Kita berdua saling menyayangi, tapi cinta kita hadir di waktu yang salah, kamu masih terikat dengan pertunanganmu.
Ingin aku membuka ikatanmu itu agar kamu bebas, tapi logikaku menolak, karena akan ada hati yang tersakiti.
Biar saja ku simpan cinta ini di dalam hatiku. Aku akan berpura-pura seakan-akan cinta itu tidak pernah ada
-Keizaa-
Alson ingin berpegang teguh pada janji yang telah Alson ucapkan kepada kedua orang tuanya. Untuk tidak mencintai wanita lain selain calon istrinya, Clarissa.
Yang tidak pernah terbayangkan oleh Alson sebelumnya adalah, cinta itu bisa datang kapan saja. Dan hati tidak bisa memilih pada siapa ia akan menjatuhkan pilihannya.
Alson tidak ingin bersikap egois dan merusak jalinan yang sudah ada sejak ia berumur enam tahun. Terlebih lagi ada hati yang akan tersakiti jika ia berpaling pada cintanya.
Biar saja ku habiskan waktu bersama Clarissa, sampai rasa cintaku pada Keizaa memudar dengan sendirinya, walaupun itu terlihat mustahil.
-Alson-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Itu Yang di Namakan Cinta?
Hardhan dan Alex sedang membahas masterplan proyek mereka selanjutnya, untuk memperluas area ressort mereka kedepannya, ketika Hardhan melihat Kenzou yang berwajah garang sedang jalan ke arah pantai, dengan Alson yang mengekor di belakangnya.
"Sepertinya yang kita khawatirkan benar terjadi, Lex." gumam Hardhan.
Mendengar topik pembicaraan yang tiba-tiba melenceng, membuat kedua mata Alex berkedip bingung.
"Apa maksudmu, Dhan?" tanya Alex.
Hardhan hanya menjawab dengan tangan kanannya yang menunjuk ke arah Kenzou dan Alson. Mereka sudah berada di bibir pantai, lalu Hardhan dan Alex melihat Kenzou yang mendaratkan tinjunya ke rahang Alson, dan Alex langsung mendesah kesal.
Untung saja sebagian tamu masih pada tidur, setelah merayakan pergantian tahun semalam.
"Yaa, kau benar, Dhan. Yang kita khawatirkan terjadi juga!"
Mereka pun langsung bergegas menghampiri anak-anak mereka, dan setelah semakin dekat dengan Kenzou dan Alson, mereka menghentikan langkahnya, dan mendengarkan pembicaraan Kenzou dan Alson.
Hardhan dan Alex saling tatap ketika mendengar pengakuan cinta Alson pada Keizaa, dan kedua tangan Hardhan langsung mengepal di kedua sisinya saat mendengar curahan hati Keizaa yang di rekam Kenzou.
Jadi itu alasan Keizaa bersikeras minta diizinkan ke bukit itu?!! Anak itu persis sekali dengan mommynya, Kei. Lebih memilih memendam perasaan dan sakit hatinya seorang diri.
"Aku tetap akan mengatakan padanya kalau aku mencintainya Zou!! Aku akan tetap mengatakannya!!" ujar Alson keras kepala.
Dasar bodoh. Kau hanya akan membuat putriku bertambah menderita lagi!
"Beraninya kau menyakiti putriku!! Kau mau mati yaa?!!!" raung Hardhan di belakang Alson dan Kenzou, membuat kedua pria muda itu tersentak kaget.
Reflek Alson dan Kenzou langsung berdiri dan balik badan ke arah pemilik suara itu. Nampak yang berdiri di belakang mereka tadi adalah papi Hardhan dan appa Alex, yang sedang menatap tajam Alson.
"Appa... Om..." sapa Alson.
"Apa aku boleh memberi tanda di sudut bibir satunya lagi Lex?!!" desis Hardhan kesal, hingga membuat Alson meringis ngeri.
"Silahkan saja, Dhan. Kalau kau tidak mau melakukannya, maka aku yang akan melakukannya!" geram Alex tidak kalah kesalnya dengan Hardhan.
"Appa, aku..."
"Berhenti bicara!! Kami sudah mendengar ocehanmu sedari tadi. Sekarang saatnya kau mendengarkan kami!!" Alex memotong perkataan Alson dengan tidak sabar.
"Apa benar yang kau katakan tadi?!!" desak Hardhan.
Tanpa pikir panjang Alson mengangguk, "Benar, Om." sahutnya dengan penuh keyakinan.
"Benar apa?!! Bicara yang jelas!!"
Alson menatap langsung mata Papi Hardhan, supaya papi Hardhan bisa melihat keseriusan di dalam pernyataan Alson, "Benar saya mencintai Keizaa, Om. Saya sangat mencintainya!" tegas Alson.
"Apa ada gunanya pernyataanmu itu sekarang hah?!!! Setelah kau dengan sadar menerima pengesahan pertunanganmu dengan Clarissa!! Itu yang kau namakan cinta untuk putriku?!! Kau bahkan mengecup kening Clarissa di depan semua orang termasuk putriku. Itu yang di namakan cinta?!! Kalau cintamu hanya akan membuat putriku menderita. Lebih baik kau lupakan saja perasaanmu itu kepada putriku!" geram Hardhan.
"Dhan, tenangkan dirimu!" seru Alex, dan langsung mendapatkan tatapan menusuk Hardhan.
"Kau tidak lihat Lex aku sedang berusaha tenang?!! Kalau tidak, anakmu sekarang pasti sudah terbaring di rumah sakit dalam keadaan sekarat!!" desis Hardhan lalu menghela nafas panjang sebelum melanjutkan,
"Aku sudah menganggap Alson layaknya anakku sendiri Lex!! Kau tahu benar itu. Tapi dia sudah membuat putriku seperti itu!!" lanjut Hardhan kemudian mengalihkan tatapan tajamnya dari Alex ke Alson,
"Ya Tuhan, aku bahkan sempat berpikiran untuk menikahkanmu dengan putriku Al. Sejak kau menjenguk Keizaa yang baru sehari di lahirkan, dan tangannya langsung menggenggam telunjukmu saat k-au memainkan tangan kecil Keizaa!! Bahkan Kei dan Sonya sudah menjodohkan kalian sejak Keizaa masih di dalam kandungan!!"
Sambil ternganga tidak percaya, Alson menatap penuh wajah papi Hardhan, mencari-cari keseriusan di dalam perkataannya itu. Dan ia mendapati, papi Hardhan memang serius dengan ucapannya.
Ya Tuhan, ternyata Eomma dan Tante Kei sudah menjodohkan kami terlebih dahulu... Tapi aku malah mengesahkan pertunanganku dengan Clarisaa. Dasar bodoh!!! desah Alson dalam hati.
Untuk waktu yang lama Alson dan Hardhan saling menatap dalam diam, hingga Alson merasa saat ini Hardhan sedang menelanjanginya. Mungkin sedang menimbang-nimbang apa yang akan ia lakukan pada Alson.
"Sejujurnya aku senang mengetahui kalian berdua saling mencintai. Dan aku tidak meragukan perasaan cintamu pada putriku, Al. Hanya saja semua sudah terlambat sekarang. Kau sudah resmi bertunangan dengan Clarissa, itu sama saja dengan kalian berdua sudah menikah..."
"Tapi Om..."
Kata-kata Alson terhenti ketika melihat tangan Hardhan mengisyaratkan Alson untuk tidak menyelanya.
"Apa kau akan bersikap egois dengan membatalkan pertunanganmu dan Clarissa?! Kau tahu wanita itu juga korban dari perjodohan kalian. Sama-sama menanggung kesalahan dari nenek buyut sialan kalian itu!! Kau tidak bisa mengabaikan begitu saja perasaan wanita itu Al!!"
Alson hanya terdiam dan menunduk saat mendengar dan mencerna perkataan Hardhan.
Hardhan meletakkan kedua tangannya di atas pundak Alson,
"Al, Keizaa memiliki hati yang seluas samudera seperti Mommynya. Mereka berdua sama, selalu menempatkan perasaan orang lain di atas perasaan mereka sendiri. Zaa tidak akan mau menerimamu, sekalipun kau sudah memutuskan pertunanganmu dengan Clarissa. Karena Zaa tidak akan mau kalau ada yang akan tersakiti. Zaa akan lebih memilih dia yang menanggungnya sendiri daripada kebahagiaanya berasal dari sakitnya hati wanita lain. Kau bisa pegang kata-kataku itu." jelas Hardhan.
"Lalu aku harus bagaiman Om?" tanya Alson pelan.
"Seperti yang di katakan Zou tadi. Kau hanya akan menambah luka di hati Zaa kalau kau sampai menyatakan cintamu padanya. Jadi jangan pernah menyatakan perasaanmu itu padanya!"
Tuhan, rasanya sakit. Saat mencintai tapi tidak dapat memiliki. Bahkan sekedar mengakuinya saja tidak bisa. Desah Alson lirih.
"Ingat, Al, akan ada perpecahan dalam keluarga kalau kau membatalkan pertunangan itu. Kau hanya perlu mengingat perjodohanmu sudah menyelamatkan nyawa orang-orang yang kau kasihi. Dan kau sudah bersedia menerima pertunanganmu. Jadi belajarlah bertanggung jawab dari keputusanmu itu. Apa aku akan membiarkan putriku menikahi pria yang tidak bisa bertanggung jawab?! Pria yang tidak bisa menepati janjinya?! Tidak, aku tidak akan membiarkannya." tegas Hardhan.
"Tapi wanita yang aku cintai Keizaa, Om... Bukan Clarissa." gumam Alson lirih.
"Apa kau akan merengek seperti anak kecil yang tidak mendapatkan apa yang diinginkannya Al?!! Bersikap lah dewasa mulai sekarang. Hadapi dengan berani konsekuensi dari keputusan yang sudah kau ambil!! Dan rahasiakan kejadian ini dari eommamu!" ujar Hardhan lalu mengalihkan perhatiannya ke Kenzou.
"Kau juga, Zou. Rahasiakan ini dari Mommy. Aku tidak mau ia juga sedih...!" tegas Hardhan dan Kenzou mengangguk.
"Aku tidak akan bisa menebak apa yang akan di lakukan Kei dan Sonya kalau mereka mengetahui masalah anak-anak mereka. Kedua wanita itu suka bertindak di luar nalar manusia kalau sedang merencanakan sesuatu." gumam Hardhan sambil beranjak pergi meninggalkan Alson dan Kenzou.
Setelah menggeleng dan mendecakkan lidahnya sambil menatap putranya, Alex pun balik badan dan menyusul Hardhan yang sudah mendahuluinya.
Dan tanpa mereka ketahui, dari balkon salah satu kamar di lantai dua resort itu, seorang wanita sudah mengamati kejadian itu, sejak mobil yang membawa Kenzou, Keizaa, Tiara dan Jay sampai di depan lobby resort.
Naahh, siapakah gerangan wanita itu? Nantikan kelanjutannya di bab berikutnya yaa...😊✌
Happy Reading....