NovelToon NovelToon
Nikah Dulu Saja Ya Kan?

Nikah Dulu Saja Ya Kan?

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:571
Nilai: 5
Nama Author: Vismimood_

Pertemuan singkat yang tak disengaja itu yang akhirnya menyatukan Nabilla dan Erik, tanpa rencana apa pun dalam pikiran Nabilla tentang pernikahan namun tiba-tiba saja lelaki asing itu mengajaknya menikah.
Lamaran yang tak pernah dibayangkan, tanpa keramaian apapun, semua serba tiba-tiba namun membawa kebahagiaan.
Pertemuan menyebalkan itu telah membuat Nabilla dan Erik terikat seumur hidup, bahagia hanya itulah yang mereka rasakan.
Merangkai kisah rumah tangga yang bahagia meski selalu ada saja masalah, Erik dan Nabilla menciptakan kisah bahagianya sendiri di tengah gangguan menyebalkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vismimood_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terwujud

Mimpi besar Nabilla dan Erik pada hari ini diwujudkan semua orang, restu Tuhan untuk hubungan mereka sudah mengantarkan mereka ke pelaminan hari ini. Ditengah ramainya para tamu undangan, Erik berdiri berdampingan dengan Arya dan penghulu juga para saksi pernikahan.

Hingga tiba kedatangan Nabilla yang didampingi Tyas dan Rosi, mereka mengantarkan Nabilla menuju meja ijab kabul disana. Semua terpana dengan pesona cantiknya Nabilla, di tangan Dena sosok Nabilla berhasil disulap menjadi sangat berbeda.

"Terimakasih Tuhan." Gumam Erik yang tak berpaling menatap calon istrinya.

Nabilla yang sehari-hari berjauhan dengan make-up hari ini justru sangat indah dengan polesan make-up flawless, ditambah balutan kebaya putih juga beberapa riasan di kepalanya. Mereka dibuat tak berkedip oleh sosok putri di depannya, berjalan dengan anggun lengkap dengan senyuman manisnya.

"Indah." Ucap Erik ketika Nabilla sampai disisinya.

Keduanya dipersilahkan duduk, Erik sedikit mengusap matanya yang berlinang air mata. Melihat Nabilla membuat hati Erik bahagia, ditambah dengan mimpi pernikahannya yang akhirnya terjadi hari ini.

"Bisa kita mulai?" Tanya Penghulu.

"Bisa." Sahut Erik.

Erik dan Arya mulai berjabat tangan, jujur saja Erik dan Arya merasa sedikit gugup, meski bukan pertama kali untuk Arya menikahkan putrinya tapi rasanya tetap sama. Penghulu mulai mengarahkan seperti apa yang harus diucapkan, sesaat penghulu itu memimpin doa hingga akhirnya Arya mengucapkan kalimatnya.

"Ananda Erik Septa Maheswara bin Farhan Putra Maheswara saya nikahkan dan kawinkan Ananda dengan putri saya Nabilla Ayu Khairani binti Arya Sukma Khairan dengan mas kawin emas seberat 30 gram dan uang tunai sebesar 300 juta dibayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Nabilla Ayu Khairani binti Arya Sukma Khairan dengan mas kawin emas seberat 30 gram dan uang tunai sebesar 300 juta dibayar tunai!" Ucap Erik lantang.

Mereka saling lirik setelah pertanyaan sah itu dilontarkan, jawaban sah dari para saksi telah melancarkan niat baik Erik memperistri Nabilla. Dengan ucapan syukur yang tulus dari dalam hati, mereka kembali berdoa bersama-sama.

Tak terasa air mata Erik dan Nabilla menetes begitu saja, mereka sudah menjadi suami istri sekarang. Langkahnya terasa begitu mudah untuk mencapai titik ini, rasanya inilah hasil ketika tangan Tuhan sudah bergerak.

"Amin." Ucap mereka kompak.

Nabilla berbalik dan mencium tangan Erik yang mendapatkan balasan ciuman hangat di keningnya, Erik juga sempat mengusap pipi Nabilla lembut. Senyum keduanya begitu menggambarkan kebahagiaan, sekali pun belum ada cinta di hati keduanya tapi nampaknya mereka sangat menerima satu sama lain.

Ditengah suasana haru dan bahagia di dalam, rupanya di luar Salsa baru saja datang bersama dengan Revan. Beberapa hari ini Salsa baru berhasil bebas dari tahanan Rumah Sakit, dan jujur saja Salsa tidak lagi bertemu dengan Nabilla sejak keributan hari itu.

"Revan, aku takut."

"Tidak, kenapa harus takut. Yang sedang menikah itu adik kamu, harusnya kamu senang bukan takut."

Salsa tak menjawab, ia melangkah ketika Revan menggandengnya masuk, Salsa khawatir jika Nabilla akan mengusirnya ketika sampai di dalam nanti. Salsa belum sempat meminta maaf atas perlakukan buruknya waktu itu, dan sekarang entah apa yang akan terjadi di dalam, apa mungkin jika Salsa akan jadi sumber kekacauan pernikahan adiknya itu.

"Ayo, tidak apa-apa."

Keduanya melihat betapa penuhnya orang di dalam sana, tamu undangan itu kebanyakan memang tamu orang tua Erik. Kedatangan Revan disambut oleh kawanannya disana, sosok Salsa digandengannya itu jelas saja membuat melongo tak percaya.

"Van." Sapa Anggi.

Nizar yang sempat berniat mendekati Salsa rupanya kalah cepat oleh Revan, lelaki itu bahkan tak beraksi apa pun sewaktu di pertemuan kala itu. Tapi lihatlah sekarang, Salsa sudah berdiri disamping Revan dengan tangan yang saling menggenggam.

"Gue ke sana dulu." Ucap Revan menunjuk pelaminan.

"Oke." Sahut Daniel.

Keduanya kembali melangkah, kepergian mereka tak lepas dari perhatian, bagaimana tidak secara tiba-tiba Revan menggandeng Salsa. Apa itu alasan akhir-akhir ini Revan sering sibuk sendiri, Revan sering melewatkan waktu kebersamaan dengan mereka.

"Mengalah." Ucap Anggi seraya menyikut Nizar.

"Percuma gue putusin cewek gue!" Sahut Nizar.

Pengakuan itu sontak menyembulkan tawa dari 3 temannya, Nizar selalu saja seperti itu mempermainkan perasaan wanita dengan entengnya. Sekarang rasakan karena Salsa sudah digandeng orang lain, hasilnya Nizar tidak memiliki pasangan lagi.

"Revan." Sapa Erik yang langsung memeluk sahabatnya itu.

Nabilla sedikit mengernyit melihat kedatangan Salsa bersama dengan Revan, bahkan genggaman tangan itu tak lepas meski Erik memeluk Revan. Nabilla terkejut ketika seseorang menepuk pundaknya, rupanya ia meminta photo dengan Nabilla.

"Terimakasih, semoga langgeng ya."

"Amin, terimakasih." Sahut Nabilla.

Nabilla kembali melirik Salsa yang masih bertahan dengan Rosi disana, Nabilla masih ingat tamparan itu bahkan sampai sekarang rasanya masih ada. Nabilla berpaling ketika akhirnya Revan berjalan mendekatinya, lelaki itu mengucapkan selamat padanya tanpa banyak basa-basi.

Genggaman itu dilepas ketika Nabilla berhadapan dengan Salsa, Revan memilih turun terlebih dahulu setelah bersalaman dengan orang tua Erik. Sesaat Nabilla enggan melihat Salsa, beberapa hari memang Nabilla memutuskan tidak menemui Salsa, tapi lihatnya Salsa justru datang ke pernikahannya.

"Nabilla." Panggil Salsa yang tak dapat jawaban.

"Nabilla, aku minta maaf."

"Kak-" Tahan Erik.

Nyaris saja Salsa bersimpuh di depan Nabilla, itu tidak boleh terjadi atau Nabilla yang akan jadi bersalah. Erik sempat menatap Nabilla, bagaimana bisa Nabilla menyimpan dendam seperti itu pada kakaknya sendiri.

"Billa, maaf. Aku tahu aku salah, tolong maafkan!"

Singkat Nabilla menghela nafasnya tenang, ini adalah hari bahagianya sendiri, Nabilla tidak boleh mengacaukannya. Begitu saja Nabilla memeluk Salsa, Nabilla akan lupakan semuanya setelah ini, mendengar isakan Salsa cukup membuat Nabilla sedih tapi Nabilla tidak boleh menangis.

"Selamat menempuh hidup baru, semoga kamu bahagia sepanjang hidup bersama laki-laki pilihan mu."

"Kakak juga harus menemukan kebahagiaan Kakak secepatnya, jangan anggap semua laki-laki sama Kak. Akan ada laki-laki yang menyayangi Kakak dengan hebat, jadi jangan abaikan siapa pun yang mendekati Kakak."

Salsa mengangguk, itulah yang jadi keputusannya sekarang dengan membuka hati untuk Revan. Semoga saja kejadian sama yang menimpa keduanya bisa menjadikan bahan kuat untuk menyatukan mereka, luka yang mereka rasakan semoga bisa jadi jalan untuk menjemput kebahagiaan yang sebenarnya.

"Terimakasih, Kak." Ucap Nabilla seraya mengurai pelukannya.

"Selamat berbahagia."

Nabilla mengangguk dan membiarkan Salsa pergi, Revan tampak mengulurkan tangannya membantu Salsa turun dari pelaminan. Nabilla sontak menatap Erik, itu perlakuan yang tidak biasa, bagaimana bisa seperti itu bukankah Revan sudah memiliki kekasih.

"Jangan menatap ku seperti itu, tenang saja teman ku baik-baik semua kalau sudah serius."

"Lihat saja kalau sampai berani mempermainkan Kakak ku."

"Em mentang-mentang sudah baikan jadi dibelain lagi." Ledek Erik.

Nabilla mengulum senyum seraya mencubit perut Erik, menyebalkan sekali bukankah Erik sendiri yang menyuruhnya memaafkan. Pokoknya Salsa harus bahagia, jika memang Revan orangnya maka Nabilla akan mengawasi lelaki itu.

"Aaa Nabilla!" Teriak Tyas yang mengagetkan mereka semua.

Daniel hanya bisa menggeleng melihat tingkah wanitanya itu, mereka bersalaman dengan orang tua Nabilla, Tyas meninju lengan Erik karena berhasil menikahi sahabatnya itu. Sampai di depan Nabilla, Tyas kembali menjerit riang, pada akhirnya sahabatnya itu memiliki pasangan hidup.

"Em selamat selamat selamat pokoknya kalian harus bahagia, punya anak banyak yang cantik dan ganteng." Cerocos Tyas yang kemudian memeluk erat sahabatnya itu.

Nabilla mengernyit, karena sepertinya suhu tubuh Tyas diatas normal, segera Nabilla mengurai pelukannya dan menyentuh kening Tyas. Benar saja Tyas memang demam, pantas saja Nabilla melihat ada yang berbeda mungkin sedikit pucat diwajah Tyas padahal tadi masih baik-baik saja.

"Kamu sakit?"

"Dia tidak tidur dua malam, gak sabar nunggu hari ini. Kemarin gak tidur karena takut telat datang ke sini." Jelas Daniel.

"Tyas!"

"Ah sudahlah, aku baik-baik saja. Jangan pikirkan aku pokoknya selamat berbahagia, aku ikut bahagia untuk kalian berdua!"

Nabilla justru khawatir dengan Tyas, wanita itu sudah melakukan banyak hal untuk pernikahannya dan sekarang jadi kurang sehat. Tyas dan Daniel sempat meminta photo bareng sampai akhirnya mereka turun, ditangga sana Tyas nyaris terguling jika saja Daniel tidak cepat menahannya.

"Sahabat kamu itu." Ucap Erik.

"Sahabat kamu juga kan?"

"Ya ya ya, mereka memang terbaik!"

Nabilla tersenyum setuju dengan itu, mereka memang terbaik dalam segala hal, Tyas adalah sosok berharga dalam hidup Nabilla. Semoga setelah ini Tyas juga mendapatkan kebahagiaan yang setara dengan Nabilla, dinikahi lelaki yang begitu dicintainya.

Prang....

Suara pecahan itu terdengar bersamaan dengan teriakan beberapa orang disana, Nabilla dan Erik juga sampai memajukan langkahnya untuk melihat. Keduanya terkejut ketika melihat Daniel mengangkat tubuh Tyas yang terkulai tak berdaya, Nabilla sempat hendak ingin menyusul tapi Erik menahannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!