NovelToon NovelToon
Hijrah Cinta Sang Pendosa

Hijrah Cinta Sang Pendosa

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romantis / Tamat
Popularitas:17.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Demi menghindari kejaran para musuhnya, Azkara nekat bersembunyi di sebuah rumah salah-satu warga. Tanpa terduga hal itu justru membuatnya berakhir sebagai pengantin setelah dituduh berzina dengan seorang wanita yang bahkan tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Shanum Qoruta Ayun, gadis malang itu seketika dianggap hina lantaran seorang pemuda asing masuk ke dalam kamarnya dalam keadaan bersimbah darah. Tidak peduli sekuat apapun Shanum membela diri, orang-orang di sana tidak ada satu pun yang mempercayainya.

Mungkinkah pernikahan itu berakhir Samawa sebagaimana doa Shanum yang melangit sejak lama? Atau justru menjadi malapetaka sebagaimana keyakinan Azkara yang sudah terlalu sering patah dan lelah dengan takdirnya?

•••••

"Pergilah, jangan buang-buang waktumu untuk laki-laki pendosa sepertiku, Shanum." - Azka Wilantara

___--

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama konten kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 - Istriku Yang Cantik

"Gimana? Kedengeran, Ra?"

"Sabar, aku lagi usaha ... jangan nanya melulu kenapa sih?"

"Ck, lama banget!! Gantian coba!!"

Firasat Azkara sama sekali tidak salah, sebagaimana yang dia katakan bahwa di rumah ini ada beberapa ekor musang, dan hal itu terbukti benar adanya. Tepat di depan pintu kamar Azkara dua wanita dengan keingintahuan super tinggi itu tengah berusaha keras mencuri dengar kegiatan mereka.

Walau tahu bahwa hal tersebut percuma, Tante Lengkara yang keponya luar biasa masih berusaha demi mendapatkan kabar baik dari kamar keponakannya. Maklum saja, sama seperti anggota keluarga lainnya, awalnya mereka berdua masih sedikit tak percaya dengan pernikahan Azkara.

Tak tanggung-tanggung, Tante Ameera yang dulu pernah membayar seseorang untuk menjadi kekasih sampai berpikir jika Azkara membayar sejumlah uang untuk mendapatkan Shanum.

Sedikit konyol, tapi memang itu satu-satunya yang Tante Ameera pikirkan. Sementara di sisi lain, Tante Lengkara justru berpikir lain, bukan lagi perihal bayar membayar, tapi dia mengira jika Azkara menculik seorang wanita untuk diperdaya dan dipaksa mau menikah dengannya.

Sungguh, pikiran mereka sejauh itu sebelum mendengar penjelasan dari Mama Mikhayla terkait kejadian sesungguhnya. Akan tetapi, setelah tahu kejadian sesungguhnya mereka justru makin penasaran.

Fakta bahwa Azkara dan Shanum dinikahkan secara paksa menimbulkan banyak pertanyaan di kepala keduanya, terutama Lengkara. Bagaimana hubungan mereka? Berjalan dengan lancar atau tidakkah? Apa mereka saling menerima? Karena memang, Lengkara pernah merasakan dinikahkan dengan seseorang yang tidak dia inginkan dan jalannya tidak semulus itu, bahkan sampai cerai dulu.

Lengkara menghela napas pelan, setelah tiga puluh menit mereka berusaha sama sekali tidak ada hasilnya. Perlahan, dia duduk bersandar di pintu sembari mengusap kasar wajahnya.

"Sudahlah, Meera, kita berharap apa? Mending tidur, sudah malam juga," ucap Tante Lengkara sebagai pertanda jika dia telah menyerah dalam misi gila ini.

"Sabar, Kara, sebentar lagi."

"Kalau kata aku mustahil sih, tahu sendiri Azka sangat mencintai Megumi," .

Berbeda dengan Lengkara, wanita yang satunya masih semangat mencuri dengar sampai menggunakan potongan pipa bekas sebagai perantara. "Jangan pesimis begitu, Kara, walau pernah ada Megumi, tapi jangan lupakan Shanum itu spek bidadari dan memang Azkara dambakan sejak lama."

"Apa hubungannya, Meera? Azka memang pernah begitu, tapi itu dulu ... sebelum ada Megumi," balas Tante Lengkara lagi.

"Ehm terus sekarang gimana? Megumi sudah tidak ada, jadi bisa jadi Azka kembali pada mimpinya beberapa tahun lalu."

"Apa mungkin secepat itu? Bukannya baru tiga bulan?"

"Kita tidak tahu sekuat apa Azkara mencoba merelakan Megumi, kamu ingat sehancur apa dia tiga bulan terakhir? Bisa jadi itu adalah cara Azka menghabiskan duka lara dan kini dia menerima Shanum sebagai pengganti istri sepenuhnya."

Panjang lebar Tante Ameera bicara, mereka berbeda pendapat tentang hal yang dialami Azkara. Sembari terus berusaha mencuri dengar walau tidak ada hasilnya, Tante Ameera yakin seratus persen sebentar lagi kabar baik yang mereka nantikan akan tiba.

"Semoga, tapi aku benar-benar sangsi ... karena menurutku sakitnya percintaan ketika dewasa itu berbeda, kamu tidak akan pernah tahu rasanya."

"Jangan ajari aku, Lengkara, aku disakiti sewaktu kamu sudah beranak dua, kurang dewasa apa lagi? Tapi lihat, dalam waktu singkat aku mampu melupakannya dengan melibatkan orang baru, bahkan di hari pertama aku melihat suamiku aku bahkan lupa wajah mantan pacarku," jelas Tante Ameera panjang lebar.

"Iya juga sih, tapi ini kan beda konsepnya, Meera."

"Sama saja, intinya tentang move-on. Kamu sendiri dulu mampu melupakan Yudha walau pacaran lebih dari 7 tahun, 'kan?"

"Hem iya," jawab Tante Lengkara sedikit malas karena lagi-lagi saudaranya membahas hal itu.

"Nah itu, jadi menurutku tidak ada yang tidak mungkin. So ... jangan khawatir soal masa lalu pasangan, kata Kak Sean yang namanya cinta itu belum tentu jodoh, bisa jadi uji_"

Ceklek

"Huaaaah?!"

Tante Ameera sontak mundur dan menyembunyikan potongan pipa itu di belakang punggungnya. Sementara Tante Lengkara yang tadi bersandar di depan pintu seketika roll belakang dan bergegas keluar lagi lantaran malu luar biasa.

"Eh? Az-azka?"

"Sayang, Tante ganggu ya?"

Keduanya tampak gelagapan, saling cubit karena memang agak takut jika keponakannya ini sampai marah. Karena jika sampai marah, Azkara bisa berubah seperti orang yang berbeda.

"Tante sedang apa?" tanya Azkara melangkah maju sembari menutup pintu kamar rapat-rapat.

Berusaha melindungi sang istri dari lirikan maut kedua tantenya yang masih berani mencuri pandang ke arah kamar. Dia yang tadinya hendak keluar untuk ke dapur sama sekali tidak menduga jika akan disambut kedua orang ini.

"Ti-tidak, kita tadi lihat-lihat kamar atas, kayaknya ada yang berbeda ya? Guci di sini mana?" tanya Tante Ameera masih berani berusaha melunakan hati Azka yang tetap konsisten dengan wajah datarnya.

"Tante udah nanyain itu tadi," pungkas Azkara berlalu melewati kedua tantenya yang ternyata mengekor mengikuti kemana tujuan Azka.

.

.

Hingga tiba di dapur, Azkara masih tetap diikuti dan kedua wanita itu seolah tengah berbincang lewat mata. Melihat Azkara yang minum segelas air hingga tandas dan keringat yang membasah sampai rambutnya juga tampak lembab mereka jelas curiga.

Terlebih lagi tatkala Azkara juga mengambilkan satu gelas lagi untuk dia bawa ke atas. "Ehm, Azka minumnya untuk siapa?"

"Tante nanya?"

"Iya nanya, buruan jawab apa susahnya?" desak Tante Ameera benar-benar tak sabar akan kebenarannya.

"Untuk istriku yang paling cantik itu lah, siapa lagi," sahut Azka dengan gaya congkak khasnya.

"Ouh, kenapa memangnya?"

"Haus, habis olahraga soalnya," bisik Azkara disertai kedipan mata yang membuat kedua tantenya berbinar seketika.

"Olahraga? Olahraga yang gimana dulu nih, Ka? Sekadar pemanasan atau perang sungguhan?" tanya Tante Lengkara lagi dan kali ini tidak lagi Azkara tanggapi.

Biarlah kedua wanita itu menerka-nerka sendiri. Sementara Azkara meneruskan langkah ke kamar untuk memberikan segelas air putih itu pada sang istri yang suaranya sampai terdengar serak usai bercinta.

Jika dibayangkan, Azkara lagi-lagi menggeleng pelan. Dia kembali dan mendorong pintu kamar perlahan, sementara Shanum yang tadi terkulai lemas hanya mengerjap pelan tanpa banyak gerak.

"Maaf ya, kamu nunggunya jadi lama." Azkara mendekat dan membantu sang istri untuk duduk.

Dia juga segera membantu Shanum untuk minum segelas air yang ada di tangannya dengan begitu hati-hati. Sungguh, tidak ada niat untuk membuat istrinya kehilangan tenaga begini.

"Makasih, Mas," ucap Shanum begitu lemas sembari menarik selimutnya rapat-rapat.

Pria itu meletakkan gelas kosong itu ke atas nakas sebelum kemudian duduk di tepian ranjang sembari memandangi istrinya. Wajah lemas sang istri lagi-lagi menjadi alasan Azkara tertawa kecil.

"Mas."

"Iya, Cantik? Kenapa?"

"Tadi yang di depan siapa?" tanya Shanum penasaran karena dia memang sempat melihat, tapi sangat sebentar.

"Biasa, ada musang," jawab Azka sekenanya.

"Hah? Jadi memang benar ada musang? Mas yang pelihara atau hidup liar di kebun belakang sana?"

.

.

- To Be Continued -

Azkara : Selamat hari kamis untuk para penduduk humi yang super Muanis ❣️

1
🤎 Tétëh Sund@
kelar jg baca marathon sampe akhir.
🤎 Tétëh Sund@
akhirnya ngumpul jg.
🤎 Tétëh Sund@
good Azka.👍👍
🤎 Tétëh Sund@
𝐛𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐡𝐚𝐧𝐮𝐦 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥𝐦𝐮 𝐦 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚𝐦𝐮.
🤎 Tétëh Sund@
𝐲𝐚 𝐚𝐦𝐩𝐮𝐮𝐧𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐒𝐡𝐚𝐧𝐮𝐦, 𝐧𝐚𝐲𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐠𝐚 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚2
🤎 Tétëh Sund@
𝐡𝐚𝐝𝐞𝐮𝐮𝐡𝐡𝐡 𝐒𝐡𝐚𝐧𝐮𝐦 𝐣𝐠𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐥𝐚𝐛𝐚𝐲 𝐥𝐚𝐡, 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐠 𝐩𝐚𝐤𝐞 𝐚𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐦𝐮 𝐣𝐠 𝐣𝐝 𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐢𝐧 𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐢 𝐦𝐨𝐛𝐢𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐠 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐭𝐤 𝐛𝐚𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧... 𝐣𝐝 𝐣𝐠𝐧 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 𝐥𝐚𝐡.
🤎 Tétëh Sund@
𝐚𝐬𝐭𝐚𝐡𝐟𝐢𝐫𝐮𝐥𝐥𝐚𝐡𝐚𝐥 𝐚𝐝𝐳𝐢𝐦 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐧𝐠𝐚𝐤𝐚𝐤𝐤 𝐇𝐮𝐝𝐳𝐚𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐒𝐚𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐠𝐞𝐭 𝐤𝐫𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚, 𝐥𝐠 𝐞𝐧𝐚𝐤2 𝐧𝐠𝐨𝐛𝐫𝐨𝐥.𝐬𝐢𝐤𝐞𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐬𝐞𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐭 𝐧𝐠𝐚𝐡𝐞𝐭𝐢𝐧 𝐨𝐫𝐠 𝐬𝐦𝐩𝐞 𝐬𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐚𝐧.😆😆
🤎 Tétëh Sund@
😆😆😆 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐭𝐮𝐡 𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐠 𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐢𝐢𝐧 𝐥𝐚𝐦𝐩𝐮 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐒𝐚𝐤𝐚 𝐧 𝐇𝐮𝐝𝐳𝐚𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐮𝐫.😄😄😄
🤎 Tétëh Sund@
𝐛𝐢𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐧𝐠𝐞𝐤 𝐀𝐳𝐤𝐚, 𝐧𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐠 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐡 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐬𝐡.. 𝐬𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐚𝐦𝐞𝐭.😄
🤎 Tétëh Sund@
𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚 𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚𝐢𝐧 𝐧𝐠𝐞𝐝𝐮𝐦𝐞𝐥 𝐩𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠 𝐱 𝐥𝐞𝐛𝐚𝐫.😆😆
🤎 Tétëh Sund@
𝐠𝐤𝐠𝐤𝐠𝐤𝐤.. 𝐩𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥.🤭
🤎 Tétëh Sund@
𝐧𝐠𝐞𝐥𝐮𝐧𝐣𝐚𝐤 𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐩𝐮𝐣𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐦 𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐨𝐝𝐮𝐬.😄
🤎 Tétëh Sund@
𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐦𝐢𝐫𝐢𝐩 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐜𝐡𝐞𝐭 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐩𝐚𝐩𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐢𝐡 𝐤𝐫𝐧 𝐝𝐫 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐮𝐭 𝐚𝐣𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐧𝐭𝐚 𝐲𝐠 𝐚𝐦𝐚𝐳𝐢𝐧𝐠.😄
🤎 Tétëh Sund@
𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐠𝐚 𝐛𝐬 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐭𝐢𝐧 𝐤𝐰𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐬𝐞'𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐢𝐛𝐨𝐡𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐧𝐠 𝐣𝐮𝐣𝐮𝐫𝐯𝐚𝐚𝐣𝐚 𝐀𝐳𝐤𝐚 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐥𝐠 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐦 𝐥𝐞𝐝𝐞𝐤 𝐧 𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐩 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐜𝐞𝐰𝐚𝐚𝐧 𝐒𝐡𝐚𝐧𝐮𝐦 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐥𝐞𝐥𝐮𝐜𝐨𝐧 𝐣𝐝𝐧𝐲𝐚 𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐚𝐭𝐢 𝐧𝐠𝐚𝐦𝐛𝐞𝐤 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐰𝐚.
🤎 Tétëh Sund@
𝐲𝐚 𝐚𝐦𝐩𝐮𝐮𝐮𝐧𝐧𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐩𝐞𝐭2 𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐣𝐚𝐢𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚.😄
🤎 Tétëh Sund@
𝐰𝐤𝐰𝐤𝐰𝐤𝐤 𝐬𝐢 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐠 𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐧 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐨𝐡𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐠𝐬𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐜𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐬𝐢𝐤𝐚𝐩 𝐀𝐧𝐠𝐤𝐚𝐬𝐚 𝐚𝐟𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐜𝐞𝐫𝐦𝐢𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢.🤭🤭
🤎 Tétëh Sund@
𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐫𝐚𝐧𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐲𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐀𝐫𝐠𝐚 , 𝐀𝐫𝐠𝐚 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫 𝐦𝐢𝐫𝐢𝐩 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐠𝐚𝐥/𝐝𝐢𝐤𝐞𝐜𝐞𝐰𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐚𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 2 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐫𝐬 𝐬𝐢𝐤𝐚𝐩 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬𝐚𝐧.
🤎 Tétëh Sund@
𝐦𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐧𝐭𝐮𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭.
🤎 Tétëh Sund@
𝐧𝐨 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧.🥺😢😢😭😭😭
🤎 Tétëh Sund@
𝐥𝐚𝐬𝐢𝐚𝐧 𝐇𝐮𝐝𝐳𝐚𝐢 𝐣𝐝 𝐭𝐮𝐦𝐛𝐚𝐥 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚.😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!