Rayana adalah seorang gadis ceria, dan juga ramah.
Namun saat itu entah kenapa Rayana tiba-tiba bisa dikejar oleh rentenir, dan bukan itu saja Rayana juga diteror oleh orang-orang pinjol mereka meminta agar Rayana membayar hutangnya jika tidak mereka mengancam Rayana dengan menyebarkan datanya dan juga foto-fotonya yang sudah mereka edit sekian rupa.
Pada akhirnya Rayana bertemu dengan Felix Mahendra seorang pemuda seorang CEO di perusahaan ternama, CEO muda dan terkenal cuek tak tersentuh, namun karena kakek Felix terus-terusan mendesak Felix untuk menikah, akhirnya Felix pun bertemu dengan Rayana dan mereka pun menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda_Cahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dituduh Jadi Sugar Baby
"Saya juga gak tahu Fel, saya sudah menghubungi papa tapi papa gak bisa dihubungi," jawab Rayana dengan wajahnya yang terlihat sendu.
"Kalau sampai nanti malam papa kamu tidak bisa dihubungi aku akan aku akan mengantar kamu menemui papa kamu," ucap Felix.
"Iya, makasih ya," sahut Rayana.
"Heemmm...." sahut Felix.
Kini mobil Felix sampai di depan kampus Rayana.
"Nanti jam 02.00 saya jemput Ray," ucap Felix sekali lagi mengingatkan Rayana.
"Iya, iya," sahut Rayana dengan terpaksa.
"Tapi kapan kamu mengembalikan kalung saya?" tanya Rayana.
"Nanti setelah kita menikah," jawab Felix.
"Dasar pemaksa!" seru Rayana.
"Saya juga melakukan ini karena terpaksa," sahut Felix.
"Cih," decih Rayana.
Rayana pun turun dari mobil dan masuk kearea kampus.
"Ray," panggil Aurel yang berlari mengejar Rayana.
Rayana yang merasa namanya dipanggil pun menoleh kebelakang dan melihat Aurel yang berlari mengejar dirinya.
"Rey, Rey, Rey, tungguin gue!" teriak Aurel.
"Ada apa sih Rel, berisik banget deh lo," cibir Rayana yang merasa kesal.
"Eh Rel, lo turun dari mobil siapa?" tanya Aure.
"Mobil? Lo lihat?" tanya Aurel.
"Ya lihat lah, mobil siapa tu?" tanya Aurel yang kini penasaran dengan mobil yang Rayana naiki.
Aurel melihat Rayana turun dari mobil mewah milik Felix, saat dia baru sampai di kampus, namun saat Aurel melihat Rayana lah yang turun dari mobil mewah itu, Aurel sangat terkejut dan hampir tak percaya.
"Oh itu, itu mobil... Emmmm...." Rayana bingun mau beralasan apa kepada Aurel,
"Rel... Jangan bilang lo sekarang sudah menjadi sugar baby karena terlilit hutang!" tebak Aurel yang kini menatap tajam Rayana.
"Eh... Lo kok bisa bilang kayak gitu ke gue?" tanya Rayana yang tak menyangka Aurel bisa mencurigai kalau Rayana seorang sugar baby.
"Ya bisa aja kan lo jadi sugar baby karena saat ini lo terlilit hutang, lo bingung cari uang dimana dan lo jadi sugar baby," jawab Aurel dengan menjelaskan kepada Aurel.
"Ya enggak lah, ada-ada aja lo," timpal Rayana.
"Tapi itu mobil siapa Ray?" tanya Aurel kembali yang benar-benar merasa penasaran.
"Itu taksi online lah, emang lo kira mobil siapa?" jawab Rayana dengan berbohong kepada Aurel dan juga melontarkan pertanyaan kepada Aurel.
"Taksi online?" tanya Aurel kembali.
"Hemmm... Udah ah ayo kita kekelas gue tadi gak tadi gak ikut jam kuliah pertama, dan gue gak mau ketinggalan lagi," Rayana menarik tangan Aurel menuju kelas mereka.
"Tapi lo kok beruntung banget sih, bisa dapat taksi online sekeren dan semewah itu? Kayaknya gak mungkin," ucap Aurel yang tak percaya begitu saja ucapan Rayana.
"Tau ah, mungkin aja tu orang gabut," sahut Rayana yang mencoba meyakini Aurel.
Aurel pun tak bertanya lagi, dan ia pun kali ini mencoba mempercayai ucapan Rayana, karena memang ada orang kaya gabut, dan mencoba menjadi taksi online.
"Ah beruntung banget sih lo, bisa dapat taksi online sekeren itu," ucap Aurel yang lagi-lagi memuji mobil yang dinaiki rayana tadi.
"Ya lebih beruntung lo lah, cowok lo punya mobil mewah," balas Rayana.
"Iya sih," sahut Aurel yang cengengesan.
"Gue kok gak percaya ya, itu mobil taksi online... Ah... Jangan-jangan itu mobil cowok yang lagi dekat sama Rayana," batin Aurel
Sampainya dikelas, Rayana melihat Boby duduk di kursinya.
"Eh Bob, lo kok disini sih?" tanya Rayana yang kini meletakkan tasnya diatas mejanya.
"Gue mau ketemu sama lo lah Ray," jawab Boby dengan santai.
"Kenapa?" tanya Rayana dengan ketus.
"Eh, gimana dengan kakek yang lo tolong? Apa kalung lo udah kembali?" tanya Boby dengan menodong begitu banyak pertanyaan kepada Rayana.
"Eh gila lo ya! Lo itu udah kayak wartawan aja ya! Nanya gak ada jeda sedikit pun," cibir Rayana yang kesal dengan Boby.
"Ya elah Ray tinggal jawab aja susah amat," cibir Boby.
"Ck, lo nyebelin," cetus Rayana.
"Ya udah, yang mana dulu nih harus gue jawab?" tanya Rayana yang mengalah dengan Boby.
"Emmm... Dari kakek keadaan kakek itu aja, gimana keadaan kakeknya Ray?" tanya Boby yang menatap Rayana dengan serius.
"Eh... Tunggu... Tunggu...." Sela Aurel yang kini ikut berbicara.
"Lo berdua dari tadi bahas kakek, kakek siapa sih?" tanya Aurel yang kini penasaran dengan yang dibahas Boby dan Rayana.
"Lo aja yang jelasi Rel," pinta Boby kepada Aurel.
"Lo aja deh Bob, gue capek, nanti gue mau jelasi ke lo tentang kakek itu, eh jelasi ke Aurel lagi, mending lo aja yang jelasin kakek itu ke Aurel, nanti giliran gue yang jelasin ke lo," tolak Rayana dengan kata-katanya yang panjang lebar.
"Lo ngomong apaan sih Ray? Lo gak lagi mabok kecubungkan?" tanya Boby dengan tingkah absurdnya.
"Terserah lo deh, yang penting gue gak mau jelasin ke Aurel tentang kakek itu," jawab Rayana dengan santai.
"Ck, dasar pemalas," cibir Boby.
"Woy, lo berdua kenapa sih? Gue dari tadi nungguin lo berdua jelasin, kok malah ribut sih?" omel Aurel yang kini geram dengan Aurel dan Boby.
"Ceritai Bob!" perintah Rayana.
"Ekhmmm... Ekhemmm...." Boby berdehem sebelum menjelaskan kepada Aurel.
"Jadi gini...." Boby pun menceritakan kronologi bagaimana Rayana menelepon menyuruh Boby menemuinya dan sampai rumah sakit sampai akhirnya Rayana meninggalkan kalung kesayangannya untuk di tebus Rayana nanti,
"Setelah itu gue gak tahu apa yang terjadi dengan kakek dan juga kalung Rayana, jadi mari kita dengar sama-sama cerita Rayana," ucap Boby yang kini meminta Rayana melanjutkan ceritanya.
"Ha!" Rayana menghela napas panjang sebelum menceritakannya.
Rayana pun menceritakan kepada Boby dan Aurel tentang keadaan kakek Anton, tetapi Rayana tidak menceritakan masalah dia akan menikah dengan Felix dalam waktu dekat ini, karena dirinya saja belum siap sepenuh hati, Jadi Rayana memilih untuk tidak menceritakannya kepada kedua sahabatnya.
"Oh jadi kakek itu sudah sembuh, dan sudah pulang kerumah, ya syukur deh," ucap Boby.
"Terus kalung lo gimana?" tanya Boby.
"Kalung gue udah ada sih, cuma gue lupa taruh dimana setelah kalung gue kembali sama gue lagi, karena saat itu kan kalungnya gak gue pakai, cuma gue masukkan ditas, tapi tadi gue cari-cari gak ketemu," jelas Rayana dengan berbohong kepada kedua sahabatnya.
"Kasihan banget sih lo Ray, nolongi kakek-kakek malah kalung kesayangan hilang," imbuh Boby.
"Ya gimana, ya kan gue cuma ngikuti kata hati gue yang mau menolong kakek itu, gak mungkin gue biarin gitu aja disana kan?" sahut Rayana.