NovelToon NovelToon
TENEBRIS : Rahasia Kelam Di Dasar Danau Biru

TENEBRIS : Rahasia Kelam Di Dasar Danau Biru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Epik Petualangan / TKP
Popularitas:620
Nilai: 5
Nama Author: Aldy Monim

Apa yang akan terjadi bila seorang pembunuh kejam dan seorang anggota pasukan khusus terlatih saling bertemu?

Seorang Predator yang berubah menjadi mangsa dan seorang mangsa yang berubah menjadi predator!

Karma berlaku saat penyiksaan kejam di balas dengan penyiksaan yang lebih kejam!

Rahasia gelap yang tersembunyi bertahun-tahun akan terkuak bila waktunya sudah tiba karena waktu mempunyai caranya sendiri untuk menutup dan membuka tabir kebenaran!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldy Monim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 : Kantor Polisi

Alejandro tiba diatas perbukitan desa Alteas sekitar jam 10 malam dengan tubuh nampak lelah dan nafas agak tersengal sambil menggantung senapan laras panjangnya dibahu, ia berdiri sejenak memperhatikan rute mana yang akan ia lalui untuk dapat tiba dikantor kepolisian desa Alteas.

Desa Alteas ini bukan area perkampungan yang tertinggal, desa ini cukup maju karena disana sudah ada kafe-kafe dan juga toko kelontong yang menjual hasil kebun, pernik-pernik atau ole-ole khas desa tersebut, mereka juga memiliki sekolah hingga jenjang SMA, dan jika pemuda atau pemudi disana ingin melanjutkan pendidikan ke yang lebih tinggi, maka mereka harus pergi ke kota Tenerif yang berjarak sekitar 8 jam perjalanan karena disana basis pendidikan di negara tersebut, kota Tenerif memiliki banyak universitas unggulan yang menjadi favorit banyak anak muda di negara Spanyol, berbeda dengan kota Zamora tempat Leo dan Sofia tinggal, kota ini lebih cocok bagi para pencari kerja karena disana terdapat banyak industri dan lapangan pekerjaan.

Desa Alteas terbilang cukup luas tapi penduduknya tidak begitu banyak, desa ini biasanya ramai dikunjungi turis atau pelancong, dan juga hampir sebagian besar warga desa Alteas mengenal satu dengan yang lain kecuali para turis atau pelancong.

Perumahan di desa Alteas dibangun seperti trap, rumah yang satu akan berada atas rumah yang lain karena dibangun mengikuti medan perbukitan yang agak curam begitu pula dengan kebun-kebun anggur dan kebun lainnya yang dibuat ditanah terjal perbukitan, pusat perbelanjaan hingga kafe-kafe berada di satu jalan raya yang menghubungkan desa tersebut dengan kota-kota lain atau desa-desa lain, termasuk kantor kepolisian setempat yang berada di pinggiran jalan raya.

Kantor kepolisian berada di pinggiran jalan raya utama yang disamping kiri dan kanannya terdapat kafe-kafe dan juga toko kelontong yang menjual buah-buahan, kesinilah tujuan Alejandro yang saat ini masih berada di atas perbukitan sekitar desa Alteas.

*****

'saya harus segera turun dan melapor, saya tidak bisa membuang waktu terlalu lama disini' pikir Alejandro sembari menarik nafas dalam-dalam mengumpul staminanya kembali.

Alejandro melanjutkan perjalanan meskipun ia sudah nampak begitu lelah. Alejandro sudah melihat rute mana yang akan ia tempuh hingga tiba dikantor kepolisian setempat. Meskipun lelah, ia bisa dengan cepat menuruni bukit dan tiba dijalan raya utama yang jaraknya sudah sekitar 500 meter dari kantor polisi setempat. Begitu menginjakkan kaki di jalan raya, Alejandro melangkahkan kaki dengan lebih cepat lagi seolah ia akan berlari mengikuti trotoar jalan, meskipun jalan raya pada malam itu sunyi dan hanya diterangi lampu-lampu jalan dan lampu-lampu lain dari bangunan sekitar sepanjang jalan, Alejandro tetap memilih mengikuti jalan di trotoar.

Tidak butuh waktu lama bagi Alejandro untuk tiba di halaman kantor polisi yang luasnya sekitar 30 meter persegi, yang disana terparkir 2 mobil polisi dan 2 kendaraan roda dua. Begitu melihat kendaraan-kendaraan tersebut, Alejandro yakin masih ada petugas polisi dikantor tersebut. Kantor kepolisian seluas 20x20 meter itu terbilang cukup besar, diruang depan terdapat meja-meja kerja para petugas kepolisian yang berjumlah 20 orang, terdapat lorong panjang dari ruang petugas polisi hingga kebagian ruang belakang kantor, disamping lorong bagian kiri, terdapat tempat untuk para petugas polisi meletakkan barang-barang mereka dengan laci-laci khusus dengan nama mereka masing-masing, disamping ruang tersebut terdapat ruang lain untuk menyimpan bukti-bukti kasus kejahatan dan setelah ruangan tersebut, terdapat ruangan kepala polisi berada dan dapur berada di area paling belakang berhadapan dengan halaman belakang kantor yang cukup luas, yang dapat menampung dua buah helikopter sekaligus dengan tiang bendera Spanyol berada disamping halamannya. Di depan semua ruangan tersebut terdapat dinding berwarna biru langit, namun dibalik dinding biru langit tersebut terdapat sel tahanan dan ruang interogasi serta toilet. Jadi bangunan kantor kepolisian dibagi oleh sebuah dinding panjang dari ruang depan hingga ke ruang belakang, yang mana akhirnya menciptakan dua buah lorong sebelah menyebelah.

"Halooo...halooo..selamat malam" panggil Alejandro setelah tiba di depan kantor kepolisian dengan wajah terlihat serius dan agak panik.

Alejandro mengetuk pintu kaca didepan kantor polisi, berusaha memberi tanda bahwa ada seseorang didepan kantor. Alejandro menunggu sekitar 3 menit di depan pintu masuk kantor polisi sambil mengetuk sebelum seorang pria muda lengkap dengan seragam polisi muncul didepan pintu kaca. petugas tersebut agak kaget dan penasaran, 'apa yang membuat pak Sanz datang malam-malam kesini, pasti ada sesuatu yang tidak beres' pikir petugas polisi tersebut sebelum membuka pintu yang terbuat dari kaca tersebut.

"ada yang bisa saya bantu, pak Sanz?" tanya petugas polisi tersebut dengan penasaran setelah membuka pintu.

Rupanya petugas polisi ini sudah mengenal Alejandro sebelum membuka pintu.

"David...saya rasa telah menemukan pelaku dari kasus orang hilang" kata Alejandro tanpa basa-basi.

Petugas polisi itu terlihat sangat kaget dan tidak percaya dengan ucapan Alejandro.

"maksudmu pelaku dari kasus orang hilang di danau Tenebris?" tanya petugas dengan tidak percaya dan masih nampak kaget.

"iya.." jawab Alejandro singkat dan tegas.

Petugas polisi ini memperhatikan wajah Alejandro cukup lama dan ia tahu Alejandro sedang tidak berbohong. Alejandro berkata jujur, pikir petugas tersebut.

"baiklah pak...silahkan masuk dulu...saya akan menghubungi pak kepala" kata petugas polisi tersebut sembil membuka pintu mengijinkan Alejandro masuk.

"Terimakasih David.." ucap Alejandro.

David adalah seorang pria berusia 39 tahun dengan tubuh agak kurus dengan tinggi 178 cm dan berambut pirang serta kumis yang agak tebal yang ia sengaja biarkan tumbuh, ia bertugas di kepolisian setempat. ia terlihat dapat menangani kasus dengan baik dan ia juga tahu harus melakukan tindakan seperti apa dalam keadaan seperti ini sambil tetap mengikuti prosedur-prosedur kepolisian yang sudah ada. Ia seorang petugas polisi yang cukup berpengalaman.

"Duduklah pak Sanz...anda kelihatan lelah...saya akan ambilkan air" kata David sambil menunjuk ke arah sebuah kursi dan dengan cepat menuju ke dapur mengambil air minum.

Alejandro hanya menganggukan kepala.

"Danielaaa..Daniela..!" panggil David sambil menuju ke arah dapur.

Tidak berselang lama terdengar suara wanita dari ruangan yang menyimpan bukti-bukti kasus kejahatan.

"yaa.. ada apa?" kata wanita tersebut, menjawab dengan suara terdengar agak malas.

"kemarilah..cepattt.." kata David seolah memberi perintah.

"iyaa.. sebentar!" kata wanita tersebut sambil melepaskan headset berwarna hitam dari telinganya dan berjalan keluar ke arah suara David.

Petugas wanita ini sudah merasa pasti ada sesuatu yang tidak beres dengan hanya mendengar nada suara David.

David membawa segelas air saat ia kembali dari dapur dan disaat yang bersamaan ia melihat Daniela keluar dari ruangan yang menyimpan bukti-bukti kasus, wanita berusia 35 tahun dengan tubuh berisi namun tidak terkesan gemuk dan kulit kecoklatan khas perempuan latin dengan tinggi sekitar 170 cm, dan rambut wanita tersebut cukup panjang dan sudah di anyam, ia keluar lengkap dengan mengenakan seragam polisi, ia nampak lelah dan matanya terlihat sayu. Ia sesekali terlihat menguap tanda ia butuh istirahat karena lelah bekerja seharian.

"ada apa?" tanya Daniela santai dan terkesan tidak bersemangat.

"kau mungkin ingin bertemu pak Sanz... ia punya sesuatu yang ingin ia katakan!" kata David memberitahu.

"pak Sanz?..maksudmu pak Alejandro Sanz?" tanya Daniela dengan wajah penuh tanda tanya, yang tiba-tiba terlihat sedikit bersemangat.

"iya.. kemarilah..ikut saya" ajak David menuju ruang depan tempat Alejandro duduk.

Daniela hanya mengikuti David dengan penasaran tanpa bersuara menuju ruang tunggu di depan.

"halo pak Sanz..!" ucap Daniela begitu melihat Alejandro sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"halo ibu Martinez..! jawab Alejandro sambil berdiri menjabat tangan Daniela

"ini pak.. silahkan diminum dulu airnya" kata David sambil menyodorkan gelas berisi air kepada Alejandro.

Alejandro tidak menunggu lama lagi saat ia mengambil gelas tersebut, dan meneguk air didalamnya dengan sekali tegukan karena saking hausnya.

"Daniela.. kau tolong buatkan laporan pak Sanz...saya akan menghubungi pak Lopez" kata David

"baiklah.." ucap Daniela.

1
Hao Asakura
Saya butuh lanjutannya, cepat donk 😤
Mr. Sanz: Bab 5 sudah terbit ya.. untuk bab selanjutnya mohon untuk bersabar. makasih!
total 1 replies
Abadon007
Bikin deg-degan tiap halamannya.
Mr. Sanz: Bab 5 udah terbit ya.. semoga suka! 😀
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!