mengantarkan orang tuanya ke stasiun KAI, Shafa langsung menuju cafe tempatnya bekerja. suasana cafe lumayan penuh karena perkuliahan sudah mulai berjalan dan kebanyakan dari mereka nongkrong sebentar sebelum mulai jam kuliah.

Tak sengaja ia melihat presisi Rio di meja pojok cafe tersebut. Karena jam kerjanya belum di mulai, Shafa sengaja mendatangi mejanya untuk sekedar menyapa.

"hei" sapa Shafa.

Rio mengangkat kepalanya yang saat itu sedang sibuk dengan laptopnya, tersenyum dan menyuruh Shafa duduk di meja tersebut.

"Lo beneran kerja disini?" pasalnya Faiz pernah cerita kalau ada teman sekolah Rio kerja di cafe milik Faiz.

"he em..Lo kuliah di kampus itu?" tanya Shafa dengan gestur muka menunjuk kampus di sebrang cafe itu.

"iye..Maba gue..!!" pamer Rio.

"denger denger si Juna kuliah di luar kota? gak bisa mesra mesraan dong Lo sekarang" Rio bercanda karena melihat kedekatan Shafa dan Juna yang seperti sepasang kekasih

"dih apaan sih..!! Iya dia di luar kota sekarang. Mau jadi dokter kayanya. Lo sendiri ngmbil jurusan apa?"

"ilmu komputer..pengen jadi hacker gue,hehe"

"btw Abang gue udah Dateng?" lanjut Rio celingukan melihat sekitar cafe mencari keberadaan Faiz.

"gak tau,,gue juga baru dateng. Ke lantai atas aja."

"tar aja deh. Gue masih sibuk"

"kalau gitu gue ke belakang dulu ya..kalau butuh apa apa, panggil gue aja." pamit Shafa karena jam kerjanya sebentar lagi dimulai.

"si bos nanyain Lo tuh" ucap Irfan ketika Shafa hendak mengambil gelas dekat meja bartender.

"hm?? Ada perlu apa katanya?" balas Shafa

"ke atas aja.." Irfan berucap dengan dagu menunjuk ke lantai atas. Shafa hanya mengangguk dan berjalan kemudian ke lantai atas. Ada sedikit perasaan gugup dan berdebar karena kejadian semalam.

"ada perlu apa bos?" tanya Shafa di depan meja kerja Faiz.

"duduk dulu aja" ucap Faiz. Shafa menurut dan menunggu kelanjutan perkataan Faiz.

"ini gaji kamu" Faiz menyodorkan slip gaji ke hadapan Shafa. Ya, hari ini tanggal gajian setiap karyawan cafe. Shafa melihat nominal yang terdapat di slip gaji tersebut. Jumlahnya lumayan walaupun tidak full karena Shafa baru beberapa Minggu kerja disini.

"udah di cek di mobile banking nya kan?" lanjut Faiz.

"belum..aku lupa kalau hari ini gajian." Shafa memberikan senyum tipis pada bos nya tersebut.

"o iya..aku belum minta nomor rekening bos." sambung Shafa mengeluarkan ponselnya.

"buat apa?" bingung Faiz

"mau bayar hutang. Tapi maaf ya kalau di cicil"

Faiz menghela nafas pelan..menatap Shafa dengan senyum.

"gue ikhlas bantuin kamu. Tapi kalau kamu ngotot mau bayar, gimana kalau traktir gue?" Faiz melakukan penawaran

"traktir?" tanya ulang Shafa

"iya. Lo gak usah bayar hutang Lo yang kemaren, tapi Lo harus traktir gue malam ini. Gimana?"

"beneran gak usah bayar? Cuma traktir aja?" Shafa bertanya ragu, pasalnya uang yang dikeluarkan untuk biaya rumah sakit bapaknya tidak murah. Dan Faiz hanya ingin di traktir sebagai balasannya?

"iya"

Shafa tersenyum lebar dengan anggukan kepala.

"oke. Pulang kerja, aku traktir bos sepuasnya."

"sepuasnya? Yakin?" tanya Faiz dengan alis sedikit naik

"iya." jawab Shafa yakin

"oke. gue tunggu kalau gitu"

1
partini
ga usah nangis be strong move on jangan pernah terlihat menyedihkan di depan orang yg ada di hatimu kalau bisa pergi jauh dulu
satu lagi bertarung dengan masa lalu tuh berat karena hampir semua masa lalu pemenang nya
CantStopWontstop
Terhibur banget!
Rukawasfound
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Anthea
Meleleh sudah air mata menunggu update terbaru, thor~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!