NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Melati, mantan atlet bola pingpong, menjadi tersangka pembunuhan sepupunya sendiri yang adalah lawan terakhirnya dalam turnamen piala walikota. Setelah keluar dari tahanan, ia dibantu teman baiknya, Aryo, berusaha menemukan pelaku pembunuhan yang sebenarnya.

Namun ternyata Melati bukan hanya menghadapi licik dan bengisnya manusia, namun juga harus berurusan dengan hal-hal gaib diluar nalarnya.

"Dia, arwah penuh dendam itu selalu bersamamu, mengikuti dan menjagamu, mungkin. Tapi jika dendamnya tak segera diselesaikan, dibatas waktu yang ditentukan alam, dendam akan berubah menjadi kekuatan hitam, dia bisa menelanmu, dan mengambil kehidupanmu!" seru nenek itu.

"Di-dia mengikutiku?!" pekik Melati terkejut.

Benarkah Aryo membantu Melati dengan niat yang tulus?
Lalu, siapa pelaku yang telah tega menjejalkan bola pingpong ke dalam tenggorokan sepupunya hingga membuatnya sesak napas dan akhirnya meninggal?

Mari berimajinasi bersama, jika anda penasaran, silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecurigaan Pertama

Melati berusaha berpikir cepat mencoba mencari alasan agar dokter itu tak terlalu menyalahkan Mika, "Maaf, saya pikir Mika butuh udara segar, tadi," ucapnya terdengar sangat canggung dan mengambang.

"Aku hanya bosan, jadi berjalan-jalan sebentar, lalu tak sengaja bertemu Kak Sita. Aku tahu dia pasti penasaran dengan cerita mengenai tumbal itu, Dok. Jadi aku hanya ingin memberitahunya," sahut Mika dengan tatapan aneh, kosong tanpa ekspresi namun ada guratan ejekan yang sulit digambarkan.

Mendengar ucapan aneh Mika, Dokter itu melihat sekeliling dengan ekspresi wajah yang berubah waspada, seolah ada sesuatu yang tabu untuk diucapkan sembarangan. "Heh, jangan bicakan hal itu disini!" tegasnya kemudian.

'Aku baru melihat dokter itu hari ini,' pikir Melati menatap sedikit curiga. 'Kemana saja dia saat banyak siswa kerasukan tempo hari.'

"Sita, bisakah kau ikut denganku ke UKS? Mungkin saja aku butuh bantuanmu," pinta Dokter itu kemudian.

Melati sedikit tergagap, tak menyangka dengan ekspresi dokter Nita yang telah berubah cepat, sekarang lebih terlihat seperti seseorang yang merasa terancam. Melati tak menjawab, ia hanya mengangguk lalu melangkah mengekor di belakang sang dokter yang memapah Mika, sambil memperhatikan setiap gerik dokter itu.

Sesampai di UKS, dokter Nita meminta Mika untuk berbaring, lalu memeriksa tekanan darah siswi itu. "Apa kau yakin akan tetap sekolah hari ini?" tanya lembut dokter Nita.

Mika memalingkan wajah, menatap kosong keluar jendela, "Tidak ada pilihan, turnamen sebentar lagi, ibuku pasti akan kecewa jika aku tidak lolos lagi kali ini," ujarnya penuh tekanan. "Tapi...."

Spontan Melati dan Dokter Nita mengangkat wajahnya, menatap lurus ke arah Mika, seakan menanti kelanjutan dari ucapannya yang tergantung itu.

"Tapi aku benar-benar takut, aku tak mau jadi tumbal! Tolong aku!" seru Mika kemudian meringkuk seraya menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.

Melati terdiam berdiri di sudut ruangan UKS, memperhatikan setiap adegan dan ekspresi dua orang itu dengan seksama, sesekali menatap keluar jendela, memperhatikan lingkungan sekolah dari tempatnya berdiri, berharap menemukan hal lain tanpa ada yang menyadari. 'Dari tempat ini, lumayan bisa melihat seluruh lingkungan sekolah, bahkan kantor guru, kantor kepala sekolah, kantin. Hmm, sangat strategis bagi dokter itu untuk memantau kegiatan seluruh siswa.'

Dokter Nita bangkit, meletakkan alat tensinya, lalu menepuk lembut lengan Mika. "Tumbal apa yang kamu maksud, dan siapa juga yang mengatakan hal-hal semacam itu?" tanyanya menatap lembut pada siswanya.

"Bukankah setiap tahun akan ada siswa yang mati di sekolah ini, setiap ada turnamen, pasti ada yang mati, bukankah itu karena seseorang di sekolah ini menginginkan tumbal?"

Mika menatap dokter Nita dengan mata yang penuh ketakutan, "Saya tidak tahu pasti, Dok. Tapi saya dengar dari anak-anak lain, bahwa setiap tahun ada siswa yang menjadi tumbal untuk ritual turnamen. Dan saya yakin, Pelatih Man terlibat dalam semua ini!" tandasnya mengulang.

Melati merasa bulu kuduknya berdiri, "Ritual? Apa maksudmu?" tanyanya dengan suara yang hampir berbisik, masih berdiri di tempatnya semula.

Mika menoleh ke arah Melati, "Aku tidak tahu apa-apa lagi, tapi aku nggak mau jadi bagian dari itu. Aku mau keluar dari sekolah ini, tapi ibuku pasti akan kecewa padaku, aku harus bagaimana?!"

Dokter Nita menarik napas dalam-dalam, "Mika, kita akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi untuk sekarang, kamu harus istirahat dan tidak boleh kemana-mana sendirian, paham?"

Mika mengangguk lemah, masih terlihat ketakutan. Melati memperhatikan Mika dengan perasaan yang tidak enak, dia ingin membantu Mika, tapi dia tidak tahu bagaimana.

"Jangan berpikir terlalu keras, Mika. Sekarang kamu masih belum pulih, istirahatlah dulu, percayalah, aku akan menjagamu,' ucap dokter Anita kemudian seraya menyuntikkan sesuatu di lengan Mika.

Melati memperhatikan ekspresi dokter Nita, entah kenapa ada sesuatu yang misterius terpancar dari wajahnya. 'Dia... menyuntikkan apa, kenapa dia terdengar seperti ingin sekali membungkam Mika? Mungkin dia orang pertama yang harus aku selidiki!' pikir Melati.

Melati terus memperhatikan dokter Nita dengan rasa curiga yang semakin kuat. Dia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa dokter Nita menyembunyikan sesuatu. Setelah beberapa saat, Mika akhirnya tertidur karena efek suntikan.

Dokter Nita menoleh ke arah Melati, "Sita, aku rasa sudah waktunya kamu pergi. Mika akan aman bersamaku di sini," katanya dengan senyum kecil, seakan ingin menyembunyikan sesuatu.

Melati mengangguk, tapi dia tidak beranjak dari tempatnya, "Saya ingin tahu apa yang terjadi pada Mika. Apa yang kamu suntikkan padanya?" tanyanya dengan nada yang tegas.

"Aku dokter di sini, apa harus aku menjelaskan semua hal yang kulakukan, apa itu sikap yang sopan yang ditunjukkan oleh pegawai baru, yang bahkan mungkin saja kamu hanya diterima karena rasa kasihan?"

Melati mengernyit, ia merasakan ada nada sumbang dalam ucapan dokter Nita. Namun ada benarnya ucapan dokter itu, ia hanya datang dengan tujuan lain. Melati berusaha mengingatkan dirinya sendiri, 'Benar, aku tidak boleh terlalu menonjol untuk sekarang, setidaknya aku harus membuat orang-orangnya di tempat ini percaya padaku!' serunya dalam hati.

Melati berjalan mendekati dokter Anita, lalu menundukkan setengah badan dengan hormat, berusaha menu jukkan penyesalan yang mendalam. "Maafkan saya, Dokter. Saya hanya masih merasa bingung dengan semua ucapan Mika, maaf saya sudah bersikap kurang ajar."

Dokter Nita yang masih terlihat kesal, menghela napas panjang lalu memalingkan wajah dari Melati. "Jaga sikapmu! Jangan karena kamu datang dengan koneksi, lalu kamu merasa paling hebat! Ah, bahkan asal usulmu tak akan mengubah apapun di sini!" tandasnya.

"Terimakasih, Dokter. Saya benar-benar menyesal. Tapi bolehkah saya menemani Mika sedikit lebih lama, hingga jadwal saya untuk melatih tiba?"

Dokter Nita kembali menghela napas, kali ini lebih panjang dari sebelumnya, seolah sedang berusaha mengusir rasa kesalnya, lalu mengangguk kecil dan berusaha tersenyum menatap Melati.

"Baiklah, sepertinya aku juga terlalu keras, aku tidak bermaksud menindasmu, hanya mengingatkanmu. Duduklah dengan nyaman, Sita." Dokter Nita menunjuk sebuah kursi, seolah ingin berdamai dengannya.

Melati pun menurut. "Terimaksih, Dokter. Hm... Sudah berapa lama Dokter di sini?"

"Sejak sekolah ini berdiri, mungkin sekitar lima atau enam tahun lalu," jawabnya singkat sembari menyelimuti tubuh Mika.

Melati mengangguk, matanya tak sedikit pun lengah, memperhatikan setiap detail dalam ruang UKS itu. "Kira-kira Mika akan tertidur berapa lama?" tanyanya saat melihat dokter Nita merapikan poni Mika, seolah menunjukkan jukkan perhatian khusus pada siswi itu.

Ada kebimbangan dalam benak Melati. 'Entah kenapa aku tidak suka caranya memperhatikan Mika, dia ingin menjaga pasiennya atau justru ingin... Ah, aku benar-benar penasaran cairan apa yang disuntikkan tadi, apa benar harus seperti itu jika hanya ingin membuat Mika tidur?'

...****************...

Bersambung...

1
Kustri
negara konoha, memutar balikkan fakta🤔
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
waduuuuh..... piye iki...???
mika digondol PK man... 🤣🤣🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: air es ato air mata 👀
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
maaf saya tidak mendengar bnyk... cuma tau doang apa yang kalian bahas..🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: ya harus nya gitu 😋
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
dokternya aneh bngt ya. semua orang mencurigakan nggak sih...
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕: lhoo kok aq
total 4 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
sebenernya kepala sekolah baik atau enggak..?
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
makin penasaran... lanjut pk othor...
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
Aryo sebenarnya baik gak sih .😄
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
kenapa sih.. pemuda ini../Scare/
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
kenapa tuh cowok ya..? kok aneh. 🤭
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕
lhaaa mika kmn coba

ahh semua masih misteri deh
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕: @Ai Emy Ningrum yoo kipasan too bermdam dang
total 6 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
wo'o.. kalian ketahuan... wkwkwkwkwkwk...
ayo melati.. akting yg bagus y..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
suntik bius kali y.. biar mika nggak ngoceh kesan kemari.. kasihan sekali kau mik... mau jadi tumbal..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
lah.. alah... niat menolong malah dituduh-tuduh... males banget mel....
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
sebenarnya gimana ini ya... kok si pemuda juga baik.. trus siapa yang jahat ya..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
sebenarnya gimana ini ya... kok si pemuda juga baik.. trus siapa yang jahat ya..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
Laila kok gitu sih...🤣🤣
Ai Emy Ningrum: Laila knp siih gituh mulu 🙄😙
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
kok nggak tau sih Laila....
Ai Emy Ningrum: Laila tau nggak kok sih 😳
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
maksudnya nenek si Laila kan.. dendam laila
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
piye Iki Yo... makin kesini kok makin kesana...🚶🚶🚶
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳: wkwkwkwkwkwk...😙 laper .
total 4 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
piye Iki Yo... makin kesini makin kesono
Ai Emy Ningrum: gak usah gmn 🙄🤔🤔
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!