NovelToon NovelToon
Secret Murder

Secret Murder

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:799
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kasus pembunuhan yang dirahasiakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Pembunuhnya?

Tengah malam. Semua orang sudah tidur di dalam kamar masing-masing.

Karin perawat yang juga tinggal di rumah Albert keluar malam-malam.

Akhir-akhir ini dia memang sedang banyak masalah dalam kehidupan pribadinya. Ia baru saja putus dengan pacarnya yang sudah bersama selama lima tahun lamanya.

Padahal ia sudah rela menggugurkan janin sebanyak delapan kali selama mereka berhubungan.

Perasaan bersalah yang sekarang suka menghantui Karin hingga membuatnya menjadi susah tidur.

Untuk merelaksasi ketegangan pada pikirannya. Karin menghisap beberapa batang mariyuana kering. Dan sedikit rum.

Di rumah ini Karin hanya bisa melakukannya ketika semua orang sudah tertidur. Apalagi profesinya sebagai seorang ahli medis.

Keesokan paginya di rumah besar Albert terjadi kegaduhan yang tidak biasa. Tidak ada yang tidak panik.

Pagi itu Felicia yang mau membersihkan kamar tidur Albert di lantai atas sesuai jadwal dikejutkan dengan menemukan majikannya yang sudah meninggal.

Albert ditemukan tidak bernyawa pukul 6.00 pagi.

Kelima anak Albert datang memastikan setelah mendengar jeritan Felicia.

Tidak hanya sampai di situ. Naomi istri Jonny yang mau pergi jalan-jalan ke luar mendadak berlari kembali masuk ke dalam rumah.

"Tolong..... ",

"Jonny..... ",

Sambil berteriak minta tolong lalu memanggil suaminya.

"Ada apa sayangku?",

"Coba kamu lihat di luar sana",

Jonny yang turun memenuhi panggilan istrinya pergi ke luar untuk melihat apa penyebab yang membuat Naomi sampai berteriak-teriak.

"Oh my God",

"Apa ini?",

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan orang-orang di rumah ini?",

Jonny melihat mayat kedua di pagi hari ini.

Karin perawat pribadi Albert ditemukan sudah tidak bernyawa.

Mayat Karin pertama kali ditemukan oleh Naomi tergeletak di bawah pohon oak yang berada di halaman depan rumah tuannya.

Yang masih hidup sepakat untuk segera menghubungi petugas yang berwenang. Mereka harus segera melakukannya supaya tidak terjadi kesalahpahaman dengan orang-orang yang baru semalam menginap di rumah masa kecilnya.

Petugas merespon dengan cepat. Para petugas datang begitu mendapat laporan telah ditemukan dua mayat dalam satu pagi. Di tempat yang berdekatan.

Siapa yang membunuh mereka?

Kuasa hukum Albert menunda pembacaan surat wasiat pembagian harta warisan yang sudah ditandatangani dengan sah oleh Albert.

Sampai kasus kematian Albert dan Karin tuntas secara hukum.

Penyelidikan terus dilakukan tidak cukup hanya dalam hitungan jam.

Itu artinya kelima bersaudara anak dari Albert tidak diperbolehkan untuk meninggalkan rumah ayah mereka. Sampai pelaku pembunuhan terhadap Albert dan juga perawat pribadinya yang bernama Karin ditemukan.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?",

"Kita harus bersabar menunggu sampai proses penyelidikan oleh petugas selesai dilakukan",

"Kita akan tahu kebenarannya setelah hasilnya diumumkan",

"Berapa lama?",

"Aku harap secepatnya",

Semua orang yang tidur di rumah besar Albert pada malam peristiwa yang naas itu sudah diintrogasi oleh petugas satu demi satu.

Kini mereka tinggal menunggu kebenarannya.

Tidak banyak yang mereka lakukan dalam nuansa berkabung seperti ini. Banyak diam dan hanya sedikit percakapan.

Mereka cukup terhibur dengan kedatangan Edgar yang datang ke rumah mendiang Albert untuk membantu bibinya Felicia.

Karena Edgar mempunyai sifat yang periang dan penuh humor.

Tapi itu wajar karena Edgar memiliki bakat yang terus diasah. Edgar juga merupakan seorang komedian tunggal yang setiap seminggu sekali sudah rutin tampil di pub.

"Edgar tampil lah di depan kami", pinta Tiffany.

"Jika kamu bisa membuat kami semua tertawa Tiffany akan mencium mu Edgar", celoteh Patrick.

"Edgar... Edgar... Edgar... Edgar....... ",

Anak-anak Albert membakar semangat Edgar si pelawak tunggal.

"Aku akan melakukannya",

"Tapi tolong jangan tuntut aku jika materi yang aku bawakan tidak lucu Lewis",

Punchline pertama dari Edgar. Lewis memang bekerja sebagai seorang pengacara.

Edgar mulai melakukannya.

"Sebelumnya aku turut berbelasungkawa atas meninggalnya tuan Albert",

"Sebagai anak tentu saja kalian berlima tidak pernah mengharapkan peristiwa kemarin itu terjadi",

"Mungkin sudah dari beberapa tahun yang lalu kalian menginginkannya",

"Tapi tidak ada yang berani bilang",

Kelima bersaudara itu menahan tawa.

Hanya Naomi yang tertawa sedikit lepas.

"Ini adalah pertama kalinya aku berjumpa dengan anak-anak tuan Albert secara langsung",

"Sebelumnya aku hanya mendengarkan ceritanya dari tuan Albert sendiri",

"Mendiang tuan Albert punya kenangan bersama masing-masing anaknya",

"Tuan Albert pernah bercerita dia dulu sangat khawatir karena Lewis yang saat itu masih berumur delapan tahun tidak pulang semalaman",

"Tahukah dimana Lewis menginap di malam hari itu?",

Edgar berbicara dengan menirukan gaya dan suara Albert.

"Lewis sengaja bersembunyi di tempat bermain anak-anak yang ada di dalam mal, semalaman ia bermain dengan bebas di sana",

Mendengar cerita itu Lewis pun tertawa. Tapi juga dengan mengeluarkan kenangan air mata.

"Berikutnya cerita dari tuan Albert tentang Jonny dan Mickey",

"Jonny dan Mickey mencuri mobil patroli petugas lalu membawanya keliling kota",

"Mereka berdua baru berusia belasan tahun",

"Tuan Albert sampai mati-matian menjamin mereka berdua",

"Aku rasa Jonny dan Mickey masih ingat cerita itu begitu juga dengan seluruh warga kota",

Jonny dan Mickey pun tertawa dan menangis.

"Kemudian ada cerita tentang Patrick",

"Patrick kecil pernah hilang semalaman sama seperti Lewis",

"Esok paginya tuan Albert menemukan Patrick kecil masih tertidur sambil memeluk makam ibunya",

"Kejadian ini ada yang lucu bagi tuan Albert",

"Mungkin karena waktu itu Patrick pergi ke makam nyonya Albert saat hari sudah gelap",

"Beginilah ucapan tuan Albert ketika membangunkan Patrick kecil",

"Patrick... Nak itu bukan makam ibumu",

"Makam ibu mu yang sebelah sana",

Semuanya pun tertawa setelah sebelumnya sangat terharu.

"Yang terakhir adalah cerita tuan Albert bersama Tiffany",

"Ketika tuan Albert pergi keluar bersama Tiffany tuan Albert selalu membawa baju ganti yang banyak",

"Karena bayi perempuan itu tidak mau pipis di tempat yang lain",

"Selain dalam gendongan ayahnya",

Tiffany menangis dengan tersedu-sedu.

Melihat kelima bersaudara itu berjatuhan air mata Naomi dan juga Felicia yang juga ada di sana ikut terhanyut suasana.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!