NovelToon NovelToon
Mama Untuk Papa

Mama Untuk Papa

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Anak Genius / Tamat
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Buna Seta

Menikah muda bukan pilihan Arumi karena ia masih ingin menyelesaikan kuliah yang tinggal selangkah lagi. Namun, pertemuannya dengan Adeline anak kecil di mana Arumi bekerja membuat keduanya jatuh hati. Adeline tidak mau perpisah dengan Arumi bahkan minta untuk menjadi ibunya. Menjadi ibu Adeline berarti Arumi harus menikah dengan Davin pemilik perusahaan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Kita ikuti yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Seorang wanita berjalan tertatih-tatih ke kamar mandi berpegangan tembok. Ia merasakan sakit luar biasa di salah satu organ tubuhnya. Karena, tertembak senjata pamungkas ketika terjadi perang ranjang pagi ini.

Namun, pada akhirnya tiba juga di kamar mandi, kemudian bersuci. Begitu kembali, lawan perang masih mendengkur. Tidak mau mengganggu kebahagiaan mantan duda itu, Arumi membuka lemari perlahan-lahan ambil baju ganti.

"Mama kok lama?" Adel bertanya dengan mulut penuh ketika Arumi masuk ke kamar itu, Adeline sedang makan masakan yang Arumi buat diambilkan oleh Yanti.

"Ngobrol sama Papa kamu memang lama" Arumi merebahkan tubuhnya di kasur lalu menyuruh Yanti kembali ke dapur. Arumi benar-benar lemas hingga malas aktifitas.

"Mama lagi sakit ya" Adel tidak biasa melihat Arumi tiduran pagi.

"Nggak kok, hanya lapar" Arumi sebenarnya memang lapar tetapi tentu menunggu Davin bangun lebih dulu.

"Adel suapin ya Ma, aaaa..." Adel menusuk tahu dengan garpu lalu mendekatkan ke mulut Arumi. Arumi pun menerima suapan Adel.

Di kamar yang berbeda Davin meraba kasur sebelah, tetapi sudah tidak ada Arumi. Ia beranjak ke kamar mandi bersih-bersih, ganti pakaian, kemudian ke ruang makan untuk menganjal perutnya yang sudah lapar.

"Arumi sama Adel kemana Bi?" Davin lalu meneguk kopi buatan Arumi yang sudah dingin. Sebab, niatnya ingin sarapan ketika jam tujuh pagi, tapi hingga molor jam sembilan.

"Belum keluar dari kamar Tuan"

Davin tidak menjawab sudah bisa dipastikan bahwa Arumi di kamar Adel.

"Siapkan sarapan untuk Arumi Bi, biar saya antar ke kamar" titah Davin, lalu pesan kepada bibi agar menyuruh Yanti membereskan kamar.

"Baik Tuan" bibi memberi tahu Yanti, kemudian ambil piring menyiapkan makan untuk Arumi.

"Kakak sudah sarapan?" Malika yang baru saja turun dari tangga menghampiri Davin. Seperti biasanya ia duduk di sebelahnya.

"Tidak nafsu sarapan" ketus Davin, ingat perlakuan Malika yang hampir saja membunuhnya, ingin rasanya segera menjauh.

"Oh... pasti karena masakan Arumi yang murahan ini kan? Penyebab Kakak tidak nafsu makan. Kalau gitu sama Kak, aku juga malas sarapan" Malika rupanya tidak tanggap dengan sindiran Davin.

Davin menghabiskan kopi, kemudian ambil piring yang sudah disiapkan bibi. Lalu melangkah pergi meninggalkan Malika begitu saja.

"Katanya nggak nafsu makan, kok malah ke kamar membawa piring" Malika memandangi Davin yang masuk ke kamar Adel hatinya kesal. Malika tahu jika makanan itu untuk Arumi.

"Menu sarapan hanya ini saja Bi?" Malika cemberut memandangi tahu telur di piring.

"Benar Non, kata Non Arumi, sarapan ini sudah bergizi lengkap, ada protein hewani, protein nabati, sayur dan karbohidrat" bibi menirukan penjelasan Arumi.

"Nggak usah sok ngajari. Makanan apa itu? Kampungan! Belikan saya roti!" perintahnya ngegas.

"Baik Non" ucap bibi tetapi tidak juga berangkat hanya berdiri di samping meja.

"Cepat Bi" Malika melotot tajam.

"Uangnya mana Non" bibi sudah tidak punya uang belanja karena sudah habis untuk mengisi kulkas sebelum Arumi dengan Davin kembali ke rumah.

"Ini ambil" Malika meletakkan uang di atas meja, melengos kesal. Karena, bibi sudah berani minta uang kepadanya.

"Terimakasih Non" bibi keluar rumah sambil senyum-senyum karena berhasil minta uang kepada wanita yang pelitnya tiada tanding itu. Bibi pernah mendengar cerita dari nyonya Rose, jika sebenarnya tabungan Malika banyak. Karena digelontor uang dari orang tuanya yang juga seorang pengusaha. Namun, Malika sama sekali tidak pernah memberi uang jajan kepada art. Padahal pakaiannya selalu Yanti cuci, bahkan untuk kebutuhan diri sendiri pun sayang.

Sementara itu di kamar, Arumi terkejut ketika Davin masuk sambil membawa piring dan gelas memberikan kepada Arumi.

"Pak Davin membawakan makanan untuk aku" Arumi terharu ketika menerima piring dari suaminya itu. Arumi tidak menyangka bahwa pria galak itu perhatian juga.

"Sudah... sekarang sarapan dulu"

"Nggak habis Pak, kalau sebanyak ini mah"

"Untuk berdua, karena aku juga belum makan" Davin justru menyuap lebih dulu.

"Enakkan Pa, Adel habis banyak" Adel yang sedang asik bermain di lantai pun naik ke atas tempat tidur.

"Enak dong... mau lagi" Davin hendak menyuapi Adel, tetapi Adel menolak karena sudah kenyang lalu belok ke mulut Arumi. Arumi lagi-lagi kaget, tak urung menerima suapan Davin.

"Mama kan sudah besal Pa, masa disuapin." polos Adeline mengundang tawa Arumi dan Davin. Sejak pagi keluarga kecil itu berada di kamar Adel, karena Arumi merasa malas untuk keluar kamar. Hingga siang hari Adel pun bobo, Davin dengan Arumi ngobrol di tempat tidur sebelah.

"Ini atm kamu pegang Rum" Davin menyerahkan atm selain untuk kebutuhan rumah tangga juga untuk keperluan Arumi.

"Kok dikasih aku" Arumi enggan menerima.

"Kamu kan istri aku Rum" Davin setengah memaksa.

"Ya deh, terimakasih" Arumi menerima atm tersebut. Arumi ingat jika atm ayah Seno pun bu Astiti yang pegang, padahal bu Astiti mempunyai gaji sendiri.

Seminggu kemudian, selama itu Arumi dengan Davin belum pernah ke luar rumah, tetapi pagi ini akan berangkat ke kantor.

"Mas, aku juga mau ke kosan ya" izin Arumi rupanya sudah merubah panggilan.

"Mau ngapain kamu ke kost?" Davin yang sudah mengenakan pakaian dibantu Arumi itu sepertinya keberatan.

"Mau ambil motor saja kok Mas, paling hanya sebentar" papar Arumi jika motor miliknya dititipkan ke pemilik kost.

"Nggak usah diambil, kalau kamu mau motor, beli saja" Davin berkata enteng seolah akan membeli gorengan.

"Jadi orang itu jangan suka menyepelekan Mas, mentang-mentang banyak uang" Arumi geleng-geleng kepala. Sikap Davin yang seperti ini harus diingatkan. Manusia hidup tidak selamanya berjalan lurus, ada tikungan, ada belokkan bahkan kesandung kerikil.

"Ya sudah, berangkatnya bareng aku saja" Davin akhirnya mengalah. Lalu dijawab iya' oleh Arumi.

Pagi itu Arumi bersama Adeline pergi ke kost bareng satu mobil dengan Davin yang dikendarai oleh Dirman.

"Nanti pulangnya kami jemput" usul Davin ketika sudah tiba di depan kost, bahkan Arumi dengan Adel sudah turun.

"Lah, kalau dijemput pakai mobil bagaimana bawa motornya Mas" Arumi tersenyum.

"Iya juga ya" Davin terkekeh, setelah mencium kedua wanita istri dan anak itu lalu melanjutkan perjalanan. Tiba di kantor, sudah disuguhkan setumpuk pekerjaan. Walaupun di handle Derman tentu tidak seperti jika ia sendiri yang mengerjakan.

Davin bekerja tanpa istirahat hingga tengah hari perutnya terasa lapar.

"Derman, antar saya pulang" titah Davin, siang ini ia ingin makan di rumah bersama anak istri. Mobil yang dikendarai Derman melaju cepat hanya dalam hitungan menit sudah tiba di rumah.

"Arumi sama Adel di mana Bi?" Tanya Davin ketika tiba di rumah hanya ada Malika yang tengah ngorek-ngorek ujung jempol kuku.

"Belum pulang Tuan"

"Dari pagi tadi belum pulang?!" Sentak Davin, pria itu nampak marah sekali. Capek-capek pulang demi mereka tetapi tiba di rumah mengecewakan.

"Betul Tuan" bibi menunduk takut.

"Apa aku bilang, Kak. Paling juga keluyuran istri udik Kakak itu" Malika menuang bensin dalam kobaran api.

...~Bersambung~...

1
Vera Wilda
Elu bego apa tolol Reyhan 🤭🤭😁, udah d bilang sm Arumi klo sudah nikah tp elu nekat juga 😁
Vera Wilda
Telat kamu Rey 😁
Vera Wilda
Kasihan banget kamu Malika menghabiskan masa muda mu d penjara , makanya klo perbuat itu harus d pikirkan akibatnya … 🫤🫤
Vera Wilda
Kenapa tidak d ambil keluarga Derrel ya Kenny nya Thor ?
Vera Wilda
Yah kok meninggal Thor Jessica dan Derrel suaminya , kasihan banget Thor dg Kenny ….
Menanglah jdnya Malika Thor …
Vera Wilda
Siapa lagi ini yg kecelakaan ? Jessica dan keluarga baru nya kah ?
Vera Wilda
Kabur aja Rumi , Davin laki2 cemen tidak tegas 2 hari sudah d Jakarta masak iya gak kepikiran menghubungi istri , ada ya laki2 bodoh kayak Davin , 🫤🫤🤭
Vera Wilda
Tetep aja elu salah Davin gak kasih kabar k istri elu, aneh aja pergi begitu aja tanpa kasih kabar k istri d rumah
Vera Wilda
Aneh elu Davin , main pergi aja tanpa pamit , nanti ujung2 nya minta maaf …. Cemen elu Davin 😡😡
Vera Wilda
Kok bisa Davin udah tua hilang juga 😁😁 apa dia linglung ? Sehingga lupa jalan pulang ? Atau Davin d culik juga ? 🤔🤔😁😁
Vera Wilda
Lah kok bisa hilang Adeline , kan d dalam rumah Adeline, apa itu ulah S Malika ? , mungkin ini nanti sumpah nya s Malika k Rumi
Vera Wilda
Lah gimana Davin belum nelpon istrinya nich , lupa ya klo sudah ada istri 😡
Vera Wilda
Kok bisa ilang Rumi baru juga buat teh , duduk d taman kali … 😁
Vera Wilda
Murahan banget kamu Malika jd perempuan kayak gak ada laki2 lain aja 😁😁😁
LENY
JASIHAN YUDHA PATAH HATI TERUS☹
Vera Wilda
Siapa lagi tuh Thor , banyak banget wanita nya 😂
LENY
BRANDON BELA AJA ANAK JALANGMU NNT KL ADA KORBAN LG ANAKMU YG HRS MATI.
LENY
SALAH DIDIK ORANG TUA NYA TERUTAMA PAPANYA. DUH JGN SMPE LOLOS WANITA JALANG PEMBUNUH INI😡😡
LENY
KASIHAN KENNY KEHILANGAN KE 2 ORANG TUA😭😭
LENY
KL ROSE XANDERS GAK TEGAS BISA2 ARUMI JG DIBUNUH NNT SAMA ALIKA INI PEREMPUAN JALANG IBLIS GAK PUNYA MALU.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!