Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
teh herbal
"Ini teh herbal buat kamu Ka" ujar mama Ningsih setelah mereka makan malam.
"Teh herbal apa ma,aku nggak pernah minum yang beginian" tolak Raka
"Ini teh baik untuk kamu Ka,bukan nya dokter menyarankan kalian hidup sehat dan mulai sekarang harus kamu terap kan ini,mama sengaja pesan teh ini untuk peningkatan daya tahan tubuh, membantu pencernaan, menenangkan pikiran dan mengatasi insomnia, serta mendukung kesehatan jantung dan tekanan darah, Teh herbal kaya akan antioksidan Ka yang bisa melawan radikal bebas teh ini mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti polifenol, gingerol, dan ginsenoside yang memiliki sifat anti-inflamasi, antikuman gitu, dapat membantu menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan prostat kamu,bagus kan di minum ya" bujuk mama Ningsih
"Mama udah kaya' sales obat aja ma, panjang x lebar ngejelasin nya" ejek Eca sambil terkekeh kecil.
"Kualat loh kamu ca ngatain mama sendiri"sahut papa Iyan
"Bukan gitu pa tapi mama cocok jadi sales gitu,kalau berhasil papa harus angkat mama jadi marketing di kantor papa pasti laku keras deh" ujar Eca sambil terus tertawa.
"Ca" tegur mama Ningsih
"Ayo nak minum,biar kamu sehat dan program nya cepat terlaksana"ucap mama Ningsih lagi membuat Raka mengambil gelas yang tengah di pegang oleh sang mama lalu mencium nya.
"Bau nya pahit ma, nggak enak"
"Di rasa mas jangan di cium aja,di coba dulu nanti kamu ketagihan loh"
"Tapi beneran deh ma bau nya aja nggak enak"
"Papa kamu aja doyan masa' kamu nggak,di coba dulu nanti juga ketagihan,iya kan pa?" tanya mama Ningsih dan diangguki papa Iyan cepat.
Raka segera meminumnya dengan memejamkan mata menahan rasa pahit.
"Ah..... nggak enak ma, minta air putih cepat" ujar Raka sambil mengeluarkan lidah nya beberapa kali membuat Seruni tersenyum kecil melihat tingkah sang suami.
"Ini mas" sahut Seruni cepat memberikan segelas air putih pada Raka dan diminum hingga tandas oleh lelaki tampan ini.
"Kalau rasa nya begini kasih papa aja ma,aku nggak mau lagi, pahit! Aku olahraga saja juga sehat"
"Iya-iya yang penting malam ini kamu yang minum dulu, besok-besok papa"
"Ca, tugas pak Sapto mana? Besok gue mau kuliah"ucap Seruni
"Ntar gue kirim ke email loe ya" sahut Eca dan diangguki Seruni pelan.
"Ma,pamit duluan ya mau siapin tugas kuliah besok"
"Ya sudah,jangan tidur kemaleman ya"
"Iya ma, duluan semua" pamit Seruni
"Aku juga pamit ya ma,mau cek email dulu ada tugas,dah papa"
Mama Ningsih hanya tersenyum manis melihat kepergian Seruni dan Eca ke kamar masing-masing.
"Papa cek laporan dulu ma di ruang kerja kalau ada perlu mama ke sana saja"pamit papa Iyan
"Ka,ada beberapa dokumen yang harus kamu cek ulang karena ada kesalahan dalam penghitungan angka nya, nanti minta pihak admin koreksi kembali ka kalau nggak bisa rugi banyak kita" pesan papa Iyan
"Iya pa nanti aku hubungi Sarah"
"Besok aja Ka, mending kamu istirahat aja dulu besok kan kamu juga ke kantor" usul mama Ningsih
"Tapi papa minta sekarang ma, karena memang di kejar deadline"
"Udah ntar mama yang bilang sama papa,kamu istirahat saja karena sesudah minum jamu itu di haruskan beristirahat di kamar nggak boleh kerja lagi"
"Jamu?"
"Maksud mama Teh herbal"
"Tapi ma-"belum selesai Raka berbicara mama nya sudah menarik Raka ke arah kamar nya, mendorong lelaki tampan ini masuk kedalam kamar dan menutup nya kuat.
"Kenapa mas?" tanya Seruni yang melihat Raka terlihat bingung.
"Nggak ada apa-apa,kamu sudah selesai buat tugas nya?" tanya Raka basa-basi.
"Belum,ini baru mau buka email dari Eca"
"Mau di bantu?" tanya Raka canggung
"Hmmmm,,, emang mas bisa?"tanya balik Seruni
"Bisa, kalau kamu mau di bantu sini mas bantu" ujar Raka mendekat ke arah Seruni sedangkan Seruni menatap Raka dengan sedikit curiga karena terlihat kaku
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.