Cinta terlarang antara Camilla dan Luis berakhir tragis setelah keduanya kembali dipertemukan. Sepuluh tahun yang lalu, hubungan mereka masih terjalin sebagai anak tiri dan ayah tiri. Sejalannya waktu mereka terpisah karena perceraian antara Anna dan Exel Luis Adam's karena ibu kandungnya Camilla mengkhianati cinta Luis. Mereka akhirnya dipertemukan kembali setelah Camilla beranjak dewasa namun perasaannya telah berubah yang tidak lagi menganggap Excel Luis sebagai ayah tirinya tapi lebih kepada seorang kekasih.
"Bagaimana perjalanan Camilla mencari ayah tirinya setelah 10 tahun mereka berpisah?"
"Apakah Camila sadar bahwa Excel Luis tidak lagi menganggapnya anak tiri namun seorang gadis yang ingin ia miliki seutuhnya?
"Ikuti kisah cinta mereka dalam judul Daddy Is Mine.."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Menghindar
Luis menemui Kenzo yang masih setia menunggu Camilla yang sedang operasi.
"Apakah aku bisa bicara denganmu sebentar?" tanya Luis yang terlihat sudah mulai tenang.
"Baiklah." Kenzo mengikuti langkah Luis menuju taman.
"Mengapa kamu tiba-tiba menolong istriku? Apakah kalian sebelumnya dekat?" tanya Luis.
"Justru Camilla menemui ku dan meminta bantuan ku. Dia malah tahu aku memiliki rumah sakit di tempat ini. Rumah sakit yang menangani penyakit khusus kanker," jelas Kenzo.
"Jadi, kalian bukan teman dekat?" ulang Luis bertindak dewasa walaupun ia sangat cemburu pada Kenzo yang lebih dipercayai Camilla dibandingkan dirinya.
"Aku memang sangat menyukai Camilla. Tapi istrimu itu sama sekali sulit didekati bahkan tidak mampu aku taklukkan dengan cara apapun. Dia wanita yang sangat sopan dan menjaga harga dirinya. Itulah sebabnya aku tergila-gila padanya. Namun sayang, hatiku langsung patah ketika ia memilihmu menjadi suaminya. Anda sangat beruntung tuan mendapatkannya," ucap Kenzo.
Luis tersenyum samar hampir tak terlihat. Ia begitu bangga karena Camilla sangat mencintainya.
"Terimakasih sudah membawanya ke sini untuk berobat. Aku dengar dia melakukan penelitian untuk menemukan obat herbal yang bisa mengobati kanker tanpa harus melewati operasi dengan resiko kematian," tanya Luis.
"Iya itu benar. Ia hanya ingin memilki bayi darimu. Jika melakukan kemo pasti kesempatan untuk menjadi seorang ibu sangat nihil. Betapa ia sangat mencintaimu hingga melakukan cara yang lebih efektif untuk sembuh dengan begitu ia bisa mengandung anak kalian," jelas Kenzo sendu.
"Tapi, setelah operasi itu berhasil, aku tidak lagi berguna baginya. Aku menjadi asing dan dia akan menolak mengakui ku sebagai suaminya. Itu akan sangat menyakitkan bagi kami berdua dan aku tidak mau menyakitinya," ucap Luis mulai dilema.
"Itu resiko mu, tuan," santai Kenzo.
"Apakah kamu ingin menolongku, anak muda?" tanya Luis menatap wajah tampannya Kenzo.
"Apa...?"
"Aku ingin kamu menjaga Camilla. Aku ingin Camilla menjalani hidupnya tanpa dibebani kenangan masa lalu yang mungkin sudah ia lupa usai operasi nanti," ucap Luis.
"Lalu bagaimana dengan anda?" tanya Kenzo.
"Aku akan pergi dari hidupnya sambil menunggu perkembangan kesehatannya. Dengan begitu Camilla bisa melalui serangkaian pengobatannya yang akan menyembuhkan tubuhnya dan juga mentalnya," ucap Luis.
"Jadi, anda ingin melepaskan tanggung jawab anda sebagai suaminya begitu?" tanya Kenzo tidak percaya.
"Anggap saja begitu. Maaf aku harus pergi. Aku titip Camilla padamu," ucap Luis hendak beranjak pergi.
"Kenapa harus menitipnya padaku saja? kenapa tidak sekalian saja tuan menceraikan nya dan biarkan aku memilikinya," sarkas Kenzo.
Luis membalikkan tubuhnya lalu meninju wajah Kenzo dengan tiba-tiba membuat Kenzo tidak sempat untuk menghindar ayunan tangan Luis ke wajahnya.
"Kurangajar....! Jangan kira aku akan memaafkanmu karena sudah menyembunyikan istriku dariku. Jika bukan karena Camilla sudah aku patahkan lehermu. Sekarang kau tahu cara menghargai wanita yang tidak mudah jatuh dalam pelukanmu, bukan? Lihatlah dia memilihku karena aku tidak mudah tergoda dengan wanita yang mudah diajak ke ranjang, paham?!" jelas Luis sambil menarik kerah baju Kenzo.
Luis melepaskan tangannya dari kerah baju Kenzo dan langsung meninggalkan Kenzo yang sedang mengusap rahangnya yang sakit.
"Sialan....! Kau datang hanya untuk memastikan Camilla aman dan setelah tahu dia tidak bisa mengingatmu lagi kau pergi begitu saja. Dasar pecundang....!" maki Kenzo sambil membuang ludah menatap ke arah Luis yang sedang menaiki helikopternya kembali ke kotanya.
Waktu berlalu, operasi Camilla akhirnya berhasil dicapai oleh tim dokter Wilem. Kini Camilla dipindahkan ke ruang ICU untuk dipantau langsung oleh tim dokter Wilem.
Dokter Wilem keluar menemui Luis namun pria itu sudah menghilang sejak beberapa jam yang lalu. Ia hanya melihat keponakannya yang sedang mengompres rahangnya yang terlihat memar.
"Apa yang terjadi padamu? Di mana tuan Luis?" tanya dokter Wilem mengamati sekitar tempat itu.
"Lupakan dia paman. Dia tidak berguna sama sekali untuk istrinya," geram Kenzo.
"Apakah kalian berantem?" tanya dokter Wilem.
"Hanya salah paham sedikit. Biasalah berhadapan dengan pria bucin akut," canda Kenzo sambil meringis kesakitan.
"Sebentar lagi nona Camilla akan siuman. Apakah kamu ingin menemuinya?" tawar dokter Wilem.
"Tentu saja. Aku sudah tidak sabar ingin melihatnya," ucap Kenzo antusias.
"Tapi kamu harus hati-hati karena dia akan bereaksi tidak sesuai harapanmu," ucap dokter Wilem.
"Saya paham paman. Semoga saja dia tidak melupakan aku diantara orang-orang yang mulai hilang dari ingatannya," ucap Kenzo seraya masuk ke dalam ruang ICU yang tidak jauh dari kamar operasi.
"Baiklah. Jangan terlalu memaksa nya untuk memikirkan sesuatu. Dia baru saja selesai operasi. Lakukan yang terbaik untuknya dan coba-coba memanfaatkan keadaannya. Perempuan akan sangat membenci pada seseorang yang menipu dirinya," ucap dokter Wilem mengingatkan Kenzo yang sangat menyukai Camilla.
Kenzo tersenyum kecil lalu membuka pintu kamar itu perlahan. Camilla sudah siuman dan terlihat menatap kosong ke depan.
"Bagaimana perasaanmu Camilla?" tanya Kenzo menarik perhatian Camilla. Camilla menatapnya sambil mengingat wajah tampan itu.
"Apakah kamu Kenzo? Kenapa bisa berada di sini?" tanya Camilla yang ternyata masih mengingat Kenzo.
"Rupanya kamu masih mengingatku. Apakah kamu tahu mengapa kamu berada di sini?" tanya Kenzo.
"Yah, perawat baru saja menjelaskan kepadaku. Apakah kamu tahu di mana orangtuaku? Maksudnya ibuku?" tanya Camilla lagi.
"Aku sendiri yang membawamu ke sini tanpa sepengetahuan ibumu, Camilla. Apakah hanya ibumu yang kamu ingat?" tanya Kenzo.
"Aku memiliki seorang ayah yang sangat baik. Tapi dua meninggalkan aku sejak aku masih usia sepuluh tahun. Aku sedang mencarinya, Kenzo.
"Apakah dia ayah tirimu?" tanya Kenzo memancing ingatan Camilla.
"Bagaimana kamu tahu dia ayah tiri ku?" tanya Camilla.
"Karena kamu sendiri yang menceritakan kepadaku," ucap Kenzo.
"Begitu ya...? Aku ingin sekali bertemu dengannya Kenzo. Tapi aku tidak tahu di mana keberadaannya. Amerika terlalu luas untuk ku telusuri mencarinya," lirih Camilla sendu membuat Kenzo terpaku.
"Berarti ingatan Camilla tidak sampai pada masa sekarang. Dia tidak tahu kalau dirinya adalah istri dari mantan dari ayah tirinya sendiri. Apakah aku harus memberitahukan dirinya kalau mereka sudah menikah? Bagaimana kalau dia tidak percaya.
Ah sial...! Kenapa Camilla tidak melupakan saja dirinya? Apakah aku harus membohongi Camilla kalau Luis sudah menikah dengan wanita lain?" batin Kenzo merasa galau saat ini.
"Kenzo. Apakah kita pernah dekat? Mengapa kamu menolongku sementara keluargaku tidak ada yang tahu tentang sakit ku?" cecar Camilla membuat Kenzo dalam dilema.
"Jadi dia tidak tau kalau kami ini hanya berteman? Apakah aku akui saja kalau kami adalah sepasang kekasih? toh suaminya sudah mencampakkan dirinya," batin Kenzo.
"Kenzo. Kenapa kamu diam saja? Apakah kita punya hubungan spesial?" tanya Camilla yang masih bingung melihat Kenzo ada di sisinya saat ini.
Kenzo menelan salivanya dengan susah payah. Bohong atau jujur, ini yang sedang ia pertaruhkan di dalam batinnya.
jangan merusak kepercayaan org lain