NovelToon NovelToon
Rahasia Suamiku

Rahasia Suamiku

Status: tamat
Genre:Patahhati / Suami Tak Berguna / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: husna_az

Sebagai seorang istri Maysa adalah seorang istri yang pengertian. Dia tidak pernah menuntut pada sang suami karena wanita itu tahu jika sang suami hanya pegawai biasa.

Maysa selalu menerima apa pun yang diberi Rafka—suaminya. Hingga suatu hari dia mengetahui jika sang suami ternyata berbohong mengenai pekerjaannya yang seorang manager. Lebih menyakitkan lagi selama ini Rafka main gila dengan salah seorang temannya di kantor.

Akankah Maysa bertahan dan memperjuangkan suaminya? Atau melepaskan pria itu begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Rafka datang

Maysa pun mengajak sahabatnya itu berbincang di ruangannya. Banyak yang mereka bicarakan karena memang sudah cukup lama keduanya tidak bertemu.

"Jadi kamu pesan gaun untuk acara ulang tahun Putrimu?" tanya Maysa.

"Iya, sebenarnya aku tuh maunya acara yang sederhana saja. Mengundang anak-anak seusianya dan datengin badut atau sejenisnya, tapi kamu tahu lah mertuaku. Dia ingin pesta besar yang seperti para pejabat-pejabat itu. Dia juga mengundang rekan kerja papa mertua. Males 'kan jadinya," keluh Lidya.

"Hus, nggak boleh gitu. Niat mertua kamu itu baik, jadi nggak boleh gitu."

"Oh ya, kamu sendiri, anak kamu berapa?"

"Masih satu, sekarang ada di rumah sama Mama."

"Kamu tinggal sama Mama Rafiqah?"

"Memang aku sekarang tinggal sama Mama."

"Kita lama nggak ketemu, ya. Aku juga nggak kenal sama suami kamu."

"Sebenarnya aku sedang dalam proses perceraian," sela Maysa membuat sahabatnya terkejut.

Lidya sangat tahu jika Maysa wanita yang baik dan juga sabar. Masalah rumah tangganya pasti sangat berat hingga sahabatnya itu bercerai.

"Beneran! Kamu nggak lagi bercanda, kan?"

"Apa aku terlihat sedang bercanda?"

Lidya memandang wajah sahabatnya. Memang benar terlihat sangat serius. Dia bisa melihat kesedihan di wajah Maysa. Meski sahabatnya itu mencoba tersenyum sedari tadi.

"Memang apa alasan kamu bercerai? Maaf bukan maksudku ikut campur."

"Kami sudah tidak cocok lagi dan ada beberapa hal lainnya yang mendasari hal itu," ucap Maysa.

Lidya memang sahabatnya, tetapi bukan berarti dia harus mengumbar aib rumah tangganya. Biarlah itu menjadi rahasia dirinya dan keluarga. Wanita itu tidak ingin orang lain tahu masalah yang dia hadapi.

"Yang sabar, ya, May. Semoga kamu bisa melewatinya dengan mudah."

"Amin. Terima kasih doanya. Oh iya, pesanan gaun kamu masih lama atau tidak? Kalau dalam waktu dekat, sepertinya aku tidak bisa. Kalau masih lama, sih, aku akan coba."

"Masih lama, kok! Karena itu aku minta bantuanmu. Sebenarnya tadi aku hanya ingin melihat-lihat dulu, bagaimana hasil pekerjaan di sini. Yang aku lihat, gaun di sini semuanya mengesankan. Aku, sih, percaya kalau kamu yang punya, secara kamu dari dulu suka sekali mendesain sesuatu. Bukan hanya baju, yang lainnya juga."

"Iya, tapi sayangnya aku dulu nggak bisa kuliah."

"Kenapa nggak coba sekarang saja? Kamu juga sudah punya banyak uang buat ngelanjutin belajar lagi."

"Saat ini aku masih konsen buat ngembangin butik dulu. Aku juga masih menata kehidupanku yang belum jelas ini."

"Aku doain, apa pun yang kamu lakukan, semoga semuanya lancar."

"Amin, Terima kasih. Oh ya, kalau ukuran keluarga kamu bagaimana? Aku yang datang ke sana apa mereka yang ke sini?"

"Kamu yang ke sana, deh, sekalian aku kenalin sama keluarga aku."

"Boleh, kapan ada waktu sampai keluarga kamu ada. Aku akan ke sana."

"Nanti aku kabarin saat semua orang ada di rumah."

"Oke, ini simpan nomor kamu," ucap Maysa sambil menyerahkan ponselnya kepada sahabatnya itu. Lidya pun segera mengetikkan nomornya.

"Sampai di sini dulu, ya, May. Aku masih ada pekerjaan lainnya."

"Iya, tidak apa-apa. Aku mengerti, kapan-kapan kalau ada waktu kamu datang juga ke sini. Kali aja mau borong pakaian yang ada."

"Itu mah beres. Aku suka gaun buatanmu, tapi saat ini aku benar-benar ada pekerjaan jadi nggak bisa lama."

"Ayo, aku antar ke depan!" Maysa mengantarkan sahabatnya. Dia tidak menyangka bisa bertemu dengan Lidya di tempatnya. Wanita itu mengira sahabatnya tinggal di luar negeri.

"Tadi itu siapa, Kak? Kok akrab banget sama Kakak. Aku juga kayak pernah kenal dia."

"Masa kamu lupa, sih? Dia dulu sering ngasih kamu mainan."

Riri mencoba mengingat-ingat wanita itu. Sedari tadi dia memang merasa tidak asing dengan wajah tamunya. Namun, ingatannya tidak kunjung datang. Sepertinya daya ingat yang dia miliki menurun.

"Namanya Lidya," sela Maysa.

"Oh, yang datang ke rumah bawa pacarnya itu? Habis itu dimarahin sama mama," ucap Riri membuat Maysa tertawa.

"Kenapa kamu malah ingat yang itu?"

"Ya iyalah, masih ingat. Mama sampai marah sama kakak. Seharian ngomel karena dikira Kakak juga sama."

Maysa kembali tertawa mengingat masa-masa dulu. Mamanya memang paling protektif dan yang paling keras, tidak mengizinkan putri-putrinya berpacaran. Bahkan saat ada teman pria yang datang ke rumah yang hanya sekadar meminjam buku, pasti ditanyain yang macam-macam. Dia jadi merindukan omelan Mama Rafiqah.

"Gara-gara kamu, Kakak jadi ingat masa lalu."

"Memang masa-masa sekolah itu paling menyenangkan, ya, Kak!"

"Iya, sayangnya itu berlalu begitu cepat. Ya sudah, kamu lanjutkan pekerjaan kamu. Sudah buat lowongan pekerjaan?"

"Belum, Kak. Nanti malam saja, besok baru ditempel."

"Ya sudah, Kakak kembali lagi." Keduanya pun kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

Sore hari, Maysa bersiap untuk pulang. Riri sudah pulang dari tadi karena sudah ada janji dengan temannya. Setelah mengunci butik, Maysa berjalan menuju tempat parkir. Dia terkejut melihat keberadaan Rafka yang sedang duduk di atas motornya.

Wanita itu menghela napas kesal. Entah dari mana dia tahu Maysa ada di sini. Maysa juga tidak pernah memberitahukan pada Rafka ataupun keluarga mertuanya. Sepertinya wanita itu harus menghadapi calon mantan suaminya itu dan harus tegas.

"Maaf, Mas. Bisa pindah sebentar, saya mau mengambil motor," ucap Maysa.

"Saya ingin bicara denganmu sebentar."

"Mau bicara apa lagi? Sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan."

"Sejak kapan kamu memiliki butik ini?" tanya Rafka tanpa menghiraukan ucapan istrinya.

"Itu bukan urusanmu dan bukan lagi hal penting untukku menjawabnya."

"Bagaimanapun kamu masih istriku."

"Sebentar lagi juga akan menjadi mantan, jadi tidak perlu membahas hal itu lagi."

"Kenapa kamu keras kepala sekali! Sampai kapan pun aku tidak ingin kita bercerai. Apa yang membuatmu ingin bercerai? Apa kamu sudah memiliki pria lain?" tanya Rafka dengan menaikkan sedikit suaranya.

Maysa tertawa sumbang. Dia menertawakan tuduhan sang suami. Untung saja suasana sekitar tidak begitu ramai, jadi tidak ada yang melihat mereka.

"Kamu menuduhku melakukan sesuatu yang kamu lakukan? Aku tidak sama sepertimu, jadi jangan sekali-kali mengatakan hal itu. Mendengarnya saja sudah membuatku jijik. Apalagi sampai melakukannya!"

Maysa sedikit mendorong tubuh Rafka yang sudah berdiri dari motornya. Namun, pria itu tetap menghalangi gerakan Maysa yang ingin mengambil motor. Sekuat tenaga dia mendorong tubuh suaminya kembali.

"May, kita bicara baik-baik, ya. Aku tidak ingin kita berpisah. Kamu harus ingat Eira. Dia pasti membutuhkan papa dan mamanya." Rafka mencoba mengambil hati Maysa dengan menggunakan Eira. Dia berharap istrinya tersentuh. Namun, usahanya sia-sia.

"Kamu jangan khawatir, Eira baik-baik saja. Bahkan sangat baik. Dari dulu dia sudah terbiasa hidup tanpa Ayah, jadi bukan masalah besar baginya saat ayahnya benar-benar tidak ada di sampingnya. Sebaiknya kamu minggir, sebelum aku berteriak memanggil orang sekitar," ucap Maysa sambil menepis tangan sang suami yang memegang setir motornya.

Rafka pun menurutinya. dia tidak ingin menjadi bulan-bulanan warga sekitar. Maysa meninggalkan butik. Sang suami hanya bisa melihat kepergiannya hingga tidak terlihat.

"Aku harus mencari tahu dari mana Maysa bisa punya butik di sini. Meskipun tempat ini menyewa, tapi aku yakin modalnya juga tidak sedikit," gumam Rafka.

Tadi pagi dia datang ke rumah mertuanya. Pria itu melihat Maysa keluar rumah dan mengikutinya hingga sampai di depan butik ini. Rafka memutuskan untuk bertanya pada warga sekitar dan mereka mengatakan jika pemilik butik ini adalah Maysa.

Dia sungguh-sungguh terkejut karena setahunya sang istri hanya bekerja di sebuah butik. Pemilik adalah seorang wanita yang bernama Nadia. Akan tetapi, sekarang Maysa malah memiliki butik sendiri. Padahal selama ini Rafka hanya memberinya uang pas-pasan, lebih tepatnya kurang.

.

.

.

1
mimief
malah kataku.. jangan-jangan Adit yg punya perusahaan tempat rafka kerja
mknya muka nya familiar
mimief
biasa..kaum julider dimana aja ada🤣🤣
mimief
Dio..yg emang mendambakan punya keluarga yg lengkap
sayang nya sama Eira tulis bgt
mimief
entah si Adit yg punya istri
entah dia dari keluarga yg penuh tekanan,semua udah dia atur dia dia harus ngikutin semua aturan itu.
dan dia udah punya jodoh sendiri
mimief
wah..ada uget uget mau usaha
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Endang Sulistia
si mama kesal....😄😄😄
mimief
justru..karena terlalu baik dan nurut jadi gampang diboongin sama suami
kadang bingung ya..sama lelaki.
udah punya yg spek bidadari malah nyari yg kyk gelandang.
yah... begitu lah seni nya peselingkuhan.
lu makan aja tu pilihan lu
mimief
justru..karena terlalu baik dan nurut jadi gampang diboongin sama suami
kadang bingung ya..sama lelaki.
udah punya yg spek bidadari malah nyari yg kyk gelandang.
yah... begitu lah seni nya peselingkuhan.
lu makan aja tu pilihan lu
Mazree Gati
meysa terlalu pendendam,,,end,,unsub,,
Mazree Gati
anak kecil di suruh ikut melayat aneh
Mazree Gati
riri terlalu songgong ga tahu arti silaturahmi di ajak ngobrol main hp
Mazree Gati
skip sorry
Mazree Gati
BERTELE TELE, ,
Erlina Ibrik
seharus nya WO Wedding Organizers
reRe (^_^メ)
i like it
Kusii Yaati
heh anak mu itu juga duda nyonya bukan perjaka, sok2an ngatain Mayra janda karena perceraian dan menganggap Mayra tidak bisa menjaga suaminya.kalau suaminya model Rafka ngapain di pertahankan... hadehhh bikin emosi aja nih mamanya Tama😤
Kusii Yaati
selamat menikmati penyesalan mu Rafka 😏
Kusii Yaati
biasalah barang baru, masih seneng2nya lama lama juga bosen juga, apalagi banyak nuntut kayak gitu😏
Kusii Yaati
goblok mana ada maling ngaku, kalau nggak ada bukti dia bisa saja berkelit... kenapa tidak kamu foto atau rekam buat bukti,malah di lihatin doang😤😒
Ma Em
Aku suka karakter Maysa yg punya pendirian yg teguh tdk bisa diragukan lagi kalau kata Maysa mau tetap berpisah semoga Maysa dan Eira bisa merasakan kebahagiaan setelah berpisah dgn Rafka dapat pengganti Rafka lelaki yg baik cinta dan sayang sama Maysa dan Eira semangat Maysa jgn ragu maju terus jgn mau di bujuk lagi untuk Maysa mau dipoligami sama Rafka dan mertuamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!