Program KKN Sarah tidak berakhir dengan laporan tebal, melainkan dengan ijab kabul kilat bersama Andi Kerrang, juragan muda desa yang sigap menolongnya dari insiden nyaris nyungsep ke sawah. Setelah badai fitnah dari saingan desa terlewati, sang mahasiswi resmi menyandang status Istri Juragan.
Tetapi, di balik selimut kamar sederhana, Juragan Andi yang berwibawa dibuat kewalahan oleh kenakalan ranjang istrinya!
Sarah, si mahasiswi kota yang frontal dan seksi, tidak hanya doyan tapi juga sangat inisiatif.
"Alis kamu tebel banget sayang. Sama kayak yang di bawah, kamu ga pernah cukur? mau bantu cukurin ga? nusuk-nusukan banget enak tapi ya sakit."
"Jangan ditahan, cepetin keluarnya," bisiknya manja sambil bergerak kuat dan dalam.
Saksikan bagaimana Andi menahan desah dan suara derit kasur, sementara Sarah—si malaikat kecil paling liar—terus menggodanya dengan obrolan nakal dan aksi ngebor yang menghangatkan suasana.
Ini bukan sekadar cerita KKN, tapi yuk ikuti kisah mereka !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Azzahra rahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
malam hangat
sarah memainkan kumis tipis yang menjadi kecanduan nya itu. " kenapa gak dicukur sayang?" tanyanya anteng masih rebahan di atas andi yang merem melek mulai ngantuk.
"Hm ahh syg malas." jawabnya pelan lembut khasnya.
Andi terlihat sayu, menatap sarah yang masih segar. Mengusap kumis atau bibir atasnya.
"Alis kamu tebel banget sayang ," komentar sarah sambil menyentuhnya oleh telunjuk. Dan bergerak dengan kencang "Sama kayak yang di bawah, kamu ga pernah cukur?" lanjutnya santai.sambil ngebor bisik manja
andi tersenyum samar sambil terpejam sejenak. Bisa-bisanya sarah membahas begituan.
" mau bantu cukurin ga? nusuk-nusukan banget enak tapi ya sakit.
Astaga sarah. andi masih belum terbiasa dengan segala tingkah sarah yang frontal. Kenapa begitu mudah bagi Sarah yang baru mengenalnya belum menyentuh tahun itu.
"Besok ya? sarah menyisir dengan tangan rambut Andi dengan sayang
andi yang tengah menatap kesantaian sarah terpejam lagi sesaat.akan nikmat Men ah cuk ah ah urnya sa yaaaanng?
Jika mencukur bukankah akan fokus sudahlah, pikirkan itu nanti. Di pikirkan sekarang hanya membuatnya mengeras.
Lanjut atau berhenti.
"Kamu ga ngantuk?" andi menyelipkan rambut ke telinga sarah, mengusap sisi wajah kirinya sekilas.
sarah menghangat mendengar suara lembutnya itu. Selalu membuatnya nyaman dan di sayang.
sarah merebahkan pipinya ke dada andi, memeluk tubuh besarnya. "hmm ah ah, belum." jawabnya pelan.
Andi mengusap rambut Sarah yang berantakan di punggung halusnya.
"pelan sayang takut kedengaran ahh ah gak kuat sayangku ," andi menahan setiap sisi pinggang sarah sambil mencengkram dengan erat. Usil sekali memang. "Ah hampir.." lenguh Andi yang merasa nikmat dengan ngebornya Sarah
Uhh aahh sayang aku aku Sarah sayang',
sarah malah menenggelamkannya,lebih dalam begitu meremas kuat, ketat dan hangat. Istri nakalnya bergerak dengan hentakan kuat dan dalam.dan uhh seksi
"Jangan ditahan, cepetin keluarnya." bisik sarah manja dan cepat.
andi peluk semakin erat, mengendus wangi leher dan rambutnya.dan bergerak secara cepat dan sarah meraih bibir andi dan melahapnya hingga bengkak basah.sambil bagian bawah sama sama mengejar kepuasaan
Keduanya menuntaskannya dengan cepat.
"Usap-usap, biar nganguk." sarah kembali rebahan nyaman tetap di atas tubuh hangat andi.
Mereka diam sejenak, hanya menikmati keheningan yang penuh rasa nyaman. Sarah menyandarkan pipinya di dada Andi, sementara Andi memeluknya erat, memastikan Sarah merasa aman.
“Kamu tenang kalau di sini?” tanya Andi.
“Ya… aku nyaman,” jawab Sarah lirih. Mereka saling tersenyum.
Setelah beberapa saat, Sarah tertidur di pelukan Andi. Andi hanya memandangnya dengan penuh kasih, lalu menekan ringan keningnya ke rambut Sarah. Ia memeluknya lebih erat sebelum menutup mata, membiarkan malam itu berlalu penuh kehangatan dan kedamaian tanpa melepaskan ikatan yang ada di bawah
...----------------...
Pagi itu, matahari di kota belum sepenuhnya terbit ketika Sarah sudah membuka matanya. Ia tersenyum, merasakan kehangatan yang berbeda. Andi masih tertidur di sisinya, napasnya tenang, wajahnya damai. Sarah memandangnya sejenak, lalu tersenyum penuh arti.
“Kenapa kamu bangun pagi banget?” bisik Andi sambil membuka mata perlahan, melihat Sarah yang masih memandangnya manis.
“Ya… aku cuma pengen lihat kamu bangun duluan sebelum aku berangkat,” jawab Sarah sambil menyunggingkan senyum nakal.
Uhh ahh sayang jangan gerak masih dalam
Andi hanya tertawa pelan, lalu memeluk Sarah. “Kamu memang bucin banget.” sambil mengecup dahinya dengan syang
Sarah tertawa kecil, lalu menyelipkan kepalanya di dada Andi. “Bucin yang sah, kan?” godanya sambil menatap mata Andi yang masih separuh tertutup kantuk.
melihat situasi yang di bawah mereka pun melanjutkan dengan pagi hangat dan puas
Hari pertama Andi menyusul ke kota terasa seperti awal petualangan baru untuk mereka berdua. Setelah sarapan sederhana di rumah Sarah, Andi ikut Sarah berjalan-jalan di sekitar kampus dan kota. Sarah sengaja memegang tangan Andi erat, memberi kesan manja yang tak bisa dihindari.