Kesetiaan Dibalas Pengkhianatan

"Apa maksud ibu? pria ini adalah ayahku?" ucap Tina sambil menunjuk diriku.

“ibu hentikan omong kosongmu itu, ibu sendiri yang bilang kalau ayahku sudah mati! Kenapa sekarang bisa-bisanya datang dengan seorang pria dan mengatakan kalau dia adalah ayahku?” jawab Tina dengan penuh amarah.

“Cukup- cukup sudah, lebih baik kalian semua pergi dari sini. Mas, kamu usir mereka semua mas! Aku tidak mau melihat mereka.” Ucap Tina dengan berteriak histeris.

David pun memeluk Tina dengan sangat kuat, aku lihat Tina sepertinya sangat shock, aku takut terjadi apa-apa dengannya.

“Ayah dan ibu, lebih baik sekarang pulang dulu ya. Nanti kalau keadaan sudah tenang baru kita bicarakan lagi.” Ucap david kepada kami.

Kami pun segera berpamitan dan pergi dari tempat itu, karena kami juga tidak mau kalau sampai terjadi sesuatu dengan Tina.

Karena sepertinya dia sangat shock, aku takut kalau sampai mentalnya terganggu, bisa sangat berbahaya.

Kasihan kamu nak, ini salah dari kami berdua. Seandainya dulu aku bertanggung jawab dengan Dinda, pastinya tidak akan terjadi hal-hal seperti ini.

***

Akhirnya kami pun sampai di rumah, mas Eko pun langsung menginterogasi kami.

“Gimana, apakah kamu sudah bertemu dengan Tina? dan bagaimana reaksi dia ketika tau Burhan adalah ayahnya?” tanya mas Eko.

“Dia marah dan berteriak histeris seperti orang gila, Aku takut kalau dia sampai kenapa-kenapa!” jawab Dinda.

“Sudah kuduga, susah untuk dia bisa menerima semua ini.” Balas mas Eko

“David menyuruh kami pulang dulu, kalau memang Tina sudah agak baikan, baru kami akan ke sana lagi.”

“Ya sudah kalian sabar saja dulu, banyak berdoa supaya hatinya bisa terbuka untuk menerima kamu sebagai ayahnya.” Pesan mas Eko kepadaku.

Dan kami berdua pun hanya menganggukkan kepala kami.

Mbak Ayu pun mengajak kami untuk makan siang terlebih dahulu, baru kami akan berbicara lagi.

Setelah selesai makan siang, kami kembali duduk di ruang tamu, sedangkan mas Eko sedang melayani pembeli di tokonya yang berada di samping rumah, karena kebetulan siang itu sangat ramai.

Tidak lama datanglah David sendirian ke rumah mas Eko.

“Selamat siang ayah, ibu.” Sapa David dengan sopan.

Mbak Ayu pun langsung mempersilakan David untuk duduk.

“Bagaimana keadaan Tina sekarang, nak? Apakah dia baik-baik saja.” Tanya Dinda

“Ibu tidak usah takut, Tina tadi sudah diberikan obat penenang. Dan sekarang dia sedang beristirahat, jadinya aku bisa ke sini untuk menemui kalian.”

“Hmmm, Luis di mana buk?” tanya David.

“Dia ada keluar dengan Laras.” Jawab mbak Ayu.

“Lalu di mana Kirana?” tanyanya lagi.

“Kirana dan Agung sedang pergi berbulan madu sekalian perjalanan bisnis, nak.” Jelas mbak Ayu

"Bulan madu? Kirana dan Agung sudah menikah? kenapa Kirana tidak memberitahuku?"

Aku melihat kekecewaan di wajah David, sepertinya David masih sangat mencintai Kirana.

"Ibu mohon kepadamu, ikhlaskan Kirana dengan Agung, mereka saling mencintai. Percayalah Agung akan menjadi suami dan ayah yang baik untuk Kirana dan Luis. lebih baik sekarang kamu fokus dengan Tina, bagaimanapun sekarang Tina adalah istrimu." ucap mbak Ayu menasehati David.

David menghembuskan nafasnya dan setelah itu dia menganggukkan kepalanya

“Baiklah, aku akan berusaha untuk mengikhlaskan Kirana. Sekarang mungkin ayah dan ibu bisa menjelaskan semuanya kepadaku, supaya aku bisa membantu kalian untuk menjelaskan kepada Tina yang sebenarnya.” Ucap agung

“Ceritanya panjang nak,” ucap dinda.

“Ceritakan saja, aku siap mendengarkannya.” Jawab David

“Ayah dan mama Dinda dulunya pernah berpacaran, lalu Ayah dan mas Eko datang melamarnya tetapi hubungan kami tidak direstui oleh Orang tua Dinda dan lamaranku pun ditolak. Rumah kami dengan rumah Dinda dulunya hanya terhalang tiga rumah saja. Ayah dan mama Dinda sempat tidak pernah berhubungan selama 6 bulan semenjak penolakan itu. Sampai pada suatu hari Ayah dan Mama Dinda bertemu di pasar, dan dia mengundangku untuk ke rùmahnya, dan di situ mama Dinda meminta maaf padaku karena penolakan dari orangtuanya itu. Entah setan dari mana Sampai kami pun berani melakukan hal terlarang itu. Tiga hari kemudian ayah bermaksud berkunjung dan mengetahui keadaannya tapi disaat itu ayah melihat dia bersama pria lain yang sangat kaya, itulah yang membuat ayah kecewa dan meninggalkan dia. Sampai pada akhirnya ayah harus kembali ke Jogja karena bapak sakit dan meninggal dunia. Dan sejak saat itu ayah tinggal di sana bersama ibuku sambil mengurus sawah dan perkebunan peninggalan bapak. 25 tahun kemudian baru ayah mendengar kalau Dinda diceraikan suaminya karena Dinda telah hamil anak dari laki-laki lain, yaitu ayah. Sampai pada akhirnya ayah menyuruh orang untuk menyelidikinya, dan ayah pun tau kalau ayah mempunyai anak perempuan yang bernama Tina Utami. Makanya sekarang ayah ada di sini karena mau menemui Tina dan menebus semua kesalahanku kepadanya.” Jelasku kepada David

“Baiklah ayah aku akan mencoba berbicara dengan Tina, semoga saja dia mau mengerti dan mau menerima ayah. Kalau begitu aku pamit dulu ya.”

Pamit David kepada kami semua

“Iya nak David, makasih ya. Semoga saja Tina mau mengerti dan mau menerima ayah.”

David pun segera meninggalkan kediaman Kirana, aku berharap semoga semuanya bisa segera berakhir.

***

Pov Tina

Aku masih kaget dan shock, ternyata selama ini ibu telah membohongiku.

Ayahku masih hidup, pria yang selama ini aku rindukan, pria yang aku harapkan bisa membimbing dan memberikan perhatian kepadaku.

Waktu aku kecil, aku kurang mendapatkan perhatian dari ibuku, sehingga aku menjadi perempuan yang tidak percaya diri, minder, dan culun.

Aku kalah dengan Kirana, wanita yang cantik, anggun, cerdas, dan baik hati. Karena itulah aku jadi sangat membenci Kirana, walaupun sebenarnya dia perempuan yang sangat baik.

Dia selalu berusaha untuk berteman denganku, tapi aku selalu menolak, karena orang akan menjuluki aku si buruk rupa yang mau berteman dengan seorang putri cantik.

Kebencianku juga terjadi karena Kirana bisa mendapatkan cinta dari David Sanjaya, sedangkan aku hanyalah perempuan buruk rupa yang berusaha untuk mendapatkan hati sang pangeran.

Dan sekarang baru aku ketahui kalau Kirana adalah sepupu kandungku, dan pada akhirnya aku bingung harus bersikap seperti apa.

Ketika aku sedang berpikir, datanglah mas David dan masuk ke dalam kamar.

“Gimana keadaanmu sayang?” tanyanya padaku.

“Aku udah baikan, kamu dari mana saja mas?” tanyaku balik padanya.

“Aku dari rumah Kirana, menemui ayah dan ibumu.”

“Apa...!! buat apa kamu menemui mereka?”

“Untuk mencari tau tentang mereka, dan kamu harus tau kebenarannya terlebih dahulu Tina.” Ucap mas David

“Buat apa mas, aku kecewa dengan ibuku karena selama ini dia membohongiku, aku benci dengannya.”

“Kamu benci dengan beliau yang sudah mengandung dan melahirkanmu, tolonglah jangan seperti anak kecil.”

“Kamu bisa bicara seperti itu mas, karena kamu tidak pernah berada di posisiku! Bagaimana rasanya terlahir menjadi seseorang yang dianggap anak haram, dikucilkan, dihina, bahkan tidak diperhatikan oleh ibunya sendiri. Kamu tidak akan pernah tau mas, rasa iriku dengan Kirana sudah ada sedari aku kecil, karena Kirana terlahir menjadi gadis yang cantik, cerdas, dan juga baik hati, itulah yang membuat aku sangat membencinya, sehingga merebut kamu dari sisinya.”

Mas agung pun kaget dengan penjelasanku itu,

“Jadi semuanya ini sudah kamu rencanakan, Tina?”

tanya mas David dengan mencengkram pundakku kuat-kuat.

“Iya mas, memang semuanya sudah aku rencanakan. Mungkin kamu lupa saat kuliah dulu ada perempuan culun yang mengharapkanmu, tapi kamu tolak karena kamu lebih memilih Kirana. Kamu ingat mas, perempuan itu adalah aku! Hmm...tapi pada akhirnya akulah yang menjadi pemenang, karena aku berhasil merebut kamu dari Kirana.” Ucapku sambil tertawa.

“Dasar perempuan brengsek...!!” teriak mas David sambil mendorongku kuat ke atas tempat tidur.

“Jangan pernah menyalahkan aku mas, kamu yang bodoh dan tidak tau bersyukur. Sudah mendapatkan wanita secantik dan sebaik Kirana pun kamu masih merasa kurang, hingga tergoda olehku tanpa kamu tau kalau aku adalah wanita culun itu.”

“Apa kamu masih mencintai Kirana? kalaupun masih percuma mas Davidku sayang. Kirana sekarang sudah menjadi milik Agung. Jadi silakan nikmati waktumu denganku seumur hidup.”

“Wanita sialan, tidak tau malu...!!”

ucapnya sambil pergi meninggalkan aku, dan dapat kudengar suara mobilnya yang dikendarai dengan sangat cepat.

Akhirnya aku bisa juga jujur dengan semuanya, walaupun aku tau mas David pasti akan membenciku dan mungkin akan menceraikanku, tapi aku tidak perduli.

Tapi tiba-tiba aku merasakan mual dan pusing di kepalaku ini.

‘Hoe... hoe...’

Aku pun segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi dalam perutku hingga aku terduduk lemas di lantai kamar mandi.

Apa yang terjadi, kenapa aku bisa merasa pusing dan mual begini.

Aku pun berusaha mengingat-ingat apakah aku sudah datang bulan? dan ternyata memang sudah 2 bulan aku tidak pernah datang bulan lagi.

“Ya Tuhan...??”

***BERSAMBUNG***