Perang dunia organisasi kriminal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengorek Kebenaran
Moka sampai di rumah tinggal Max yang tempatnya begitu menakjubkan ini.
"Max...",
"Apakah kamu berada di rumah?",
Tidak ada yang menjawab salam permisi dari Moka. Malah justru nomor pribadi Moka yang mendapat sebuah kiriman pesan.
"Beep",
Nomor yang belum pernah disimpan mengirim pesan berupa link atau tautan ke nomor Moka.
Apa yang mau dikasih tahu kepada Moka?
Tentu saja ini bukan pesan tentang iklan atau promosi produk. Nomor kambing hitam sangat rahasia dan jarang sekali orang sembarangan yang punya.
https://www.report9.com/news/f-13/jump-from-the-roof
Begitu Moka mengklik berita itu. Yang muncul adalah kabar duka meninggalnya Lung.
Moka tidak punya banyak waktu lagi. Lung juga telah dibunuh oleh pelaku perempuan misterius itu. Moka harus segera melakukan apa yang seharusnya ia kerjakan.
Kematian Viktor. Kematian Lung. Kemungkinan besar Max juga sudah dibunuh oleh orang yang sama.
Moka memaksa masuk ke dalam rumah Max yang ternyata pintunya sama sekali tidak dikunci.
Jika mantan pengasuh kambing hitam itu mau pergi jauh. Pasti Max akan meninggalkan pesan petunjuk yang berarti untuk Moka.
Situasinya benar-benar sedang memanas dan tidak dapat diprediksi.
Moka mencari di seisi rumah Max dengan seksama. Insting intelijen Moka dengan cepat menemukannya.
Moka mendapati sebuah petunjuk dari angka-angka nomor telepon yang ditandai.
Bukan tanpa alasan Max menaruh telepon jadul model rotary dial dengan gagang telepon yang tersambung kabel. Warnanya hitam.
Di meja tempat telepon itu juga ada segelas susu yang belum habis diminum.
Nomor 4 ditandai dengan warna merah yang berasal dari darah. Darah siapa lagi kalau itu bukan darah Max.
Segelas susu yang belum habis diminum itu adalah bau susu kambing segar.
Kambing hitam ada empat orang. Yang nomor empat inilah yang segera akan datang kepada Moka untuk membunuhnya.
Seperti juga ia mengakhiri perjuangan Viktor dan Lung.
Biarkan dia yang datang. Kambing hitam tidak mengejar.
Moka akan menunggu kedatangan kambing hitam perempuan itu. Sambil mempersiapkan diri untuk menyambut kematian.
*
Max pernah bercerita kalau di tempat ini ia walaupun sudah tua punya kekasih yang masih sangat muda. Satu-satunya teman dekat Max di lingkungan tinggal ini.
Moka pun pergi ke rumah perempuan muda itu. Berpura-pura mencari Max untuk mendapatkan informasi tambahan yang bisa membantu.
Moka menemukan perempuan muda itu sedang duduk termangu di teras depan rumahnya.
"Permisi nona",
"Apakah anda tahu dimana tempat tinggal tuan Max?",
"Kamu siapa?",
"Mau apa kamu bertemu dengan Max?",
"Aku adalah seorang penjaga rumah yang dikirim oleh perusahaan tempat ku bekerja",
"Tugasku adalah menjaga dan merawat rumah tuan Max beberapa hari ke depan",
"Itu rumahnya",
Dengan gampang perempuan itu menunjukkan dimana letak rumah Max.
"Tapi sekarang Max sedang pergi jauh karena ada urusan penting", kata nona itu.
Sayang sekali perempuan muda itu. Max sudah tidak bisa lagi pergi kemana-mana. Karena memang Max juga sudah dibunuh oleh kambing hitam yang keempat.
Beberapa saat yang lalu nomor asing itu kembali menghubungi Moka. Mengirimkan pemberitahuan tentang kematian Max yang dibunuh secara tragis.
Namun lagi-lagi Moka tidak bisa menghubungi balik nomor yang tidak dikenalinya itu. Meski sudah mencobanya berulang-ulang kali.
Pacar Max yang baru berulang tahun ke dua puluh dua tahun itu benar-benar tidak tahu apa-apa. Max sama sekali tidak pernah melibatkannya.