NovelToon NovelToon
Kisah Asmara Gadis Desa

Kisah Asmara Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir / Healing
Popularitas:589
Nilai: 5
Nama Author: Anyue

Di kenal seorang pendiam dan tidak banyak bergaul membuatnya minder , sejak di usia belia seorang gadis desa sangat aktif dan sudah mengenal yang namanya jatuh cinta , apakah sekedar jatuh cinta saja atau sudah mengenal lebih dari sekedar cinta monyet ?

Dibalik kisah asmara ada sekelumit masalah pada sikap saudaranya yang membuatnya risih dan menjadi tertutup . lambat laun ia tahu siapa dirinya yang sebenarnya .


Mampukah ia menjalani kehidupan di luar sana tanpa ia sadari sudah terjebak dalam arus kehidupan dunia luar yang penuh dengan drama dan masalah ?

Apakah gadis yang dulu pendiam akan menjadi pendiam atau akan menjadi sosok yang lain ?

Yuk baca pelan-pelan dan berurutan agar tidak salah paham .jangan lupa dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Sebatas Bercanda

Selama perjalanan pulang Ira jadi bahan lelucon oleh Kokoh membuat dirinya sangat malu apalagi menyangkut pak sopir yang tidak tahu namanya . “Koh , sudahlah jangan bercanda melulu bikin malu aja ," Ira memukul lengan Kokoh.

"Tolong , tolong aku di aniaya ," canda Kokoh seolah dianiaya beneran oleh Ira padahal sama sekali tidak . Semu penumpang tertawa dengan ulah Kokoh.

"Kamu itu ya ,Koh . Bisa saja membuat kata-kata konyol ," celetuk teman cewek dari kelas lain .

" Siapa dulu dong ,Kokoh ," katanya menunjukkan dirinya sambil melongok ke atas semua penumpang kembali riuh dengan suara tawa .

"Ada Koko semua biasa diatasi , benar nggak Koh ?" kata teman lainnya .

"Yoi ," jawab Kokoh dengan santai . Mobil berhenti di depan rumah Kokoh yang di pinggir jalan .

" Oke semua sampai jumpa di lain kesempatan , jangan lupa besok ulangan umum , belajar yang rajin biar dapat nilai bagus kalau tidak bagus , syukurin," canda Kokoh sambil turun berjalan menuju rumahnya tanpa menoleh ke belakang .

Semua penumpang kembali tertawa melihat tingkah Kokoh yang super lucu . " Memangnya kalau di kelas suka gitu ya ?" tanya Ira kepada teman lain kelasnya .

" Iya begitu , meskipun lagi serius dia terlihat sangat lucu teman sekelas tertawa semua kalau ada dia ," katanya menceritakan tentang Kokoh .

"Pasti kelas tidak pernah sepi ya ," sahut yang lainnya .

"Pastilah , itulah gunanya teman bercanda biar hidup kita tidak selalu serius melulu , kata dia kan begitu ," kata teman yang lainnya .

Satu persatu penumpang turun , tiba di ujung pertigaan jalan Ira turun . Ia melambaikan tangan kepada teman-temannya lalu menyeberang jalan masuk ke desa .

Sepanjang jalan Ira bersenandung ria . Hatinya merasa senang setelah melalui hari ini . “Syukurlah masih ada yang membuat suasana senang , semoga saja selalu ada selamanya ," gumamnya mengingat kejadian hari ini .

Sampai di rumah Ira istirahat sambil belajar di dalam kamar mengingat besok akan ada ulangan maka ia akan belajar dengan giat .

"Semoga dapat nilai bagus ," gumamnya sambil mencerna setiap kalimat yang ia baca di buku catatan sesekali ia buat pertanyaan sendiri di jawab sendiri . Lucu dan aneh memang begitulah cara belajarnya .

Malam hari Ira nonton televisi bersama kakak dan teman kakaknya . Ira merasa malu karena teman kakaknya menggodanya .

"Dek Ira , kelas berapa sekarang ?“ tanya teman kakaknya bernama Arman sambil tersenyum jahil . "Kelas satu , Mas ," jawab Ira mengalihkan pandangannya ke layar televisi .

"Sudah belajar belum ?“ tanya Arman duduk bersila dekat dengan Ira . Membuat Ira semakin tidak nyaman .

“ Eh maaf ,Mas . Agak geser dikit dong ," Ira semakin tidak nyaman apalagi ada Ruli duduk di belakangnya dengan wajah datar . Hal itu membuat Ira merasa berkhianat padahal antara mereka tidak ada hubungan apa-apa , asal nebak saja .

“Kalau dekat begini lebih enak daripada berjauhan , Lo ,Ra ," kata Arman enggan menjauh dari Ira justru semakin dekat .

"Pengap ,Mas . Jauhan dikit aku sempit nih gak bisa gerak ," jelas Ira merasa tidak nyaman karena posisi duduknya mentok di dinding papan kayu .

"Oh , ngomong dong ,Ra ," katanya tersenyum wajahnya dekat dengan dengan wajah Ira .

"Mas Arman , jangan gitu gak boleh ," pekik Ira menjauhkan wajah Arman dari wajahnya lalu beranjak pindah agak ke belakang hampir dekat dengan Ruli .

Arman duduknya pindah dekat Yaman dan Gio . Mereka membahas tentang acara yang mereka tonton . Ira menoleh ke belakang tersenyum pada Ruli . "Kelihatan kan televisinya , aku gak menghalangi kan ?" kata Ira kepada Ruli

Ruli menggelengkan kepalanya dan fokus dengan layar televisi . Ira merasa Ruli berubah entah karena apa . " Mungkin perasaanku saja dia cuek ,“ batin Ira .

Ira menguap matanya sudah mulai ngantuk ia beranjak dari ruang televisi menuju kamarnya dan merebahkan tubuh . Tidak lama tertidur pulas tanpa memakai selimut .

         ._____________________

Pagi itu Ira sampai di sekolah duduk di belakang bersama Nina . “Ira , kamu duduk di depan jangan di belakang ," teriak Danang menirukan Bu Andin sontak membuat satu kelas riuh suara tawa .

Ira merasa sangat malu dirinya selalu jadi bahan bercanda padahal tidak lucu sama sekali . Ira menatap Danang dengan marah . Danang tidak sedikitpun takut atau berani melawan tatapan Ira padanya justru tertawa senang .

Ingin sekali memarahi Danang tapi percuma kalau Danang sendiri tidak pernah merasa jera membuatnya marah karena ulahnya . "Danang , bisa diam gak sih ," bentak Ira sudah tidak menahan lagi amarahnya .

"Tidak , sayang ," jawab Danang diringi suara tawanya dan teman satu kelas membuat Ira sangat malu luar biasa .

"Sudahlah ,Ra . Aku bilang percuma saja kamu marah dia tidak bakalan jera ," Nina menarik tangan Ira agar duduk dengan tenang tapi matanya menatap ke arah Danang .

"Ira , duduk di depan cepat ," kata Danang lagi dengan mata menatap tajam ke arah Ira sesaat namun kemudian tertawa sendiri sedangkan teman yang lain cuek .

"Ogah ," jawab Ira acuh tak acuh sambil melengos .

" Ih gemes deh ," sambil mencubit pipi Ira . Ira terkejut Danang berdiri disampingnya lalu memukul Danang dengan kasar .

" Pergi sana jangan ganggu aku , pergi ," usir Ira mendorong tubuh Danang agar menjauh darinya .

Danang pura-pura sakit dan minta pertolongan kepada teman-temannya. "Tolong aku diper**** ,tolong ," teriaknya .

“ Nang , balas . Masa cowok kalah sama cewek ," teriak Temon dari tempat duduknya .

Mata Ira melotot tak percaya mendengar teriakan Temon yang membuat suasana semakin gaduh . "Aku takut sama cewek nanti aku dianiaya gimana dong ," kata Danang seolah jadi korban . Suasana tambah riuh .

"Cemen Danang , " teriak Agus . "Sudah kasihan Ira dari tadi jadi bahan bercandaan terus ," kata Nina menetralisir situasi kelas .

"Ada pahlawan kesiangan ," teriak Temon . Semua tidak menanggapi suara Temon .

Ira menunduk menahan airmata karena merasa sangat malu , ia teringat kemaren saat di angkutan umum juga jadi bahan lelucon sekarang semakin bertambah heboh .

"Ya Allah semoga kejadian hari ini cepat berakhir , aku tidak mau jadi bahan lelucon mereka , aku mohon ya Allah ," Ira berdoa dalam diamnya sambil menunduk menahan airmata .

Ingin rasanya Ira pindah kelas namun itu hanya sementara karena pak guru masuk kelas dan menyapa siswa .

"Selamat pagi anak-anak ," sapa Pak Guru bernama Agus .

“Selamat pagi juga , Pak," jawab siswa dengan kompak . "Siapkan buku kalian kita latihan ulangan karena bulan depan sudah mulai tes ," kata Pak Agus membuka buku sambil melihat ke seluruh ruangan .

Siswa mengeluarkan bukunya masing-masing. Pak Agus memberikan soal latihan dengan mendikte dengan cepat , membuat siswa protes .

"Pak di tulis saja . " teriak Temon mewakili siswa yang lain . Pak Agus tersenyum sambil mengelus kumisnya sambil berdiri kemudian menulis soal di papan tulis .

1
🌀 SãñõõR 💞
siapa ya... rulli kayaknya😄
Anyue: mungkin saja tapi entahlah besok gimana baiknya
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
ayok belajarrr👍... jadi inget masa sekolah sih🤭
Anyue: anggap saja masih sekolah hhe
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
salfok sama nama Erlan heheh
Anyue: duh kena deh ,🤭
total 3 replies
Mericy Setyaningrum
mengagumi sosok laki2 di kampung
Anyue: pekerja keras
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
aku boleh komen ya... ini terlalu ke narasi ya... kalo bisa di seimbangkan antara narasi deskripsi dan juga dialog... juga dialognya dipisah sm dialog lain jangan disatukan jd gak terlihat dialognya ... trima kasih
Anyue: q tanya editor satu paragraf narasi setidaknya dua dialog
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!