NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam

Warisan Mutiara Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

Takdirnya telah dicuri. Chen Kai, dulu jenius nomor satu di klannya, kini hidup sebagai "sampah" yang terlupakan setelah Akar Spiritualnya lumpuh secara misterius. Tiga tahun penuh penghinaan telah dijalaninya, didorong hanya oleh keinginan menyelamatkan adiknya yang sakit parah. Dalam keputusasaan, dia mempertaruhkan nyawanya, namun berakhir dilempar ke jurang oleh sepupunya sendiri.

Di ambang kematian, takdir mempermainkannya. Chen Kai menemukan sebuah mutiara hitam misterius yang menyatu dengannya, membangkitkan jiwa kuno Kaisar Yao, seorang ahli alkimia legendaris. Dari Kaisar Yao, Chen Kai mengetahui kebenaran yang kejam: bakatnya tidak lumpuh, melainkan dicuri oleh seorang tetua kuat yang berkonspirasi.

Dengan bimbingan sang Kaisar, Chen Kai memulai jalan kultivasi yang menantang surga. Tujuannya: mengambil kembali apa yang menjadi miliknya, melindungi satu-satunya keluarga yang tersisa, dan membuat mereka yang telah mengkhianatinya merasakan keputusasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Konfrontasi di Pelelangan

Tawaran Chen Kai—"dua ribu seratus koin emas"—jatuh di aula pelelangan seperti batu besar yang dijatuhkan ke danau yang tenang.

Keheningan total menyelimuti tempat itu.

Keheningan itu begitu pekat hingga semua orang bisa mendengar suara napas mereka sendiri. Para kultivator di barisan belakang membeku, mata mereka melotot tak percaya. Tiga keluarga besar di barisan depan—Chen Wei, Tetua Zhang, dan Tetua Wei—semuanya membelalakkan mata, rahang mereka ternganga.

Siapa ini?

Siapa orang gila yang berani menampar wajah Keluarga Lin dari Ibu Kota Provinsi... hanya demi seratus koin emas?

Di ambang pintu, langkah Lin Qingxue terhenti. Dia tidak berbalik. Selama beberapa detik, dia hanya berdiri diam, punggungnya yang anggun menghadap ke aula. Udara di sekelilingnya tampak membeku.

Tetua di sampingnya, Paman Liu, adalah yang pertama bereaksi.

Matanya yang setajam elang menyipit berbahaya. Dia perlahan berbalik, tatapannya menyapu aula sebelum mendarat di Ruang VIP nomor satu di lantai atas. Ruangan itu diselimuti tirai tipis berformasi, membuatnya mustahil untuk melihat siapa yang ada di dalamnya.

Namun, aura pembunuh yang dingin mulai terpancar dari Tetua Pembangunan Fondasi itu.

"Menarik," katanya dengan suara rendah dan serak. "Sepertinya ada tikus kecil yang tidak tahu seberapa tinggi langit."

Aura Alam Pembangunan Fondasi miliknya menekan ke arah Ruang VIP itu. Itu adalah peringatan.

Di dalam ruangan, Manajer Yu terhuyung mundur, wajahnya pucat pasi karena tekanan itu. Dia hampir jatuh.

Tapi Chen Kai tetap duduk tak bergerak. Dia hanya mendengus dingin.

"Yao," bisiknya dalam hati. "Aku tahu, aku tahu," jawab Kaisar Yao, sedikit kegembiraan dalam suaranya. "Gunakan auraku. Aura Kaisar Naga Abadi. Biarkan anjing tua itu tahu bahwa dia baru saja menggonggong pada naga sejati."

Chen Kai menutup matanya sejenak. Ketika dia membukanya, jejak cahaya keemasan kuno melintas di kedalaman pupilnya. Dia memfokuskan wasiatnya, menyalurkan sebagian kecil dari aura Kaisar Yao, dan mengarahkannya keluar ruangan.

BZZT!

Di lantai bawah, Paman Liu tiba-tiba tersentak.

Aura penekannya yang baru saja dia lepaskan hancur seketika, seolah-olah menabrak dinding baja yang tak terlihat. Tidak hanya itu, kekuatan balasan yang samar namun sangat kuno dan mendominasi menyapu dirinya, membuatnya merasa seolah-olah sedang dilihat oleh makhluk ilahi dari zaman kuno.

Jantungnya berdebar kencang. Wajahnya berubah dari arogansi menjadi sangat terkejut.

Siapa... Siapa di dalam ruangan itu?

Dia menatap Ruang VIP nomor satu dengan ketakutan yang baru ditemukan. Dia tidak berani melepaskan auranya lagi.

Lin Qingxue, yang juga merasakan perubahan tekanan yang tiba-tiba, akhirnya berbalik.

Wajahnya yang cantik dan sedingin es kini diwarnai oleh kebingungan dan kemarahan. Dia menatap ke Ruang VIP.

"Siapa kau?" tanyanya, suaranya jernih dan dingin. "Beraninya kau ikut campur dalam urusan Keluarga Lin-ku?"

Dia tidak terbiasa ditantang. Di Ibu Kota Provinsi, namanya saja sudah cukup untuk membungkam siapa pun. Di tempat terpencil seperti Kota Awan Jatuh, ditantang di depan umum oleh seseorang yang bersembunyi adalah penghinaan besar.

Suara serak dan dingin itu menjawab dari atas, nadanya penuh dengan penghinaan yang tenang.

"Keluarga Lin? Jadi bagaimana jika itu Keluarga Lin? Ini adalah Paviliun Seratus Harta Karun. Ini adalah pelelangan. Yang menawar lebih tinggi yang menang. Apakah Keluarga Lin begitu miskin sehingga bahkan tidak mampu menambah seratus koin emas lagi?"

Kata-kata ini seperti tamparan keras di wajah Lin Qingxue.

Wajah cantiknya memerah karena marah. "Kau...!"

"Hahahaha!" Chen Wei dari Keluarga Chen tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Dia baru saja dipermalukan oleh Lin Qingxue, dan sekarang melihat Lin Qingxue dipermalukan oleh orang lain terasa sangat memuaskan. "Orang di atas itu benar! Ini pelelangan! Nona Muda Lin, jika kau tidak bisa menawar, jangan menghalangi jalan!"

Tetua Zhang dan Wei juga menyeringai. Drama ini jauh lebih menarik daripada yang mereka bayangkan.

"Diam!" bentak Paman Liu pada Chen Wei. Tekanannya membuat Chen Wei tersedak tawanya sendiri, tetapi kerusakan sudah terjadi.

Lin Qingxue menarik napas dalam-dalam, menekan amarahnya. Dia adalah seorang bangsawan. Dia tidak akan menurunkan dirinya untuk berteriak-teriak.

Dia berbalik menghadap Nona Ya di atas panggung. "Tiga ribu koin emas."

Dia melipatgandakan kenaikan harga. Dia ingin menghancurkan lawannya dengan kekayaan.

"Tiga ribu seratus koin emas," suara dari Ruang VIP itu segera menimpali, tanpa jeda sedikit pun, seolah-olah dia hanya membuang koin tembaga.

Penghinaan!

Ini adalah penghinaan yang terang-terangan!

Lin Qingxue gemetar. Dia tidak pernah diperlakukan seperti ini.

"Lima ribu koin emas!" dia berteriak, suaranya sedikit pecah karena marah.

Seluruh aula tersentak ngeri. Lima ribu emas! Untuk satu pil! Ini gila!

Keheningan tegang menyelimuti ruangan. Semua orang menahan napas, menunggu jawaban dari Ruang VIP.

Satu detik. Dua detik.

"Lima ribu... seratus koin emas."

Suara itu tetap tenang. Tetap dingin. Seolah-olah lawannya hanya bermain-main.

"SIALAN KAU!"

Paman Liu tidak tahan lagi. Dia meledak marah. "Siapa pun kau, keluar sekarang juga! Kau berani mempermainkan Keluarga Lin! Apa kau sudah bosan hidup?!"

Dia mengangkat tangannya, dan energi spiritual yang menakutkan dari Alam Pembangunan Fondasi mulai berkumpul di telapak tangannya. Dia benar-benar berniat untuk menyerang Ruang VIP itu.

Orang-orang di aula berteriak ngeri dan berlindung.

"HENTIKAN!"

Tepat pada saat itu, sebuah suara yang kuat dan bermartabat terdengar.

Manajer Yu melangkah keluar dari bayang-bayang di lantai dua, wajahnya sedingin es. Dia tidak lagi terlihat seperti pedagang yang ramah. Dia berdiri di sana, dan meskipun auranya hanya di puncak Alam Kondensasi Qi, ada otoritas di matanya yang bahkan membuat Paman Liu berhenti.

"Tamu yang terhormat dari Keluarga Lin," kata Manajer Yu, suaranya bergema. "Ini adalah Paviliun Seratus Harta Karun. Kami tidak peduli apakah Anda dari Keluarga Lin atau Keluarga Kekaisaran. Di dalam tembok ini, Anda mengikuti aturan kami."

Dia menatap telapak tangan Paman Liu yang bersinar. "Jika Anda berani melepaskan satu serangan pun di paviliun kami... Anda akan menjadi musuh Paviliun Seratus Harta Karun. Saya jamin, bahkan seluruh Keluarga Lin Anda tidak akan mampu menanggung konsekuensinya."

Ancaman itu diucapkan dengan tenang, tetapi semua orang merasakannya. Latar belakang Paviliun Seratus Harta Karun adalah misteri, tetapi semua orang tahu itu sangat kuat.

Wajah Paman Liu berubah jelek. Dia menatap Manajer Yu. Dia ingin menyerang, tetapi dia tidak berani. Dia tahu reputasi Paviliun.

"Bagus," geramnya. Dia perlahan menurunkan tangannya.

Lin Qingxue menatap Manajer Yu, lalu ke Ruang VIP. Dia tahu dia telah kalah. Jika dia terus menawar, orang itu hanya akan terus menambah seratus koin. Orang itu jelas-jelas mempermainkannya.

Melanjutkan hanya akan menambah penghinaannya.

"Hmph!"

Dia mendengus dingin. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia berbalik dengan anggun dan berjalan keluar dari aula.

Paman Liu menatap tajam ke Ruang VIP nomor satu untuk terakhir kalinya, matanya penuh dengan niat membunuh yang tak tersembunyi. Dia jelas telah menandai orang di dalam ruangan itu untuk dibunuh.

Kemudian, dia berbalik dan mengikuti nona mudanya pergi.

Keheningan yang canggung menyelimuti aula saat mereka pergi.

Di atas panggung, Nona Ya, yang gemetar tetapi tetap profesional, akhirnya menemukan suaranya.

"Lima ribu seratus koin emas... sekali! Lima ribu seratus koin emas... dua kali! Dan... TERJUAL! Untuk tamu terhormat di Ruang VIP nomor satu!"

Palu diketuk.

Di dalam Ruang VIP, Chen Kai akhirnya menghela napas. Dia bersandar di kursinya, keringat dingin membasahi punggungnya.

"Hohoho... Itu baru namanya nyali," tawa Kaisar Yao. "Kau baru saja membuat musuh besar, Nak."

"Aku sudah punya banyak musuh," jawab Chen Kai, matanya sedingin es. "Lin Qingxue... Aku mengambil kembali bunga pertama dari hutangmu padaku hari ini."

1
wisnu
semangat thor💪
alfariz aditya
ceritanya sejauh ini bagus👍👍
Bucek John
harta menang perang gak peenah diambil walau kultivator masih sabgat mesken sekaki...!!! apalagi tdk punya cincinbruang walau hanya kecil saja, hambar belum nambahkeseruan ...!!
Joe Maggot Curvanord
lanjut thor
awas kalo sampai putus d tengah jalan critanya aku cari penulisnya wkwkwkw
Joe Maggot Curvanord
alurnya bagus banget
ga terlalu cepat op
pelan berdarah tapi pasti
saya suka
byk bintang untuk penulis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!