Lin Zheng seorang pemuda dari bumi secara misterius jatuh ke sebuah retakan ruang yang muncul secara tiba-tiba.
Saat sadar dirinya sudah berada di suatu tempat asing.
Namun saat dirinya putus asa, system fusi datang sebagai Cheat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lonely Tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergian Xue Ling
Lin Zheng dan Xue Ling melanjutkan perjalanan mereka, menjelajahi Domain Awan Timur yang luas. Setelah meninjau kemajuannya, Lin Zheng merasa jauh lebih percaya diri. Dengan kultivasi di Spirit Foundation Tingkat 8 dan serangkaian perlengkapan baru yang dibuat oleh Sistem Fusion, dia akhirnya merasa seperti seorang kultivator sungguhan, bukan lagi korban yang kebetulan selamat.
Mereka baru saja meninggalkan gua di puncak gunung, berjalan menuruni jalan setapak kuno yang dipenuhi awan. Lin Zheng sedang merencanakan target berikutnya—sebuah tambang yang ditinggalkan yang dia baca lokasinya dari data yang ditransfer Xue Ling, berharap menemukan mineral langka.
Tiba-tiba, Xue Ling, yang selalu mengikuti satu langkah di belakangnya, berhenti.
Langkahnya terhenti begitu saja. Lin Zheng, yang sedang asyik dengan [Lensa Pencari Harta Karun] miliknya, hampir tersandung karena tidak menyadari keheningan di belakangnya.
"Xue Ling?" panggilnya.
Dia berbalik. Xue Ling tidak menatapnya. Dia berdiri kaku seperti patung es, menatap lurus ke arah cakrawala selatan. Awan-awan bergeser di sekelilingnya, tetapi dia tidak bergerak.
Lin Zheng yang sudah sebulan penuh bersama Xue Ling, langsung merasakan ada yang berbeda.
Selama ini, ekspresi Xue Ling selalu berupa ketenangan yang polos, tatapan kosong dari seseorang yang mengamati dunia tanpa memahaminya. Tapi sekarang... ada kerutan yang sangat tipis di antara alisnya. Mata peraknya yang biasanya jernih tampak berkabut, tidak lagi kosong, tetapi dipenuhi dengan kebingungan yang mendalam. Seolah-olah dia sedang mendengarkan suara yang tidak bisa didengar oleh Lin Zheng.
"Xue Ling? Ada apa?" Lin Zheng bertanya lagi, kali ini nadanya lebih serius. Dia melangkah mendekatinya, [Belati Taring Roh] miliknya sudah tergenggam erat. "Apa ada musuh?"
Xue Ling perlahan memalingkan wajahnya dari cakrawala dan menatap Lin Zheng. Tatapannya menembus dirinya, seolah baru pertama kali melihatnya.
"Aku," katanya, suaranya sedikit lebih pelan dari biasanya, "perlu pergi ke suatu tempat."
Kata-kata itu menghantam Lin Zheng seperti pukulan fisik. Dia terkejut. Dia tidak pernah menyangka bahwa Xue Ling akan pergi.
Dalam benaknya, Xue Ling adalah konstanta. Dia adalah pelindung abadinya, pengawalnya yang berkekuatan dewa, "gelembung aman" yang membuatnya bisa dengan santai mengumpulkan material dan berkultivasi tanpa rasa takut. Kebohongan "suami" yang dia ciptakan telah menjadi jangkar yang menahan wanita ini di sisinya. Dia tidak pernah membayangkan jangkar itu bisa putus.
"Pergi?" Lin Zheng mengulang kata itu, suaranya lebih tinggi dari yang dia inginkan. "Pergi... ke mana?"
"Aku tidak tahu," jawab Xue Ling jujur. Dia menunjuk ke selatan, ke arah yang dia tatap tadi. "Tapi... ada sesuatu di sana. Sesuatu yang memanggilku. Rasanya... penting."
Ini adalah pertama kalinya Xue Ling mengungkapkan keinginan atau kebutuhan pribadi. Sesuatu dari masa lalunya yang hilang akhirnya mengirimkan sinyal.
Rasa dingin yang tidak ada hubungannya dengan es menjalari tulang punggung Lin Zheng. Rasa takut. Jika Xue Ling pergi, dia sendirian. Benar-benar sendirian di dunia yang memburunya sebagai "Anomali Void Breaker".
"Apakah... apakah kau akan kembali?" tanya Lin Zheng, suaranya nyaris berbisik.
Xue Ling menatapnya, dan untuk pertama kalinya, dia tampak ragu-ragu. "Aku tidak bisa menjawab. Aku tidak tahu apa itu."
Dia tidak bisa memastikan. Panggilan dari masa lalunya adalah satu-satunya petunjuk tentang siapa dirinya. Logika sederhananya menuntut dia untuk menyelidikinya. Ikatan "suami" yang baru berumur satu bulan tidak bisa bersaing dengan itu.
Lin Zheng melihat jawaban di mata peraknya. Dia tidak akan kembali dalam waktu dekat.
Perasaan pasrah menyapu dirinya. Dia tidak bisa memaksanya. Dia tidak bisa menghentikan seorang Void Breaker. Kebohongan yang telah melindunginya selama ini telah mencapai batasnya.
Dia menghela napas panjang, melepaskan ketegangan dan ketakutannya. "Baiklah," katanya, suaranya kembali normal, meskipun sedikit bergetar. "Kalau begitu... hati-hati."
Xue Ling menatapnya lama, seolah mencoba menghafal wajah pembohong kecil yang telah memberinya nama. Dia memberikan anggukan kecil yang nyaris tak terlihat.
Kemudian, dia berbalik ke selatan. Tanpa ragu-ragu, dia mengangkat tangannya.
KRAK.
Kain realitas di depan mereka robek seperti kertas hitam, memperlihatkan kekosongan spasial yang berdenyut di baliknya. Xue Ling melangkah masuk ke dalam robekan itu.
Dia berhenti sejenak di ambang pintu antar-ruang, menoleh ke belakang sekali lagi. "Jaga dirimu, Lin Zheng."
Dia menggunakan nama aslinya. Bukan "Suami".
Lalu dia menghilang. Robekan itu menutup dengan suara desir yang sunyi, meninggalkan Lin Zheng sendirian di puncak gunung.
Keheningan total menyelimutinya. Tidak ada lagi aura yang menekan monster. Tidak ada lagi penjaga yang diam.
Perasaan Lin Zheng saat itu sangat rumit.
Ada ketakutan yang luar biasa; gelembung amannya baru saja pecah.
Ada kelegaan yang aneh; beban kebohongan yang dia pikul setiap hari telah terangkat.
Dan yang paling mengejutkan... ada rasa kehilangan yang nyata. Udara terasa terlalu kosong. Dia sudah terbiasa dengan kehadirannya.
"Yah, sial," bisik Lin Zheng ke udara tipis pegunungan, sendirian untuk pertama kalinya. "Rencananya berubah."
