NovelToon NovelToon
How To Fight ??

How To Fight ??

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Selingkuh / Cerai / Kehidupan di Kantor
Popularitas:967
Nilai: 5
Nama Author: hunny24

Hidupku yg sempurna berubah 180° berkat perselingkuhan ayahku. Aku yg dulu hidup bagai tuan putri kini harus bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidupku, belum lagi ibuku yg jatuh sakit pasca perceraian. Bagaiamana aku harus bertahan??

#HowtoFight??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.23 Keputusan

Malam itu Kevin mengantarkan Margaret pulang ke apartemen Theresia. Dan dirinya langsung istirahat di kamarnya. Margaret tak tahu apa yang harus dilakukannya tentang tawaran Kevin. Bekerja dengannya tentu sangat baik dari segi pengalaman dan pendapatan. Tapi dengan begitu Margaret jadi tidak bisa menjaga ibunya seperti dahulu.

Hebatnya lagi, Kevin langsung memberikan kontraknya malam ini juga seakan-akan dirinya memang membutuhkan seorang asisten pribadi.

"Dasar pria aneh itu, meski tulus tapi cepat sekali langsung membuat surat kontrak.." gumam Margaret.

Margaret bangkir dari kasur dan memilih duduk di depan meja kerjanya. Dibacanya perlahan satu demi satu poin-poin dalam kontrak tersebut. Lalu dipahami baik-baik apakah kontrak itu merugikannya atau tidak. Setelah dipahami, isinya normal seperti kontrak kerja pada umumnya.

Dan pendapatan gaji yang ditawarkan juga sesuai dengan standar negara tersebut. Setelah menimbang-nimbang, Margaret tertarik bekerja dengan Kevin. Apalagi saat ini dirinya butuh uang karena tidak punya pemasukan sama sekali. Dan lagi biaya rumah sakit ibunya sangat besar dan mungkin jika berlangsung lama, semua asetnya bisa habis.

Untuk itulah Margaret menerima tawaran Kevin dan harus memaksa dirinya bekerja. Jika terus-menerus merasa takut dan khawatir takkan menghasilkan apa-apa selain kecemasan. Margaret mengambil langkah dalam hidupnya dan memutuskan mencoba untuk bekerja kembali.

Margaret juga langsung menceritakan hal ini pada Theresia dan sambutan darinya sangat positif. Theresia mendukung keputusan Margaret untuk kembali bekerja sembari menjaga ibunya di negara ini. Dan yang pasti Margaret sudah mengajukan pengunduran dirinya pada manager cafe tempatnya bekerja.

Setelah semuanya selesai, Margaret menghubungi Kevin dan langsung diundang ke perusahaannya untuk mengikuti wawancara. Margaret cukup percaya diri dengan kemampuannya tapi rasa gugup itu tak bisa dipungkiri. Apalagi kali ini dirinya harus bekerja dengan perusahaan asing.

Saat tiba di depan perusahaan tersebut, Margaret menarik nafas panjang kemudian barulah dirinya masuk ke dalam.

"Margaret kamu pasti bisa.." gumamnya meyakinkan dirinya.

Saat masuk dirinya langsung menuju ke meja resepsionis dan diantarkan ke ruangan wawancaranya. Disana ada beberapa orang yang mengikuti wawancaranya. Meski ini merupakan wawancara formalitas untuk menyerahkan berkas dan sebagainya, tetap saja Margaret tak boleh lengah.

15 Menit kemudian, Margaret keluar dari ruangan tersebut. Ternyata tak sesulit dalam pikirannya. Dirinya hanya ditanyai pertanyaan standar dan menyerahkan berkas yang diminta. Setelah itu, Margaret hanya menunggu kabar selanjutnya.

Saat sedang berjalan keluar perusahaan, Kevin baru tiba di depan perusahaannya.

"Nona Margaret.." panggilnya.

Margaret pun menoleh ke sumber suara dan melihat Kevin baru turun dari mobilnya.

"Sepertinya semuanya berjalan lancar." ucap Kevin.

"Begitulah tuan." ucap Margaret tersenyum.

"Bagus, kapan kau akan mulai bekerja?" tanyanya.

"Belum diberitahu, katanya nanti dikabari." ucap Margaret.

"Haa.. Mereka lambat sekali, padahal aku butuh asisten segera." ucap Kevin.

Margaret pun hanya tersenyum.

"Aku akan membuatmu bekerja dalam minggu ini, mereka hanya tinggal membuat id card saja lama sekali." ucapnya.

"Baiklah tuan, saya tunggu kabarnya." ucap Margaret.

"Oke, kau boleh pulang." ucap Kevin.

"Terimakasih tuan, saya permisi." ucap Margaret.

Setelahnya Margaret pergi menuju ke rumah sakit dan mengecek kondisi sang ibu. Dokter sudah pasrah karena belum ada kemajuan dalam pengobatannya. Margaret pun tak mau menyerah, dirinya menguatkan hatinya kalau semuanya akan baik-baik saja.

"Mama, aku datang, hari ini aku menjalani wawancara kerja dan dalam minggu ini aku akan bekerja kembali. Mama, cepat bangun nanti kita jalan-jalan lagi." ucap Margaret.

Setelah mengatakan itu, Margaret pulang ke apartemen. Karena dengan kondisi itu, pasien tak boleh dijenguk terlalu lama. Margaret sudah terbiasa dengan kondisi ini, meski sedih tak bisa selalu berada di sampingnya tapi ini adalah upaya terbaiknya demi sang ibu.

Saat pulang, Margaret menyiapkan beberapa setelan kerjanya yang sempat ia bawa. Meski hanya sebagian, tapi cukup untuk dirinya bekerja. Mungkin nanti dirinya bisa membeli lagi beberapa setelan setelah menerima gaji.

"Akhirnya aku bekerja lagi, dan kali ini aku bekerja untuk orang lain, semoga aku tidak mengecewakan tuan Kevin yang sudah menerimaku." gumam Margaret.

Dua hari kemudian, Margaret sudah dipanggil untuk bekerja. Dan hal itu sangat membahagiakan baginya. Akhirnya setelah sekian banyak dirinya melamar ke perusahaan, dirinya bisa kembali bekerja. Setelah mengabari Theresia, Margaret mulai bekerja esok harinya.

Margaret bersiap lebih awal dan sampai di kantor 30 menit sebelum jam kerja dimulai. Margaret langsung diarahkan ke meja kerjanya dan mendapat id card pegawai sebagai akses masuk.

Margaret langsung diberi arahan oleh Beni sekertaris senior untuk segala pekerjaannya. Dan ternyata banyak terjadi kekacauan karena Beni mengerjakan segalanya sendirian setelah asisten pribadi sebelumnya mengundurkan diri begitu saja.

"Jadi Margaret, kau bantu aku membereskan hal ini.. Aku tak bisa mengerjakan semuanya sendirian." ucap Beni.

"Baik pak." ucap Margaret.

"Yasudah, kau kerjakan pelan-pelan, jika ada yang tidak kau mengerti aku ada di ruangan sebelah." ucap Beni.

Margaret pun menatap kekacauan pada jadwal dan beberapa berkas yang berantakan.

"Pantas saja tuan Kevin sangat membutuhkan asisten." ucap Margaret.

Perlahan-lahan, Margaret merapikannya. Dan sesuai perkataan Beni, tuan Kevin akan datang lebih siang karena Kevin harus mengurus banyak pekerjaan secara langsung dari tempat tinggalnya. Bahkan kadang menangani klien atau perusahaan cabang luar negeri.

Dua jam kemudian, Beni mendatangi Margaret dan bertanya tugasnya.

"Margaret, bagaimana? Apa kau sudah paham?" tanya Beni.

"Iya pak, sebentar lagi selesai. Ini beberapa yang sudah saya bereskan." ucap Margaret menunjukkan pekerjaannya.

"Seperti perkataan tuan Kevin, kau sangat berbakat, aku jadi terbantu." ucap Beni.

"Tapi mohon bimbingannya pak, ini pengalaman pertama saya." ucap Margaret.

"Oke, ini memang baru permulaan, kita harus bekerjasama." ucap Beni.

"Baik pak." ucap Margaret.

Tak berapa lama, Kevin datang dan menagih laporan pada Beni. Beni pun memberikan laporannya dan memberitahu tentang pekerjaan Margaret.

"Oke, aku senang jika kau tepat waktu ben. Lalu bagaimana Margaret?" tanya Kevin.

"Dia bekerja dengan baik, dan cepat memahami penjelasanku." ucap Beni.

"Bagus, jika dia sudah mahir, dia akan sering bersamaku dan kau bisa mengurus pekerjaan kantor." ucap Kevin.

"Baik tuan." ucap Beni.

"Akhirnya tugasku berkurang." gumam Beni dalam hati.

Selama ini, Beni pontang-panting mengurus pekerjaan di kantor dan juga mengikuti Kevin kemana-mana. Rasanya waktu berlalu sangat cepat dan bagaikan dikejar oleh bom waktu. Semua itu mulai berlangsung setelah asisten pribadi sebelumnya mengajukan resign tiba-tiba dan membuat kekacauan di kantor. Beni pun harus mengerjakan tugas tambahan selama belum ada penggantinya.

Kini sudah ada Margaret yang kelihatan pintar dan cekatan. Rasanya Beni bisa bersantai dengan tugas-tugas kantor saja dan menyerahkan hal lainnya pada Margaret.

...----------------...

1
Mericy Setyaningrum
kenapa laki2 suka banget ngomong sayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!