NovelToon NovelToon
GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pemain Terhebat / Keluarga
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: bungdadan

Perjalanan hidup Gaman julang yang tidak pernah tuntas menyelesaikan pendidikan di sekolah maupun di pesantren.

Ia tidak bisa mengimbangi waktu dengan hobinya bermain musik,sehingga sekolahnya terbengkalai.

meski demikian, dia seorang yang cerdas.

Hingga suatu ketika dia harus bergelut dengan problematika hidup dan beban moral menghadapi gunjingan keluarga dan tetangga.

Semua sepupunya terbilang telah hidup sukses dan sudah punya keluarga sendiri,tinggal ia seorang yang masa depannya tak tentu arah.

Ditengah kehidupannya yang relatif carut marut secara ekonomi ,dia jatuh cinta dengan putri seorang Kyai besar pengasuh pondok pesantren.

Tantangan terberatnya harus bersaing dengan dua orang lain yang juga ingin melamar putri sang Kyai.

Mereka berdua mapan secara ekonomi dan punya gelar akademik S2 lulusan Universitas Al-azhar Kairo,Mesir.

Upaya apa yang akan dilakukan Jul untuk menghadapi tantangan tersebut demi menaklukkan hati sang Kyai agar menerima ia sebagai menantu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungdadan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KANGEN TEROBATI

Subuh menanti , bintang berkelip berangsur pergi seakan mengucap salam perpisahan.

Hati terasa penuh resah dan gentar. Dunia fana, gemerlapnya menipu. Membuat hakikat hidup semakin samar.

Waktu berlalu, melambaikan tangan. Setiap detik adalah anugerah. Lantas apa yang telah kita raih? atau hanya sia-sia dalam langkah? 

Renungkan diri di hening sepertiga malam menjelang fajar. Apa yang telah kita persembahkan untuk hidup ?

Untuk keluarga, untuk sesama, atau hanya untuk diri sendiri yang penuh angkuh dan tamak?

Esok pagi nanti, mentari kan menyapa,

Dengan harapan baru, menjemput impian.

Namun, jangan lupa malam ini. Renungkanlah diri sebelum terlambat.

Tembok mushola ku jadikan tempat bersandar ,merenungkan semua yang telah ku alami dalam hidup.

Rahma, langkahku meninggalkanmu, sekaligus pula meninggalkan bayangmu.

Namun ada satu bayang yang sampai saat ini tak bisa ku tinggal. Bayangnya tak pernah mau pergi dari anganku.

Dia, ya...hanya dia, sedang apa saat ini ? akankah dia mengingatku ? ataukah dia menganggap ku tak memiliki arti apapun.

Lamanya waktu tak mau membuat bayang wajahnya pergi.

Cara dia bicara , cara dia tersenyum, tertawa, manjanya dia, semuanya tak mau lepas dalam pikiranku.

Entah alasan apa sebenarnya yang menguatkan bayang - bayang itu.

Mungkin benar kata pujangga. Mencinta itu tidak butuh alasan.

Kalau hanya karena kecantikannya, bisa jadi itu cuma sekedar suka, bukan cinta.

Kalau karena kelebihannya, bisa jadi itu cuma sekedar kagum, bukan cinta.

Kalau karena kekurangannya, bisa jadi itu cuma sekedar kasihan, bukan cinta.

Cinta tak butuh semua alasan itu, kalau sudah cinta ya cinta aja. Apapun keadaannya, apapun kondisinya, dan bagaimanapun deritanya.

Semua akan kalah dengan yang namanya cinta.

Waktu subuh telah tiba, aku mengikuti shalat subuh berjamaah di moshola ini.

Pukul 5:00 bis yang ku nanti baru datang.

Selamat tinggal Kroya....

Kaki langit mulai memerah jingga, angin sejuk menyapa di setiap sudut kota.

Bus kota datang, siap sedia menjemput asa. Mesin menderu tanda perjalanan. Tinggalkan segala kenangan sesaat.

Hilangkan penat, segera naik lupakan beban.

Nikmati rute yang penuh harapan baru.

Kursi empuk menanti penumpang. Pintu terbuka menyambut orang dengan berbagai ceritanya masing - masing.

Hilangkan kesedihan tipu dunia fana, buang bimbang yang berkarat. Bersama bis ini, aku akan kembali ke tanah kelahiranku. Tanah yang ku banggakan.

Pemandangan indah di setiap jalan, udara segar membantu menghilangkan beban.

Perjalanan dimulai....

Sampai di Sokaraja, ternyata mas Rama yang datang menjemput ku. Dia sudah sampai lebih dulu di Sokaraja sebelum aku turun dari Bis.

Sebelumnya aku telah mengabari sepupuku dari Pondok. Namun karena ada suatu hal yang mungkin tidak bisa ditinggalkan, sehingga digantikan oleh mas Rama.

Turun dari bis, aku berpelukan dan bersalaman dengan mas Rama.

Dia bantu membawakan barang- barang ku ,lalu di bukakan pintu mobilnya.

"Gimana jul ? betah di pondok ? ; tanya mas rama sembari menyetir.

"Alhamdulillah betah mas ,teman - teman di sana juga menyenangkan."

"Jam berapa kemarin dari Kediri Jul ?."

"Aku berangkat siang dari stasiun Kediri, habis dzuhur."

Mulai perjalanan dari Sokaraja ,rasanya bahagia banget sudah bisa pulang ke desaku Purbasari kecamatan Karangjambu kabupaten Purbalingga.

Jauh mata memandang hati rindu bergelora.

Ingin segera tiba di rumah tercinta.

Lelah badan menahan jarak yang membentang. Hanya rumah tempatku pulang, tempatku bernaung.

Aroma masakan ibu, hangat peluknya, terbayang selalu tak pernah sirna.

Tembok rumah, halaman, dan kamarku, semua punya cerita. Kenangan manis terukir di setiap sudutnya.

Langit pagi menyapa, menyambut putra Purbalingga telah kembali.

Perjalanan panjang, kini menuju akhir. Pintu rumah terbuka sambutan hangat terasa.

Di sinilah aku pulang, di sinilah aku merasa bahagia.

Ibu adalah orang pertama yang menghadang ku di depan pintu.

Bersama restunya aku pulang membawa ilmu.

Beliau langsung memelukku di depan pintu. Sarapan pagi telah tersaji di meja.

Pagi ini, aku sudah sampai di rumah. Burung-burung berkicau ikut gembira.

Udara segar sejuk terasa, saatnya mengisi perut dulu, sarapan dimulai segera.

Betapa rindunya diriku dengan masakan rumah.

Nasi uduk hangat mengepul, mendoan, sambel , ayam goreng renyah sungguh menggugah selera.

Lontong sayur dengan kuah gurih, ikan asin telah tertata rapi.

Kopi hangat harum semerbak khas Purbalingga juga telah disiapkan.

Kamarku rupanya sudah rapi, bersih ,poster -poster band metal dan gambar gitaris - gitaris dunia di dinding sudah tidak ada, mungkin sudah dibakar ibuku. Kasur diganti ,sepre baru ,bantal baru , dan selimut baru sudah terlipat rapi di atas kasur.

Selesai sarapan ,mandi ,aku diminta istirahat di kamar oleh ibuku.

"Kamu istirahat dulu sana Jul."

"Siap bu....."

Aku langsung salto di kasur yang baru. Akan tetapi, kangen juga sama kasur lama yang keras dan selimut yang apek.

Walau bagaimanapun ,kasur dan selimut itu menyimpan berjuta kenangan.

Tapi biarlah....

Yang terpenting sekarang aku bahagia, bisa bertemu ibu dan tidur di kamar sendiri.

Ku nyalakan tip memutar lagu Strativarious band power metallian dari Finlandia yang berjudul Coming home.

Kemudian, lagu Helloween band heavy metal internasional asal Hamburg, Jerman berjudul forever and one untuk pengantar tidurku di pagi ini.

Lantunan reff lagu ini, membuat bayangnya kembali muncul.

" Forever and one, I will miss you , however I kiss you, yet again ,way down in Neverland , so hard, I was tryin' ,Tomorrow, I'll still be cryin' ,how could you hide your lies, your lies?."

Ku resapi kata demi kata di setiap liriknya....

Di sini, di kamarku tercinta....

Mata ini perlahan terpenjam bersama alunan lagu dari Helloween.

Tidur nyenyak, lepaskan lelahmu, esok kan ada cerita baru untukmu.

Tidurku pagi ini hanya pengantar, bukan penunda mimpi.

Selamat istirahat......

1
IG : @dadan_kusuma89
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!