NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran

Rahim Bayaran

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Cintapertama / Nikahkontrak / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:114.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Hanya karena uang, Dira menjual rahimnya. Pada seorang pria berhati dingin yang usianya dua kali lipat usia Dira.
Kepada Agam Salim Wijaya lah Dira menjual rahim miliknya.
Melahirkan anak untuk pria tersebut, begitu anak itu lahir. Dira harus menghilang dan meninggalkan semuanya.
Hanya uang di tangan, tanpa anak tanpa pria yang ia cintai karena terbiasa.

Follow IG Sept ya
Sept_September2020

Facebook
Sept September

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hilangnya Agam

Rahim Bayaran #28

oleh Sept September

Deru mobil di halaman rumah saat senja menjelang kala itu, membuat Dira berlari mengintip lewat jendela kamarnya. Bibir gadis itu mengulas senyum saat tahu siapa yang datang. Sejak tadi siang ia sudah menunggu

"Mas Agam!" pekiknya lirih. Saat ia akan turun, sekilas matanya menangkap sesuatu.

Dira kembali menyibak korden jendela kamarnya lebih lebar. Dibukanya agar tak menghalangi pandangan.

Tiba-tiba dadanya terasa sesak, melihat Agam merangkul tubuh seorang wanita. Dari sikapnya itu, terlihat sekali bila Agam peduli pada wanita itu.

"Siapa dia?" gumamnya sambil terus mengamati.

Penasaran, Dira ingin turun saja ke bawah. Ingin mencari tahu siapa gerangan yang mengusik hatinya kini.

Baru juga melangkah, kakinya berhenti sesaat.

"Istri pertama Mas Agam." Seketika itu kakinya langsung lemas.

Dira tak mampu lagi melangkah, semangat ingin bertemu suaminya menciut. Dia bukan suaminya yang sesungguhnya. Bukan!

Dira pun memutuskan berdiam diri di kamar.

Flashbacks

Selepas dari rumah besar keluarga Salim Wijaya, Agam segera pulang. Namun, baru setengah jalan. Ada telpon masuk.

Kaget yang memanggil adalah Agata, Agam pun bergegas ke rumah sakit. Saat di rumah sakit itulah ia bertemu Agata yang meminta pulang.

Tidak tahu apa alasannya, padahal ia masih menjalani perawatan.

"Sudahlah Mas, aku mau pulang sekarang!" ucapnya sambil menatap penuh harap.

"Bagaimana dengan pengobatanmu, sayang?"

"Aku tidak bisa tidur di tempat ini, Mama dan Papa selalu mendatangiku!" tangisnya lirih.

Ya mungkin Agata berada pada fase takut mati, hingga memimpinkan banyak orang yang sudah mati dan meninggalkan dunia ini.

Tidak tega, Agam pun membawa Agata pulang. Mungkin rumah sakit hanya membuat istrinya itu semalam down.

Agam menatap wajah Agata, lihat! Mana pipi cubby yang selalu ia cubit itu. Lingkar mata yang tajam serta kulitnya yang mengering. Ah, biasanya istrinya itu segar, sesegar buah berry pada musimnya.

"Ya sudah! Ayo pulang!"

Pada mulanya ia dipersulit oleh pihak rumah sakit. Ini semua Agata sedang menjalani pengobatan. Namun karena kemauan Agata yang enggan dirawat lagi. Akhirnya Agam pun memboyong pulang istri yang tengah sakit kanker stadium akhir tersebut.

Flashbacks END

Rumah Agam.

Dari luar rumah itu nampak kosong, sekosong hati Dira saat ini. Gadis itu harus sadar posisinya. Ketika istri pertama pulang, ia kini bukanlah apa-apa.

Saat ini, Agam sedang fokus dengan Agata. Ditatanya tempat tidur untuk istrinya tersebut. Dengan sabar ia merawat Agata yang sedikit sensitive.

Belum apa-apa, ia meminta seprainya diganti.

"Tapi ini baru di ganti, sayang!"

Agata mengeleng, mungkin ia curiga kamarnya dipakai tidur suaminya dengan wanita lain.

"Bik ... Bibik!"

Dengan terpaksa Agam meminta Bibi menganti seprai.

"Iya, Tuan!"

"Tolong ganti seprainya," tutur Agam. Kali ini ia agak tak enak hati. Lantaran ia ingat betul, semalam bukan seprai ini yang ia pakai. Itu artinya ini seprai baru.

Karena hanya seorang bawahan, Bibi tidak membantah. Dengan sabar, ia melepas kain seprai lama yang nyatanya masih baru. Mengantinya lagi dengan yang lebih baru.

Usai Bibi melakukan pekerjaannya, barulah Agata mau duduk di atas ranjang itu. Meskipun masih dengan rasa tak nyaman. Bila kemarin ia semangat ingin anak dari suaminya meski ditanam di rahim wanita lain, kini pikirannya tak lagi sama.

Sakit yang ia derita lama-lama membuat otaknya memikirkan banyak hal buruk. Dilihatnya kukit tanganya yang kusam dan keriput.

Gara-gara efek kemotrapi, semua sel dalam tubuhnya ikut mati. Rambut rontok, kulit mengering dan dagingnya, entah hilang berapa kilo. Kini ia tinggal kulit dan tulang. Menyadari hal itu, ia jadi semakin memikirkan hal yang bukan-bukan. Terlihat sekali, kini Agata tak hanya sakit fisik, namun jiwanya yang terusik membuat ia nampak depression.

"Mau makan apa?" tanya Agam yang melihat kondisi terkini Agata.

"Aku tidak mau makan, Mas. Jangan dipaksa, apa Mas malu karena aku sekarang kurus begini?"

Agata melengos, sambil mengusap mata. Keadaan ini membuat ia stress berat.

"Malu? Ayolah, sayang. Ngomong apa kamu ini. Kenapa harus malu? Aku hanya ingin kamu sehat kembali. Aku ambilkan ya?"

Agata menggeleng keras.

"Jangan keras kepala!"

"Aku nggak lapar, perutku rasanya seperti ditusuk-tusuk. Jangan paksa aku Mas, percuma. Nanti akan muntah juga." Kini ia sudah mulai terisak.

"It's okay! Everything will be fine!"

Agam meraih tubuh istrinya, merengkuh pinggang sangat langsing itu dengan erat.

Di balik pintu, Dira menanap dengan mata nanar.

"Ya, kamu hanya istri yang dibayar untuk melahirkan anak bagi mereka berdua. Sadar Dira!" batinnya ketika melihat pasutri itu berpelukan.

Tak kuat menatap lama lama pemandangan yang menyayat hati dan jantungnya itu. Dira pun memilih berbalik. Dan di sana ada Bibi yang memergoki Dira.

Bibi bahkan sempat melihat Dira mengusap ke dua pipinya.

Tidak selamanya madu itu manis, menjadi madu dan sebagai istri kedua. Nyatanya pahit, lebih pahit dari pada rasa sebuah empedu. Mungkin pahit itulah yang kini Dira rasa.

"Non Dira mau makan?" sapa Bibi yang tahu kecangungan Dira yang ketangkap basah sudah mengintip.

Dira mengeleng kemudian masuk ke kamaru.

Malam hari.

Agata benar-benar menawan suaminya di dalam kamar.

Meskipun ia tidur, tangannya mengengam tangan Agam erat. Tak boleh suaminya itu pindah tempat sejengkal pun.

Saat Agam mau ke kamar mandi, Agata pun langsung terjaga.

"Tidurlah lagi, aku hanya ke kamar mandi!" serunya.

Agata hanya mengerjap, diliriknya jam beker di atas nakas. Pukul satu, sambil menunggu Agam di kamar mandi, ia pun kembali mencoba menutup matanya.

Satu jam kemudian, ia membuka mata kembali. Rupanya ia tertidur sejenak, Agata pun menatap ke samping.

"Apa Mas Agam masih di kamar mandi?"

"Tapi sudah satu jam." Wanita itu pun melihat jam dinding.

Tidak ingin terus bertanya-tanya, Agata pun turun dari ranjang. Ia melangkah menuju kamar mandi.

Tok Tok Tok

Mungkin sudah lima Kali ia mengey, tapi tak ada sahutan di dalam sana. Makin penasaran, wajah Agata pun mulai cemas. Dibukalah pintu kamar mandi itu.

Kosong!

Seketika itu juga, tubuhnya lemas. Ia merasa suaminya sudah bukan miliknya lagi. Wanita yang sedang digerogoti penyakit itu pun meringkuk di kamarnya sendirian.

Suaminya? Entah di mana rimbanya. "Mas agam di mana kamu Mas?" batinnya terusik, pikiran buruk memenuhi kepalanya.

Tak mampu menahan beban sakit fisik maupun batin, wanita lemah itu pun mulai hilang kesadarannya. Di kamar sepi, seorang diri.

Lalu di mana Agam?

Bersambung

Penonton, tebak yuk. Mas Agam di Mana? Wkwkwk.

Hati tidak bisa dipaksa, kepada siapa ia melabuhkan cintanya. Terimakasih atas supportnya semua pembaca kesayangan Rahim Bayaran. Love sekebun sawit biar semuanya makmur jaya. Aamiin.

1
Azzara Nur Ramadani
Luar biasa
aryuu
makan tuh Dira... bloon banget nih sidira... mati ajalah lu dir sebel gwe
aryuu
mungkinkah ceboll🤔
piwka
💙
Cici_sleman
dilihat dr judulnya aj dh ketebak lagunya bunda 😅
Cici_sleman
lg umbah2 kr isah2
Cici_sleman
gundul mu dewe🤣
sakura
...
arzanka aja
Luar biasa
arzanka aja
Biasa
Meri
gk pernah nikah LG si Dira ni
i
Meri
ninja Hatori 😂😂😂
Meri
Agata pulang atw Denis yg liat
Meri
Agata
Meri
hai KK sept👋👋👋sy mampir LG di karya KK😊sy mulai dr cerita Agam,nnt lanjut yg lain
Sept September: maksih banyak kak
total 1 replies
Ita Rostanti
Luar biasa
the real ersyana
keluarga muka topeng🥴
the real ersyana
itu kn mau kamu agata, kenapa marah
Cici_sleman: maunya agata, agam cetak ank tnp hatinya , tp salh agam dia pake bumbu cinta dan sayang wktu bkin adonan
total 1 replies
Sri Yani
Luar biasa
Erna Yunita
Gundulmu..... ngomong asal njeplak ae
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!