NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Kultivator Terkuat

Reinkarnasi Kultivator Terkuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Kultivasi Modern
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wibuu Sejatii

Yuan Sheng, kultivator terkuat yang pernah ada, bosan dengan puncak kesuksesan yang hampa. Tak ada tantangan, tak ada saingan. Kehidupannya yang abadi terasa seperti penjara emas. Maka, ia memilih jalan yang tak terduga: reinkarnasi, bukan ke dunia kultivasi yang familiar, melainkan ke Bumi, dunia modern yang penuh misteri dan tantangan tak terduga! Saksikan petualangan epik Yuan Sheng saat ia memulai perjalanan baru, menukar pedang dan jubahnya dengan teknologi dan dinamika kehidupan manusia. Mampukah ia menaklukkan dunia yang sama sekali berbeda ini? Kejutan demi kejutan menanti dalam kisah penuh aksi, intrik, dan transformasi luar biasa ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3.4 : Judi Batu Giok II

Wu Yuan melihat keraguan di mata Pak Tua Lin Cui, dia pun berinisiatif membeli dengan uangnya sendiri. Wu Yuan menemui Zhou Guang dan bertanya sambil menunjukkan dua batu yang berukuran seukuran betis orang dewasa, bentuknya tidak beraturan, serta warnanya tampak kusam—sebantak dua buah.

“Pak Zhou Guang, saya ingin membeli dua buah batu itu. Berapakah Bapak bisa jual kepada saya?”

Sebenarnya Zhou Guang sangat memandang rendah Wu Long, tapi karena ada orang yang mau membeli batu sampah, dia pun merasa senang saja.

“Adik… Bila benar-benar kamu ingin membeli dua buah batu itu, kamu cukup bayar satu juta saja untuk keduanya.”

Biarpun dianggap sampah, namun siapa pun yang merupakan seorang pengusaha pasti dapat melihat peluang ini. Karena ada yang ingin kalah dalam judi batu, maka Zhou Guang juga tidak akan mencegahnya. Wu Yuan segera mengeluarkan kartu ATM-nya dan berkata kepada Zhou Guang.

“Pak… Silakan digesek kartu saya.”

Saat Zhou Guang menatap kartu ATM milik Wu Long, dia terkejut. Karena orang yang bisa mendapatkan kartu ATM World Bank, itu artinya uang orang ini tidak sedikit. Kini pandangan Pak Zhou Guang terhadap Wu Yuan juga telah berubah lebih hormat, biarpun Wu Yuan memakai pakaian kasar dan juga masih anak sekolah—ketahuan dengan baju sekolah yang masih dipakainya. Setelah menggesek kartu Wu Yuan dan mengurangi sebanyak satu juta Yuan, Zhou Guang memanggil karyawannya untuk mengangkat batu yang dibeli oleh Wu Long. Sementara itu, Pak Tua Lin Cui yang melihat Wu Yuan berinisiatif membeli batu itu dengan uangnya sendiri hanya mendiamkannya saja. Bagaimanapun juga, mereka baru pertama kali bertemu, dan Pak Tua Lin Cui hanya ingin menguji keberuntungan dari Wu Long. Tidak mungkin dia akan menghabiskan uangnya hanya untuk menguji keberuntungan Wu Long. Setelah Wu Yuan membayar uang satu juta untuk pembayaran batu mentahnya kepada Zhou Guang, Zhou Guang bertanya kepada Wu Long.

“Adik, apakah batu Anda juga akan sekalian dibelah?”

“Ya, batu saya juga akan sekalian dibelah.”

Mereka pun masuk ke dalam toko dan berjalan menuju bagian pemotongan batu. Di sana, suara-suara mesin pemotong batu langsung membuat suara menjadi bising. Saat itu, batu milik Tuan Lin Cui yang dipilih Wu Yuan langsung dipotong. Hanya beberapa menit setelah pemotongan, sudah tampak warna dari batu tersebut, hingga membuat orang-orang heboh ketika melihatnya.

“Lihat… Lihat… Batu itu berwarna hijau! Itu Giok bermutu tinggi…!!!”

“Benar, itu Giok bermutu tinggi! Lihat saja warnanya sangat bening!”

Setelah memotong satu bagian, tukang potong batu menghentikannya, kemudian mempersilakan Pak Lin Cui untuk melihat secara rinci batu giok apa yang dipilih oleh Wu Yuan untuknya. Pak Tua Lin Cui segera mengambil lampu sorot yang memiliki cahaya sangat kuat untuk memeriksa batu giok tersebut.

“Wow… Ini Batu Giok Kaca kualitas tinggi! Semuanya tampak bening dan bersih.”

Pak Tua Lin Cui bergumam dalam hatinya dan kemudian berkata kepada tukang potong untuk melanjutkan pemotongannya dengan hati-hati.

“Silakan kamu lanjutkan pemotongannya, tapi saya mohon hati-hatilah karena ini Giok Kaca bermutu tinggi.”

“Baik… baik Tuan.” Tukang potong batu itu tampak sangat bersemangat karena semakin batu giok itu bermutu tinggi, maka mereka sebagai tukang potong batu akan semakin bersemangat. Para penonton pun menjadi heboh karena saat terkena lampu sorot dari Pak Tua Lin Cui, mereka dapat melihat kalau batu giok itu berwarna hijau bening.

“Luar biasa! Batu itu mengandung Batu Giok Kaca bermutu tinggi!”

“Wah… Kalau Batu Giok Kaca bermutu tinggi, itu artinya batu yang seukuran seperti itu kalau dijual kembali akan mencapai harga puluhan juta Yuan!”

“Aku yakin, Pak Tua Lin Cui sangat beruntung karena membeli batu mentah dengan harga yang sangat murah!”

Sedangkan Fa Xhing yang melihat hasil dari pemotongan batu tersebut sangat terkejut. Dia menatap Wu Yuan yang masih tampak tenang karena Wu Yuan telah mengetahui kualitas dari batu pilihannya, hanya saja dia tidak tahu apa nama-nama dari batu giok tersebut. Pak Lin Cui juga menatap Wu Yuan dengan kagum. Dia tidak menyangka, batu yang dianggap sampah karena telah diletakkan di luar halaman, kini berisikan Batu Giok Kaca bermutu tinggi. Dia pun melirik batu yang tadi dibeli Wu Yuan dengan uangnya sendiri.

“Jangan-jangan, batu itu juga berisikan Giok kualitas tinggi.” Pak Tua Lin Cui bergumam sendiri menatap dua buah batu yang ukurannya hanya sebetis orang dewasa dengan sedikit serakah. Dia pun berjalan mendekati Wu Long.

“Anak muda, apakah kamu ingin saya membayar batu yang telah kamu beli itu?”

Wu Yuan tahu apa yang ada di hati Pak Tua Lin Cui, dan dia tersenyum.

“Tunggu saja setelah batu ini dibelah, kita lihat apa isi di dalam batu mentah ini. Takutnya hanyalah batu sampah saja, dan Pak Tua Lin Cui akan merugi.”

Mendengar kata-kata Wu Long, Pak Tua Lin Cui sedikit malu, wajahnya pun memerah. Dia tahu kalau saat ini Wu Yuan sedang menyindirnya, dan dia pun hanya bisa menganggukkan kepalanya. Beda dengan Zhou Guang yang melihat hasil batu yang dipotong tersebut, dia menatap Wu Yuan sangat lama, seperti ingin melihat apa yang ada di benak anak muda itu. Dia terlihat sangat menyesal menjual harga batu itu dengan sangat murah kepada Pak Tua Lin Cui dan Wu Long. Tapi apa boleh buat, karena batu yang ada di halaman tokonya semuanya sudah dianggap sampah, dia pun memiliki rencana untuk kembali memeriksa batu yang sudah diletakkan di halaman tokonya setelah hari ini selesai. Batu milik Pak Lin Cui telah selesai dipotong dan didapati batu tersebut masih sangat besar. Terlihat wajah Pak Tua Lin Cui tersenyum sumringah. Kali ini giliran batu milik Wu Yuan yang akan dipotong, tukang potong yang sama dengan yang memotong batu milik Pak Lin Cui.

“Shhrrriiiiinnngggg........!!!!”

Suara pisau pemotong batu berbunyi sangat nyaring dan ribut. Setelah batu terpotong di satu sisi, terlihat dalam batu tersebut berwarna merah darah. Melihat hal itu, semua orang yang gila berjudi batu semakin heboh dan menatap Wu Yuan dengan tatapan penuh iri.

“Woaaahhh..... Batu Giok Darah Raja!”

“Wah… harga batu sekecil ini saya taksir bisa mencapai puluhan juta Yuan!”

Pak Tua Lin Cui yang melihatnya pun seakan-akan tidak percaya karena kualitas batu ini jauh lebih baik daripada batu yang telah dimilikinya. Di dalam tatapan matanya ada tatapan mata penuh penyesalan dan juga ada tatapan mata penuh dengan keserakahan. Batu Giok Darah Raja bila dibuat perhiasan akan menjadi jauh lebih mahal. Untuk sepotong kecil seukuran ujung jari telunjuk saja bisa dijual sampai beberapa juta. Batu giok yang sekarang dia lihat ada sebesar betis orang dewasa, dan panjangnya hampir satu meter. Bila dipotong kecil-kecil untuk dibuat perhiasan, maka bisa menghasilkan ratusan potongan kecil perhiasan. Wu Yuan masih terlihat santai, dan tampaknya seperti sudah tahu kalau isi dari batu mentah yang dibelinya akan menghasilkan batu giok bermutu tinggi. Tukang pemotong batu itu lalu menatap Wu Yuan dan bertanya.

“Anak muda, apakah kamu ingin saya memotongnya terus?”

Sebelum Wu Yuan menjawab, Pak Tua Lin Cui langsung memotong percakapan tukang potong batu dengan Wu Long.

“Anak muda, bagaimana kalau Batu Giok yang ini saya bayar seharga lima puluh juta Yuan?”

Wu Yuan sudah tahu kalau Pak Tua Lin Cui pasti akan menjadi serakah, dan itu memang sudah ditunggunya. Namun belum juga dia mengatakan sepakat untuk menjualnya kepada Pak Tua Lin Cui, tiba-tiba terdengar suara wanita yang sangat merdu. Wanita ini memakai pakaian atasan berwarna hitam yang sangat elegan serta mewah, dengan pakaian bawahnya adalah rok yang menutupi tubuh bagian bawahnya sampai di bawah lutut, juga berwarna hitam dan sedikit ketat mencetak tubuh bagian bawahnya sebatas pinggang. Sehingga kulit tubuh wanita muda yang sudah putih mulus ini bertambah tampak lebih putih dan halus, serta cetakan tubuhnya terlihat sangat menawan. Wajah wanita itu sangat luar biasa cantik dan berwibawa. Wanita muda ini berusia dua puluh tahun. Dia berjalan di samping seorang pria tua yang sudah berumur enam puluhan tahun, namun memiliki penampilan yang jauh lebih berwibawa.

“Tunggu…”

Semua orang menatap ke belakang di mana sumber suara itu berasal, dan mereka semua terpana melihat kecantikan wanita muda tersebut. Wanita muda itu tidak perduli dengan tatapan para penonton pria, sepertinya dia telah terbiasa dengan tatapan kagum dari sekelompok pria yang menatapnya penuh dengan nafsu.

“Kakek… berapakah menurut Kakek harga dari Batu Giok Darah Raja ini? Kakek berani beli?”

Terdengar suara merdu wanita muda itu bertanya kepada orang tua yang berjalan di sampingnya. Terlihat juga ada empat orang pria dengan tubuh atletis memakai jas berwarna hitam mengawal kedua orang ini. Wu Yuan sangat terkejut melihat empat pengawal itu karena aura mereka bahkan dapat menekannya. Sedangkan orang tua yang tampaknya sangat berwibawa juga memancarkan aura yang sangat besar, hingga membuat Wu Yuan sedikit sesak napas.

“Sepertinya Giok Darah Raja ini bisa kita beli dengan harga delapan puluh juta Yuan.”

Wanita muda itu lalu menatap Wu Yuan karena dia sudah tahu bahwa Wu Yuan adalah pemilik batu giok yang sedang menjadi pusat perhatian orang-orang di sana.

“Teman Muda… bagaimana kalau Batu Giok Darah Raja milikmu ini dijual kepada kami? Kami berani membayar delapan puluh juta Yuan.”

“Wah… wah… wah… Nona Fang Ling dan Tuan Fang Diwang, kalian juga datang jauh-jauh hanya sekadar membeli batu ini malam-malam?”

“Hehehe… Lin Cui, kamu juga dari kota yang jauh datang ke mari untuk berbisnis. Kita juga sama saja. Kebetulan saja kami lewat dan mendengar ada yang mendapatkan Batu Giok Darah Raja di sini, jadi kami berniat untuk membelinya.”

1
dawin sapunsya
kayaknya ini novel terjemahan yahh, kok jadi ching hau yg ber kultivasi
dawin sapunsya
saran saja min untuk bagian paragraf yg panjang di potong saja setiap tanda titik nya cape soalnya baca terlalu panjang
dawin sapunsya
thor kenapa namanya menjadi wu long apakah ganti lagi namanya karena mirip mata uang china yuan
dawin sapunsya
setelah LPN baru ketemu novel yg alur ceritanya bagus semoga kedepannya tetap bagus agar betah membacanya, thanks thor 😁👍
Abi
ko macet thor
Mia Amelia Syarif
..
Sugab
kenapa gw ngerasa penulis novel ini gak konsisten ya 🤔
Abi
mcx jgn di butakn oleh cinta thor
Kayuzen: rencananya, Wu Yuan akan di buat sakit hati sih
total 1 replies
Abi
up
Abi
semangat thor
Abi
tajir melintir
Zee
wahh waahh knapa jdi cing hau yg brkultivasi thor,, sadar thor,, sadaarrrr
Abi
semangat thor
Abi
wkwkwk baru tau ...... bisa bisa bangkrut klu bgitu
Dobi Papa Sejati
lanjuttttt
Abi
mantao.... terus di lanjut thor
Abi
kpn upx thor
Kayuzen: hari ini! namun tgg saja
total 1 replies
Abi
tambah thor upx
Abi
up yg byk thor
Abi
kereeeen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!