NovelToon NovelToon
The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Penyeberangan Dunia Lain / Transmigrasi
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mirna Yuliana

Wang Bao pemuda pekerja keras menyelamatkan sepupunya dari sebuah kecelakaan, namun malah tertabrak dan melakukan transmigrasi ke dunia lain memasuki tubuh pemuda yang memiliki nama yang sama dengannya. Di dunia tersebut jiwa Wang Bao masuk ke dalam tubuh tuan muda dari keluarga bangsawan, mengetahui hal tersebut Wang Bao sengat senang hidup dengan kekayaan Wang Bao berpikir akhirnya tiba kesempatan untuknya bersantai tanpa harus bekerja mati-matian untuk mencari uang sayangnya ternyata Wang Bao terjebak ke dalam keluarga seniman beladiri, yang mengutamakan kekuatan membuat Wang Bao berpikir untuk melarikan diri dari dunia bela diri tapi semakin ingin melarikan diri Wang Bao semakin terjebak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bisnis Pertama Wang Bao

Wang Bao bingung kenapa sampai harus diusir dan diperlakukan semena-mena seperti itu, setelah itu Wang Bao berdiri lalu membersihkan dirinya dari debu.

Di depan rumah makan yang mengusirnya tadi ternyata ada usaha lainnya, tidak terlihat bagus dan pengunjungnya tidak ramai seperti rumah makan tadi tempatnya juga jauh lebih kecil.

"Baik akan ku buat usaha kalian bangkrut."

Wang Bao mendengus, berjalan memasuki kedai minuman di depannya.

Didalam terlihat begitu sederhana, yang ditawarkan hanyalah arak saja itupun bukan arak bagus, tidak ada daging atau sejenisnya kelebihannya hanyalah harganya yang lebih murah dan terjangkau.

"Hanya ada arak tuan, silahkan," Seorang pelayan meletakkan kendi berisi arak dan mangkuk kecil di depan Wang Bao.

Melihat wajah pemilik begitu muram, Wang Bao penasaran, "kenapa tidak ada makanan lain yang dijual?" Tanya Wang Bao.

"Pengusaha miskin seperti kami tidak boleh menjual hal yang sama dengan pedagang-pedagang besar seperti mereka." Jawab pemilik kedai minuman dan matanya melihat ke seberang jalan, disana tempat Wang Bao tadi diusir.

"Memang ada perjanjian seperti itu di kota ini, tidak boleh menjual barang yang sama?"

"Tidak ada, tapi itu sudah jadi hukum tidak tertulis kalau dilanggar kami akan dapat imbasnya, orang-orang seperti mereka bisa menutup kedai kecil seperti ini hanya karena mereka jengkel saja, tidak boleh disinggung."

"Dimana-mana ternyata ada orang yang seperti itu." Gumam Wang Bao.

"Kenapa juga saya membahas hal seperti ini dengan anak-anak sepertimu." Gumam pemilik kedai menghela nafas, "Tuan muda, disini hanya ada arak kenapa tidak ke tempat lain saja." Ucapnya mengusir halus Wang Bao.

"Ummmm.... " Wang Bao berfikir, lalu mengangguk memantapkan diri.

"Paman dengarkan aku." Wang Bao berdiri di kursi menggapai telinga pemilik kedai dan berbisik.

"Tuan saya melihat usaha paman ini akan segera bangkrut." Bisik Wang Bao.

"Benarkah? Saya sudah menduganya, mau bagaimana lagi." Pemilik kedai minuman menghela nafas berat, sebenarnya sebelum juga ia sudah memikirkan untuk menutup kedainya dan pulang ke desa untuk bertani, karena bertahan pun akan sulit karena dihimpit oleh pengusaha besar lainnya.

"Ternyata paman juga berpikir seperti itu, benar paman lihatlah berapa orang yang datang berkunjung setiap harinya. Lalu berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk terus bertahan, pasti tidak akan bertahan lama." Wang Bao melebih-lebihkan membuat pemilik kedai semakin kepikiran.

"Tapi paman saya punya solusi, seratus persen pasti akan berhasil dan menghasilkan banyak uang." Setelah mengatakan banyak hal tentang usaha yang akan gagal Wang Bao kemudian menawarkan solusi.

Pemilik kedai minuman menatap Wang Bao heran, tidak percaya dengan ucapan Wang Bao.

"Tuan muda, tidak perlu menipu. Saya ini sudah tidak banyak uang untuk digunakan." Jawab pemilik kedai lalu menarik Wang Bao keluar.

"Eh? Tidak pakan, saya bukan penipu." Wang Bao membeli diri.

"Jadi, bagaimana anak kecil sepertimu akan menolong, dilihat dari kondisimu sendiri saja seperti orang susah." Pemilik kedai berbicara sambil menunjuk badan Wang Bao yang kurus dan pakaiannya yang lusuh.

Wang Bao menunduk memperhatikan pakaiannya, dan benar saja ia terlihat seperti pengemis karena pakaiannya yang sudah lusuh selalu digunakan untuk mendaki gunung.

"Eittss, ada kata pepatah jangan nilai buku dari sampulnya, yang maknanya jangan melihat seseorang dari penampilan luarnya saja." Wang Bao berbicara seperti orang bijak sementara tangannya menarik bajunya ke belakang untuk menyembunyikan beberapa bagian pakaiannya yang robek.

"Lalu bagaimana caranya?" Tanya Pemilik kedai.

"Jual kedai ini padaku paman." Ucap Wang Bao dengan percaya diri.

Pemilik kedai menghela nafas, memutar bola matanya lalu menarik Wang Bao memaksanya keluar dari tempat usahanya.

"Eh! Saya bukan penipu paman, sungguh saya bersumpah."

Wang Bao merogoh sakunya lalu mengeluarkan beberapa keping emas.

"Lihatlah, saya punya banyak uang. Latar belakangku tentu bukan orang biasa." Wang Bao melepaskan dirinya, lalu kembali berbicara seperti orang bijak.

Pemilik kedai minuman tertegun, matanya tertuju pada kepingan emas milik Wang Bao. Kemudian sikapnya berubah drastis, segera membawa Wang Bao masuk kembali dan mempersilahkan duduk dengan sopan.

'Dengan uang sebanyak itu, pasti bisa hidup di desa dengan makmur.' Gumam pemilik kedai sedang berangan-angan.

"Tuan saya memang berfikir akan menjual kedai ini suatu hari nanti dan pulang ke desa untuk bertani, tapi saya juga meras tidak tega jika harus menjual dan membuat pemilik selanjutnya tersiksa dengan aturan-aturan lama disini, tuan muda mau membeli kedai ini pasti karena belum lama tinggal disini jadi belum tau betapa kejamnya pengusaha-pengusaha besar disini."

"Tidak perlu khawatir paman, kita tidak akan menjual hal serupa dengan mereka. Tidak akan jadi masalah."

"Kita? Tanya Pemilik kedai bingung.

"Iya kita, paman pemilik tidak perlu pulang ke desa untuk bertani dan setelah saya beli kedai inipun paman akan tetap menjadi pemilik dan menjalankan usaha disini."

"Bagaimana Maksudnya?" Bingung dengan perkataan Wang Bao.

"Lakukan saja seperti biasa paman, jadilah kaki tanganku. Maka akan saya bawa kita berdua menuju kesuksesan."

Pemilik Kedai tidak begitu paham, tapi setuju saja dengan Wang Bao.

"Paman ambilkan pena, maksudku kuas dan kertas."

Segera pemilihan kedai memberikan apa yang diminta Wang Bao.

Wang Bao mulai menulis kontrak dan ketentuan bisnis yang akan mereka berdua lakukan, menyodorkannya pada pemilik kedai untuk dibaca.

"Tuan muda, apa anda seyakin ini berfikir bahwa usaha yang akan tuan muda bangun akan sukses?" Tanya pemilik kedai.

"Percaya saja padaku paman, jadi apa paman setuju?" Tanya Wang Bao.

"Saya pasti akan setuju dengan keuntungan dan persyaratan ini, bukankah ini hanya menguntungkan saya saja tuan muda?"

"Tidak apa-apa kelola saja seperti sebelumnya dan kumpulan uang sebanyak mungkin, hasilnya akan kita bagi rata bersama. yang penting paman setuju jika pemilik utamanya adalah saya tapi harus dirahasiakan biarkan paman yang dikenal orang-orang nanti."

"Baiklah kalau begitu saya setuju, tuan muda."

"Jadi siapa nama paman?" Tanya, Wang Bao.

"Nama saya Han zi, tuan muda."

Wang Bao menulis namanya dan nama Han zi di surat perjanjian, keduanya kemudian memberikan cap darah sebagai bentuk peresmian dengan begitu Wang Bao telah menjadi pemilik sah dn Han zi adalah wakilnya.

"Lihat saja, akan aku kalahkan bisnis kalian." Wang Bao melihat kedai makan di sebrang jalan, menyimpan dendam karena telah diusir dari sana.

...***...

1
Syahrian
👍
Miyul💙
👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!