Menjadi seorang dokter bedah ilegal di dalam sebuah organisasi penjualan organ milik mafia berbahaya, membuat AVALONA CARRIE menjadi incaran perburuan polisi. Dan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus itu adalah DEVON REVELTON. Pertemuan mereka dalam sebuah insiden penangkapan membuat hubungan mereka menjadi di luar perkiraan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Tak Bangun
Satu bulan telah berlalu sejak Ava dalam keadaan koma. Tubuhnya masih terbaring lemah di sebuah rumah sakit elite di Moskow, Rusia.
Ruangan itu steril, dingin, dan sunyi, hanya dihiasi suara mesin yang memantau detak jantungnya.
Alex, kakaknya, hanya bisa menatapnya dengan perasaan kosong. Tangannya menggenggam erat jemari Ava yang dingin, seolah tak rela melepaskannya.
"Kau harus bangun, Ava," bisik Alex, suaranya parau. "Kau tak bisa terus begini. Kita harus segera pergi bersama."
Tapi Ava hanya diam, seolah terperangkap dalam mimpi yang tak berujung.
Don Vittorio lah yang membawa Ava ke Rusia. Setelah insiden penggerebekan, pria tua itu dengan licik mengatur segalanya.
Tak ada bukti yang mengaitkannya dengan perdagangan organ ilegal, dan polisi tak bisa menyentuhnya.
Kekuasaannya terlalu besar, jaringan bawah tanahnya terlalu luas karena bekerja sama dengan mafia dari negara lain.
“Aku … akan pergi sebentar. Kau harus bangun ketika aku kembali lagi kemari, okay?” bisik Alex. “Jangan tidur terlalu lama. Kau harus bangun dan kita akan membangun semuanya lagi dari awal. Aku berjanji akan melindungimu kali ini.”
Alex akan ditugaskan ke Italia untuk menyelesaikan tugas baru dari Don Vittorio. Tapi hatinya gamang dan galau.
Dia dengan terpaksa harus meninggalkan Ava sendirian di negeri asing, meskipun banyak anak buah Don Vittorio yang menjaganya dengan ketat.
Sekali lagi, untuk saat ini, Alex tak punya pilihan lain selain menunggu Ava bangun dan sadar kembali.
*
*
"Ava akan dirawat dengan baik di sini. Dan kau harus ikut bersamaku ke Italia agar polisi tak bisa melacak bisnis ilegalku untuk sementara waktu,” kata Don Vittorio semalam.
Rahang Alex menegang. Dia benci dirinya yang tak berdaya, benci Don Vittorio yang memanfaatkan mereka.
“Kau sudah menjadi tangan kananku dan itu artinya Ava juga akan selalu menjadi anak emasku. Jadi … kau jangan khawatir tentang keselamatan Ava karena aku akan menjaganya lebih baik agar dia tak terjebak dalam insiden seperti waktu itu,” kata Don Vittorio. “Untuk sementara kita akan beristirahat di Italia. Dan kita tak boleh terlihat di sekitar Ava dulu sampai keadaan tenang.”
Dan Alex hanya bisa mengangguk—mengiyakan.
*
*
*
Devon berdiri di tepi sungai, matanya menelusuri setiap riak air yang mengalir deras. Sudah berminggu-minggu sejak Ava menghilang setelah terjatuh dari air terjun itu, dan tidak ada satu pun tanda yang tersisa, tidak ada sehelai kain dari pakaian Ava, tidak ada jejak kaki, bahkan tidak ada mayat.
Ava seperti ditelan bumi.
Devon mengusap wajahnya yang lelah. Ia telah menyusuri setiap jengkal hutan, memeriksa setiap batu besar di sepanjang sungai, bahkan meminta bantuan warga lokal untuk mencari.
Tapi Ava benar-benar lenyap.
"Tidak mungkin seseorang bisa menghilang begitu saja," gumamnya, mengepalkan tangannya.
Kecurigaannya mengarah pada satu orang yaitu Don Vittorio.
Tapi pria tua itu kini sedang bersantai di villanya yang mewah di Sicilia setelah Devon menyelidiki keberadaannya secara diam-diam dan tak diketahui pihak kepolisian.
Dan karena sedang diincar Interpol akibat kasus perdagangan organ ilegal, pria itu memilih rehat sejenak dari aktivitas ilegalnya.
Menurut informannya, Ava tak terlihat di sana. Sedangkan di sampingnya selalu ada Alex yang setia mendampinginya.
“Apakah mereka sedang menyembunyikan Ava?” gumam Devon dengan mata menerawang. “Pasti ada yang terlewatkan dari penyelidikanku. Mungkin disaat aku dirawat di rumah sakit, ada informasi yang kulewatkan. Aku harus mencarinya. Kasus ini tak akan kulepaskan begitu saja.”
*
*
*
masih penasaran siapa yg membocorkan operasi Devon di markas Don Vittorio dulu ya 🤔🤔