PUTRI ANGKAT KAISAR

Kini, musuh telah berhasil di usir. Sementara itu, Duke Raymond duduk di tenda miliknya. Namun, pikirannya berkelana ke mana-mana. Ia Memikirkan bagaimana putri celine, gadis lemah yang selalu mengusiknya, kini membuktikan kekuatannya. dia tidak menyangka, sekaligus tidak percaya dengan penglihatannya sendiri.

(sejak kapan dia bisa bertarung? Setau ku, dia bahkan tak punya cikal bakal spiritual.)

(tapi tadi, dia bertarung dengan lihainya. bahkan dengan gerakan cepat setelah berhasil memukul mundur para musuh, dia langsung bergerak cepat membantu para prajurit dan jenderal yang terluka.) batinnya lagi.

(Aku adalah seorang Duke yang mengetahui segala sesuatu yang ada di dunia ini. termasuk mengetahui karakter dan pribadi seseorang. aku juga bisa membaca nasib orang lain melalui sifat dan tindakan. tapi kenapa, kali ini aku terkejut melihat perubahan itu. apakah mungkin, Aku selama ini tidak mengenal Seperti apa dirinya ? atau, dia yang terlalu pandai menyembunyikan semuanya.) dia berpikir dan sangat tidak percaya dengan apa yang telah disaksikan oleh matanya.

apalagi tak hanya pandai bertarung, ternyata dia juga bisa mengobati orang lain dengan cekatan dan menggunakan bahan-bahan herbal yang seadanya. namun khasiatnya sangat begitu mujarab sehingga membuat luka para prajurit dan jenderal itu bisa menutup seketika. Tak hanya itu, keajaiban pengobatan yang tak pernah dilihatnya pun kini disaksikan dengan mata kepalanya sendiri melalui tindakan dari Putri Celine yang dianggap adalah gadis lemah dan sampah yang selalu suka mengitarinya.

dan dia akui, Dia benar-benar sangat tertarik melihat bagaimana gadis itu bertarung dengan anggun. dan dapat dipastikan, jika dia menjadi seorang jenderal, maka dia pasti akan menjadi seorang jenderal yang sangat ditakuti di semua pelosok negeri dan bahkan kekaisaran-kekaisaran lainnya.

"permisi tuan Duke.* tiba-tiba ada yang bersuara dari balik tendanya.

"iya, silakan." Tuturnya dan mendekati tempat duduknya.

"maaf mengganggu tuan Duke. Beberapa orang yang menyerang basecamp sore ini, telah diamankan. Dan setelah di lakukan penyelidikan, mereka benar berasal dari kekaisaran tetangga. Tapi, kabarnya, mereka tidak diperintahkan oleh Kaisar dari kekaisaran Sheridan, melainkan mereka melakukan hal ini secara diam-diam. Dan ini, harus di tindak lanjut yang mulia." ucap sang jendral yang selalu setia mengikutinya.

Sang Duke pun terdiam sambil mengepalkan tangannya.

"kalau begitu, berikan informasi ini juga kepada putra mahkota." ujarnya dengan tegas.

"salam yang mulia kaisar, pangeran mahkota di sini." tiba-tiba, seorang prajurit lainnya bersuara.

"mm.. Izinkan yang mulia masuk."

"baik Tuan Duke. Silakan yang mulia putra mahkota." ucap prajurit itu mempersilahkan sang putra mahkota masuk ke dalam tenda.

sang pangeran mahkota pun langsung masuk ke dalam tenda. kemudian Duke Raymond yang sudah menunggu di sana langsung memberikan penghormatannya.

"salam kepada yang mulia putra mahkota."

"mm.." ini pangeran mahkota itu langsung mendudukkan tubuhnya di seberang tempat duduk sang Duke.

*******

sementara di sisi lain, setelah pertarungan selesai Putri Celine langsung membuka klinik darurat untuk para prajurit lebih utamanya. sementara klinik itu memang dibuka untuk umum, agar masyarakat juga bisa datang ke sana.

terlihat Putri Celine di dalam tenda darurat itu sedang sibuk mengurus beberapa prajurit yang terluka. dan tentunya di sana dibantu oleh Putri Priscilla dan juga saudara-saudara dari Putri Celine.

kini Putri Celine sedang merawat satu prajurit yang tampak sudah pucat karena kehabisan banyak darah. biasanya, para prajurit ini hanya menyerah dan pasrah menunggu ajal. begitu pulalah yang dilakukan oleh prajurit ini.

karena dia yakin, dirinya tidak akan selamat.

"nona. saya sudah pasrah dengan takdir saya. Saya hanya ingin Nona menyampaikan dan bertemu dengan kedua orang tua saya, kalau saya sangat menyayangi mereka." ucap prajurit itu dengan nafas yang tersendat-sendat. Putri Celine yang merupakan jiwa yang juga tidak memiliki kemampuan apapun langsung mengerutkan kening.

"Aku tidak suka mendengarmu berbicara seperti itu prajurit hebat!! kau harus berjuang sendiri dan temui orang tuamu sendiri.!!" prajurit itu memasang senyum sendu.

"Jangan menyerah!! seperti aku yang tidak menyerah untuk mengobatimu. sekarang pendarahanmu telah berhenti. dan aku akan menyuntikkan desinfektan, dan sekaligus obat penenang untukmu." prajurit itu hanya pasrah dan menganggukkan kepalanya. Apapun yang terjadi kedepannya, dia berharap kalau semuanya akan baik-baik saja. tapi kalau pun tidak, dia sudah pasrah dan menyerahkan dirinya.

dengan cepat Putri Celine pun langsung menyuntikkan disinfektan dan obat penenang. setelah prajurit itu terlelap, dia mengeluarkan tabung oksigen untuk membantu pernafasan prajurit itu. walaupun dirinya berasal dari zaman modern, dia agak ragu untuk mengeluarkan barang-barang tersebut. karena malas aja mendengar banyak pertanyaan dari pihak lain.

setelah selesai memasangkan oksigen itu, dia langsung bergegas keluar dari tenda. beberapa prajurit yang merupakan kawanan dari prajurit itu langsung berjalan mendekat.

"nona. bagaimana dengan sahabat saya ?" tanya prajurit itu yang memiliki beberapa luka ringan di tubuhnya. dan dia juga sudah diobati sehingga dia bisa bergerak bebas.

" untuk sekarang dia tidak apa-apa. tapi dia kehilangan banyak darah, Karena itulah saya ingin membantunya transfusi darah. bagi kalian yang cocok golongan darahnya, diharapkan mau menyumbangkan darah untuk prajurit itu." tuturnya dengan tegas.

"kalau begitu Saya bersedia nona. ambillah darah saya.."

"saya juga nona.!!"

"saya juga!!" para prajurit itu mulai datang mendekat. begitu pula dengan saudara-saudaranya.

"saudara-saudara!! harap tenang. kita perlu melakukan tes untuk membuktikan siapa yang cocok golongan darahnya. kalau dia yang cocok berarti dia bisa menyumbangkan darahnya. dan yang boleh ikut adalah orang yang sehat secara fisik, karena yang diambil adalah darah."

mendengar penuturan itu lagi, ternyata para prajurit itu tidak gentar. Mereka ingin teman-teman mereka semua diselamatkan. sudah banyak para prajurit-prajurit yang gugur di medan perang, akibat sakit ataupun terkena serangan dari musuh.

"baiklah nona."

"kalau begitu silakan antri. saya akan periksa " mendengar penuturan itu, semua para prajurit itu berbaris dengan rapi. sementara Putri Celine sudah menyediakan alat-alat sederhana yang tidak terlalu mencolok.

mereka semua langsung mencoba melakukan tes. kebetulan golongan darah pria tersebut a+. maka dia harus berusaha mendapatkan golongan darah yang sama.

dari sekian puluh prajurit yang mencoba melakukan tes, akhirnya terdapat 9 prajurit yang cocok dengannya. dan yang 9 itu sangat senang. Mereka pun langsung satu persatu mengikuti Putri Celine.

dan mereka juga melihat bagaimana Putri Celine melakukan transfusi darah kepada teman seperjuangan mereka.

setelah darah yang diambil dirasa cukup, Putri Celine pun langsung menghentikannya.

"bagaimana nona ?" tanya para prajurit itu lagi yang masih berjaga di depan tendanya. Putri Celine pun langsung memasang senyum terbaiknya.

"kondisinya sudah stabil!! terima kasih untuk bantuannya. tetap ingat-ingat golongan darahnya. mana tahu di kemudian hari, ada teman-teman lagi yang membutuhkan." ucapnya membuat para prajurit itu tersenyum senang. mendengar itu, salah seorang prajurit maju ke depan.

"nona.!"