Fang Hua Yi merupakan seorang wanita sebatang kara yang hanya bekerja sebagai pemburu terbaik di Biro penangkapan siluman, hantu dan iblis yang bernama BingBai.
Berniat memanfaatkan pesta pendirian Kekaisaran Xian Yu untuk menjebak pria yang dicintainya secara diam-diam. Rupanya jebakan itu malah mengenai dirinya sendiri, hingga membuatnya menghabiskan malam panas bersama dengan pria yang tidak dia kenal sampai menumbuhkan dua kehidupan lain di dalam perutnya.
13 tahun kemudian, Fang Hua Yi memutuskan kembali bergabung dengan Biro dengan membawa kedua putra kembarnya. Namun, siapa sangka rahasia besar satu persatu mulai terkuak.
Tidak hanya tentang siapa ayah dari kedua putra kembarnya. Akan tetapi, juga menguak tentang identitas Hua Yi yang sesungguhnya yang berakhir menjadi rebutan dari lima penguasa alam sekaligus.
Siapakah identitas Hua Yi sebenarnya?
Apakah sebuah rahasia besar akan terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Tetap Bersikeras Menyanggah
“Apakah kalian berdua tidak mengenal kami bertiga?” Bukannya menjawab, Ye Ding Chen malah ikut melontarkan pertanyaan dengan ekspresi dinginnya.
“Lalu, apakah anda mengenal kami?” Dan sebaliknya bukannya menjawab, Yi Chen juga malah balik bertanya dan menirukan ekspresi dingin yang ditunjukan Ye Ding Ding Chen barusan.
“Hahahaa … Ayah dan anak ternyata sama saja,” gumam Han Bei Ying disela tawanya.
“Kau benar! Tidak perlu diragukan lagi sekarang, bukan hanya penampilannya saja yang mirip tetapi sifat dan kelakuannya juga sama persis.” Zhang Yu Han menambahkan dan kembali tertawa puas.
Baik Han Bei Ying maupun Zhang Yu Han sampai tak kuasa menahan tawa mereka melihat kelakuan ayah dan kedua anak kembarnya itu. Seakan mereka sedang menyaksikan sebuah pertunjukan dimana Ye Ding Chen harus menghadapi dirinya sendiri versi juniornya. Ye Ding Chen hanya bisa menatap kesal kepada kedua raja tersebut, dia menghela napas berat hingga kemudian kembali menatap kedua anak kembar dihadapannya.
“Kenapa anda ingin menemui kami?” Jia Rui kembali mengajukan pertanyaan.
“Apa kalian berdua tidak melihat berita pagi ini?” tanya Ye Ding Chen memastikan.
Yi Chen dan Jia Rui spontan menggelengkan kepala mereka dengan wajah polosnya yang terlihat sangat menggemaskan. Kali ini mereka memang benar-benar tidak mengetahui tentang berita keberadaan mereka yang tengah gempar dimana-mana. Karena semenjak bangun tidur, sang Ibu sudah melarang keduanya untuk melangkah keluar dari rumah sampai dirinya kembali.
Yi Chen kembali bertanya, “Memang berita tentang apa?”
“Berita tentang kalian berdua yang memiliki paras yang sama persis denganku waktu masih remaja. Tidak hanya itu, aura dan energi spiritual kalian juga sangat persis dengan aura dan energi spiritual milikku. Sehingga banyak orang yang mengatakan bahwa kalian berdua adalah anak kandungku. Jadi sekarang beritahu aku, apakah Ibu kalian memberitahu siapa ayah kandung kalian yang sebenarnya?”
Ye Ding Chen sedikit menjelaskan apa yang terjadi, sampai di akhir kalimatnya dia sedikit mendesak kedua anak kembar itu untuk memastikan apakah Hua Yi sudah memberitahukan tentang dirinya kepada anak kembar itu.
“Yi Chen! Jia Rui!”
Tiba-tiba Hua Yi menerobos masuk ke dalam rumah tersebut, hingga Yan Li dan Tian Jin mengejarnya sampai masuk ke dalam. Tubuh Hua Yi menegang, deru napasnya tidak beraturan ketika melihat keberadaan pria yang sedang dia hindari.
“Ibu!” seru Yi Chen dan Jia Rui yang langsung menghampiri sang Ibu.
“Kau? Jadi, benar kedua anak Ding Chen adalah anakmu juga? Memang kapan kalian berdua bertemu dan membuatnya?” cecar Han Bei Ying sembari menunjuk ke arah Hua Yi dengan tubuhnya yang seperti membeku ditempat, begitu mengetahui bahwa wanita yang mereka kira sebagai keturunan darah Bingbai ternyata adalah ibu dari kedua anak kembar yang sedang diberitakan.
“Kalian tidak apa-apa, ‘kan?”
Hua Yi tidak menggubris perkataan Han Bei Ying, maupun keberadaan Ye Ding Chen dan Zhang Yu Han di sana. Dia memilih langsung memeriksa keadaan Yi Chen dan Jia Rui dengan teliti tanpa melewatkan bagian apapun. Raut wajahnya benar-benar terlihat sangat khawatir dan takut jika terjadi sesuatu kepada anak kembarnya.
Ye Ding Chen lantas tersenyum melihat kelakuan Hua Yi seraya berkata, “Mereka berdua baik-baik saja, karena tidak mungkin aku melukai putraku sendiri, bukan?”
“Siapa yang kau maksud sebagai putramu? Mereka adalah anak-anakku … hanya anakku!”
Hua Yi dengan cepat menyanggah ucapan Ye Ding Chen, terlihat sekali dia panik dengan pengakuan yang dilakukan Ye Ding Chen barusan.
“Apakah kau sudah lupa dengan malam 13 tahun yang lalu saat pesta pendirian Kekaisaran. Lebih tepatnya yang terjadi di Penginapan Aiyan, dimana saat itu kau tiba-tiba menggodaku untuk menghiburmu yang sedang patah hati. Lalu kita—"
“CUKUP!” Hua Yi langsung memotong perkataan Ye Ding Chen yang sedang berusaha mengingatkan kejadian yang membuat mereka menghasilkan Yi Chen dan Jia Rui, “Mana mungkin wanita sepertiku bisa mengenal seorang Pangeran sepertimu, konyol sekali!” lanjutnya.
“Konyol, bukan? Jadi katakan padaku siapa ayah kandung mereka yang sebenarnya? Dan jelaskan padaku kenapa kedua anak kembarmu ini memiliki paras yang serupa denganku ketika aku masih remaja. Lalu jelaskan juga mengapa kedua putra kembarmu ini memiliki aura dan energi Spiritual yang yang persis seperti aura dan energi spiritual milikku.”
Ye Ding Chen semakin mencecar Hua Yi dengan berbagai pertanyaan dan tuntutan penjelasan yang dia lontarkan. Bahkan Ye Ding Chen terus berjalan mendekati Hua Yi seakan sedang mendesak wanita itu untuk mengatakan yang sebenarnya tentang identitas ayah kandung putra kembarnya.
Sudah jelas Hua Yi terlihat semakin panik. Han Bei Ying dan Zhang Yu Han pun menyadari sesuatu bahwa Hua Yi saat ini tengah menyembunyikan sesuatu. Apalagi saat Hua Yi memilih mengubah topik pembicaraan dari pada memberikan penjelasan atas pertanyaan yang Ye Ding Chen lontarkan.
Dengan berkata, “Siapapun ayah dari anak-anakku tidak ada urusannya denganmu, karena kamu bukan ayah kandung mereka. Bukankah itu yang terpenting?”
“Lalu bagaimana dengan surat yang kau tinggalkan untukku pada malam itu? Bahkan jika diingat kembali kau juga berhutang pasaku, bukan?” Ye Ding Chen mengeluarkan surat yang disimpan oleh Tian Jin selama ini, membuat Hua Yi semakin tidak bisa berkutik.
“A-apa maksudmu, Yang Mulia? Aku sama sekali tidak mengerti dengan surat yang kau tunjukkan dan—"
Ye Ding Chen semakin mendekat pada Hua Yi lagi, hingga wanita itu terpojok ke dinding dengan menunjukkan raut wajahnya yang sedang marah besar. Yi Chen dan Jia Rui yang melihat Ibunya dipojokkan, keduanya bersiap untuk menyerang. Akan tetapi, keduanya langsung ditahan oleh Han Bei Ying dan Zhang Yu Han.
“Jangan mengganggu mereka! Ini bukan waktunya ikut campur dengan urusan orang dewasa,” ujar Han Bei Ying pada Yi Chen.
“Benar, biarkan mereka berdua menyelesaikan masalahnya lebih dulu. Bagaimana kalau kita duduk di sana sembari menunggu? Tenang saja, Ibumu akan aman!”
Zhang Yu Han mengajak keduanya untuk pindah di tempat lain agar tidak mengganggu pembicaraan Ye Ding Chen dan Hua Yi. Yi Chen dan Jia Rui berniat menolaknya, tetapi kedua raja itu terus memaksa keduanya untuk mengikutinya dengan patuh. Melihat kedua anak kembar itu sudah diamankan oleh Han Bei Ying dan Zhang Yu Han, Ye Ding Chen pun semakin memojokkan Hua Yi.
“Katakan padaku, apakah kau benar-benar lupa dengan pria yang menanamkan benih di perutmu pada malam itu? Dan bukan aku ayah kandung dari kedua anak kembar itu?”
Ye Ding Chen semakin mencecar Hua Yi untuk berkata jujur tentang ayah kandung dari putra kembarnya dari mulutnya sendiri.
Bersambung ….
tp sepertinya ad pengkhianat yg lapor ue klan iblis ni