Pembalasan Mantan Istri

"Gak nyangka ternyata lo bakal nikah lagi," ucap Max.

"Dari lo nikah, cerai terus mau nikah lagi masa Ryan belum juga punya gandengan," ejek Felix.

"Bacot lo, gue belum siap buat nikah ya dan gue gak mau ngelakuin itu sebelum gue nikah, gue bukan cowok murahan," jawab Ryan.

Lagi-lagi, Felix hanya diam karena jawaban mematikan dari dua sahabatnya itu. "Kayaknya hari ini gue sial banget deh," ucap Felix.

"Udah kita lupakan soal kesiapan lo, btw selamat ya akhirnya lo bakal nikah lagi," ucap Max.

"Thanks ya," jawab Elard.

"Oh iya, soal Sonya sama Bagas...," Felix menjeda perkataannya dan ingin melihat ekspresi Elard dan ketika melihat Elard biasa-biasa saja barulah Felix melanjutkan perkataannya.

"Mereka baru saja kehilangan anak mereka, Sonya keguguran dan gue dengar kalau Sonya bakalan susah punya anak karena dia udah keguguran empat kali," ucap Felix.

"Gila ya, dendamnya mantan emang manjur banget sampai keguguran terus gitu," ucap Max.

"Itu semua karma buat mereka, dulu waktu dia masih jadi istri gue, dia diam-diam minum obat pencegah kehamilan bahkan selama gue berhubungan sama dia, dia selalu minta gue pakai pengaman, sekarang dia dapat balasannya. Tapi, ya gue bersyukur karena gue gak sampai punya anak sama dia," ucap Elard.

"Gue denger dari Max, katanya Bagas masih sering berusaha buat nemuin lo ya?" tanya Ryan.

"Ya begitulah, gue udah gak mau lagi berurusan sama mereka, gue mau jalanin hidup gue dengan tenang tanpa ada gangguan dari mereka," ucap Elard.

"Mungkin Bagas lagi pusing soalnya kan nama dia udah di coret dari keluarganya," ucap Felix.

"Selama ini dia bisa hidup enak karena kita yang sering bantuin dia, diantara kita yang hidupnya cukup susah kan cuma Bagas, kita temenan sama dia tulus gak ada punya tujuan lain selain bersahabat. Tapi, ternyata dia khianati Elard dan otomatis semua dukungan kita buat dia juga hilang," ucap Max.

"Harusnya kalau miskin jangan belagu, dia pikir Sonya kaya gara-gara uangnya sendiri padahal semuanya dari Elard," ucap Ryan.

"Gue kapan hari gitu, lihat Bagas jadi badut," ucap Felix.

"Makin susah hidup dia, makanya dia pengen ketemu Elard buat bantuin biaya hidup dia sama Sonya," ucap Ryan.

"Jangan mau," ucap Max.

"Iyalah, gue gak gila kali sampai mau bantuin mereka," ucap Elard.

.

Pagi harinya, Olivia sudah bersiap untuk bekerja, kali ini ia memakai makser lantaran bekas gigitan Elard masih terlihat padahal sudah Olivia tutup pakai foundation.

Olivia mengendarai mobilnya yang diberikan Elard, selama perjalanan Olivia kesal karena jalanan begitu macet tidak seperti biasanya.

Ditengah kekesalannya, pandangannya tertuju pada sebuah motor sport, dimana dua orang yang berada diatas motor tersebut adalah Albert dan Laras.

"Nih dua orang pas banget ada depan mobilku," gumam Olivia.

Olivia memanggil Ibu-ibu yang berjualan koran lalu membeli koran tersebut, tak lupa Olivia memberikan segelas kopi yang sempat ia beli tadi saat di perjalanan.

"Saya bisa minta tolong, kopi ini nanti siramkan sama dua orang yang berboncengan di depan. Mereka itu selingkuh, wanita itu udah godain suami orang sampai rumahtangga mereka berantakan dan cerai," ucap Olivia.

"Tenang aja Mbak, saya akan siram ke mereka. Emang pelakor itu gak boleh dibiarkan bebas," ucap Ibu tersebut.

"Terimakasih ya, Bu," jawab Olivia dan diangguki Ibu-ibu tersebut.

Keberuntungan seolah tengah tertuju pada Olivia, Olivia yang jalannya arah lurus pun berhasil terhindar dari kemacetan, sedangkan Albert dan Laras masih terjebak karena mereka harus belok kanan.

Olivia yang tidak ingin ketinggalan drama pun segera mengaktifkan ponselnya dan merekam kejadian yang ada di hadapannya nanti.

Ditengah ramainya lalu lintas, Ibu-ibu yang disuruh Olivia pun siap dengan kopi ditangannya lalu dalam hitungan detik kopi tersebut meluncur tepat pada tangan dan celana Laras dan juga pundak Albert.

"Awsh, apa-apaan sih, Bu. Panas tau," sentak Laras.

"Kamu ini pelakor ya, kamu gak kasihan sama istri sahnya, gara-gara kamu rumahtangga orang hancur, suatu saat ini kamu akan merasakan sakit hati yang pernah di alami istrinya dulu, karma akan kamu dapatkan nanti ingat itu pelakor!" teriak Ibu tersebut lalu pergi.

"Ibu mau saya laporkan ke polisi!" bentak Albert.

"Udah salah masih aja sok-sokan, kamu juga jadi suami kok lemah banget sampai ke goda sama pelakor gini!" bentak Ibu tersebut.

Tentu saja apa yang dilakukan Ibu-ibu tersebut menarik perhatian semua yang ada di jalanan, banyak dari mereka yang menyoraki Albert dan Laras.

"Oalah mereka selingkuh, gak tau diri banget sih udah salah juga huuuu dasar tukang selingkuh," sorak orang-orang.

Sedangkan, Albert dan Laras yang ingin marah pun jadi takut karena banyaknya suara yang menyoraki mereka, ketika mereka hendak pergi Laras melihat mobil Olivia.

"Sayang, itu mantan istri kamu," ucap Laras dengan menunjuk mobil Olivia.

Ketika Albert dan Laras sudah melihat kearah Olivia, Olivia pun tersenyum dan melambaikan tangannya lalu memberikan cium jauh lalu melajukan mobilnya meninggalkan Albert dan Laras.

"Kurang ajar Olivia, selama ini aku terlalu baik sama kamu, aku bakal buat kamu membayar semua ini," geram Albert dan segera pergi dari sana.

"Hahaha, puas banget lihat baju mereka basah dan kotor karena kopi. Mana pakaian mereka putih lagi," ucap Olivia.

Beberapa saat kemudian, Olivia sampai di perusahaan. Begitu Olivia sampai di perusahaan ternyata tanpa Olivia duga, Albert dan Laras mengikutinya, Albert langsung menarik tangan Olivia hingga berhadapan dengan Albert dan Laras langsung menumpahkan kopi yang ada ditangannya pada Olivia hingga Olivia basah.

"Kurang ajar kalian!" bentak Olivia.

"Ini yang kamu lakuin tadi, aku juga bisa melakukannya," ucap Albert.

Olivia merasa kesal, malu, marah disaat yang bersamaan. Bagaimana tidak, masalahnya saat ini Olivia berada di lobby Aditama grup dan yang pastinya banyak karyawan yang lalu lalang dan melihat kejadian memalukan ini.

"Kurang ajar!" bentak Olivia semakin keras.

Karena kesal, Olivia langsung menampar Albert, bukan hanya tamparan bahkan Olivia menendang aset milik Albert hingga Albert terjatuh ke lantai dan dengan kesal Olivia menendang perut Albert hingga Albert merintih kesakitan.

Olivia menulikan telinganya, ia seolah tidak dapat mendengar suara rintihan Albert hingga tiba-tiba Laras menarik tangan Olivia agar menjauh dari Albert.

"Heh, jangan mukul gitu dong, gue sama Mas Albert cuma membalas apa yang sudah lo lakukan," ucap Laras.

Olivia tidak peduli dengan apa yang dikatakan Laras, ia menarik rambut Laras dan Laras yang tidak terima pun menarik rambut Olivia dan tentunya banyak pasang mata yang melihat mereka.

Pertengkaran mereka semakin sengit, tidak ada yang berani memisahkan mereka bahkan Olivia semakin menarik rambut Laras hingga tenaga Laras terkuras dan cengkraman tangannya di rambut Olivia mengendur.

"Ada apa ini?" tanya Papa Adrian lalu memisahkan Olivia dan Laras.

.

.

.

Bersambung.....