NovelToon NovelToon
Jiwa Maling Anak Haram

Jiwa Maling Anak Haram

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

Reza Sulistiyo, penipu ulung Mati karena di racun,
Jiwanya tidak diterima langit dan bumi
Jiwanya masuk ke Reza Baskara
Anak keluarga baskara dari hasil perselingkuhan
Reza Baskara mati dengan putus asa
Reza Sulistiyo masuk ke tubuh Reza Baskara
Bagaimana si Raja maling ini membalas dendam terhadap orang-orang yang menyakiti Reza Baskara

ini murni hanya fanatasi, jika tidak masuk akal mohon dimaklum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 25

Teriakan Reza menggema.

Anton panik, tetapi tubuhnya kaku.

Posisinya sangat memalukan.

Semua orang tahu kalau itu posisi Anton yang bernafsu pada Reza.

"Tolong..." Reza kembali berteriak.

Anton mencoba menggerakkan badan, tetapi tidak bisa.

"Brengsek, apa si pecundang ini menjebakku?" gumam Anton, mengajukan pertanyaan bodoh. Celana sudah melorot, tetapi ia masih belum yakin kalau dirinya masuk jebakan.

Satu per satu orang datang.

Semua orang terdiam.

Mulut mereka menganga.

Para mahasiswi menutup matanya. Bagaimanapun, di hadapan mereka ada pemandangan yang tak boleh dilihat.

Dan gilanya, sebagian orang malah merekamnya. Tentu saja ini akan viral: yang satu adalah raja kampus, yang satu lagi adalah pecundang, dan sekarang sang raja sedang "menganiaya" hambanya yang pecundang—sayangnya, hukuman itu dilakukan di khalayak umum.

"Si Anton memang tak tahu malu, padahal bawa aja ke kamar. Kenapa di tempat umum sih?"

"Baru tahu kalau Anton belok."

"Sungguh tak menyangka raja kampus belok."

"Apa bagusnya coba si Reza?"

"Ok, permainan baru saja dimulai," gumam Reza dalam hati.

Lalu ia mendorong tubuh Anton pelan, tetapi Anton terjatuh.

"Tolong... tolong... tolong aku... aku masih normal!" teriak Reza seperti orang frustrasi, korban pelecehan.

Apakah Reza setidak tahu malu seperti ini?

Apakah Reza tidak punya harga diri sebagai lelaki?

Berbagai komentar terdengar, tetapi Reza bersikap bodo amat. Baginya, jika mengorbankan harga diri bisa mencapai tujuannya, kenapa tidak dikorbankan saja? Toh harga dirinya sudah mati saat ia dijatuhkan ke jurang oleh Dimas dan Vanaya.

Silvia datang lagi.

Matanya terbelalak melihat Anton.

"Antonnnn... tutup!" teriaknya sambil menutup matanya. Tapi di balik jari, ia mengintip, dalam hati berkata, "Sepertinya lebih besar Reza."

Anton akhirnya bisa menggerakkan badannya. Ia segera memasangkan celana dalamnya yang melorot, lalu celana panjangnya, kemudian menutup resleting.

"Rezaaaaa!" teriak Anton.

Reza terperanjat. Ia lari, sembunyi di balik pinggul Silvia.

"Gelo... wangi banget... ini cewek," gumam Reza.

"Dasar bocah mesum, selalu cari kesempatan," ucap Silvia, tetapi ia tidak marah.

Anton hampir saja menghajar Reza, tetapi terhalang oleh Silvia.

"Sebaiknya kita selesaikan di ruangan saya," ucap Silvia, menatap tajam pada Anton.

Anton memang kurang ajar, tidak menghargai Silvia sedikit pun.

"Bajingannnn... Rezaaaa... sini lu!" bentak Anton.

"Sebaiknya jangan di sini. Ingat kata bapak kamu, boleh melakukan onar tapi selesaikan secara baik-baik," ucap Silvia mengingatkan Anton.

Anton mengibaskan tangannya tanda kesal. Sedangkan Reza tampak gemetar ketakutan, padahal sedang menghirup wangi khas wanita dewasa. Reza terus memegang tangan Silvia, dan Silvia malah tidak keberatan sama sekali.

Sementara itu, perbuatan Reza direkam entah oleh siapa. Ada sekitar 100 akun yang menyebarkan video itu. Dan bagaikan gelombang tsunami, video itu booming, mengalahkan video Ratna dan Reza tadi pagi.

Video Reza–Ratna selesai dengan kesimpulan, "Biarkan saja, anak muda biasa seperti itu... kayak tidak pernah muda saja." Karena dianggap wajar, video itu sudah tidak dibahas lagi.

Tapi kali ini berbeda. Dari sudut pandang mana pun, yang bersalah adalah Anton. Kurang apa Anton untuk menindas Reza? Kaya, berkuasa, kejam, dan pemilik saham kampus — sudah jelas kalau ia menindas Reza adalah hal yang wajar. Hanya saja yang tidak disangka-sangka, ternyata Anton belok.

"Astaga, badan tinggi, perut oke, atlet basket... tapi belok."

"Kukira macho, ternyata maho."

Semua bebas berkomentar, tentu saja dengan akun anonim. Kalau pakai nama asli, pasti akan diburu Anton.

Sampai di ruang dekan tiga, Reza seperti biasa menundukkan kepala. Silvia, seperti biasa, sudah ganti baju — tidak lagi memakai kemeja, melainkan kaus ketat.

"Anjingggg... anjinggg... kenapa ada hal seperti ini di dunia ini? Apa gue culik saja ini dosen, dari pagi nantangin terus," pikir Reza yang sudah kacau.

"Aku nggak mau tahu... keluarkan Reza sekarang!" Anton langsung memerintah dengan arogan.

Silvia tampak tidak senang dengan sifat arogan Anton. Kepala Silvia pusing — grup Facebook, grup WA, semua ramai membahas Anton, dan Anton sekarang masih bersikap arogan.

"Apa dia nggak sadar namanya sudah di ujung jurang?" pikir Silvia tak mengerti.

"Bang aton...jangan arogan bang...jangan melakukan tindakan konyol..kalau aku dikeluarkan maka akan membahayakan kampuas" ucap Reza dengan wajah penuh ketakutan

"Siapa....lu".bentak Anton

"Gua tanya....siapa.lu ha...".Anton membentak memberi intimidasi pada reza

"Percaya sama aku bang Anton...kampus tidak akan pernah bisa mengeluarkan ku secara resmi" ucap Reza malah seperti menantang tapi tentu saja dengan wajah pecundangnya

"Ibu buatkan surat pemecatan sekarang untuk anak pecundang ini" ucap Anton memberi perintah seperti tidak tahu posisi siapa dia dan siapa Silvia bagaimanapun Silvia adalah dekan 3...

"Tidak bisa..ini akan membahayakan kampus...paling bisa diskor dan kamu juga harus di skor" ucap Silvia.

"Brakkkkk" Anton menggebrak meja

Silvia terperanjat dan dadanya bergetar dan Reza hampir saja mimisan

"Getarannya" gumam Reza

"Dasar mesum..tapi aku suka" ucap Silvia dalam hati.

"Baiklah kalau ibu ga bisa mengeluarkan reza maka aku akan telpon sendiri bapakku" ucap Anton kesal

Tak lama kemudian Reza menelpon

Reza memberikan telpon dan ternyata yang menelpon adalah rektor

"Silvia sudah bikin kan saja suratnya" ucap panji saat ini dia ada hotel bintang 5 sedang menikmati indahnya dunia dengan seorang manajer hotel bintang 5

"Tapi pak..bapak tidak tahu masalahnya" ucap Silvia

"Kamu ini cuma bikin surat mengeluarkan siswa saja repot banget...sudah aku tanggungjawab" ucap panji

"Baik pak" jawab Silvia.

..

Anton melihat ke arah Reza dengan pandangan yang tajam siap menelan Reza bulat-bulat

"Bu jangan menghancurkan kampus ini " ucap Reza

"Diammmmmm" bentak Anton "kamu pikir siapa..bisa menghancurkan kampus..kamu ini hanya pecundang Reza tak mungkin kampus hancur oleh kamu" ucap Anton dengan penuh penghinaan.

Silvia mengeprint surat pemecatan reza dengan tuduhan perbuatan asusila tapi tidak dijelaskan detailnya.

"Ini za" ucap Silvia memberikan surat pada Reza

"Bu yakin?"

"Diam kamu!!!!" Bentak Anton..

dalam hati Reza bersorak "terimakasih orang baik sudah memberi aku jalan" pikirannya.

Tapi dipermukaan dia masih menampilkan wajah pecundangnya..

Dengan lesu dikeluar ruang 3 dan untung saja kepala bawahnya sekarang sudah mulai bisa di ajak kerjasama.

Sesampainya keluar dari kampus dia membaca surat itu kemudian tersenyum samar, Reza keluar berjalan keluar kampus benar-benar seperti pecundang

"Dia pasti mengerahkan anak buahnya menangkap aku" gumam Reza mengendarkan padangan

Truk melaju kencang

Dan secepat kilat Reza sudah ada di bak..

Dari kejauhan wanita berkacamata tebal melihat dengan seksama "menarik..kamu berubah za" gumamnya..

Anak buah Anton diluar kampus sudah lama menunggu Reza tapi tak kunjung datang..

Sore hari Reza sudah pulang ke rumah

Dia masuk ke kamar

Tidak ada yang berani menganggu Reza lagi, sebuah mitos tercipta "jangan ganggu Reza kalau kamu ingin menghindari kesialan".

Reza tidur dengan nyeyak di kamarnya..

Tiba-tiba kamar digedor

"Brukkkkk"

"Brukkkk"

"Rezaaaa bangun"

1
Agus Rubianto
keren
Aryanti endah
Luar biasa
SOPYAN KAMALGrab
pernah tidak kalian bersemangat bukan karena ingin di akui... tapi karena ingin mengahiri
adelina rossa
lanjut kak semangat
adelina rossa
lanjut kak
Nandi Ni
selera bacaan itu relatif,ini cerita yg menarik bagiku
SOPYAN KAMALGrab
jangn lupa kritik...tapi kasih bintang 5...kita saling membantu kalau tidak suka langsung komen pedas tapi tetap kasih bintang 5
adelina rossa
hadir kak...seru nih
FLA
yeah balas kan apa yg udah mereka lakukan
FLA
wah cerita baru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!