NovelToon NovelToon
San Set For Anci

San Set For Anci

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:761
Nilai: 5
Nama Author: little ky

Anne Ciara atau Anci, harus merelakan semua kebahagiaannya karena harus bertunangan dengan cowok yang menjadi sumber luka dalam hidupnya. Tak ada pilihan selain menerima.
Namun suatu hari, seseorang mengulurkan tangannya untuk membantu Anci lepas dari Jerrel Sentosa, tunangannya.
Apakah Anci akan menyambut uluran tangan itu, atau Anci memilih tetep bersama tunangannya?

" Jadi cewek gue.. Lo bakalan terbebas dari Jerrel. " Sankara Pradipta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SSFA 19

Gedung tinggi berlantai lima puluh di kawasan ini merupakan gedung apartemen mewah yang hanya bisa dimiliki oleh member khusus mereka saja. Untuk tamu yang berkunjung pun, harus melewati serangkaian pemeriksaan yang membutuhkan waktu cukup lama.

Setelah bisa memasuki gedung apartemen inipun, harus bisa menunjukkan bukti janji temu dengan pemilik unit apartemen ini. Jika tidak, bisa dipastikan berujung kembali keluar. Lebih tepatnya tidak akan dilayani.

Anci sempat hampir diusir keluar tadi, beruntung ada seorang OB lewat yang Anci tahu beberapa waktu yang lalu OB ini membersihkan apartemen milik San. Anci konfirmasi ternyata benar adanya jika OB itu mengenalinya sebagai tamu di unit 501 milik San.

" Coba anda hubungi kak Sankara. Katakan Anci menunggu di lobi, saya pastikan kak Sankara mengenal saya seperti apa yang diucapkan mas-mas ini. " mohon Anci yang sudah hampir putus asa.

" Baiklah.. Tapi jika ternyata tuan Pradipta tidak mengenali Anda, saya peringatkan Anda untuk meninggalkan gedung ini tanpa membuat keributan. " Anci mengangguk-anggukan kepalanya mantap.

Sungguh Anci rasanya ingin menangis sekarang, karena bagian resepsionis itu belum mengatakan apapun padanya tapi juga tidak mengusirnya. Padahal sudah lima belas menit berlalu.

Merasa tidak akan ada hasilnya, Anci pun bersiap pergi dari gedung apartemen ini. Besok saja lah dia ajak Gia biar semua orang percaya dia mengenal Sankara Pradipta.

TING...

Suara lift berdenting, mengalihkan fokus Anci yang sudah hampir beranjak pergi. Dari dalam lift itu, keluar sosok yang selama beberapa hari ini menguasai hati dan pikirannya. Sosok yang amat sangat Anci khawatirkan tapi nyatanya sosok itu terlihat baik-baik saja.

****

San dengan mengenakan pakaian santainya, berjalan dengan kedua tangannya masuk ke dalam celana joger yang dia kenakan menghampiri Anci. Tanpa banyak bicara San peluk Anci erat. Sangat erat untuk menunjukan betapa San merindukan pujaan hatinya ini.

" Mau kemana? Katanya pengen ketemu. " tanya San.

Pertanyaan yang membuat Anci langsung melepas pelukan mereka dan menatap tajam San.

" Kemana aja? Kenapa hilang kabar? Nggak balas pesan aku, juga nggak antar jemput aku ke kampus. Katanya sayang, kok ngilang gitu aja padahal udah ML sama aku. Aku bukan cewek murahan ya, yang bisa kamu tinggal gitu aja trus kamu butuh kamu panggil..... " dan masih lebih panjang lagi Anci mengomel. Tentu saja dengan suara yang hanya bisa didengar oleh San.

Lalu apa yang San lakukan?

San pandangi wajah cantik wanita yang sudah berhasil membuat hidupnya jungkir balik. San hancurkan semua batas dan norma yang ada demi bisa memiliki wanita cantik dengan paras mirip boneka Barbie itu.

Mungil, lucu, menggemaskan, apalagi sekarang Anci mengomel dengan bibir yang monyong-monyong mirip bebek. Kalau tidak ingat tempat, sudah San terkam itu bibir dan dia sesap madu yang berasal dari bibir yang sudah menjadi candunya itu.

" Ngomelnya pending dulu.. Kita ke apart gue. " San gandeng mesra tangan Anci. Kalau begini, mana sempet Anci marah-marah lagi, malah dia jadi tersipu malu kan.

" Mulai sekarang, kasih akses penuh untuk kekasih saya bisa naik ke lantai apart saya. " San berpesan ke resepsionis yang tadi sempat menahan Anci di lobi.

" Ba-baik, tuan.. "

San pun mengajak Anci untuk naik ke lantai 50, tempat dimana lantainya berada.

*****

Anci berbaring dalam pelukan San, mendengarkan cerita tentang akar permasalahan yang membuat San sampai bertengkar dengan papinya. Keduanya masih sama-sama polos, setelah bergumul melepaskan rindu mereka, tak bertemu beberapa hari belakangan ini.

Anci yang sejak tadi terus merengek merasa bersalah karena dia pikir semua masalah yang San hadapi saat ini karenanya, hingga akhirnya San pun menceritakan semuanya agar Anci berhenti menyalahkan dirinya sendiri.

Tak pernah Anci sangka, San yang terlihat memiliki aura yang begitu kuat, ternyata menyimpan rasa sakit yang mendalam karena kejadian di masa lampau. Sekarang terjawab sudah kenapa San sampai tidak merasa bersalah sedikit pun, karena merebut Anci dari Jerrel.

Seburuk itu hubungan mereka, yang mana Anci yakini keduanya sama-sama saling membenci. Baik itu Jerrel maupun San. Pantas saja, dulu Jerrel pernah bicara padanya jika dia membenci keluarga pamannya apalagi putra pamannya yang selalu dibanding-bandingkan dengannya.

" Perasaan kaka soal Anci... Nyata tidak? Atau Anci hanya alat untuk balas dendam? " tidak bisa Anci tahan pertanyaan yang mengganjal di pikirannya setelah mendengarkan cerita San.

CTAKK!!

San sentil dahi Anci, " Bicaranya nggak usah ngawur. " ujarnya tegas.

Anci mengerucutkan bibirnya, " Ya kan siapa tahu. Soalnya semuanya terdengar sangat masuk akal, kak. " wajah Anci nampak sendu.

" Gue pertama kali lihat lo pas jemput Gia waktu kalian SMA. " San mengawali ceritanya tentang Anci.

" Gue lihat lo lagi nunggu jemputan yang nggak dateng-dateng, pas itu gue tahu gue tertarik sama lo. Gia cerita soal lo, yang ternyata tunangan Jerrel, gue jadi mulai selidiki semua tentang lo sejak hari itu. " Anci melongo mendengarkan cerita San.

Ternyata sudah cukup lama San memperhatikannya. Anci pikir, pertemuan pertama mereka saat masa OSPEK nya waktu itu. Ternyata ada kejadian dimana San sudah melihatnya sejak lama.

" Kalau udah lama suka sama aku, kenapa baru nongol sih kak? Seharusnya kaka datang dan ngrebut aku dari kak Jerrel dari awal jadinya aku nggak perlu... " Anci menghela nafas.

Jadi melow kan dia, setiap mengingat kenangan yang diberikan Jerrel untuknya yang isinya hampir semua adalah kenangan buruk. Apalagi saat Anci tahu alasan di balik pertunangan mereka.

Saat itu Anci benar-benar hancur sampai dia mencoba melakukan percobaan bunuh diri yang gagal karena ketahuan bibi Sri. Anci sempat dirawat di rumah sakit beberapa hari karena luka sayatan di pergelangan tangannya.

" Luka ini?? " Anci perlihatkan lukanya pada San.

" Aku waktu itu tahu alasan dibalik pertunangan kami, dan aku pun mencoba untuk bunuh diri karena aku nggak mau kak. Aku nggak rela... Mereka semua itu... " Anci kuasai emosinya agar tidak meledak saat ini.

" Tapi saat mama bilang mama akan cari cara supaya semuanya tidak sesuai pengaturan mereka, aku coba mau mengikuti semuanya dengan tenang, kak. demi Terry, demi mama, juga demi papa aku. " San eratkan pelukannya pada Anci.

Ternyata perasaannya sudah sedalam ini pada Anci sampai San pun merasakan sakit yang Anci rasakan saat ini. Luka di pergelangan Anci, San usap penuh sayang. Sungguh kini San semakin mantap membuat semua orang membayar rasa sakitnya dan rasa sakit Anci.

" Nanti ikut gue ke mansion ya.. Mami sama papi harus ketemu lo, biar nggak ada drama papi mau jodohin gue sama cewek itu. "

Anci langsung duduk, " Heh.. Jangan ngada-ngada ya.. Apa nanti kata mereka? Aku masih tunangan kak Jerrel lo. " Anci kaget sekali sampai tak sadar bagaimana kondisinya sekarang.

" Mau godain gue lagi, hm..? Yang tadi kurang? "

" Hah? Kurang apanya? "

San tunjuk ke arah bagian atas Anci yang sudah terekspos. Anci langsung bergerak cepat menaikkan selimut sampai dia pun tak sadar mengambil semua selimut untuk dirinya hingga kini gantian tubuh San yang terekspos.

" Aarggghhh.. " Anci berteriak saat melihat sesuatu yang sedang bereaksi karenanya.

" Kok.. Kok.. Gede lagi sih.. " ucapnya gugup.

" berarti dia minta lagi, babe.. Lo harus tanggung jawab. " San terkam Anci tanpa peduli teriakan wanitanya itu.

Akhirnya di dalam kamar itu kembali mengalun merdu suara-suara indah keduanya yang tengah mengarungi surga dunia. Keduanya bahkan tak akan peduli lagi jika nantinya dunia mengutuk perbuatan mereka.

Keduanya hanya ingin menyalurkan perasaan mereka yang saling terkait satu sama lain. Meski dunia dan semua orang menentang, cinta mereka itu nyata. San untuk Anci, begitu pula sebaliknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!