NovelToon NovelToon
Gadis Cantik Yang Ku Bully Kini Jadi Iparku

Gadis Cantik Yang Ku Bully Kini Jadi Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mas Bri

bagaimana jadinya jika seorang gadis desa yang sering dirundung oleh teman sekolahnya memilih untuk mengakhiri hidup? Namun, siapa sangka dari kejadian itu hidupnya berubah drastis hingga bisa membalaskan sakit hatinya kepada semua orang yang dulu melukainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mas Bri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

“Hei, kamu kenapa?” tanya Juan ikut panik. Dia memapahnya untuk duduk di kursi dapur. 

“Ay, kamu kenapa?” tanya Juan lagi.

“Tuan Muda, di mana Tuan Muda William?”

“Kakak masih ada rapat di ruang kerjanya.”

Gadis cantik itu langsung berlari menuju ruangan majikannya. Tanpa permisi dia memasuki ruangan. William yang saat itu sedang serius dengan layar laptopnya, dikejutkan dengan kedatangan pelayan cantiknya.

Dirinya tertegun melihat wajah Ayu yang penuh air mata. Tubuhnya terlihat rapuh seakan tak kuat lagi menahan beban tubuhnya. 

William langsung sigap menghampirinya tanpa peduli dengan orang-orang yang kebingungan di layar.

“Kamu kenapa?” tanya William.

“Tuan, Ibuku,” lirihnya. 

Tubuh kecil itu terus bergetar tak sanggup menyampaikan kabar yang diterimanya. William memeluk erat sambil menepuk pelan pundak gadisnya.

“Pelan-pelan, jangan sedih, bilang ada apa? Aku akan selalu menemani kamu apapun itu,” bisiknya pelan. Kata-kata formal kini sudah tidak berlaku lagi baginya. Dia ingin lebih dekat dengan Ayu, ingin lebih dalam lagi untuk menjalin hubungan.

“Katakan, ada apa sebenarnya.”

“Ibuku jatuh di kamar mandi dan sekarang kondisinya kritis.”

William pun ikut terkejut mendengarnya. “Lalu dimana sekarang ibu kamu?”

“Para tetangga sedang membawanya ke rumah sakit.”

“Kamu tahu rumah sakit mana?”

Hanya anggukan kepala sebagai jawabannya. 

William pun melepas pelukannya dan mengakhiri rapat sepihak. Dia bergegas menuju rumah sakit untuk menemani gadis cantik yang kini bertahta di hatinya. 

Sedangkan ditempat lain, Juan merasa sesak di dadanya. Niat hati ingin mengikuti jejak Ayu guna mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi melihat fakta di depannya dadanya langsung sesak seketika. Hatinya terasa begitu sakit bahkan lebih sakit dari tusukan bilah pisau. 

“Ada apa denganku,” gumamnya pelan sambil memegang dadanya. 

Melihat kakaknya memeluk gadis yang pernah disakitinya, perasaanya langsung berkecamuk. Dia urungkan niatnya untuk masuk ke ruang kerja. Dirinya hanya berdiri di samping pintu untuk mendengarkan percakapan mereka.  

“Aku ke rumah sakit duluan. Nanti kamu menyusul dengan yang lain,” ucap William kepada adiknya sebelum pergi meninggalkan rumah.

“Iya, Kak.”

Setelah kepergian dua orang itu, Juan langsung menghubungi kedua orang tuanya dan Vano. Mereka bergegas menuju rumah sakit yang sudah beritahu William sebelumnya melalui pesan singkat. Terlihat kekhawatiran dari wajah masing-masing, termasuk Vano dan Juan.

.

.

.

“Bagaimana kondisinya?” tanya Ayu baru saja datang pada tetangganya yang sedang menunggu di depan ruang operasi.

Dia hanya menggelengkan kepalanya tanda belum ada kepastian dari dokter.

Gadis itu menyandarkan tubuhnya pada dinding sambil memejamkan matanya. Padahal baru kemarin dia ijin untuk pulang dan mengajak ingin ibunya berlibur. Belum juga terlaksana malah mendapat kabar buruk.

“Duduklah dengan tenang. Kita berdoa bersama-sama agar ibu kamu baik-baik saja,” tutur William menggiring pelayan cantiknya untuk duduk.

Hatinya ikut sedih melihat Ayu yang seperti ini. Dia berharap kabar baik akan menghampirinya. Suasana begitu sunyi sampai lampu ruang operasi berubah hijau.

“Bagaimana keadaan ibu saya, Dok?” tanya Ayu begitu dokter keluar.

“Saat ini kondisinya sudah stabil, sudah melewati masa kritis. Tapi masih harus dipantau karena bisa saja sewaktu-waktu hal buruk terjadi. Teruslah berdoa karena itu jalan satu-satunya dan kami hanya perantara.”

“Kalau boleh tahu kenapa sampai di operasi?” kini giliran William yang bertanya.

“Ada pendarahan di otaknya dan itu cukup banyak. Sepertinya cukup keras saat terjatuh dan mengenai sesuatu pada bagian kepalanya. Kita tunggu sampai nanti malam, kalau bisa melewatinya, kemungkinan besar bisa sembuh,” tutur sang dokter.

“Yang sabar, ya. Kita sama-sama berdoa agar ada keajaiban dari Tuhan,” ucap William. Dia terus memberi semangat dan dukungan agar Ayu tidak putus asa.

1
Maggie Toth Lim
🤣🤣🤣🤣🤣kocak
Maggie Toth Lim
siapa ya😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!