NovelToon NovelToon
Amarahmu Kekuatanku

Amarahmu Kekuatanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Sistem
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nocturne_Ink

Ketika hidupnya diinjak-injak dan harga dirinya dihancurkan, Raka Wiratama menemukan sebuah kekuatan misterius—Sistem Upgrade Emosi.
Semakin besar amarahnya, semakin kuat pula dia menjadi.

Dari seorang pemuda biasa yang diremehkan semua orang, Raka Wiratama perlahan bangkit. Setiap penghinaan, setiap luka, dan setiap pengkhianatan… hanya membuatnya lebih kuat!

Dengan amarah sebagai bahan bakar, Raka Wiratama bertekad untuk membalikkan takdir.
Musuh yang dulu meremehkannya, kini gemetar ketakutan.
Dunia yang menertawakannya, kini dipaksa berlutut di bawah kekuatannya!

💥 Inilah kisah seorang pemuda yang menjadikan amarah sebagai senjata untuk menaklukkan dunia!

[Karya ini hanyalah ide yang muncul tiba-tiba. Jadi kalau tiba-tiba gak update, maaf banget ya]

[Jadwal Update: Setiap hari jam 0.00 WIB]

#Kalau telat berarti belum selesai dan sedang ada kendala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturne_Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Hal-hal Sedih

Nabila refleks gemetar waktu dengar hal itu…

Walaupun hubungan dia sama Raka nggak jelas, tapi yang namanya cewek tuh biasanya punya rasa memiliki yang kuat banget.

Raka pernah jujur ngungkapin perasaannya ke Nabila Ayu. Emang sih, Nabila waktu itu nggak langsung nerima. Tapi pikiran cewek itu emang aneh. Meski dia nolak, dia tetap nganggep Raka itu harusnya “punya” dia.

Sekarang Raka malah “direbut” orang lain. Ya jelas aja dia nggak terima, kan?

Apalagi Raka sekarang lagi bete sama dia.

Itu bikin Nabila makin susah nerima.

"Nabila, kenapa kamu berkata seperti itu?"

"Aku sudah berusaha meminta maaf padanya, tapi dia tetap tidak mau menerimanya!" suara Maya memang tidak terlalu keras, namun cukup jelas hingga seluruh kelas bisa mendengarnya.

Di meja depan, Guru Ratna lagi tiduran. Kelihatan banget mukanya lagi kacau.

Mata dia merah, make up tipisnya agak belepotan, rambutnya berantakan, dan tatapannya kosong.

“Eh Raka, itu cewek cantik siapa sih sebenernya? Jangan-jangan lu dipelihara tante kaya ya? Pantesan akhir-akhir ini lu ada duit traktir kita steak.”

“Kalau bener gitu, bro, tolong dong kenalin juga satu dua tante kaya ke gue…” Belum sempet Aldi nyelesain omongannya, tiba-tiba meja dipukul kenceng.

“Diam semua!” suara Guru Ratna meledak. Cewek ini udah tiga tahun nggak pernah marah, sekarang tiba-tiba ngegas.

Sekeliling langsung hening. Semua orang bengong, tegang.

Bahkan Maya yang biasanya bawel pun cuma bisa nutup mulut pelan-pelan.

Nggak sampai sepuluh detik, Guru Ratna malah nangis di meja.

Satu kelas saling lirik, bingung harus gimana. Anak-anak yang tadi asik main HP di belakang juga jadi nggak enak hati.

“Ada apa sama Guru Ratna?” tanya Raka pelan.

Aldi geleng-geleng, “Mana gue tau…”

Terus dia ngerendahin suara, “Katanya sih hubungan dia sama pacarnya lagi kacau…” Habis ngomong gitu, dia balik lagi ke game di HP-nya.

Sejak itu, Maya diem aja. Nggak ganggu Raka lagi malam itu, cuma ngambek di tempat duduknya.

Raka juga nggak peduli. Yang dia pikirin malah Nabila, takut cewek itu beneran sakit hati sama ucapannya tadi.

Tapi kayaknya Nabila sendiri nggak peduli.

Manusia emang kontradiktif, bahkan Raka juga gitu.

Pas belajar malam selesai, Nabila sama Maya beberes tas terus cabut. Sebelum keluar, Maya sempet ngelempar pandangan sinis ke arah Raka berada.

Raka malah sibuk mikirin satu hal lain, ke mana dia harus nyimpen catatan “Alkimia” yang penting itu.

Beberapa menit kemudian, kelas sepi. Tinggal dia sama Guru Ratna yang masih sesenggukan di meja.

Raka keinget kejadian waktu dia digencet Pak Darmawan di kantor guru, cuma Guru Ratna yang berani belain dia.

Perasaan halus di hatinya otomatis terusik.

“Bu Ratna… nggak apa-apa?” Raka nanya hati-hati.

Ratna Dewi sebenernya masih muda banget, baru dua puluh empat atau dua puluh lima. Lagi cantik-cantiknya seorang perempuan.

Mau dibilang manis iya, dewasa iya. Pokoknya pesonanya komplit.

Mata lentik, wajah oval, kulit mulus. Dari dekat, Raka bisa liat bulir air mata masih nempel di bulu matanya.

Ratna Dewi buru-buru hapus air matanya, maksa senyum, “Aku nggak apa-apa, Raka. Kamu balik aja ke asrama ya.”

Melihat dia yang rapuh kayak gitu, naluri cowok Raka langsung muncul, pengen melindungi.

“Guru lagi ada masalah ya? Kalau nggak keberatan, cerita aja. Siapa tau saya bisa bantu.”

Ratna Dewi nyibak rambut di dahinya, senyum tipis, “Kamu masih murid, bisa apa sih?”

“Minimal dengerin cerita juga lumayan, Bu…” Raka bener-bener pengen nolong.

Soalnya, dari semua guru, cuma Guru Ratna yang berani ngebela dia.

Dia juga guru yang adil, nggak pilih kasih, baik ke anak pinter maupun bandel.

Tapi karena cantik, sering diganggu, jadinya kelas dia malah terkenal paling ribut.

Ratna Dewi ngelirik Raka, lalu tiba-tiba nanya, “Murid Raka, kamu sering minum nggak?”

“Ya kadang-kadang aja, Bu. Kalau lagi gabut sama temen.”

“Rasanya gimana? Emang bisa bikin lupa masalah?”

“Ya jelas, lah. Cowok tuh beda sama cewek. Kalau lagi stres, kita minum bareng temen, ngobrol ngalor-ngidul, mabok dikit, langsung plong rasanya. Bu lagi kenapa sih?”

Ratna Dewi ketawa kecil, terus nyeplak kepala Raka pelan, “Dasar anak nakal, ngomongnya ngawur. Bikin guru ketawa aja.”

Raka nyengir, “Yang penting Bu Guru bisa ketawa lagi.”

“Kenapa? Pengen minum juga?” Raka nebak.

Ratna Dewi pelan-pelan ngangguk, “Aku belum pernah coba mabok. Kalau bener bisa bikin lupa sebentar… kenapa nggak?”

Raka langsung semangat, “Kalau gitu ayo! Saya ajak Bu Ratna minum sekarang juga!”

“Tapi… ini udah malam. Nggak apa-apa?” Guru Ratna agak ragu.

“Alah, santai aja. Minum kan justru buat ngilangin capek. Gas aja lah!”

Dia buru-buru lari ke kantor, ambil kunci, terus balik lagi, “Yuk, saya ajak makan sate terenak di Jakut!”

Ratna Dewi nggak bisa nahan senyum liat sikap Raka yang kekanak-kanakan tapi tulus.

...----------------...

Sekolah udah sepi, Raka Wiratama nganterin Ratna Dewi naik motor listrik kecil ke warung Mbak Rina, tempat makan malam terkenal.

Angin malam musim ini berhembus, bikin hati Ratna Dewi adem.

Dengan rok panjang, sneakers putih, dan rambut dikuncir kuda, dia keliatan awet muda banget.

Liat suasana jalan rame anak muda, Ratna Dewi jadi keinget masa kuliahnya dulu.

Cowok di depannya ini, yang polos tapi ngasih rasa aman, bikin dia merasa hangat dengan cara yang nggak pernah dia duga.

Bahkan sempet terlintas pengen nyender di punggung Raka.

Tapi akal sehat bikin dia nahan diri.

Tiba-tiba… “Ciiittt!” motor direm mendadak.

Ratna Dewi kaget sampai reflek meluk pinggang Raka Wiratama erat-erat.

“Woy! Bisa bawa motor nggak sih!” teriak sopir VW hitam yang tiba-tiba belok kiri.

“Sialan! Lu yang hampir aja nabrak gue!” Raka balik maki.

Awalnya sopir VW mau marah, tapi begitu ngeliat Ratna Dewi di boncengan, matanya langsung terang.

“Gila… cantik banget!”

“Cantik gitu kok naik motor listrik, nggak kasian? Mau gue anter pake mobil aja, cantik?” Si sopir ngomong sambil ketawa jorok.

Ratna Dewi males nanggepin, cuma miringin kepala dan nyender ke punggung Raka.

Gerakan kecil itu udah cukup buat nunjukin sikapnya.

[BERSAMBUNG]

1
Anul
mau dong kekuatan itu🗿
Anul: apa itu?🗿
total 2 replies
Anul
Raja Sampah? wth😱
Anul: Ndak bahaya Tah 😱
total 2 replies
Anul
Jakut ga tuh🗿
Anul: City of Love aja 🤔
total 2 replies
mu bai
secara keseluruhan alurnya bagus ini, cuma nama mc dan tokoh didalemnya aj agak ke indo, kalau di bikin kek wuxia bagus lagi sih hehe
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Siap, dan makasih ya atas dukungannya 👍
total 9 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!