Menikahi Pria Gila

Pria yang memakai topi dan penutup muka membawa Medina masuk dalam mobil. Firo yang mengetahuinya langsung memanggil Ricko untuk mengikutinya.

Dengan berlari Mereka bertiga sampai di mobil. Ricko langsung menyetir mobilnya itu mengikuti mobil yang membawa Medina. Gio yang tak sempat di bawa pulang ikut bersama mereka.

Mobil di depannya sampai di suatu tempat yang sangat jauh dari pemukiman. Dilihatnya Medina masih pingsan dibawah ke dalam rumah kosong itu.

"Gio tunggu di mobil ya sebentar, jangan keluar sebelum papa kembali!" ucap Ricko.

Untung saja di mobil banyak cemilan sehingga Gio mau di tinggal sendiri di mobil.

"Ok deh, Pap" sahut Gio yang mulutnya belepotan karena coklat.

Ricko dan Firo keluar dari mobil dan berjalan mengendap-endap mengikuti kedua orang yang membawa Medina masuk.

Di dalam rumah kosong.

"Ternyata kau cantik juga!" Pria bertopi itu memegang wajah Medina yang masih di ikat tangannya di tiang.

Medina tersadar dilihatnya kedua orang memakai penutup muka, salah satu diantara mereka memegang wajahnya. Medina memalingkan mukanya merasa jijik.

Ingin sekali Medina meludahi lelaki di depannya tapi sayang mulutnya di bekap dengan kain.

"Ha... ha.. ha." Mereka berdua tertawa.

"Bos ternyata cewe ini cantik sekali, sayang kalau cuma aku yang mencicipinya," ucap salah seorang pria bertopi yang membawanya ke rumah itu.

"Tentu saja aku yang pertama, tenang lah sayang aku akan melakukanya pelan pelan!" Pria berkaos Hitam yang di panggil bos mendekatinya.

Pria itu mengelus Medina dari muka sampai ke lehernya, ketika tangan pria berkaos hitam itu akan sampai ke buah dadanya. Medina langsung menendang ******** lelaki di depannya.

BUG!

Tendangannya tepat sekali di tengah selangkangannya.

Pria itu menjerit kesakitan.

"Dasar wanita sialan!" Sambil menahan sakitnya pria itu mencakar pipi Medina dengan keras yang menimbulkan pipi Medina tergores.

Srett.

Medina seperti mengenali suara itu, tapi dia lupa lupa ingat.

Braaak!

Sebuah suara dari luar mengagetkan kedua pria itu,

"Sepertinya ada orang di luar, sebaiknya kamu mengecek keluar," ucap pria berkaos hitam.

Pria bertopi yang ternyata anak buahnya itu keluar.

Di luar Ricko sudah bersiap-siap.

Ketika lelaki itu sudah keluar tanpa pikir panjang Ricko menendang lelaki itu dengan keras dan membuat lelaki itu jatuh terhuyung.

Lelaki itu membalas dengan memukul memakai kayu di depannya. Ricko langsung menghalau kayu itu dan menonjol pria itu berkali-kali.

Berulang kali lelaki itu hendak melawannya. Tetapi tetap saja Ricko berhasil melumpuhkan lelaki itu dengan mudah karena kemampuan bela dirinya.

Firo memasuki rumah kosong itu sendiri dilihatnya pria berkaos hitam sedang mendekati Medina. Firo yang melihat pria yang ada di dalam rumah itu langsung menendangnya dari belakang.

Dengan masih Memakai topi dan masker Firo melawan pria itu. Medina sendiri tidak mengenalinya.

"Sialan, siapa kamu berani-beraninya ikut campur masalahku"

Kemudian pria itu mengarahkan pisau ke arah Firo.

Belum sempat melawan pisau itu sudah mengenai perut Firo.

"Ah... " Firo memegangi perutnya kesakitan.

Darah segar keluar dari perut Firo.

Firo yang kesakitan masih mencoba melawan pria di depannya.

Firo sempat belajar bela diri, Meskipun belum sehebat gurunya Ricko.

Medina hanya diam menyaksikan kedua pria berkaos hitam dan putih di depannya sedang bertarung.

Dengan beberapa kali pukulan pria itu berhasil di lumpuhkan dan ambruk. Pria berkaos hitam itu jatuh tersungkur.

Dengan masih memegang perutnya yang berdarah Firo cepat cepat melepas tali yang mengikat Medina.

Tapi tak beberapa lama pria itu terbangun. Dilemparnya kayu yang ada di sebelahnya kearah mereka berdua

Firo tak mengetahuinya, Tiba-tiba kayu itu mengenai kepala Medina dan membuat Medina tak sadarkan diri lagi.

Ricko yang baru selesai melumpuhkan pria bertopi langsung menendang pria itu. Diikatnya pria yang dipanggil bos itu bersebelahan dengan anak buahnya.

Kemudian Firo melepas tali yang mengikat tangan Medina. Dalam keadaan Medina pingsan Firo menggotongnya dengan kedua tangannya.

"Sudah aku duga kamu bersekongkol dengan mereka"

Dengan sekali tendangan Muka pria itu langsung babak belur.

Firo membawa Medina ke dalam mobil. Beruntung luka di perut Firo tidak terlalu parah, Firo masih menahannya. Melihat luka di perut Firo dengan cepat Ricko langsung melajukan mobilnya.