NovelToon NovelToon
Langkah Bersama Bintang

Langkah Bersama Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Persahabatan / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hasanah Ali

kisah yang dibuat dengan kejadian yang terjadi di dunia nyata dan bisa dikatakan sebagai Fiksi tapi jadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasanah Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertengkar dengan guru julid

Setelah selesai sarapan pagi

Maya pun segera berangkat kesekolah bersama Irwan.

" Dah.! Bunda...!"

"Assalamualaikum..!" Ucapnya setelah berpamitan pada Bu Henny Maya pun segera .berangkat, sebelum ia melambaikan tangannya pada sang bunda.

"Dahh.! Wa'alaikum salam hati-hati ya nak Irwan bawa motornya, bunda titip anak bunda yaaa..!" Teria Bu Henny sambil membalas lambaian tangan Maya.

Irwan mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi sebagai tanda ia mengerti.

Tak lama kemudian mereka berdua pun sampai di sekolah, dan saat Maya turun dari motor ia sempat celingukan takutnya ada yang melihat dirinya pergi bersama Irwan bisa berabe, tapi untungnya disana hanya ada pak Ujang saja yang sedang berjaga dan melihat kearahnya, Maya hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya.

Sementara Irwan yang melihat kelakuan wanitanya itu hanya bisa terkekeh geli melihatnya." Udah..ga akan ada

liat kok, orang belum pada Dateng kok mereka. .yank.!" Celetuk nya sambil menatap kearah Maya yang sedang melihat kiri kanan seperti orang mau nyebrang.

Ketika mendengar kata-kata Irwan iapun langsung tersadar lalu Maya hanya bisa cengengesan saja sambil memperlihatkan Sederet giginya yang putih.

" Ya udah, makacih ya kakakku cayang udah mau nganterin aku campai cekolah... sharang keong..!"Ucap Maya sambil memberikan love pada Irwan dengan tangannya yang mengacung antara jempol dan telunjuk bersatu sambil memasang wajah yang imut.

Iyaa..cama-cama... Ayankku..! Sharang tawon..!" Jawab Irwan sambil membalas acungan tangan Maya dengan penuh rasa cinta kasih yang sama.

Sementara itu kang Ujang yang melihat tingkah konyol (antara guru dan muridnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala dan terkekeh geli melihatnya.

"Udah nanti lagi pacarannya, kasian sama yang masih sendiri...!" Keluh kang Ujang sambil memasang wajah memelas.

Mendengar keluhan kang Ujang mereka berdua hanya terkekeh kecil, karena merasa kasihan mereka pun segera masuk kedalam kelas.

"Aaahhh.....!. Mayaku cayang!!" Teriak teman temannya yang baru saja datang dan memeluk tubuh Maya dengan erat dan ada juga yang mencubit pipinya yang tembem seperti bakpao.

"liihhh..!! Gemes-gemes!" Greget Raya dengan senyum sumringah.

"Udahhhgg..!""Teriak Maya

sambil memasang wajah

memelas.

"hehe...sorry ya, habisnya

gemes sih sama kamu..!" Terang Raya sambil cengengesan.

"Dasar! Emangnya gue bayi apa,heh!" Jawab Maya sedikit kesal pada teman-temannya itu yang sangat anarkis dan heboh.

" Mirip!" Serempak, jawab mereka dengan ekspresi yang sangat menyebalkan dan membanggongkan.

Setelah bergemas-gemas ria mereka pun segera duduk di bangku masing-masing, tak lama teman-temannya yang lain pun datang dengan kehebohannya yang membuat Maya harus menutup telinga dan mencoba bersabar.

"Annada Maya Baskoro!!" Panggil Bu Juleha dan Maya langsung mengangkat tangannya

"Saya Bu!" Jawab Maya singkat sambil bertanya-tanya.

"Kamu dipanggil keruang guru ada yang ingin kami tanyakan kepada kamu..!" Terang Bu Juleha tegas.

" Ba..baik Bu!" Jawab Maya terbata-bata.

Dan tiba-tiba Maya dipanggil keruang guru karena ada perlu dibicarakan, Maya sendiri sempat bingung karena dia tiba-tiba saja dipanggil keruangguru karena merasa tidak melakukan kesalahan dan merugikan orang lain ataupun menjelekan nama baik seseorang, entahlah sekarang dalam pikirannya berkecamuk berbagai macam pertanyaan yang membuatnya sedikit merasa pening.

Walaupun begitu dia tetap menurut untuk dibawa keruangan guru, disisi lain Bu Juleha memberinya semangat dan meyakinkan hatinya bahwa tidak akan terjadi sesuatu apapun itu, Maya hanya tersenyum dan mengangguk percaya pada Bu Juleha.

Sesampainya di ruang guru disana juga hadir Irwan yang bingung kenapa tiba-tiba Maya dipanggil keruang guru.

PLAK!!

Satu tamparan keras didapatkan oleh Maya dan semua guru yang melihat hal itu tercengang apa lagi Irwan, namun ketika ia akan maju Maya memberikan kode agar tetap diam ditempatnya dengan gerakan tangannya.

Maya melihat guru muda yang begitu julid dan menyebalkan itu dengan tatapan yang sulit tuk di artikan. "Salah saya apa Bu Rini?!" Tanya Maya sedikit jengkel.

"Kamu tanya kamu salah apa, iya...!"' Bentaknya sambil tersenyum miring.

"Iya! Apa pertanyaan saya kurang jelaskan Bu Rini?! Sampai-sampai anda harus mengulanginya?!" Bentak Maya tak kalah keras.

" BERANINYA YA KAMU NGEBENTAK SAYA!!" Teriak Rini tak terima dibentak oleh Maya.

Maya hanya tersenyum miring melihat perubahan wajah Bu Rini yang sedang dikuasai oleh amarahnya, dan untuk yang kedua kalinya Rini menampar wajah Maya dengan sangat keras hingga membuat sudut bibir Maya sobek dan mengeluarkan darah segar.

Maya yang mendapatkan tamparan untuk keduakalinya ia sudah tidak bisa bersabar lagi hingga membangkitkan sisi kepribadian selain Maya, dan!..

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Pukulan keras mendarat diwajah menor Rini yang sedang mengatur laju nafasnya yang memburu, namun malah diserang dengan pukulan yang keras dari Maya yang sudah teramat marah.

Semua mata tertuju pada Rini dan Maya, yang membuat mereka terkejut adalah kala melihat perlawanan Maya kepada Rini yang mungkin mustahil akan dilakukan seorang murid kepada gurunya sendiri.

" Gue punya salah apa sama lu, heh!" Tanya Maya sedikit meredam emosinya.

" Salah kamu adalah berani nyakitin Sindy hanya karena dia deket sama laki-laki dan KAMU, KAMU BERANI NGEBENTAK DIA DAN BERANI NGEREBUT LAKI-LAKI ITU DARI PELUKAN SINDY!!" Jawabnya dengan nada berapi-api, tapi tidak sedikitpun menggoyahkan sifat Maya.

"Oya..?!"

" Terus lu liat siapa laki-laki itu heh.!" Tambahnya lagi sedikit lebih keras nada bicaranya.

"E..enggak.." jawab Rini sedikit gelagapan.

" Asal lu tau ya, laki-laki yang disebut sama lu itu, ITU TUNANGAN GUE ANJIR...!" Jawab Maya sambil membentak.

"Dan lu tau soal itu, heh! ENGGAKKAN! " Tambahnya lagi.

Semua orang terkejut mendengar pengakuan dari Maya itu, tapi tak kalah terkejutnya adalah Irwan dirinya tidak menyangka bahwa Maya akan mengakui klo dirinya adalah tunangan nya, ada rasa senang namun dengan cepat ia menutupi rasa senang dihatinya agar tidak terbaca oleh guru guru yang ada diruangan itu.

" Ja..jadi laki-laki yang kamu ambil itu adalah tunangan kamu sendiri iya? !" Tanya Bu Juleha terbata.

"Iya" jawab Maya singkat.

" Jadi wajar dong kalo saya rebut tunangan saya sendiri..! Karena memang itu hak saya!"

Ucapnya dan semua orang yang mendengar ucapannya itu mengangguk.

"Jadi apa masih kurang jelas jawaban saya, BU RINI?!" Tanyanya lagi.

"Dan satu hal lagi yang harus ibu tau, saya paling gak suka dengan sikap ibu yang terlalu sok pintar dan seenaknya menindas orang lain apa lagi itu adalah murid-murid mu sendiri, oh ya saya lupa, jangan pernah suruh keponakan anda untuk merebut lelaki saya yaitu pak Irwan dia yang saya maksud untuk kedua kalinya.."

"Kalo masih anda melakukan itu maka siap-siap anda akan menanggung resikonya...!" pungkas Maya sambil menatap kearah Rini yang sedang ketakutan dengan sifat lain dari Maya, dan pada akhirnya dia hanya bisa mengangguk saja.

" Ba..ba.baik Maya, maafkan saya dan keponakan saya, maaf juga atas kelancangan saya sama kamu tadi.. Jawabnya seraya meminta maaf kepada Maya.

Maya haya tersenyum dan mengangguk lalu dia melirik ke arah Irwan yang terpaku ketika namanya disebut-sebut oleh Maya tadi, membuat wajahnya bersemu apalagi semua orang menatap kearah nya, dan seperti orang oon Irwan hanya cengengesan saja sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Sesudahnya Maya pun segera pergi dari sana dan kembali kesifat semulanya yang penuh kelembutan dan penuh kasih sayang, di depan cermin ia menatap wajah nya yang sedikit memar di area kedua pipinya dan rasa sakit tidak ia rasakan bahkan dia malah Tersenyum penuh arti disana.

1
Mayang Sari
Cemburu tandanya Cinta 😁
Mayang Sari
wah...ada orang ke empat ga May!!
Mayang Sari
Modus tuhh bantuin tugas padahal pengen Deket terusss
Mayang Sari
Aku setuju sama pendapatnya bunda 😁
Mayang Sari
wiihhhh kaya perang Iran Israel
Mayang Sari
jadi pengen gorengan ih!!
Mayang Sari
Nah..gitu donk KLO serius temuin ortu nya kiw kiw
Mayang Sari
Duhhhh yang lagi bucin
Mayang Sari
Ahhayyy di cup 🤭
Yayang Lidya
wih pada bar bar
Yayang Lidya
wah belajar masak dari SD alamat mau jadi chef kayani
Mayang Sari
Irwan modus nich!!!
Mayang Sari
pesen sotonya May😁
Yayang Lidya
asiiik ada cinlok nih☺️
Yayang Lidya
😂😂😂🤭🤭ada2 aja
Yayang Lidya
Mencerminkan wanita yang memiliki kepribadian dan berprinsip
Yayang Lidya
kenalan ko brutal🤔
Mayang Sari
tuh kan pak Irwan nembak pake ayam sama bebek alias "ayang n embeb"
terusin donk!!!
Mayang Sari
seneng dia dapet puisi romantis
Mayang Sari
aduuuh pak Irwan tau aja sama yg bening..kamu LG May kenapa sampe salah bawa buku Grogol kayanya😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!