NovelToon NovelToon
Adik Iparku, Mantan Kekasihku

Adik Iparku, Mantan Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Cinta Terlarang / Saudara palsu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Amy Zahru

Karma? Apa benar itu yang terjadi padaku? Disaat aku benar-benar tidak berdaya seperti ini.

Bagaimana mungkin aku meghadapi sebuah pernikahan tanpa cinta? Pernikahan yang tidak pernah ku impikan. Tapi sekali lagi aku tak berdaya. Tidak mampu menentang takdir yang ditentukan oleh keluarga. Pria yang akan menikahiku...aku tidak tahu siapa dia? Seperti apa sifatnya? Bagaimana karakternya? Aku hanya bisa pasrah atas apa yang terjadi dalam hidupku.

Aku sebenarnya masih menunggu seseorang dari masa laluku. Seorang pria yang sangat ku cintai sekaligus pria yang telah ku lukai hatinya. Nando Saputra, mantan kekasihku yang telah memutuskan pergi dariku setelah aku dengan tega mengusirnya begitu saja.

Sekarang rasa menyesal kembali menghatuiku saat ku tahu sebuah fakta yang lebih mengerikan...dia Nando, pria yang selama ini ku rindukan adalah adik dari pria yang menikahiku. Rasanya aku ingin bunuh diri saat ini juga....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amy Zahru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Rahasia yang Disembunyikan

Sejak kejadian di kosan itu, Nando berubah drastis. Ia tetap hadir di kelas, tetap main band bersama teman-temannya, tapi sorot matanya redup. Ada jarak yang sengaja ia bangun antara dirinya dan Aura.

Aura menyadarinya. Justru semakin Nando menjauh, semakin besar rasa ingin tahunya.

---

Sore itu, Aura menunggu di parkiran kampus. Begitu melihat Nando keluar bersama Rafa dan Bella, ia langsung menyapanya dengan senyum.

“Nando, aku udah masakin kue buat kamu. Pulang bareng yuk?”

Nando terkejut, cepat-cepat menunduk.

“Ah… aku ada urusan sama anak band. Nanti aja, Kak. Kak Aura pulang duluan saja"

Aura terdiam, tapi matanya tak lepas dari Bella yang berdiri agak dekat dengan Nando. Ada percikan cemburu yang menyala, meski ia berusaha menyembunyikannya.

“Oh… baiklah,” jawab Aura pelan, pura-pura tersenyum.

---

Di perjalanan pulang, Rafa dan Ale sibuk bercanda. Tapi Bella hanya memperhatikan Nando yang diam, sesekali menggigit bibir menahan resah.

“Kamu masih kepikiran yang kemarin ya?” bisik Bella lembut, cukup agar hanya Nando yang mendengar.

Nando tersentak, lalu buru-buru menggeleng.

“Nggak, aku… aku baik-baik aja.”

Tapi Bella tahu itu bohong. Ia ingat betapa kerasnya tubuh Nando gemetar waktu di kosan, ingat bagaimana air matanya jatuh sambil menyebut nama Aura.

Bella menahan napas. Jadi… Aura bukan sekadar kakak iparnya. Dia… cinta pertama Nando.

---

Malam harinya, di kamar, Nando menulis di buku catatan kecilnya.

“Aku ingat. Aku yang pertama kali punya Aura. Tapi aku juga yang harus rela kehilangan dia. Aku nggak boleh ngerebut kebahagiaan Kak Ali. Aku harus kuat…”

Ia menutup catatan itu, menekannya ke dada, seakan berusaha mengunci luka itu rapat-rapat.

---

Sementara itu, Aura di kamarnya sendiri resah. Ia merasa Nando semakin dingin padanya, padahal ia semakin yakin bahwa Nando sudah mengingat sesuatu.

“Apa dia masih marah karena aku sering maksa deket? Atau… dia mulai sadar siapa aku dulu?” gumamnya lirih.

Aura menggenggam foto lama mereka di SMA, yang diam-diam ia simpan. Matanya berkaca-kaca.

“Aku tahu kamu masih Nando yang dulu. Aku akan bikin kamu ngaku, Do…”

---

Hari-hari berikutnya, Bella semakin sering berada di sisi Nando. Ia tidak pernah menyinggung soal masa lalu, tapi selalu hadir setiap kali Nando tampak goyah.

Dan tanpa sadar, Aura mulai melihatnya sebagai saingan nyata.

Di balik senyum lembut Bella pada Nando, Aura tahu ada sesuatu yang tidak biasa.

“Kenapa dia terus di dekat Nando? Apa dia tahu sesuatu?” pikir Aura, hatinya panas.

---

Satu sore, di taman kampus, Nando duduk sendiri sambil menunduk. Bella datang membawa dua botol minuman dingin.

“Ini buat kamu. Kamu kelihatan capek.”

Nando menerima dengan senyum tipis.

“Makasih, Bel.”

Bella duduk di sampingnya, menatap langit senja.

“Aku nggak tahu apa yang kamu simpan… tapi aku tahu itu berat. Kalau kamu nggak bisa cerita ke siapapun… kamu bisa cerita ke aku.”

Nando menelan ludah, hampir tergoda untuk jujur. Tapi akhirnya ia hanya berkata, “Terima kasih. Tapi… biar aku tanggung sendiri.”

Bella tersenyum getir.

“Kalau begitu… biarkan aku nemenin kamu, biar nggak sendirian.”

Dari kejauhan, Aura melihat pemandangan itu. Nando dan Bella, duduk berdua di bawah langit senja, tampak begitu dekat.

Tangannya mengepal kuat. Tidak. Nando milikku. Aku nggak akan biarkan siapapun merebutnya lagi… bahkan Bella.

1
Desi Oktafiani
Aku berharap kisah ini tidak berakhir terlalu cepat, cepat update ya!
Dzakwan Dzakwan
Cerita ini keren banget, susah move on!
Ami Zahru: Terima kasih /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!