Melati

Disebuah apartemen mewah terlihat Allan yang baru saja menerima panggilan telpon.Besok ia harus pergi keluar kota meninjau perusahaan yang berada diluar kota.Penerbangan di lakukan pagi hari.

Allan pergi sendiri tanpa asisten nya Yoga.Kebetulan ia pergi cuma dua hari.Perusahaan nya sedang ada sedikit masalah jadi Allan mesti mengeceknya.

Allan segera menyusun beberapa pakaian yang akan dibawanya.Kemaren pacarnya menginap tapi hari ini tidak lagi karena sedang melakukan pemotretan sebuah produk.

Allan menghembuskan nafasnya pelan memandang koper yang akan dibawanya.Sebenar nya ia bisa saja meminta asisten rumah tangga yang berada dirumah nya untuk packing pakaian nya tapi ia tidak mau setiap ada acara baik diluar negeri maupun dalam kota ia sendiri yang akan mempacking nya .Allan tidak suka barang pribadinya disentuh orang lain.

" Kalau punya istri mungkin aku tidak akan kesusahan seperti ini setiap akan keluar kota " batin Allan.

" Apa sudah saat nya aku punya istri ?" batin Allan lagi.Ia pun sudah selesai packing dan meletakkan koper di sudut kamar.

Besok Yoga akan mengantarnya kebandara sekalian membawa berkas penting untuk Allan bawa.Allan merebahkan badan nya di diatas kasur mewahnya.Matanya memandang langit kamar ada kelelahan dan kekosongan di hatinya tapi ia sendiri tidak tahu apa.Tiba-tiba handphone yang berada disampingnya nya berdering Allan pun menoleh dan melihat nama Stella yang memanggil.Tidak ada niat Allan untuk mengangkat nya hingga tiga kali panggilan tak terjawab akhirnya mati sendiri.

Sementara itu Stella terlihat menggerutu karena beberapa kali panggilannya tidak dijawab Allan. " ikh...pergi kemana sih, ngak diangkat " omel Stella.

" Ngapain Stel kok kusut gitu tampang nya " tanya Rebeca yang merupakan teman modelnya.

" Pacar ku ditelpon ngak diangkat dari tadi " Adu Stella.

" Mungkin lagi tidur atau di jalan, pacar mu kan pengusaha tajir yang lagi naik daun,aku iri deh sama kamu stel bisa dapat pacar setajir itu ditambah ganteng nya bukan main " Puji Rebeca sedang kan Stella hanya tersenyum bangga.

Stella memang sering dijadikan ikon pasangan serasi bersama pacarnya.Apalagi paras mereka yang satu tampan satunya lagi cantik dan sama-sama berdarah campuran.Bahkan banyak teman-teman model nya merasa iri bahkan ada yang terang- terangan menyukai Allan.

Makanya Stella tidak ingin Allan berpindah kelain hati.Apalagi Allan sangat loyal dalam hal finansial selalu membelikannya barang- barang mewah.Tapi entah kenapa beberapa bulan ini hubungan mereka terlihat agak renggang bahkan Allan cenderung cuek terhadap dirinya.

" Stel kita ke club yuk ada yang ulang tahun " ajak Rebeca.

" Aku lagi malas mau keluar " tolak Stella.Sebenar nya ia ingin ke club untuk melepas kepenatan nya sekedar menghibur diri dengan rutinitas dunia model.

" Ayolah biar pikiran kita fresh " ajak Rebeca lagi.Akhirnya Stella pun luluh setelah dibujuk oleh Rebeca karena ia tahu Stella dikenal dengan Ratu pesta apalagi di club sedang ada acara Ulang tahun salah satu teman mereka.Tidak mungkin Stella menolaknya.Setelah mengganti pakaian nya mereka segera berangkat.Malam pun semakin beranjak dan aktivitas dunia malam segera menggeliat.

Melati baru saja menyelesaikan sholat di sepertiga malamnya.Ia menghapus air mata yang membasahi pipi.Ini sudah keputusan akhir yang dibuat nya.Ia akan pergi sekitar jam empat subuh dan tidak akan meminta izin ia pergi tanpa pamit.Biarlah ia dibilang anak durhaka selama ini ia diam setiap diperlakukan tidak adil oleh kedua orang tuanya tidak pernah sedikit pun melawan.

" Ya allah berilah kemudahan ku di tempat yang baru " lirih Melati sambil melipat mukena nya.

Rencana nya Melati akan pergi diam-diam ia tahu kalau keluarga nya bangun sekitar jam enam subuh saat ia sudah selesai membuat sarapan.Melati hanya ingin pergi dari keluarga yang tidak pernah mengharapkan kehadiran nya mungkin dengan keluar dari rumah ini membuat dirinya bisa menata masa depannya.

Melati melihat jam di layar handphone nya masih ada waktu untuk tidur sekitar satu jam tidak lupa Melati mengaktifkan alarm agar tidak telat kebandara, tiket telah dibeli secara online sebelum tidur Melati mengecek lagi barang-barang yang dibawanya terutama dokumen penting seperti ijazah.Setelah dirasa sudah lengkap Melati segera tidur sebelum ia berangkat nanti.

Tepat pukul empat subuh melati sudah bersiap ia juga sudah memesan kendaraan di salah satu aplikasi.Pelan-pelan Melati membuka pintu kamarnya dan menutup nya kembali ia menatap ruangan rumah nya tempat nya selama ini dibesarkan ada rasa sedih dihatinya tapi tekad nya sudah kuat ingin segera keluar dari rumah yang banyak menoleh luka.

Sebelum keluar dari rumah nya Melati meletakkan surat diatas meja makan tempat yang biasanya selalu dituju saat pagi hari untuk kedua orang tua dan adiknya sarapan.Melati sengaja menulis surat untuk berpamitan.Surat tersebut dibuat malam sebelum ia tidur.

Setelah dirasa sudah tidak ada yang ingin dilakukannya Melati membuka pintu rumah pelan dan menggeret koper nya kearah pagar tak lama kemudian kendaraan yang dipesannya tiba.Ia pun bergegas masuk kedalam mobil setelah kopernya masuk kebagasi mobil.

Saat Mobil melaju melati memandang rumah tempatnya bernaung selama ini.Ia akan pergi demi menjaga kewarasan hatinya.Tidak ada dendam dihatinya atas perlakuan kedua orang tua dan adiknya.Ia sadar diri siapa dirinya yang merupakan anak diluar nikah dan kelahirannya memang tidak diharapkan sama sekali.Melati menatap jalanan yang masih subuh .Jalan yang dilewati ini tidak akan pernah dilewati nya lagi sekarang ia akan membuka jalan yang baru.Pergi merantau ketempat yang belum pernah didatangi mungkin disana akan mengubah jalan hidupnya. Entahlah....hanya tuhan lah yang tahu ia akan mengikuti takdir kemana akan melangkah.

" Mau pergi kemana neng ? " tanya sopir kepada Melati yang duduk di belakang memecah keheningan.Sopir tersebut berusia lima puluhan.

" Eh...kenapa pak ?" tanya Melati kaget karena sedang termenung.Sopir tersebut tersenyum dan mengulang pertanyaan nya.

" Mau kekota B pak karena pindah kerja" jawab Melati santun.

" O...pantas bawaan nya banyak gitu, ngak diantar keluarga ?" tanya sopir tersebut.

Melati terdiam sesaat " Ngak pak kebetulan orang tua ada kerja juga lagi pun tidak jauh juga" alasan Melati.Dan sang sopir pun mengangguk tidak bertanya lagi fokus mengendarai mobilnya.

Tidak lama Melati pun tiba dibandara masih ada waktu untuk sholat subuh.Ia pun segera mencari musola terdekat untuk menunaikan sholat subuh.Dibandara juga terlihat ramai ternyata banyak juga yang melakukan penebangan pagi ini.

Maaf aku lagi kurang enak badan baru bisa up sekarang sebenar nya udah nulis setengah tapi ngak sanggup lagi karena keadaan yang kurang sehat.