NovelToon NovelToon
Ketika Suami Dan Anak Menolakku

Ketika Suami Dan Anak Menolakku

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Mengubah Takdir / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:58k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Tidak direstui mertua dan dikhianati suami, Latisha tetap berusaha mempertahankan rumah tangganya. Namun, kesabarannya runtuh ketika putra yang selama ini ia perjuangkan justru menolaknya dan lebih memilih mengakui adik tirinya sebagai seorang ibu. Saat itu, Latisha akhirnya memutuskan untuk mundur dari pernikahan yang telah ia jalani selama enam tahun.

Sendiri, tanpa dukungan siapa pun, ia berdiri menata hidupnya kembali. Ayah kandung yang seharusnya menjadi sandaran justru telah lama mengabaikannya. Sementara adik tirinya berhasil merebut kebahagiaan kecil yang selama ini Latisha genggam.

Perih? Tentu saja. Terlebih ketika pria yang pernah berjanji untuk mencintainya seumur hidup hanya terdiam, bahkan saat putra mereka sendiri lebih memilih wanita lain untuk menggantikan sosok ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dimanfaatkan

Drakara menatap pria tegap yang kini berada di hadapannya. Pria itu menyodorkan map coklat yang berisi berkas yang sama seperti yang ia berikan kepada Latisha. Ternyata detektif yang Latisha sewa jasanya adalah detektif yang juga disewa oleh Drakara. Detektif itupun tak mengerti bagaimana dua orang itu bisa menyewanya untuk mengetahui informasi yang sama, namun sebagai detektif yang profesional dia harus menjaga rahasia dari semua kliennya. Meski sedikit penasaran, namun detektif itu tak mau lagi ambil pusing, ia malah merasa beruntung karena dalam satu penyelidikan, Ia mendapatkan dua kali bayaran yang berasal dari Latisha dan juga Drakara.

Drakara segera mengambil amplop tersebut dan membukanya perlahan dengan tangan yang sedikit bergetar dan dadanya yang berdebar dengan kencang. Pria yang berada di depannya itu tak mengatakan apapun terkait informasi yang ia inginkan, pria itu hanya memberikan dirinya amplop yang lumayan tebal. Drakara pun langsung membaca kata demi kata yang berada dalam berkas tersebut, dari keterangan yang Drakara baca ada lima orang anak yang di terima Panti Asuhan di tanggal Nurcelia membuang bayinya dan Latisha di Panti Asuhan tersebut, dan kelima bayi itu semuanya berjenis kelamin laki-laki. Semuanya diadopsi dan satu bayi meninggal saat dibawa orang tua adopsinya ke luar negeri. Kini hanya tersisa empat bayi yang kini datanya berada dalam berkas tersebut.

"Bisakah saya melakukan tes DNA dengan mereka berempat?" tanya Drakara. Ia menatap sang detektif yang menganggukkan kepalanya.

"Saya akan mengambil sampel dari keempat bayi itu, jika anda menginginkannya." ujar si detektif.

"Baiklah, terima kasih atas bantuan anda. Saya sudah mentransfer bayaran untuk informasi ini dan saya menunggu hasil selanjutnya, saya ingin keempat anak itu melakukan tes DNA dengan saya." ujar Drakara lagi menegaskan.

"Baiklah, akan saya usahakan sampel ke empat bayi itu akan Anda terima esok hari." Ujar sang detektif. Drakara pun menganggukkan kepalanya. Drakara merasa gugup sekaligus lega karena selangkah lagi ia akan menemukan putra kandungnya. Tapi bagaimana jika nanti putranya malah tak mau kembali pada nya? Bagaiman ia mengatakan semua ini kepada orang tua adopsi putranya? Apakah mereka juga akan mengijinkan putranya untuk kembali padanya? Dan bagaimana juga ia menjelaskannya kepada Latisha? Drakara tidak tahu saja jika sebenarnya Latisha telah satu langkah lebih maju darinya. Latisha bahkan sudah melakukan tes DNA kepada keempat anak itu.

Sementara itu Latisha kini disibukkan dengan tugas barunya merawat Agharna. Dengan alasan tangannya yang terluka, Agharna pun memanfaatkan kesempatan itu untuk lebih dekat dengan Latisha. Tak hanya di apartemennya, Agharna pun meminta Latisha untuk merawat nya saat berada di kantor. Ia selalu meminta Latisha untuk datang ke ruangannya, entah untuk menyuapinya saat makan siang ataupun hanya untuk mengganti perban di tangannya meski sebenarnya hal itu bisa ia lakukan sendiri. Langit pun sedikit kesal karena ia tahu Drakara telah memanfaatkan rasa bersalah Latisha untuk kepentingan pribadinya meskipun Agharna mengatakan Jika semua yang Latisha lakukan sebagai bentuk balas budi padanya karena Agharna telah menolongnya.

Seperti saat ini, Agharna menghubungi Latisha untuk membantunya makan siang. Kali ini Langit mengikuti Latisha yang sudah melangkah terlebih dahulu menuju ruangan Agharna.

Latisha kini sudah berada di depan ruangan CEO, ia pun mengetuk pintu tersebut berulang kali.

Setelah mendengar suara Agharna yang meminta nya masuk, Latisha pun segera membuka pintu tersebut. Saat ia akan menutup nya kembali Latisha di kejutkan dengan kehadiran Langit yang kini memilih masuk terlebih dahulu ke dalam ruangan Agharna. Terlihat Agharna tengah duduk di sofa yang berada di ruangan itu di depannya terdapat banyak makanan yang sudah tersedia.

"Wah bakal makan besar nih." ujar Langit sambil menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Agharna. Sontak aja pria itu pun terkejut melihat kehadiran Langit di sampingnya padahal yang la tunggu adalah Latisha yang sejak tadi sudah ia hubungi.

"Ngapain lo datang ke sini?" tanya Agharna sambil mengerutkan keningnya.

"Gue mau makan sianglah. Ngapain lagi? gue mau makan siang bareng sama lo sama Latisha juga, karena selama beberapa hari ini gue makan sendiri terus. Bosen." Ujar Langit, dia lalu melirik Latisha yang kini berdiri di samping Agharna.

"Kenapa masih berdiri? Ayo duduk." ujar Langit mempersilahkan Latisha untuk duduk. Agharna pun mendecih kesal melihat Langit yang seolah menjadi pemilik ruangan ini. Ia juga sebal karena Langit begitu percaya diri duduk di sampingnya.

"Ini makanan yang gue pesan cuma buat berdua, gue sama Latisha, jadi lo nggak bisa makan di sini, lebih baik sekarang lo pergi dari sini dan lo bisa makan di kantin yang banyak orang. Jadi gak ada alasan lo gak ada temen makan." ujar Agharna ketus.

"Ini makanan segini banyak gak bakalan bisa Latisha abisin, bro. gue rasa ini cukup buat kita bertiga." Ujar Langit tak tahu malu, ia pun langsung mengambil sumpit dan mecomot sushi yang berada di depannya.

"Gila lu ya main comot aja." ujar Agharna mendelik ke arah Langit yang hanya cengengesan. Sedangkan Latisha yang masih berdiri di samping Agharna hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam melihat kelakuan dua sepupu ini yang membuatnya pusing.

"Kenapa kamu masih berdiri? Ayo duduk, suapi aku tanganku masih sakit." perintah Agharna dengan suara dingin. Mau tak mau Latisha pun duduk di samping Agharna.

"Pak Agharna mau makan apa?' tanyanya sambil menatap Agharna yang menunjuk Bento dengan dagunya.

"Aku mau makan itu aja." ujar Agharna. Latisha pun langsung mengambil Bento dan langsung membuka tutupnya. Bento itu berisi nasi, sei sapi, udang tempura dan brokoli tumis.

Saat Latisha akan menyendokkan Nasi untuk Agharna, tiba-tiba Langit mengambil alih bento tersebut dari tangan Latisha. Ia kini yg menyendokkan nasi dan lauk nya untuk Agharna.

"Ayo buka mulutnya nak." Langit menirukan suara seorang ibu yang tengah menyuapi anaknya. Tak tanggung- tanggung, Langit menyendokkan Agharna se sendok penuh nasi dan brokoli tumis.

"Apaan sih lo. Gue gak mau lo suapin, gue pengen Latisha yang suapin gue. Lagian lo mau bikin gue tersedak? sendok nya penuh banget." Ujar Agharna ketus.

"Udah gak usah protes, sama aja gue atau Latisha yang suapin lo." Ujar Langit memaksa. Ia pun kembali mendekatkan sendok yang ia pegang ke mulut Agharna. Namun pria itu reflek menepis nya hingga sendok yang di pegang Langit pun jatuh dengan nasi dan lauknya yang berceceran di lantai.

"Ternyata tangan lo kuat juga. Harus nya lo udah bisa makan sendiri dong." Langit terkekeh, ia memang sengaja melakukan itu di depan Latisha agar wanita itu sadar jika diri nya sudah di manfaatkan oleh Agharna.

"Apaan sih lo? Tadi itu gue refleks karena lo maksa gue. Tangan gue emang beneran masih sakit." ujar Agharna mendelik ke arah Langit. Sedangkan Latisha hanya terdiam menyaksikan perdebatan keduanya. Tapi tak lama kemudian ia pun beranjak dari duduknya dan langsung menghubungi bagian office boy untuk datang ke ruangan Agharna. Setelahnya Latisha pun ke luar dari ruangan itu meninggalkan Agharna dan Langit yang masih berdebat hingga tak menyadari kepergian Latisha.

1
Rina Arie
good
akun Pribadi
huh....pusing bacanya,namanya ganti² mulu
Iry: Maaf yah🙏
total 1 replies
Ely
Novel ini bagus. Dan detail sekali alur cerita nya. Banyak tokoh2 nya. konflik nya paas banget. thanks othor
Iry: wahh makasih yah😍
total 1 replies
Ely
Sudah bagus drakara kasih uang buat prayana dan ibu tiri nya. Radmila2 maka nya hidup baik2 . 🤣🤣
Ely
orang tua yg sombong. masak buang cucu kandung sendiri....🤣🤣
guntur 1609
ukanya Bhaskara seorang dokter. masa dia gak tahu jenis obat yg dikasih sm drakara
guntur 1609
kapok kau Ghana. hati2 kau sdh mempunyai saingan🤭
guntur 1609
dasar gak tahu malu. rasakan kalian semua keluarga setan. kena bala kalian sekarang
guntur 1609
ya ialah karna ada letisha
guntur 1609
dasar mata keranjang. bukanya sadar. malah makin jadi
guntur 1609
kalau kau tahu sj drakara bukan anakmu
bagaimana respon mu
guntur 1609
brti Ghana anak kandung baskara
guntur 1609
dasar muka tembok. gak sadar diri. emangnya elo siapa
guntur 1609
wah kalau begitu sempat kabar ni terdengar agama bisa ada kemungkinan identitas akta terkuak
guntur 1609
rasain kau anak duralex
guntur 1609
jangan bilang ni kerjaan ghana
guntur 1609
dasar agra
guntur 1609
mampus kau nyet
guntur 1609
bagus tu Tisha. jngn mau di sepelekan sm keluarga toxic tu
guntur 1609
mampus kau keluarga tukang selingkuh. gak ada bibit yg bagus 1 pun dari kekuargamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!