Seorang pria mengagumi seseorang wanita yang selama ini diam-diam dia awasi. Semua itu terjadi berawal kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya hingga dia merasa tertarik pada wanita itu.
Sampai pada akhirnya dia nekat untuk mendekatinya dan dari itulah pria itu menunjukkan perhatian lebih hingga wanita itu merasa risih.
"Stop jangan mengikuti aku terus."ucap wanita itu yang membalas dengan nada kesal.
Apakah wanita itu menerima kehadirannya dan memilih dirinya menjadi istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekertaris baru (IITG)
Posisi Gio sudah ada di dalam mobil bersama asistennya yang akan berangkat menuju kantor.Gio tampak begitu bahagia,akhirnya perjuangan tidak sia-sia.
"Akhirnya."ucap Gio yang merasa lega bercampur bahagia.
Yoga pun diam-diam merasa aneh dengan tingkah tuannya."Ada apa lagi ini."Batin Yoga yang merasa aneh dengan tuannya.
"Akhirnya dia menerimaku." ucap Gio yang saat ini bicara dengan asistennya.
"Maksud tuan?"tanya Yoga pada tuannya,Gio pun menceritakan semuanya pada asistennya.
Yoga pun akhirnya mengerti."Jadi begitu ya ,pantas saja tuan begitu senang." Batin Yoga yang baru mengetahui.
"Akhirnya Anda bisa menaklukkan hati Nona Nadira tuan." ucap Yoga yang ikut bahagia atas kerja keras tuannya.
"Mungkin dia sudah menyadari jika aku benar-benar serius dengannya." jawab Gio yang begitu yakin jika Nadira mulai menaruh perhatian lebih untuk dirinya.
"Lalu bagaimana rencana Anda selanjutnya tuan?" tanya Yoga pada tuannya.
"Mungkin secepatnya aku akan berdiskusi tentang rencana pernikahan kami berdua.Yang terpenting dia sudah menyetujui dan kini tinggal kami memutuskan kapan kami akan menikah." jawab Gio yang sudah memikirkan hal-hal penting yang harus dia lakukan.
"Pasti Nona akan bahagia,semoga saja rencana anda segera terwujud.Tapi bagaimana dengan keluarga Nona Nadira?"Pertanyaan itu langsung membuat Gio terdiam yang baru menyadari.
"Aku baru sadar hal itu." Gumam Gio yang baru menyadari.
"Saran saya,lebih baik Anda segera menemui keluarga dari Nona Nadira membicarakan hal ini tuan." ucap Yoga yang mengingatkan tuannya.
"Baiklah kamu cari informasi tentang keluarga Nadira dan jika semua informasi sudah terkumpul aku nanti yang akan langsung menemui keluarganya." Jawab Gio yang sudah siap menyelesaikan urusan dia dengan keluarga Nadira.
"Baik tuan,akan segera saya lakukan." jawab Yoga yang mengerti apa tugas harus dia lakukan.
Akhirnya mereka sampai di kantor,saat hendak masuk ke ruang kerjanya.Tiba-tiba tepat didepan pintu ruang kerjanya ada seorang wanita berdiri didepan pintu.
Gio pun dibuat penasaran kenapa ada seorang wanita yang berdiri didepan ruang kerjanya.
"Siapa dia?" tanya Gio yang mulai menginterogasi siapa wanita didepan dia.
"Dia sekretaris baru Anda tuan,kebetulan sekretaris Anda yang lama sedang cuti melahirkan tuan.Jadi ini penggantian sekretaris Anda yang baru."ucap Yoga yang menjelaskan siapa wanita itu.
"Begitu ya." jawab Gio yang cuek dengan keberadaan wanita itu.Gio pun masuk ke ruang kerjanya.
Saat Gio pergi,wanita itu menatap tajam pria itu."Ternyata tampan juga,sepertinya aku harus mendapatkan pria itu."Batin wanita itu diam-diam merencanakan sesuatu.
Wanita itu memulai misinya,Ia segera berubah dengan penampilan sedikit sexy.
Wanita itu langsung masuk ke ruang kerja tuannya."Tok...tok..."
"Masuk." Datanglah seorang wanita yang membawa map ditangannya.
"Maaf tuan,ini dokumen yang harus anda cek." ucap wanita itu,Gio pun melirik kearah wanita itu.
"Siapa namamu?" tanya Gio pada wanita itu.
"Nama saya Marta tuan."jawab wanita yang dengan percaya diri.
" Apa begini caranya kamu berpakaian dalam bekerja." pertanyaan itu membuat Martha terdiam.
"Aku tanya sekali lagi,apa kamu tidak sadar apa kesalahanmu?" tanya Gio yang terlihat begitu marah pada sekretaris baru itu.
"Apa salah saya tuan?"tanya Marta yang dengan berani bertanya.
"Ini tempat kantor bukan tempat club,apa kamu tidak sadar dengan cara pakaianmu." Seketika Marta mengerti apa maksud dari tuannya.
"Iya tuan." jawab Marta yang menundukkan kepala.
"Aku tidak mau tahu,kamu harus ganti.Jika tidak siap-siap saja kamu keluar dari sini." Gio pun secara langsung mengancam.
"Baik tuan." jawab Marta yang langsung keluar dari ruangan kerja tuannya.
"Benar-benar sulit aku mendekatinya." gumam Marta yang mengakui pria satu ini sulit untuk dia goda.
Marta pun harus menahan rasa kesalnya,dan dia kembali lagi untuk bekerja.Saat Marta bekerja,dia sesekali bermain Handphone miliknya dan tidak sengaja dia membaca berita di media sosial tentang tuannya.
"Pantas saja sulit aku dekati,ternyata dia menyukai laki-laki." Marta baru menyadari jika tuannya itu adalah menyukai laki-laki.
"Jika seperti ini gagal aku dekati pria itu." gumam Marta yang merasa rencana dia akan gagal.
"Tapi apa mungkin tentang pemberitaan itu benar adanya, Sepertinya aku harus mengeceknya." Batin Marta yang tak begitu saja menyerah.
Sedangkan di posisi Gio saat ini,Ia terlihat begitu sangat kesal dengan kejadian tadi.
"Dia kira aku akan tergoda,terlalu bodoh dia."ucap Gio yang sudah tahu jalan pikiran wanita itu.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu yang dimana Yoga asistennya datang membawa beberapa dokumen yang ada ditangannya.
"Maaf tuan,saya mengantarkan berkas penting dari tuan David." ucap Yoga yang mengantarkan sesuatu yang penting untuk tuannya.
"Oh dari tuan David." ucap Gio yang langsung mengeceknya.
"Semuanya sudah saya cek selanjutnya berikan langsung pada tuan David,dan ada hal penting yang harus aku sampaikan padamu." Seketika Yoga terdiam mendengar penjelasan dari tuannya.
"Apa kamu mengerti?" tanya Gio yang sudah merasa kesal.
"Saya mengerti tuan,nanti saya akan memperingati wanita itu tuan." jawab Yoga yang sedikit kesal karena pekerjaannya makin bertambah karena ulah sekretaris baru itu.
"Bagus,jika dia tidak bisa bekerja dengan baik lebih baik kamu pecat."jawab Gio yang sudah kesal dengan tingkah wanita itu.
"Baik tuan." jawab Yoga yang langsung keluar dari ruang kerja tuannya.
Di tempat lain
Nadira masih asyik menemani kedua putranya yang saat itu mereka berada di taman belakang bersama Mama Belina.
"Anak tampan." ucap Mama Belina yang menggendong salah satu dari cucunya itu.
"Jangan terlalu lelah, semuanya sudah ada yang mengurusnya." ucap Mama Belina pada Nadira untuk tidak lebih sibuk karena sudah ada yang mengurusnya.
"Iya Ma." jawab Nadira yang diam-diam pergi kebelakang mengambil sesuatu.
Nadira diam-diam pergi menuju dapur mengambil sesuatu."Nona." sontak saja kedua pelayan kaget dengan kehadiran Nadira di tempat itu.
Nadira pun membalas dengan senyuman."Saya mau ambil minuman dingin." ucap Nadira yang sudah berdiri di depan kulkas.
"Kenapa Nona tidak bilang pada kami,biarkan kami yang melayani anda Nona." ucap salah satu dari mereka yang mulai panik dengan kehadiran Nadira di tempat itu.
"Sudahlah,kenapa kalian harus repot." jawab Nadira dengan santai.
"Jika anda memerlukan sesuatu,kami siap melayani anda Nona." jawab salah satu dari mereka yang merasa ini pekerjaan mereka.
"Iya ,saya tahu." jawab Nadira yang langsung pergi dengan membawa segelas air putih dingin.
