NovelToon NovelToon
KETURUNAN ULAR

KETURUNAN ULAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:258
Nilai: 5
Nama Author: Awanbulan

Setiap pagi, Sari mahasiswi biasa di kos murah dekat kampus menemukan jari manusia baru di depan pintunya.
Awalnya dikira lelucon, tapi lama-lama terlalu nyata untuk ditertawakan.
Apa pabrik tua di sebelah kos menyimpan rahasia… atau ada sesuatu yang sengaja mengirimkan potongan tubuh padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awanbulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Bagi saya, ini kisah lama terbentang seperti legenda perkawinan antarspesies. Tak tahu apakah anak lahir dari hubungan ular raksasa dan putri, tapi tak diragukan sesuatu kekuatan khusus lahir saat itu.

Punya kekuatan khusus selalu dibenci, intimidasi, julukan anak kuntilanak, setan, ular. Banyak cerita istri non-manusia (garuda, bidadari, kuntilanak, naga) unik Indonesia chauvinisme laki-laki kuat.

Spekulasi, Nyiroro Kidul dari garis tak terkait ular.

Agar klan lokal bersaing Kerajaan Mataram, propaganda "Aku keturunan naga Nyai Roro Kidul! Pahlawan terhebat!" Sempurna pemimpin armada laut. Anak bermasalah darah ular, gunakan kekuatan promosi istimewa.

Kinerja Armada Laut Jawa mengagumkan sementara. Selamatkan sahabat, kapal karam badai. Nyiroro Kidul tak lindungi ular, ditawan, hilang. Kekuatan ular hilang.

Legenda Nyiroro terobsesi bakar keraton curi pusaka. Seperti Nyiroro, Widodo pegang kekuatan khusus.

"Saya dengar Widodo ulang pernikahan sedarah hormati kemurnian darah," kata Krisna Widodo mendongak lesu.

Bima Santoso tarik Sari Lestari pangku, peluk gemetar. Orang menakutkan kumpul.

"Aaaah!" Sugeng Widodo lompat sofa. Ekspresi Bima mengerikan, Sari tanpa ekspresi. Tak apa, peluk! Saya takut!

"Ya, dengar suara saya?" tanya Sugeng berdiri.

"Suara wanita, klub latihan..." Krisna lari kenyataan.

"Ah... langkah kaki..." Tok tok tok, langkah kosong.

"Harus katakan?" Krisna pucat, mata berair.

Jaga garis berharga, Widodo sejarah sedarah. Dilarang, praktik pasca-perang. Paman-keponakan, kakak-adik beda usia, catatan kuno saudara tiri.

Ulang inses, tak khawatir, ternyata tidak.

"Kutukan inses, Widodo adik perempuan ikatan batin kakak," kata Krisna.

Kakek Krisna pewaris, adik Intan adopsi bayi.

Nafsu wanita keras ular, terjerat tragedi. Anak perempuan lahir adopsi. Zaman kakek, ayah adopsi bibi. Adat larang besarkan perempuan.

Diserahkan, kembali ditarik, cinta pemilik—saudara laki-lakinya.

Zaman kakek, Intan nama palsu pembantu, susup, coba bunuh istri anak, penjara. Setelah, "pengangkatan jiwa" desa.

Jiwa tersedot tanda bahaya. Kakek ditemukan orang tua busuk hitam, ambil keputusan.

Serah cabang pindah kota. Pasca-perang kacau, tak masalah. Pindah, "penghapusan jiwa" berhenti, keterikatan Intan memudar. Bibi lahir pindah, adopsi, nikah cabang Desa Kawasan.

Sugeng pemilik ibunya, bibi adopsi Krisna. Pucat gemetar, bicara.

"Generasi orang tua pegang garis khusus? Fenomena gaib, pura tolak upacara, apa lakukan?"

Tetap, "Aaaah!" Kudengar! Menakutkan!

"Tidak lagi! Aku tidak bisa! Tidak lagi! Aku tidak bisa!"

Ketika kami, dipimpin Sugeng Widodo, bergegas keluar ruang tamu, Mira, istri Sugeng yang baru kembali dari luar, berteriak, "Kamu? Ada apa?"

Itu yang dia katakan ke arah saya.

Di belakang Mira berdiri Kunito Rukmana dan Melinda Tjahjadi, keduanya terkejut.

Dia bilang pergi rumah sakit pagi, lalu polisi buat laporan, tapi butuh waktu lama.

"Oh... oh... selamat datang kembali. Pasti lama sekali..."

Jawaban Sugeng monoton, gemetar bicara, Mira bingung.

"Ada apa? Kamu kelihatan habis lihat hantu?"

"..."

Aku tidak lihat hantu, tapi dengar hantu bilang "Aaaaaahhhhhhhhhhhhhh."

"Kamu juga pucat. Apa terjadi? Aku berterima kasih kalau kasih tahu orang mencurigakan ditangkap," kata Mira.

Lalu Melinda ambil buku catatan, coret gambar spidol ajaib trik sulap, angkat tunjuk kami.

"Sejauh lihat, Ayu yang serang pisau cukur."

"""Apa?"""

Saya tidak paham dia bilang (tulis). Melinda tulis lagi, angkat buku catatan.

"Waktu Kunito dan aku ke pemandian pribadi, Ayu di ruang ganti. Pikir ganggu lagi, tapi lihat wanita asing berdiri."

"""Ya?"""

Melinda tulis buku catatan, angkat.

"Orang tumpang tindih lihat Kunito wanita rambut bob, satu-satunya wanita Kunito lihat. Aku tidak paham! Wawancara polisi lama!"

"Benar kerasukan?"

"Fenomena Reza bilang terjadi!"

Tepat saat, anggota klub dari teater saksikan trik sulap jauh, Reza Akmal dan Yudi Kurniawan teriak suara gemetar.

"Kunito, adik Ayu marah bertengkar saudara, kemas barang pulang duluan. Tapi benar pulang? Aku tidak yakin," kata Yudi.

Yudi, tanggung jawab kapten kemah, bicara.

"Saya hubungi, tidak jawab telepon, DM aplikasi pesan Instagram tak respons. Orang tua bilang belum pulang," jawab Kunito lihat bawah.

"Ngomong-ngomong, aku ke stasiun, bilang tidak lihat mirip Ayu?" tanya Sari Lestari angkat tangan.

"Kita mungkin lihat Ayu."

Anggota bicara ekspresi bingung.

Saya tidak dengar suara wanita atau langkah kaki?

Tapi orang depan, "Hyaaah!" atau "Waaahhh!" lari keluar ruang tamu, saya ambil kesempatan lari kakak kelas paksa peluk.

Rasa takut Bima puncak, gemetar angkat saya, peluk. Gerak luwes menakjubkan, sering pangku saat fenomena gaib.

Stres ekstrem, tempel wajah kepala "hisap". Sama tempel wajah bulu kucing hisap. Tempel wajah topeng Dracula hisap. Gila?

Anggota khawatir Melinda, pemeran kehilangan suara drama, benar kehilangan suara, lari teater aula hotel, kebenaran ungkap trik sulap.

Orang mencurigakan ruang ganti dugaan adik Kunito, Ayu Rukmana kerasukan lakukan kejahatan.

Apa gunanya kejahatan kerasukan? Bingung polisi.

Mira jelas hantu hotel bibi buyut suami, rambut bob gaun hitam, polisi bingung.

Luka lengan korban laki-laki serang orang mencurigakan luka pertahanan (luka lawan).

Setelah, cek hotel sekitar, tak temukan mencurigakan.

Orang mencurigakan mohon korban laki-laki "peluk".

Kalau bilang mencurigakan saudara perempuan korban, "Hmm?" sidang berlarut.

"Tentang Ayu, lihat saat Makoto dan aku jalan pura terbengkalai."

"Benar, lihat wanita rambut hitam mirip Ayu lari pegunungan."

Pura terbengkalai Gunung Sumbermulyo sering tampil daring, komentar wajib penggemar reruntuhan. Istirahat makan siang, jalan eksplor pura terbengkalai.

Tengah jalan balik rumput bambu lebat sulit jalan, lihat wanita rambut hitam mirip Ayu.

"Tapi Ayu bilang pulang, kejadian hantu kemarin takut, pikir lihat seharusnya tidak lihat lagi, lari pulang."

"Tapi Ayu belum kembali, mungkin pura terbengkalai."

"Maksud tunggu kakak jemput?"

Menunggu saudara jemput? "Menakutkan," gumam hati. Kelompok roh pendendam Widodo anak sayang kakak laki-laki.

"A... A... Aku tidak bisa, mau ke pura terbengkalai silakan bersama."

Bima mundur satu dua tiga langkah, Krisna Sugeng tekad tak biarkan lolos, tahan sisi bicara.

"Kau tahu naik kapal, kan? Benar?"

"Mau pergi, kan? Pura terbengkalai."

Tatapan Krisna Sugeng serius menakutkan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!