Kematian Winarsih sungguh sangat tragis, siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan wanita itu?
Gas baca!
Jangan lupa follow Mak Othor, biar tak ketinggalan updatenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MKW Bab 24
Bagas malam ini tak bisa tidur lena, dia tidur tapi tak pulas. Jam tiga akhirnya dia memutuskan untuk bangun, lalu dia memutuskan untuk melangkahkan kakinya menuju dapur karena tenggorokannya terasa kering.
Pria itu mengambil air dingin dari kulkas, lalu meminum sebotol air mineral sampai tandas. Pria itu meminum air dingin, tetapi dahinya tetap berkeringat.
"Kok gerah ya? Apa ngadem aja kali ya di belakang rumah?"
Bagas akhirnya memutuskan untuk pergi ke belakang rumah, dia duduk di pinggir kolam renang dan memasukkan kakinya ke dalam air.
"Tumben udah pagi begini masih gerah aja," ujar Bagas.
Di saat sedang asik merendam kakinya, Bagas melihat ada bi Tuti yang keluar dari pintu belakang. Wanita itu berjalan dengan sangat mencurigakan, karena dia seperti orang panik.
Wanita itu membawa sesuatu di tangannya, tetapi Bagas tidak tahu apa yang dibawa oleh wanita itu. Bi Tuti lebih mencurigakan lagi karena dia berjalan ke arah gudang sambil menolehkan kepalanya ke kanan dan juga ke kiri, wanita itu seakan sedang melihat-lihat situasi.
"Ada apa sih dengan Bi Tuti? Kenapa dia terlihat begitu mencurigakan?" tanya Bagas.
Kolam renang memang cukup jauh dari gudang, selain itu kalau saat malam hari di kolam renang itu minim pencahayaan. Sepertinya bi Tuti tak menyadari keberadaan Bagas di sana.
Bagas terus memperhatikan bi Tuti, hingga tidak lama kemudian wanita itu masuk ke dalam gudang. Namun, sebelum pintunya ditutup dia kembali menolehkan wajahnya ke kanan dan juga ke kiri. Barulah dia masuk dan menutup pintunya dengan rapat.
"Ck! Dia sangat aneh, aku harus melihatnya dengan jelas."
Bagas melangkahkan kakinya dengan sangat hati-hati menuju gudang, lalu dia masuk ke dalam gudang itu dengan sangat perlahan. Gudang itu ternyata begitu terang, rapi dan juga tak terlihat seperti gudang.
Bagas sudah sangat lama tidak masuk ke dalam gudang itu, gudang yang dulunya terlihat begitu berantakan justru kini terlihat seperti rumah tinggal.
Namun, Bagas tiba-tiba saja menutup hidungnya karena mencium bau yang tidak sedap. Aroma kemenyan menguar dan menusuk ke dalam hidungnya, rasa mual langsung dia dera karena tak lama kemudian dia mencium bau busuk.
'Sebenarnya apa yang dilakukan oleh wanita itu di dalam gudang sepagi ini?' tanya Bagas dalam hati.
Bagas kembali melangkahkan kakinya dengan begitu perlahan, hingga tidak lama kemudian dari balik tumpukan kardus dia bisa melihat ada bi Tuti yang sedang duduk bersila.
Kedua matanya tertutup dengan rapat, tetapi bibirnya terus saja berkomat kamit. Entah apa yang sedang dibaca oleh wanita itu, tetapi dia tidak bisa mendengarnya.
Bagas memperhatikan isi gudang tersebut, gudang itu benar-benar terlihat seperti rumah dukun. Bukan lagi tempat penyimpanan barang bekas, Bagas sampai tidak mengenali tempat itu.
"Apa dia itu dukun?" tanya Bagas lirih.
Dia terus mengamati apa yang dilakukan oleh bi Tuti, hingga tidak lama kemudian dia melihat sosok tinggi besar keluar dari cermin yang ada di pojok ruangan.
Rambutnya panjang, matanya melotot merah dan kuku-kuku jari tangan dan juga jari kakinya begitu panjang. Sungguh sosok itu begitu mengerikan, Bagas hampir saja teriak. Beruntung dia dengan cepat membekap mulutnya dengan kedua tangannya.
'Ya Tuhan! Apa mungkin ini yang dimaksud oleh Winarsih? Wanita yang membunuhnya adalah bi Tuti, ibu kandung dari Wati.'
Bagas ingin berlari dari sana, tetapi kakinya seperti tertancap paku. Sulit sekali untuk digerakkan, badannya kaku, ingin mengatakan sesuatu dari bibirnya saja terasa kelu.
"Ada apa kamu memanggilku, Tuti?"
Bagas mendengar suara yang begitu keras dan juga menggema di dalam ruangan itu, suara sosok tinggi besar yang kini berada di hadapan bi Tuti.
"Aku merasa kalau keberadaan aku sedang terancam, aku merasa kalau putriku juga tidak akan mau membelaku. Jadi, aku memanggilmu karena ingin meminta tolong."
Bagas merasa heran karena itu bi Tuti datang untuk meminta tolong kepada mahkluk aneh yang ada di gudang itu, padahal kalau wanita itu mau meminta pertolongan, tentunya seharusnya wanita itu meminta pertolongan kepada Tuhan.
"Meminta tolong apa? Katakan saja, yang terpenting jangan lupa untuk memberikan tumbal."
Bagas tentunya kaget mendengar apa yang dikatakan oleh sosok tinggi besar itu, karena ternyata bi Tuti bukan dukun, tetapi pemuja setan dan kini wanita itu sedang melakukan ritual pemanggilan setan.
"Aku mau membuat Bagas suka dengan putriku, dia tergila-gila dengan anakku. Adik dan juga ibunya Bagas tunduk terhadap putriku," jawab Bi Tuti.
Bagas syok mendengar penuturan dari bi Tuti, karena bisa-bisanya wanita itu ingin menjodohkan dirinya dengan Wati, tetapi sayangnya dengan ikatan Iblis, bukan dengan hal yang baik.
Bi Tuti selama ini terlihat begitu baik dan juga kalem, perhatian dan juga pengertian. Namun, ternyata semua kebaikan yang ditunjukkan oleh wanita itu adalah hal yang palsu. Bagas tidak menyangka kalau pelayan yang bekerja di rumahnya itu ternyata memiliki sifat yang jahat.
"Gampang, kalau untuk itu kamu bisa melakukannya sendiri. Kamu siapkan saja ritualnya, aku akan membantu kamu. Jangan lupa dua hari lagi bawa tumbal untukku, karena semuanya tidak ada yang gratis."
Bi Tuti menganggukan kepalanya mendengar perintah dari makhluk yang terlihat sangat menyeramkan itu, bi Tuti sama sekali tidak merasa takut kepada sosok yang mengerikan itu.
"Baik, Tuan. Aku akan melakukannya," ujar Bi Tuti.
Wanita itu kembali komat-kamit, hingga tidak lama kemudian sosok tinggi besar itu menghilang begitu saja. Bi Tuti lalu pergi dari sana, Bagas yang merasa syok masih terdiam di balik tumpukan kardus.
Ini pertama kalinya di dalam hidupnya dia melihat makhluk ghaib, makhluk yang terlihat begitu menyeramkan dan membuat tubuhnya bergetar dengan hebat. Jangankan untuk berbicara, untuk bergerak saja dia merasa ketakutan karena melihat sosok yang begitu mengerikan itu.
"Dia sudah pergi, kenapa kaki ini begitu sulit untuk berjalan?"
Bagas membaca istighfar beberapa kali, dia mencoba menenangkan hatinya yang saat ini sedang tidak menentu. Bagas juga membaca shalawat guna menenangkan hatinya itu, setelah merasa tenang Bagas mulai mendekat ke arah tempat bi Tuti selalu melakukan ritual.
"Apa ini?" tanya Bagas.
Bagas melihat ada boneka yang dibelit dengan kain putih, di perutnya ada paku yang menancap. Bagas yang merasa penasaran membuka kain putih yang melilit pada boneka itu, dia juga membuka paku yang menancap di perut boneka itu.
Saat dia buka, ternyata di balik kain putih itu ada foto Winarsih, di belakang foto itu ada tanggal lahir istrinya, nama lengkap istrinya dan juga ada nama kedua orang tuanya.
"Astagfirullah! Apa ini boneka yang digunakan untuk menyantet istriku?" tanya Bagas dengan tubuh yang bergetar dengan hebat.
Ada dendam kemarahan yang merasuk ke dalam jiwanya, ada rasa kecewa terhadap dirinya yang tidak mampu melindungi istrinya. Ada rasa kesal karena dia tidak mengetahui kalau bi Tuti ternyata bukanlah orang yang baik, bi Tuti yang selalu dia berikan kepercayaan ternyata adalah orang yang ingin menusuk dirinya dari belakang.
"Aku harus apa sekarang? Bagaimana caranya agar bisa memberikan pelajaran kepada wanita itu?" tanya Bagas kebingungan. Karena saat ini yang terjadi merupakan hal ghaib, hal yang tidak bisa dipermasalahkan dengan gamblang.
**
Happy weekend, BESTie 🥰
2.Winarsih,Wati,bi tuti,bu tarni,wanda,winda,
3.bi tuti dgn suami gaibnya
4.alasannya pingin menjadikan Wati nyonya Bagas
5.ceritanya seru,,dan bikin penasaran,horor..masih batas wajar,,penulisan dan gaya bahasanya terkesan santai dan ceritanya tdk memaksa ato terburu2...makasih othonya
2.winarsih,wati ,wanda ,winda bi tuti ,bu tarni
3.bi tuti yg mmbunuh
4.krn bi tuti ingin mnjodohkan wati dan bagas supaya wati hidup makmur jdi org kaya tdak susah lg
1.bagas
2 wati
3.bu tuti
Winarsih,Wanda,Winda,Wati,tuti
si tuti
1. Sebutkan nama pemeran pria!
2. Sebutkan nama pemeran wanita!
3. Siapa yang membunuh Winarsih?
4. Sebutkan motif dibalik pembunuhan Winarsih!
5. Bagaimana komen kalian dengan cerita yang Mak Othor buat?