NovelToon NovelToon
Perjalanan Seraphina

Perjalanan Seraphina

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Murid Genius / Identitas Tersembunyi / Angst / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:598
Nilai: 5
Nama Author: miao moi

Seraphina di culik dari keluarganya karena suatu alasan. Lucunya ... Penculik Seraphina malah kehilangan Seraphina.

Seraphina di temukan oleh seorang perempuan yang sedang histeris sedih karena suaminya selingkuh, sampai mempunyai anak dari hasil selingkuhan. Perempuan yang menemukan Seraphina tidak mempunyai anak. Karena itulah dia memungut Seraphina. Jika suaminya punya anak tanpa sepengetahuannya jadi ... Mengapa tidak untuknya?

Kehidupan Seraphina nyaman meski dia tahu dia bukan anak kandung dari keluarganya saat ini. Kenyamanan kehidupannya berubah saat orang tuanya mati karena ledakkan.

Saat dirinya sedang terkapar tak berdaya dalam kobaran api. adiknya Ken, berbisik kepada dirinya untuk lari sejauh mungkin. Dengan sekuat tenaga ia melarikan diri dari seorang yang memburunya, karena ia penyintas yang sangat tak diharapkan.

Inilah perjalanannya. Perjalan yang penuh suka dan duka. Perjalanan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miao moi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bukan anak kandung

Ralat hanya Seraphina yang tidak mempunyai darah dari keluarga mereka. Ken punya tapi hanya dari ayah, Ken bukan anak dari ibu mereka. Darimana ia mengetahuinya? Dari kakek wend yang jahat. Dia berkata secara terang-terangan jika Ken adalah anak dari hasil perselingkuhan ayah dengan perempuan lain. Lalu dibawa oleh ayah ke rumah ini.

Sedangkan Seraphina adalah anak dari hasil pungut, yang entah di jalanan tempat sampah mana ia di pungut oleh ibunya. kakek wend menjabarkan nya kepada Seraphina tepat di depan hidung Seraphina, dengan ludah kakek wend yang terciprat kemana-mana. Membuat Seraphina menjengit jengkel berusaha menghindari terciprat air liur.

Seraphina mencibir jengkel kepada kakek wend, sedangkan kakek wend melotot jengkel kepada Seraphina.

Kakek wend berkata, "kau mempunyai rambut merah seperti pelacur. entah pelacur mana yang membuang mu."

Ia melototi kakek dengan mata merah nyaris menangis. Ibunya yang saat itu sedang berjalan kearah mereka, langsung berlari cepat kepada mereka. dengan cepat menutup kedua telinga Seraphina agar tidak bisa mendengar omongan keji jahat dari kakek wend. Tapi itu sudah terlambat, karena Ia dengan jelas sudah mendengarnya. Saat itulah ia tahu ia bukan anak dari ayah dan ibunya.

"Mengapa anda berkata seperti itu?" Tanya ibunya dengan marah.

"Setidaknya saat itu kau harus memungut anak yang mempunyai bibit unggul, bukan yang seperti ini." Kakek wend berkata sambil memalingkan muka.

"Unggul? Anda kira dia bibit tanaman?!"

"Ada apa ini?" Tanya ayah yang tiba-tiba muncul. Ia memperhatikan dengan raut bingung.

"Ayahmu ..., " ibunya memeluknya dengan erat, dia melotot murka kepada kakek wend. "Mereka anakku, bahkan jika mereka cacat pun, mereka tetap anakku.!" Jawab ibunya dengan suara gemetar dan raut luka.

Ayahnya berjongkok disamping ibunya kembali berbisik, "sebenarnya ada apa?" Lalu ayahnya menarik ken agar ibunya juga bisa merengkuhnya. Ibunya langsung merengkuhnya dan Ken di dalam pelukannya.

Ken menatap ibu dan dirinya, dia memegang dengan pelan tangan ibu, "benarkah itu? Benarkah aku dan kakak bukan anak ibu?"

Ia bisa melihat bibir ibunya bergetar, sesaat ia diam tak menjawab, lalu berkata dengan serius kepada mereka sambil mengusap pipinya dan Ken, "tidak! Kalian adalah anakku. Anak kami."

Tapi, dengan raut seperti itu sudah sangat menjelaskan semuanya bahwa kakek wend berbicara benar adanya. Diam-diam ia melihat sekitarnya, matanya seakan terbuka lebar, seakan ia tiba-tiba di beri pencerahan.

Sangat jelas sekali perbedaan mereka. Seharusnya ia sudah menyadarinya. ia lebih beda sendiri disini, di tengah-tengah keluarga ini. Apalagi warna rambutnya yang mencolok merah. Rambut ayahnya berwarna hitam sedangkan warna rambut ibunya pirang.

Ayah menuding kan jari telunjuknya kearah pintu, "keluar!" Ucapnya menatap tajam kepada kakek wend.

Semakin menyebalkan saat melihat kakek wend berjalan keluar rumah dengan dagu yang di angkat tinggi. seakan dia sama sekali tidak menyesal telah berkata seperti itu.

Mereka mengusir kakek wend dari rumah mereka saat itu juga tanpa peduli dia adalah ayah mereka. Diam-diam seraphina senang saat melihat kakek wend di usir oleh mereka. Seraphina berharap kakek wend tersinggung dan tak akan pernah kembali muncul di rumah ini lagi.

Tapi, tentu saja itu tidak akan pernah terjadi. seminggu setelahnya kakek wend nongol tanpa minta maaf. langsung memantau keadaan keluarga. Selalu mengomel dengan apa yang dilihatnya selalu berdecak tak setuju dengan apapun.

Ia lebih mendekam di kamarnya saat melihat kakek wend berada di rumah. Seraphina lelah hanya dengan melihat wajah kakek wend. Ia lebih memilih bersembunyi saja.

Kembali ke waktu ini.

Ia menggamit tangan ken, "kau hebat!" Ucapnya.

Ken menatap dengan tanya.

"Kau tadi sudah hebat. Kau tidak mengecewakan." Ucapnya sambil mengusap rambut ken. Lalu menepuk-nepuk pundak ken.

Ken memutar bola matanya, "tapi tak cukup hebat membuat kakek wend puas,"

Seketika ia mencibir, "orang itu lain. dia tidak ada puasnya." Ia menarik tangan ken dengan antusias. "Ayo kita ke kebun! Aku ingin bertanya dimana sebaiknya aku meletakkan pohon baruku."

"Oww, hey, sebentar. aku tidak bisa. Aku sudah mempunyai janji dengan temanku." Jawab Ken sambil menahan dirinya sendiri agar tidak terseret oleh kakaknya.

"Teman? Siapa?" Tanyanya Seraphina.

"Andy, dia mempunyai sesuatu yang ingin diperlihatkan kepada ku!"

"Oww, boleh aku ikut?" Tanyanya sambil mengedip imut, merayu ken.

Ken mendengus geli, memutar bola matanya. "Tidak! Kau tak boleh keluar kak!"

Benar, ia tidak boleh keluar bermain ke tetangga. Jarak rumah ke tetangga memang agak jauh, keluarga Bergen mempunyai tanah yang besar. Dan ia jarang untuk keluar rumah, ia dilarang oleh orang tuanya apalagi kakek wend dia menentang dengan keras.

Orang-orang memang tahu bahwa keluarga bregen mempunyai dua anak. satu laki-laki satu perempuan. Tapi mereka tidak tahu bagaimana tampang muka anak perempuan bregen. seolah Seraphina disembunyikan, seolah dirinya aib yang harus di sembunyikan. Hanya ken lah yang diperkenalkan secara umum oleh orang tuanya. Dan hanya Ken lah yang diajak saat mereka menghadiri acara formal.

Ibunya selalu tidak setuju dengan hal itu. Itu adalah keputusan kakek dengan ayahnya. Kakeknya selalu menuding Seraphina terlalu mencolok untuk anak yang bukan anak mereka. Terlalu kentara karena Seraphina bukanlah anak kandung mereka.

Ken masih mending karena di agak mirip dengan ayahnya dari rambut sampai kekuatan elemennya. Ibunya selalu sedih jika Seraphina di perlakukan secara tidak adil. Karena Seraphina adalah bagian keluarganya. Seraphina adalah kesayangannya, katanya saat itu dengan emosi.

Ia menatap cemberut ken, "terserah kau saja!" Ucapnya dengan nada kesal. Ia berjalan kembali menuju dalam rumah. Memutuskan untuk masuk ke kamarnya.

Sejenak ia hanya berdiam menatap kesal kearah tembok, saat kemudian ia menghela nafas, ia merubuhkan dirinya ke ranjangnya. Tangan terulur mengambil buku, buku terakhir dari ke lima yang sedang ia baca mencari informasi terkait pohon misterius itu.

Ia merasakan sinar matahari sore dari jendela barat, tak terasa sudah waktu sudah sore hari. ia membaca sambil berbaring menyamping. Ia tahu itu tak baik untuk di mata, ia hanya sekali-kali melakukannya.

Ia menggeliatkan tubuhnya dengan malas.

Tetap saja ia tidak menemukan bacaan mengenai tentang pohon itu, mendekati pun tidak. Ia duduk menatap pohon itu dengan lama, "sebenarnya kau ini apa? Mengapa tak ada buku yang menuliskan tentangmu?"

Ia bangkit dari duduknya berjalan kearah meja mengambil air minum, lalu ia menghampiri berjalan untuk menuangkan air kepada pohon misterius itu, sambil berkata, "minumlah dengan sepuasnya."

Ia berjongkok dagunya ia tumpukan ke atas meja, kepalanya ia di miring kan, "aku akan memberikan nama untuk mu, karena kau mempunyai bola merah seperti tomat aku beri nama kau to ... emm ... hon?"

Menggelengkan kepalanya, lalu terkekeh geli, "tohon? Apa itu tohon."

1
boing fortificado
Saya begitu bersemangat mengenalkan ini kepada teman-teman.
Yaky De la rosa
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
Graziela Lima
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!