Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...Happy Reading...
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
"Ganti meja ku sekarang!" ucap Greland dengan nada datar, namun dengan mata yang tajam menatap Ani. "Nggak mau ah! Itu kan meja kamu!" ucap Ani dengan nada yang sedikit kesal, tidak mengerti mengapa Greland tiba-tiba meminta mereka untuk mengganti meja.
"Ganti atau bersihkan meja ku!" ucap Greland dengan nada keras, membuat mereka terkejut. Nada Greland yang biasanya datar dan tenang, kini terdengar sedikit berbeda, membuat Ani dan teman-temannya merasa tidak nyaman.
"Itu kan meja kamu, kenapa harus kami yang bersihkan? Kamu bersihkan sendiri," ucap Ani lagi, dengan nada yang sedikit membangkang. Greland tersenyum licik, dengan senyum yang tidak biasa.
"Oh, nggak mau bersihkan ya? Kalau begitu aku tukar meja ku dengan yang lain," ucap Greland, dengan nada yang penuh ancaman. Ani dan teman-temannya memandang Greland dengan mata membulat.
Greland ingat bahwa ada kursi Mia, yang sering membully-nya. Dengan gerakan yang cepat dan tepat, Greland mengambil meja Mia dan memindahkannya ke tempatnya, lalu mengambil mejanya yang penuh coretan dan memindahkannya ke tempat Mia. Setelah semuanya beres, Greland pun duduk di kursinya yang baru, seolah-olah tak ada kejadian apa pun.
Siswa-siswa lain memandang Greland dengan mata yang lebar, tidak percaya dengan keberanian Greland yang tiba-tiba melakukan hal itu. Mereka semua terdiam, tidak bisa berkata-kata atas aksi Greland yang berani dan tidak terduga.
Mia dan Santi masuk ke dalam kelas dengan wajah masam menuju ke mejanya, dan semua siswa melihat kearah Mia yang biasanya tasnya di bawa oleh Greland, sekarang ia bawa sendiri.
Saat Mia ingin duduk, alangkah terkejutnya ia melihat mejanya yang penuh coretan. "Siapa yang menggantikan meja ku ini!" teriak Mia dengan kencang, suaranya menggema di dalam kelas.
"Aku, kenapa?" tanya Greland tersenyum, dengan senyum yang licik dan penuh kemenangan.
Mia sendiri memandang ke arah Greland dengan mata yang penuh amarah dan kesal, tidak percaya bahwa Greland berani melakukan hal itu padanya.
Geland hanya tersenyum kecil, tidak peduli dengan reaksi Mia. Ia seolah-olah menikmati momen ini, momen di mana ia bisa membalas perlakuan Mia yang selalu membully-nya. Mia semakin marah, wajahnya memerah karena kesal dan marah.
"Kamu sengaja melakukan ini, kan?" tanya Mia dengan nada yang keras, suaranya bergetar karena emosi.
Greland hanya mengangguk, dengan gerakan yang santai dan tidak peduli. "Ya, aku sengaja," kata Greland dengan nada yang datar, namun dengan mata yang tajam menatap Mia.
"Kau... kembalikan meja ku!" teriak Mia, dengan suara yang keras dan penuh amarah. "Nggak mau, ini sudah menjadi meja ku," jawab Greland dengan tertawa mengejek, suaranya terdengar seperti ejekan yang menyakitkan hati Mia.
Para siswa dan siswi menonton perseteruan itu dengan mata yang lebar, kali ini pasti sangat seru, karena selama ini Greland selalu menuruti apa kata Mia, tapi kali ini Greland melawannya. Mereka semua penasaran, apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Greland! Sekali lagi, kembalikan meja ku!" bentak Mia dengan emosi yang meluap-luap, wajahnya memerah karena marah. Greland hanya tersenyum, tidak peduli dengan amarah Mia.
"Kamu tidak punya hak untuk memerintahku," kata Greland dengan nada yang datar, namun dengan mata yang tajam menatap Mia. Mia semakin marah, ia tidak percaya bahwa Greland berani melawannya hingga sejauh ini.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
semangat up banyak"ceritanya bagus