⚠️Warning! MC badboy garis keras!
Lelah dengan sulitnya hidup, Yofan memutuskan melakukan pesugihan mbah jenggot. Mencari tumbal perawan, itulah yang harus dilakukan oleh Yofan.
Dengan wajah tampan dan kekayaan, Yofan menjebak banyak gadis untuk dijadikan tumbal. Gadis itu akan ditiduri olehnya, lalu meregang nyawa. Yofan sudah terbiasa dengan sesi penumbalan setiap bulan purnama. Namun semuanya berubah saat Yofan bertemu Amel dan Rona, kedua gadis itu berbeda dari wanita yang pernah dia temui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15 - Udin
Marvel kembali sambil membawa mie rebus dan teh. Dia tentu langsung menyadari suara desahan yang didengar oleh Yofan.
"Maaf, kostan ini nggak kedap suara. Ya jadi begitu deh," ucap Marvel.
"Pantas kau mesum. Ternyata dengar beginian tiap hari," timpal Yofan.
"Yang begini nggak bisa dihindari di tempat kumuh gini. Aku juga pernah beberapa kali begitu. Hitung-hitung pembalasan buat tetangga!" balas Marvel. Dia kembali ke dapur untuk mengambil mie dan teh kedua.
Yofan mendengus kasar. Untung saja suara desahan itu berhenti saat dia ingin makan mie. Tak lama Marvel kembali dan ikut makan bersama Yofan.
"Jadi selama ini kau pakai uang siapa buat ke klub?" tanya Yofan.
"Ya manfaatin orang-orang di sana. Termasuk kamu. Awalnya kau itu korbanku," jawab Marvel. "Tapi kadang aku jual diri ke tante-tante girang di sana kalau kepepet banget," tambahnya.
"Hidupmu gelap ya," tanggap Yofan.
"Kau pikir kau tidak? Kau akan sama sepertiku kalau sudah mendapatkan gadis-gadis perawanmu."
"Apa-apaan! Aku hanya akan mencari mereka. Tidak menyentuh mereka!"
"Kau tidak pernah akan tahu apa yang akan dilakukan Mbah Jenggot padamu. Mungkin dia akan merasuki tubuhmu dan meniduri gadis perawan itu," ujar Marvel.
Yofan seketika terdiam. Dia memang tidak tahu apa yang akan terjadi pada gadis perawan nanti. Mengingat Yofan masih belum memberikan tumbal pertama, dan hari itu akan datang sebentar lagi. Beberapa minggu lagi dari hari ini. Yofan harus bisa menemukan gadis perawan saat bulan purnama.
"Lihat kau tak bisa menjawab," tukas Marvel.
"Tentu tidak. Karena ini adalah yang pertama kalinya. Tentu saja aku tak tahu apa yang akan terjadi pada gadis perawan itu nanti. Tapi apapun itu, aku tak akan peduli," tanggap Yofan. Dia tak ingin peduli karena gadis perawan itu adalah anak dari orang yang pernah menjahatinya.
Marvel menganggukkan kepala. Dia berkata, "Aku harap begitu. Karena kunci kesuksesan pesugihan itu adalah ketidakpedulian."
"Udin, Udin. Kau itu sok tahu banget. Lebih baik kau fokus bantu aku aja. Oke?" Yofan merangkul pundak Marvel.
Marvel mendelik sambil cemberut. "Ayolah, Fan. Jijik kali aku dengarnya," balasnya. Marvel sangat benci dengan nama aslinya. Itulah alasan kenapa dia menggantinya. Hanya sedikit orang yang tahu nama asli Marvel.
Yofan terkekeh. "Kenapa sebenci itu sih? Lagian itu nama aslimu kan? Kasihan orang tuamu udah kasih nama itu," ucapnya.
"Mereka yang harusnya kasihan sama aku. Setiap kali namaku disebut, orang-orang tertawa tanpa alasan," sahut Marvel.
"Aneh ya. Padahal itu cuman nama. Ya sudah, sebaiknya aku pulang sekarang." Yofan berdiri dan memakai jaketnya.
"Kalau aku bisa dapat gadis perawan untukmu, kau akan memberiku uang kan?" tanya Marvel.
"Tentu saja. Kau sudah masuk bagian timku sekarang. Nanti aku akan pertemukan kau dengan Jamal," tanggap Yofan.
"Baiklah." Marvel tersenyum sambil berjalan mengikuti Yofan.
"Ini! Belilah makanan lebih bergizi. Jangan makan mie terus," ujar Yofan sembari memberi uang sebesar lima ratus ribu
"Wah... Makasih, Kak Yofan..." Marvel kegirangan.
"Pas di kasih uang baru panggil kakak," komentar Yofan. Ia segera beranjak pulang. Kala itu Yofan menaiki taksi karena motornya tertinggal di parkiran klub. Dia pergi ke ke sana dahulu untuk mengambil motor.
Setibanya di apartemen, Yofan baru teringat dengan Vera. Dia merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menghubungi gadis itu.