Renata sebagai pengantin baru memutuskan mengikuti suaminya tinggal di rumah suaminya dan dia tahu mertuanya juga tinggal dengan suaminya. Renata dari awal membayangkan hubungan mertua dan menantu yang kompak, dia yang sudah tidak memiliki orang tua merasa senang menemukan sosok pengganti orang tuanya. Tetapi setelah tinggal beberapa minggu Renata sungguh kaget mengetahui tingkah aneh mertuanya bukan hanya salah satu tetapi dua dua mertuanya. Mertua perempuan yang memiliki sifat pelit dan mertua laki laki nya yang mempunyai sifat sembarangan. Sungguh dunia Renata terasa kacau, tetapi Renata berprinsip menghadapi keanehan mertuanya itu dengan membalas perlakuan yang sama, baginya keanehan harus dihadapi dengan kegilaan.
Dan akhirnya Renata seorang yang penurut merubah dunianya menjadi seorang menantu gila demi menghadapi keanehan mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon norma wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24_____Raga Terkena Fitnah di Kantor___4
Renata terpaku saat melihat raga yang disinyalir bukan raga yang asli tertidur lelap tapi dengan menunjukkan jumlah kaki ada empat kaki...ya EMPAT KAKI dengan ukuran yang sama tetapi hanya beda di warna kulit, sepasang bewarna abu abu rokok sepasang lagi bewarna sawo yang kematangan.
Renata melihat dengan jelas kaki tersebut ada empat, sepasang di bawah selimut, sepasang lagi sedang memeluk guling.
Semua posisi sempurna, simetris, dan lebih bikin ngeri dari horor yang tayang tengah malam ketika melihatnya.
Renata segera berteriak sambil berlari ke arah kamar mertuanya.
" Buuu... Yah... Ada empat kakinya sapi eh ada mas raga kayak sapi, haduuuhh kenapa sih salah terus jadinya." Panik Renata.
" Ada apa ren?"
" Itu yah di kamar ada mas raga kakinya jadi empat, gak tau kapan nambahnya!" akhirnya renata bisa menjawab.
Bu yuyun yang sedang menjahit celana kolor sang suami yang lebih tepat dijadikan lap kaki langsung berdiri dan berkata.
" Sejak kapan raga bisa main sulap ren? Eh tau aja dia kalau ibu pengen makan sop tulangan, lumayan tinggal ambil dari raga gak perlu lagi beli tulang di penjual ikan." kata bu yuyun semangat.
" Buu... Ini bukan mas raga yang sedang main sulap tetapi makhluk astral kiriman dari penebar fitnah korupsi yang mencoba mengambil alih jiwa mas raga lagi." kata renata dramatis.
Bu yuyun yang mendengar langsung sadar dan teriak.
" Waduh ternyata dia mau menyabotase anakku setelah suamiku! Ini sudah melewati batas fitnah! Ini sudah masuk wilayah pelipatan raga! Mereka sudah menunjukkan kode peperangan!"
Pak roman yang mendengarkan ikut merasa geram, karena dia juga menjadi korban dari kasus ini. Dan masih terbayang dalam benaknya bagaimana ketika dia sadar dari pingsannya dia masih mencium aroma kolor yang sangat sakral.
“Kita butuh pengusiran level tinggi... kita butuh seseorang untuk bisa lintas dimensi.” kata pak roman.
Siangnya, datanglah seseorang yang tidak pernah mereka undang dan bayangkan.
Bu Darmaningsih, dia adalah ketua perkumpulan komunitas senam jari di RT mereka, dia juga dikenal sebagai saingan mba rara sebagai pawang hujan, dia sangat menyakini kekuatan dia lebih mumpumi daripada mba rara hanya saja dia tidak punya orang dalam sehingga tidak terpilih saat panitia sirkuit mandalika mencari pawang hujan.
Dan siang ini tanpa ada angin tanpa ada hujan tanpa ada yang mengantar dan menjemput dia sudah ada di teras rumah bu yuyun.
" Saya dengar rumah ini dilanda fitnah gaib,” katanya sambil mengeluarkan satu botol kecil berisi cairan hijau ke hitam hitaman." Katanya menjelaskan kenapa dia bisa berada di tempat itu.
" Kalian tidak usah bingung ini merupakan panggilan jiwa, jiwa saya bisa terkoneksi dengan dimensi lain yang membutuhkan pertolongan tetapi hanyak sampai jarak 100 meter lewat dari 100 meter saya tidak bisa." jelasnya.
" Kenapa tidak bisa bu?" tanya renata.
" Karena kalau lewat dari 100 meter saya harus update member harganya mahal saya belum bisa bayarnya, jadi masih yang gratis aja saya bisa." kata bu darmaningsih sambil cengar cengir.
Mereka pun melongo mendengar jawaban bu darma.
“Ini minyak keramat dari zaman Belanda. Namanya minyak Rebut Hak. Bisa memisahkan raga asli dan palsu tetapi dengan syarat tidak digunakan saat sedang berhalangan." katanya menjelaskan kegunaan cairan yang dia bawa.
Akhirnya mereka masuk kedalam kamar raga. Disan terlihat raga yang masih tertidur dengan empat kakinya. Bu darma mulai mengeluarkan perintah pada bu yuyun dengan berbisik.
" Ambil garam, vetsin, kopi dan kunyit taruh di antara kaki anakmu."
Bu yuyun dan renata segera menyiapkan semua dan menaruh diantara kaki raga. Sedang bu darma memulai ritual sambil menyiram minyak Rebut hak ke kening raga.
“Tunjukkan siapa dirimu, wahai mahkluk tak diundang!”
Tiba-tiba tubuh raga menggeliat, lalu terbelah. Renata yang melihat itu hampir pingsan karena ketakutan tetapi bu yuyun segera menciumkan kaos kaki raga yang dia lihat ada di samping lemari, sehingga renata tidak jadi pingsan karena mencium aroma semerbak dari kaos kaki raga.
Setelahnya muncul dua raga, berdiri berdampingan.
Yang satu diam dan tampak lesu. Sedang yang satu lagi senyum licik, dengan mata sedikit berwarna biru kehijauan.
“Kalian hanya boleh pilih salah satu." kata bu darma, " dan jika sampai kalian salah pilih maka raga yang asli akan hilang terbawa dimensi waktu."
Pak roman yang selama ini selain suka menonton pacuan roh kuda dia juga suka nonton acara uka uka, segera mendekat dan berkata." Baiklah, kita uji mereka."
Soal Pertama:
Ditanya soal password WiFi rumah.
Raga 1 : "tidak ada wifi, hanya barcode wifi tetangga."
Raga 2: " yuyuncantiksayangroman."
Ayah roman segera berkata." Raga dua bukan manusia. Raga yang asli tahu kita tidak ada wifi hanya pakai wifi tetangga."
Soal Kedua:
Disuruh pilih antara mie ayam dan gado gado.
Raga 1 langsung jawab, “Mie ayam Bu. Lebih mengenyangkan.”
Raga 2 malah jawab, “Saya pilih pizza, lebih enak."
Semua langsung melempar bantal ke raga 2.
Tapi sebelum raga palsu menghilang, dia tertawa dan berkata.
“Kalian pikir korupsi ini urusan manusia saja? Ini semua dikendalikan dari dimensi administratif pihak cenayang.
Lalu ia lenyap dalam kepulan asap aroma baygon.
Dan bu darma pun menghilang tanpa pamit karena merasa tugasnya telah selesai.
Setelah itu, raga asli pingsan. Ketika sadar, dia mengaku bahwa memang ada konspirasi besar di kantornya.
“Ada ruang rahasia di balik ruang arsip. Mereka nyimpan dokumen asli dan menggantinya di sistem. Semua transaksi fiktif dibuat seolah olah namaku pelaksananya.”
Renata merinding, " Apa mas yakin itu cuma kerjaan manusia?”
Raga menggeleng.
" Mas pernah lihat satu staf yang tidak pernah bersuara dan selalu berdiri tidak pernah duduk meskipun dia sudah berdiri berjam jam di pojokkan, namanya pak mukidi. Tapi orang-orang bilang....... Pak mukidi sudah meninggal tahun lalu.”
Malamnya, mereka mendapat satu lagi surat misterius yang dikirim lewat pos burung merpati.
Tulisan tangan tremor, acak kadut hurufnya dan ditulis dengan tinta merah.
"Jangan bongkar ruang arsip. Di sana bukan cuma dokumen yang disimpan, tapi juga jiwa jiwa yang dikorbankan karena kepentingan."
Pak roman yang membacanya merasa kesal karena selalu di tipu oleh makhluk astral yang penuh teka teki, dia langsung berkata “Besok kita ke kantor raga.”
Renata menggenggam tangan suaminya, “Kita akan akhiri fitnah ini. Bahkan kalau perlu kita harus melawan adminitrasi dunia lain!”
Sedang bu yuyun terburu buru kembali masuk ke kamar raga." Hufffttt untung saja belum dibersihkan lumayan garam sama kunyitnya masih bisa dipakai buat masak besok."